Disusun oleh :
NIM : PO.62.20.1.17.320
TAHUN 2019
i
A. Konsep Dasar
1) Pengertian
Menurut Muttaqin (2012: 156), gagal ginjal akut adalah keadaan penurunan fungsi
ginjal secara mendadak akibat kegagalan sirkulasi renal, serta gangguan fungsi tubulus dan
glomerulus dengan manifestasi penurunan produksi urine dan terjadi azotemia (peningkatan
kadar nitrogen darah, peningkatan creatinin serum, dan retensi metabolit yang harus
diekskresikan oleh ginjal).
Menurut Baradero (2008: 109), GGA adalah penurunan fungsi ginjal tiba-tiba yang
ditentukan dengan peningkatan kadar BUN dan keatinin plasma. Haluaran urine dapat kurang
dari 40 ml per jam (oliguria), tetapi kadang-kadang jumlahnya normal atau dapat meningkat.
Menurut Robinson (2014: 13), GGA merupakan suatu gangguan fungsi ginjal
mendadak yang disebabkan oleh obstruksi, penurunan sirkulasi, atau penyakit parenkim
ginjal.
2) Patofisiologi
Menurut Muttaqin (2012: 157), pada disfungsi vasomotor, prostaglandin dianggap
bertanggungjawab terjadinya GGA. Dalam keadaan normal, hipoksia merangsang ginjal
untuk melakukan vasodilator sehingga aliran darah ginjal diredistribusi ke korteks yang
mengakibatkan diuresis. Iskemia akut yang berat atau berkepanjangan dapat menghambat
ginjal untuk menyintesis prostaglandin. Penghambatan prostaglandin (aspirin) diketahui dapat
menurunkan aliran darah renal. Teori glomerulus menganggap bahwa kerusakan primer
terjadi pada tubulus proksimal, sehingga gagal menyerap jumlah normal natrium yang
terfiltrasi dan air. Akibatnya makula densa mendeteksi adanya peningkatan natrium pada
cairan tubulus distal dan merangsang peningkatan produksi renin. Terjadi aktivasi angiotensin
II yang menyebabka vasokonstriksi aferiol aferen sehingga mengkibatkan penurunan aliran
darah ginjal dan laju aliran glomerulus.
Menurut Baradero (2008: 111), kedua ginjal menerima sekitar seperempat curah jantung
sehingga sangat peka terhadap perubahan perfusi. ARF biasanya disebabkan oleh iskemia,
yang menyebabkan kerusakan jaras nefron. Walaupun keseimbangan cairan dan elektrolit
dapat dipertahankan hanya dengan 25% dari nefron yang masih berfungsi. Haluaran urine
2
paling sedikit 400 ml/hari diperlukan untuk ekskresi zat sisa. Berkurangnya GFR yang terjadi
pada ARF merupakan penyebab peningkatan BUN dan kreatinin serum.
Respons ginjal terhadap hipoperfusi adalah mengeluarkan renin untuk mmpertahankan
perfusi pada glomeruli. ARF dapat terjadi apabila respon ini tidak efektif untuk
mempertahankan fungsi ginjal. Karena fungsi ginjal berkurang, ada retensi cairan dalam
tubuh yang mengakibatkan edema dan kelebihan beban cairan. Apabila kelebihan cairan
menjadi berat, akan terjadi edema paru dan GJK. Hipervolemia akan disertai hipertensi.
Ginjal yang tidak mampu mengekskresikan kelebihan cairan akan menyebabkan
haluaran urine berkurang. Oliguria atau anuria dapat terjadi. Pasien dengan ARF klasik
menunjukkan haluaran urine hanya 50-400 ml/hari dalam 1-2 hari.
STAGE KDOQI :
STAGE Diskripsi GFR Action
1 Krusakan ginjal + >/= 90 mL/min1,73 -diagnosis dan treatment
N/peningkatan m2 -treatment kondisi komorbid
GFR -memperlambat progression
-mengurangi resiko CVD
2 Kerusakan ginjal 60-89 Estimasi progression
+ penurunan GFR
3 Pen. GFR sedang 30-59 Evaluasi dan mengobati komplikasi
4 Pen. GFR berat 15-29 Persiapan terapi replacement ginjal
5 Gagal ginjal <15 (dyalisis) Replacement (kalo ada uremia)
keruskan ginjal >/= 3 bulan abnormalitas struktur dan fungsi ginjal ++/- penurunan
GFR manifest : 1. Abnormalitas pathologi, 2. Marker kerusakan ginjal abnormalitas
komposisi urin/darah/imaging.
GFR<60 mL/min/1,73 m3 u/ >/= 3 bulan dgn/tanpa kerusakan ginjal.
Clinical action plan penyakit ginjal
Periode awal dengan awitan awal (kerusakan nefron) dan diakhiri dengan terjadinya
oliguria.
Periode oliguria volume urine < 400 ml/24 jam disertai dengan peningkatan konsentrasi
urea, kreatinin, asam urat, kation intraseluler-kalium dan magnesium. Jumlah urine minimal
3
yang diperlukan untuk membersihkan produk sampah normal tubuh adalah 400 ml. Pada
tahap ini gejala uremik untuk pertama kalinya muncul dan kondisi hiperkalemia dapat
terjadi.
Periode diuresis pasien menunjukkan peningkatan jumlah urine secara bertahap, disertai
tanda perbaikan filtrasi glomerulus. Meskipun urine output mencapai kadar normal atau
meningkat, fungsi renal masih dianggap normal. Pasien harus dipantau dengan adanya
dehidrasi selama tahap ini.
Periode penyembuhan merupakan tanda perbaikan fungsi ginjal dan berlangsung selama
3-12 bulan. Nilai laboratorium akan kembali normal.
4) Pemeriksaan Penunjang
1. Radiologi : ditujukan untuk menilai keadaan ginjal dan menilai derajat komplikasi yang
terjadi.
Foto polos abdomen : untuk menilai bentuk dan besar ginjal (batu atau obstruksi).
Dehidrasi dapat memperburuk keadaan ginjal, oleh karena itu penderita diharapkan
tidak puasa.
USG : untuk menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkim ginjal, kepadatan
parenkim ginjal.
4
IVP (Intra Vena Pielografi) : untuk menilai sistem pelviokalises dan ureter.
Pemeriksaan ini beresiko penurunan faal ginjal pada keadaan tertentu. Misal : DM,
usia lanjut, dan nefropati asam urat.
Renogram : untuk menilai fungsi ginjal kanan dan kiri, lokasi dari gangguan.
Pemeriksaan Pielografi Retrograd bila dicurigai obstruksi yang reversibel.
5) Penatalaksanaan Medis
Menurut Muttaqin (2012: 161), tujuan penatalaksanaan adalah menjaga
keseimbangan dan mencegah komplikasi meliputi.
(1) Dialisis dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi gagal ginjal akut yang
serius, seperti hiperkalemia, perikarditis dan kejang. Perikarditis memperbaiki
abnormalitas biokimia; menyebabkan caiarn, protein dan natrium dapat dikonsumsi
secara bebas; menghilangkan kecendurungan perdarahan; dan membantu
penyembuhan luka.
(2) Penanganan hiperkalemia keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan masalah
utama pada gagal ginjal akut; hiperkalemia merupakan kondisi yang paling
mengancam jiwa pada gangguan ini. Peningkatan kadar kalium dapat dikurangi
5
dengan pemberian ion pengganti resin (Natrium polistriren sulfonat [kayexalatel]),
secara oral atau melalui retensi enema. Anjurkan pasien diet rendah protein, tinggi
karbohidrat.
(3) Mempertahankan keseimbangan cairan penatalaksanaan keseimbanagan cairan
didasarkan pada berat badan harian, pengukuran tekanan vena sentral, konsentrasi
urin dan serum, cairan yang hilang, tekanan darah dan status klinis pasien. Masukkan
dan haluaran oral dan parentral dari urine, drainase lambung, feses, drainase luka dan
perspirasi dihitung dan digunakan sebagai dasar untuk terapi penggantian cairan.
6) Pathwey
Deffisiensi insulin
Glukagon
glukoneogenesis
lemak protein
Ateroskerosis
Mikrovaskuler
Ginjal
6
Nefropati
Gagal ginjal
Adaptasi Retansi
Cadangan ginjal
Insufisiensi ginjal
Angiotensin meningkat
Retensi Na+
7
7) Terapi obat dengan implikasi keperawatan
a). Terapi Non Farmakologi
Transplantasi ginjal mungkin diperlukan pada pasien ARF untuk kelebihan volume
yang menghasilkan respon terhadap diuretik, untuk meminimalkan akumulasi produk limbah
nitrogen, dan untuk memperbaiki abnormalitas elektrolit dan asam basa sementara menunggu
fungsi ginjal pulih. Gizi yang cukup, manajemen cairan, dan koreksi kelainan hematologi
merupakan terapi suportif pada ARF .
b). Terapi Farmakologi
Terapi dengan loop diuretik (furosemid), fenoldopam dan dopamin.
Dopamin dosis rendah dalam dosis mulai 0,5-3 mcg/kg/menit, terutama merangsang
reseptor dopamin-1, menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah ginjal dan meningkatkan
aliran darah ginjal.
Gagal ginjal akut yang masih tergolong ringan bisa disembuhkan melalui rawat jalan.
Sebaliknya, pasien gagal ginjal akut yang tergolong berat harus menjalani rawat inap.
Durasi pengobatan tiap pasien tergantung dari penyebab gagal ginjal akut dan rentang
waktu pemulihan ginjal itu sendiri.
Jika dapat menjalani rawat jalan, maka dokter akan menyarankan pasien gagal ginjal
akut untuk:
1. Memperbanyak konsumsi air putih untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
2. Menghentikan obat-obatan yang dapat memicu atau memperparah gagal ginjal akut.
3. Mengobati infeksi yang mendasari terjadinya gagal ginjal akut apabila ada.
4. Monitor kadar kreatinin dan elektrolit untuk melihat kesembuhan.
5. Berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi atau spesialis ginjal apabila penyebab
gagal ginjal akut tidak jelas, atau apabila terdeteksi adanya penyebab lain yang lebih
serius.
Pasien gagal ginjal akut akan diminta untuk menjalani rawat inap jika mengalami
kondisi sebagai berikut:
1. Penyakit yang menyebabkan gagal ginjal akut membutuhkan pengobatan segera.
2. Adanya risiko penyumbatan saluran urine.
3. Kondisi pasien memburuk.
4. Terdapat komplikasi.
8
5. Pada kondisi gagal ginjal akut yang berat, pasien akan membutuhkan cuci darah. Cuci
darah yang dilakukan pada gagal ginjal akut hanya sementara sampai fungsi ginjal
kembali pulih, kecuali bila kerusakan yang terjadi pada ginjal bersifat permanen.
Beberapa keadaan pada gagal ginjal akut yang
membutuhkan penanganan dengan cuci darah di antaranya adalah hiperkalemia,
penurunan kesadaran, dan perikarditis.
9
8) No. Rm, tanggal masuk: penting juga kita kethui, supaya perawat tidak salah
pasien, dan tanggal masuk masuk juga berperan untuk menadapatakan data apakah
sudah ada perubahan atau semakin parah.
2. Keluhan Utama
Keluhan yang paling dirasakan oleh klien diantara keluhan yang dirasakan yang
didapatkan secara langsung dari pasien/ keluarga. yang dimana keluhan yang paling
dirasakan oleh klien itu sendiri adalah terjadi penurunan produksi miksi.
3. Riwayat Kesehatan :
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan utama tidak bisa kencing, kencing sedikit, sering BAK pada malam
hari, kelemahan otot atau tanpa keluhan lainnya.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Adanya penyakit infeksi, kronis atau penyakit predisposisi terjadinya GGA
serta kondisi pasca akut. Riwayat terpapar toksin, obat nefrotik dengan pengunan
berulang, riwayat tes diagnostik dengan kontras radiografik. Kondisi yang terjadi
bersamaan : tumor sal kemih; sepsis gram negatif, trauma/cidera, perdarahan,
DM, gagal jantung/hati.
10
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat penyakit polikistik keluarga, nefritis herediter, batu urinarius atau
yang lainnya.
4. Pola kebutuhan
a. Aktivitas dan istirahat
b. Sirkulasi
c. Eliminasi
d. Makanan/cairan
Gejala : Peningkatan berat badan (edema), penurunan berat badan (dehidrasi),
mual, muntah, anoreksia, nyeri ulu hati, riwayat penggunaan diuretik
e. Neurosensorik
11
Gejala : Sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot/kejang, sindrom ‘kaki
gelisah”
f. Nyeri/Kenyamanan
g. Pernafasan
h. Keamanan
12
b. Analisa Data
DO :
klien edema
13
sulit menarik nafas, edema paru
intake nutrisi td
kadekuat
DX: pemenuhan
nutrisi
c. Diagnosa Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan b/d penurunan fungsi ginjal
2. Pola nafas tidak efektif b.d penurunan pada cairan PE meningkatkan UR,dan CR
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, vomitus,
nausea.
14
d. Intervensi
1. Kelebihan volume cairan b/d penurunan fungsi ginjal
Tujuan : dalam waktu 4 - 4.30 jam defisit volume cairan dapat teratasi
kriteria hasi: klien tidak mengeluh pusing, membran mukosa lembap, turgor kulit
normal, TTV dalam batas normal, urine >500 ml/hari
Intervensi Rasional
15
2. Pola Nafas Tidak Efektif b.d penurunan pada cairan PE meningkatkan UR,dan CR
Tujuan: dalam waktu 4-4.30 jam tidak terjadi perubahan pola nafas
Kriteria hasil: klien tidak sesak nafas, RR dalam batas normal 16-20x/menit
Intervensi Rasional
16
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, vomitus,
nausea.
Tujuan: Dalam waktu 1x4 jam, Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat
kriteria hasil: Menunjukan BB stabil
Intervensi Rasional
17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35122634/LAPORAN_PENDAHULUAN_ACUTE_RENAL_FA
ILURE_ARF
https://www.scribd.com/upload-
document?archive_doc=239386609&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A%22arc
hive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3A%22dow
nload%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web%22%7D
http://eprints.ums.ac.id/45547/4/3.%20BAB%20I.pdf
https://nersmudaa.blogspot.com/2016/04/lp-dan-askep-diabetes-mellitus.html
https://www.scribd.com/upload-
document?archive_doc=290381777&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A%22arc
hive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3A%22dow
nload%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web%22%7D
https://www.alodokter.com/gagal-ginjal-akut
18