Anda di halaman 1dari 11

Diagnosa Psikososial

No :
Resiko

SCANNING DIAGNOSA PSIKOSOSIAL


HALUSINASI
DI UJUNG MULIA, MUARA MULIA
SUMATERA UTARA, INDONESIA

OLEH :

MEGA OKTAFIA SIANTURI ( 160204045 )

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
2020
DIAGNOSA PSIKOSOSIAL : HALUSINASI

Inisial Klien : Tn. J Keluhan Utama saat MRS : Pasien mengatakan ia dirawat karena sudah lama tidak
menebus obat di rumah sakit jiwa. Yang dialami karena sudah lama tidak minum obat
sering mendengar suara-suara aneh di telinganya yang membuatnya merasa bingung. Dulu
keluarga telah membawa ke rumah sakit jiwa lalu sembuh tetapi sakit pasien kembali
kambuh karena sudah lama tidak minum obat.
Usia : 40 Thn Kondisi saat ini : Klien merasa sering mendengar suara-suara aneh yang menyuruhnya
No Reg : -
melakukan sesuatu dan sering merasa emosi disebabkan oleh suara yang sering di
Tgl MRS : -
Tgl Masuk - dengarnya.
Ruangan I : -
Ruangan II : -
Ruangan III : -
Tgl Pengkajian : 27 Oktober 2020
Alamat : Di Ujung Mulia, Muara mulia,
Sumatera Utara, Indonesia
, Sumatera Utara, Indonesia
1) FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI

FAKTOR PREDISPOSISI FAKTOR PRESIPITASI STRESSO


Nature Origin Number – Timing R
Biologi  Tidak ada riwayat penyakit  Internal : Dapat menerima  Waktu terjadinya Semua
keturunan keluarga perubahan fisik stressor : stressor
 Klien juga pernah  Kondisi kesehatan secara Ketika malam yang ada
melakukan kekerasan umum baik hari. dialami
dalam rumah tangga baik  Tidak ada keluarga yang ketika
sebagai pelaku, atau mengalami gangguan jiwa malam
 Riwayat status nutrisi baik hari.
saksi. Keluarga tidak ada
yang mempunyai riwayat  Gaya hidup sehat (tidak
gangguan jiwa. merokok, alcohol, obat dan
zat adiktif)
Pengalaman masa lalu
yang tidak menyenangkan
yaitu pasien ditinggal
pergi istrinya.

FAKTOR PREDISPOSISI FAKTOR PRESIPITASI STRESSO


Nature Origin Number – Timing R
Psikologi  Mampu menilai diri  Internal : Dapat  Waktu terjadinya Semua
secara objektif menerima perubahan stressor : Ketika stressor
 Klien pernah mengalami  Mengikuti kegiatan fisik dan psikologis malam hari. yang ada
gangguan jiwa dimasa lalu rutin yang terjadi  Lamanya stressor dialami
sebanyak 2 kali di Rumah  Eksternal : Keluarga terjadi : ketika ketika
Sakit Jiwa Surakarta tetapi dan masyarakat hendak ingin malam
mendukung, dan tidur malam hari. hari.
kurang berhasil dikarenakan
menerima
setelah obat habis klien tidak
keberadaannya
mau kontrol. Klien tidak
pernah mengalami aniaya fisik
dan aniaya seksual.
Sosial Budaya  Usia : 40 tahun  Eksternal : Keluarga  Lamanya stressor Semua
 Usia : 40 tahun  Gender : laki – laki dan masyarakat terjadi : ketika stressor
 Gender : laki – laki  Pendidikan : Formal : mendukung, dan hendak ingin yang ada
 Pendidikan : Formal : SMP SMP menerima tidur malam hari. dialami
 Pekerjaan : Kuli Bangunan  Status sosial : keberadaannya ketika
 Status sosial : menyendiri menyendiri malam
 Sikap sosial : Lebih sering  Sikap sosial : Lebih hari.
menyendiri di rumah sering menyendiri di
 Latar belakang budaya : tidak rumah.
memiliki nilai budaya yang  Latar belakang
bertentangan dengan nilai diri budaya : tidak
dan kesehatan memiliki nilai budaya
 Agama dan keyakinan : memiliki yang bertentangan
nilai religi yang baik : Katolik dengan nilai diri dan
kesehatan
 Agama dan keyakinan
: memiliki nilai religi
yang baik : Katolik

Genogram Keterangan Genogram :


Klien tinggal di Jalan Bandar Setia, Gang si Abu, Perumahan Rependopo 3,
Sumatera Utara, Indonesia, Klien mempunyai ayah satu dan ibu satu, serta
mempunyai abang tiga dan adek satu, klien adalah anak ke empat dari lima
bersaudara, klien dan keluarga dalam keadaan sehat fisik dan psikologis serta
tidak mengalami gangguan jiwa ( sehat jiwa ).

Keterangan:
: perempuan
: laki-laki
: Tn. J
: garis keturunan
: garis perkawinan
: tinggal serumah dengan klien
: meninggal
2) PENILAIAN TERHADAP STRESSOR

DIAGNOSA
KOGNITIF AFEKTIF FISIOLOGIS PERILAKU SOSIAL
KEPERAWATAN
Adanya stressor sebagai Reaksi emosi Respon fisiologi Mencari  Resiko perilaku kekerasa
tantangan untuk sesuai stressor dalam menghadapi
Afek Perilaku menghadapi informasi (mencederai diri sendiri,
berkembang dan adekuat stressor dalam stressor dan sesuai dengan orang lain dan lingkunan
batas normal : menyelesaikannya kebutuhannya berhubungan dengan
 Lemas, lesu halusinasi pendengaran.
 Insomnia  Perubahan Persepsi
 Mual, muntah Sensori : halusinasi
 Peningkatan BB pendengaran
atau penurunan berhubungan dengan
BB menarik diri.
 Merasa mudah  Gangguan isolasi sosial :
lelah menarik diri
berhubungan dengan
harga diri rendah.
3) SUMBER KOPING

DIAGNOSA TERAP
PERSONAL ABILITY SOSIAL SUPPORT MATERIAL ASSET POSITIVE BELIEF
KEPERAWATAN I
 Resiko perilaku  Mampu untuk  Hubungan antar  Penghasilan  Keyakinan dan Terapi
kekerasa mencari informasi individu, individu : nilai : kelomp
(mencederai  Mampu identifikasi keluarga, mempunyai keyakinan dan ok
diri sendiri, masalah
orang lain dan kelompok penghasilan yang nilai hidup terapeut
lingkunan  Mampu ik :
masyarakat : layak dan stabil yang positif
berhubungan mempertimbangkan
mendapat  Benda – benda ( beranggapan Remaja.
dengan alternatif
halusinasi  Mampu dukungan dari atau barang yang bahwa stress
pendengaran. melaksanakan keluarga dan dimiliki : merupakan
 Perubahan rencana tindakan masyarakat, mempunyai bagian dari
Persepsi  Kondisi fisik normal, diterima tabungan untuk hidup yang
Sensori : semangat dan
halusinasi
menjadi bagian mengantisipasi harus dihadapi
antusias dari keluarga untuk mencapai
pendengaran kebutuhan hidup
 Mampu
berhubungan dan masyarakat  Pelayanan kematangan
dengan berkomunikasi
secara efektif,  Komitmen kesehatan : diri)
menarik diri.
 Gangguan mampu berhubungan dengan jaringan mampu  Motivasi :
isolasi sosial : dengan orang lain social : ikut mengakses motivasi tinggi
menarik diri baik dalam keluarga, dalam kegiatan pelayanan dan
berhubungan lingkungan sekolah atau kesehatan yang bersemangat
dengan harga maupun masyarakat
diri rendah. perkumpulan ada menjalani
 Mempunyai
dengan sebaya hidup
pengetahuan dan
intelegensi yang baik  Budaya yang  Orientasi
stabil : tidak kesehatan pada
ada pencegahan :
pertentangan mempunyai
nilai budaya keyakinan
bahwa lebih
baik mencegah
daripada
menngobati
4) MEKANISME KOPING

ANALISA/KESAN
UPAYA YANG DILAKUKAN
KONSTRUKTIF DESTRUKTIF
 Resiko perilaku kekerasa (mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkunan 1. Memanfaatkan 1. Menghindari kontak
berhubungan dengan halusinasi pendengaran. dukungan teman sebaya, social dengan
 Perubahan Persepsi Sensori : halusinasi pendengaran berhubungan dengan menarik keluarga, dan guru teman sebaya,
diri. 2. Meningkatkan aktifitas : keluarga, dan guru
 Gangguan isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah. 2. Ikut dalam kegiatan
Olahraga, seni,
pramuka, pengajian, gank yang tidak
bela diri benar
3. Menghindar dan
3. Membangun percaya
mengingkari
diri dan optimis
masalah
4. Ikut kegiatan sosial 4. Tidak menerima
dan agama serta marah
5. Ikut kegiatan untuk terhadap pendapat
meningkatkan percaya orang lain
diri : bermain futsal 5. Menolak kritikan
dan bermain bulu dan masukan orang
tangkis lain
6. Mampu 6. Lari dari masalah
mengidentifikasi dan menggunakan
rokok sebgai
kekuatan pribadi
pelarian serta,
mengkonsumsi
bahan zat adiktif :
misalnya : narkoba
dan obat terlarang
lainnya

5) STATUS MENTAL

1. Penampilan Cak-acakan
2. Pembicaraan Berbicara dengan sopan
3. Aktivitas motorik Bersemangat dalam melakukan kegiatan sehari - hari
4. Interaksi selama wawancara Selama wawancara kontak mata dengan Ank.I baik, tampak terlihat bersemangat dan menjawab sesuai dengan
pertanyaan, disaat di ajak bercanda bisa, dan disaat di ajak serius juga bisa, Ank. I ramah, dan juga baik
5. Alam perasaan Merasa tidak bahagia
6. Afek Tajam dan berespon
7. Persepsi Berbicara dengan baik
8. Isi pikir gannguan isi pikir
9. Proses pikir gangguan proses fikir
10. Tingkat kesadaran Compos mentis
11. Daya ingat Tidak mengalami gagngguan daya ingat, Daya ingat masih kuat
12. Kemampuan berhitung Kemampuan berhitung baik, dan normal
13. Penilaian Tidak mampu meninai mana yang baik dan mana yang buruk
14. Daya tilik diri mengalami Daya tilik diri
6) DIAGNOSA DAN TERAPI

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN TERAPI KEPERAWATAN

 Resiko perilaku kekerasa (mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkunan berhubungan dengan halusinasi pendengaran.
 Perubahan Persepsi Sensori : halusinasi pendengaran berhubungan dengan menarik diri.
 Gangguan isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah. .

Anda mungkin juga menyukai