Oleh:
Kelompok 1
Wahidyanti Rahayu Hastutiningtyas
156070300111030
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Nn M Kondisi saat ini :
Usia : 35 Tahun Klien tampak duduk di rumah bersama anggota keluarga. Ketika ditanya, dapat
menjawab dan jawaban singkat dan jelas. Kontak mata ada tapi klien tidak mau
berinteraksi dengan warga sekitarnya
Tgl. Pengkajian : 26 Mei 2016
Alamat : Bantur
FAKTOR PRESIPITASI
FAKTOR PREDISPOSISI STRESSOR
NATURE ORIGIN TIMING
BIOLOGIS: Mengkonsumsi kopi Stresor eksternal Kadang-kadang Predisposisi:
1. Genetik dan teh mengkonsumsi Klien pernah
Lahir normal/spontan kopi dan teh dianggap mencuri
Tidak ada yang menderita gangguan jiwa dari ketika klien
garis keturunan (ayah, ibu, kakek dan nenek) Aktifitas klien bisa Stresor internal Keluhan selalu masih bekerja
2. Nutrisi melakukan semua dirasakan setiap Klien pernah
Tidak mengalami penurunan berat badan sejak aktivitas sendiri dan memikirkan dihamili oleh Mr.
mengalami gangguan jiwa. pernah membuat masalah yang X
Tidak ada anoreksia. kreativitas karya dulu dia hadapi,
Klien makan dengan nasi putih tanpa lauk pauk dituduh mencuri Presipitasi:
3. Keadaan kesehatan secara umum di saat dia masih Gangguan fungsi
Klien tidak mengalami ganguan pembicaraan bekerja fisiologis: pasien
Kulit kering, rambut terlihat putih tidak pernah
4. Sensitivitas biologi mengalami
Tidak pernah mengalami alergi baik udara, gangguan pada
fisiologi
Scanning kom/revisi 2016
makanan, minuman, obat Diagnosa
5. Paparan terhadap racun keperawatan:
Klien minum kopi dan dan teh Isolasi Sosial
6. Riwayat trauma/kecelakaan HDR
Pernah mengalami trauma ketika dihamili oleh
Mr. X dan ketika dituduh mencuri disaat dia masih
bekerja
Diagnosa medis: skizofrenia (F 20.3)
PSIKOLOGIS: Predisposisi:
1. Intelegensi Klien mengalami stres Stressor eksternal Sejak klien Klien tidak
Klien kurang mampu untuk mengatasi stres yang akibat dituduh oleh bekerja mampu
dialami akibat dituduh oleh teman kerjanya teman kerjanya mengatasi stres.
semasa dia masih bekerja sehingga pasien merasa Tidak ada
2. Keterampilan verbal komunikasi
malu
Tidak ada komunikasi dengan tetangga sekitar dalam tetangga
Klien menceritakan masalahnya kepada orang sekitar
Tinggal
lain (Ayah dan Ibu) Stressor eksternal Sering muncul dilingkungan
3. Moral Klien merasa minder
ketika klien keluarga yang
Klien hidup di lingkungan keluarga yang kurang dan karena tetangga
tidak diundang cenderung tidak
mau mengajak klien untuk bersosialisasi dengan tidak mengundang mengajak klien
masyarakat sekitar di acara desa
klien ketika ada acara bersosialisasi
4. Kepribadian desa dengan
5. Sebelumnya klien aktif dalam kegiatan di lingkungan
masyarakat dan klien membatasi interaksi dengan Dihamili oleh Mr.
orang lain Stressor internal X
Sering terjadi
6. Pengalaman masa lalu yang menyakitkan/ Klien tidak mampu Tinggal tidak
menyedihkan untuk mengatasi bersama dengan
Dihamili oleh Mr. X pasangan
kesedihan akibat
berbagai masalah hidup Presipitasi:
7. Konsep diri Dihamili oleh Mr.
Klien senang dengan hidungnya karena X
SOSIAL: Ada perubahan dalam Eksternal ± 3 tahun yang Ibu dan kakaknya
- Usia: 35 tahun. Pada usia ini klien enggan untuk kehidupannya awalnya lalu tidak
bersosialisasi dengan tetangga sekitar dulu bekerja sekarang memperbolehkan
- Pendidikan: putus sekolah dan tidak melanjutkan tidak bekerja seperti untuk bersosialisasi
sekolah SD dahulu dan hanya fokus dengan tetangga
- Pekerjaan: Klien tidak bekerja lagi dan aktifitasnya
pada anak
adalah membuat karya dan mengurus rumah
- Pendapatan: Klien tidak mempunyai pendapatan
mandiri
- Status Sosial: Kehidupan terisolasi (masyarakat
sekitar mengabaikan/tidak terlalu peduli)
- Klien tinggal satu rumah dengan orang tua, kakak dan anaknya
- Orang yang menghamili klien tidak diketahui (Mr. X)
- Pola asuh klien sejak kecil dirawat oleh orang tuanya
- Setiap klien mempunyai masalah selalu menceritakan pada
ayahnya
Keterangan :
: laki-laki : meninggal
: klien // : cerai
Distress moral/resiko
penyimpangan perilaku sehat
Koping individu
tidak efektif
3. SUMBER KOPING
DIAGNOSA PERSONAL SOSIAL POSITIVE TERAPI
FINANSIAL&YANKES
KEPERAWATAN ABILITY SUPPORT BELIEFS
- Kemampuan - Ibu dan - Pelayanan Kesehatan: -Tidak ada Social Skill Training
Isolasi Sosial berhubungan kakaknya tidak mendapat obat gratis motivasi untuk
dengan orang lain prnah mengajak dari Puskesmas dan mau berinteraksi
yang tidak adekuat untuk rutin minum obat dengan
(komunikasi bersosialisasi lingkungan
dengan lingkungan dengan
berkurang) lingkungan
Harga Diri Rendah - Klien merasa tidak - Keluarga tidak - Pelayanan Kesehatan: Tidak ada Cognitive Therapy
Scanning kom/revisi 2016
sama dengan pernah mendapat obat gratis motivasi untuk
kakaknya karena mengajak klien dari Puskesmas dan mau berinteraksi
kakaknya menjadi ke kegiatan rutin minum obat
anggota PKK yang ada di
masyarakat dan
tidak pernah
kontak dengan
tetangga
4. MEKANISME KOPING
ANALISA/ KESAN
UPAYA YANG DILAKUKAN
Konstruktif Destruktif
- Menyendiri dan malu - Regresi
5. STATUS MENTAL
1. Penampilan Rambut kering, tersisir rapi, baju rapi
2. Pembicaraan Pelan, tidak mampu memulai pembicaraan
3. Aktivitas motorik Dapat melakukan semua aktivitas dengan baik
4. Interaksi selama Ada kontak mata, tidak mampu memulai pembicaraan
wawancara
5. Alam perasaan Pemalu
6. Afek Tumpul
7. Persepsi
8. Isi pikir
9. Proses pikir
10. Tingkat kesadaran Orientasi tempat waktu baik
11. Daya ingat Jangka panjang kurang: klien tidak mampu mengingatkan keadaannya masa lalu
12. Kemampuan berhitung Mampu berhitung
Generalis Keluarga
Terapi generalis yang ditujukan untuk keluarga adalah strategi pelaksanaan yang
mempunyai tujuan agar keluarga mampu:
1. Mengenal masalah isolasi sosial
2. Mengambil keputusan untuk merawat isolasi sosial
3. Merawat isolasi sosial
4. Memodifikasi lingkungan yang mendukung pasien berinteraksi dengan orang
lain
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Adapun strategi pelaksanaan untuk keluarga yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Mengenal masalah dan cara merawat
2. Melatih Merawat
Menjelaskan kegiatan rumah yang dapat dilakukan pasien sambil bercakap-
cakap
Melatih keluarga membimbing pasien berbicara
Memberikan pujian
3. Melatih cara merawat dengan melatih berkomunikasi saat melakukan kegiatan
sosial
4. Melatih Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan Untuk follow up Pasien
Isolasi sosial
Generalis Kelompok
Terapi generalis yang dapat dilakukan pada kelompok klien adalah terapi
aktivitas kelompok. Terapi aktivitas kelompok merupakan terapi modalitas
keperawatan yang ditujukan pada kelompok klien dengan masalah yang sama.
Terapi aktivitas kelompok yang diberikan pada klien isolasi sosial adalah terapi
aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS) yang terdiri dari 7 (tujuh) sesi. Tujuan
umum TAKS yaitu klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok
secara bertahap, sehingga pada TAKS klien dibantu untuk melakukan sosialisasi
dengan individu yang ada disekitar klien .
Terapi Keluarga:
Terapi keluarga yang ditujukan untuk klien Isolasi sosial berupa terapi
Psikoedukasi Keluarga.
Terapi Kelompok:
Terapi kelompok yang bisa dilakukan pada diagnosa Isolasi Sosial adalah terapi
Suportif, psikoedukasi kelompok, dan Logotherapy.
Terapi Komunitas
Terapi komunitas yang bisa dilakukan pada diagnosa Isolasi Sosial adalah berupa
terapi asertif komunitas (Assertif Community Therapy/ACT)
b. Spesialis :
Latihan melawan pikiran negative sebanyak 3x yakni pagi
jam 06.00, siang hari jam 10.00, sore hari jam 16.00 dan
malam hari jam 20.30 WIB