Oleh :
Maria Paulina D. Pili
166070300111056
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn “ S “ Kondisi saat ini :
Usia : 34 Tahun Klien terlihat bersih, dalam berbicara pasien mengerutu, mulai menyalahkan istri
Tgl. Pengkajian : 29 Mei 2016 Klien.klien mengatakan marah kepada istrinya karena disuruh oleh sosok anak kecil.
Alamat : RT 42 RW 10 Bandung Rejo Tatapan mata klien tajam dan tidak tenang dalam berbicara
Bantur - Malang
FAKTOR PRESIPITASI
FAKTOR PREDISPOSISI STRESSOR
NATURE ORIGIN TIMING
BIOLOGIS: Saat ini klien Internal 6 bulan Predisposisi
Klien lahir secara normal, mengalami gangguan pada mengkonsumsi obat Gangguan pada
tingkat tumbuh kembangnya. Klien lambat dalam Chlorpromazine 100 proses tumbuh
berbicara dan lambat dalam berjalan tidak seperti anak mg kadang klien tidak kembang
seusianya. Klien baru bisa bicara pada usia 7 tahun dan minum obat karena Presipitasi
bisa berjalan pada usia 4 tahun lupa
Tidak teratur
Tidak mendapatkan imunisasi
dalam
Masa kecil klien sering sakit. Keluarga klien sudah
berupaya mengobati klien pada tabib seperti ustad dan mengkonsumsi
yang lainnya obat
Keluarga klien tidak ada yang mengalami masalah
kesehatan mental
Keluarga tidak membawa ke pelayanan kesehatan
karena tidak memiliki biaya
Saat ini klien sudah menikah dua kali. Pernikahan
pertama klien tidak mempunyai anak dan pada
pernikahan sekarang klien belum dikarunia anak
Pola makan minum tidak ada masalah. Klien makan
nasi, umbi – umbian dan jagung dari hasil kebun
Ibu mertua klien mengatakan klientidak pernah sakit
Pada siang hari klien tidak pernah tidur siang karena
Scanning kom/revisi 2014
mencari nafkah dengan ngamen ataupun ngarit di
kebun orang
Pemenuhan kebersihan diri baik. Klien kelihatan bersih
dan penampilan sesuai
Pola eliminasi tidak ada masalah
Klien mengatakan tidak ada alergi terhadap makanan
ataupun minuman apapun serta tidak ada alergi terhadap
obat – obatan
Klien tidak pernah menggunakan obat – obatan
terlarang
: laki-laki : meninggal
: klien // : cerai
MORAL DIAGNOSA
STRESSOR KOGNITIF BAHASA AFEKTIF PERILAKU FISIOLOGIS MOTORIK SOSIAL KEPERAWATAN
SPIRITUAL
3. SUMBER KOPING
4. MEKANISME KOPING
5. STATUS MENTAL
1. Penampilan Penampilan rapi dan pakian yang dikenankan sesuai
2. Pembicaraan Pembicaraan klien cepat
3. Aktivitas motorik Klien kelihatan tegang dan tidak rileks
4. Interaksi selama Mempertahankan pedapat dan kebenaran dirinya ( Defensive )
wawancara
5. Alam perasaan Pasien tampak tidak tenang
6. Afek Sesuai dengan stimulus
7. Persepsi Klien merasa ada sosok yang mengikuti keseharian klien
8. Isi pikir Obsesi dimana klien memikirkan sosok yang selalu mengikuti meskipun klien berusaha melupakannya
9. Proses pikir Pembicaraan perseverasi
10. Tingkat kesadaran Komposmentis
11. Daya ingat Klien masih mengingat dengan baik kejadian masa lalu dan kejadian saat ini
12. Kemampuan berhitung Klien mampu berhitung dengan baik perhitungan yang sederhana seprti menghitung uang
13. Penilaian Mampu mengambil keputusan dengan baik
14. Daya tilik diri Tidak mengakui bahwa sekarang kien sedang menghadapi masalah dengan kesehatan mentalnya
6. DIAGNOSA DAN TERAPII
Terapi generalis
Evaluasi SP
Terapi spesialis
AT ( individu )
FPE ( keluarga )
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA LANJUT PADA KLIEN ...Tn “ S “... DENGAN ........RPK........
2. Hasil Pengkajian
Faktor Predisposisi : Klien mengalami gangguan pada tingkat tumbuh kembangnya. Klien baru bisa bicara pada usia 7 tahun dan
bisa berjalan pada usia 4 tahun. Saat kecil tidak mendapatkan imunisasi, Masa kecil klien sering sakit.
Keluarga klien sudah berupaya mengobati klien pada tabib seperti ustad dan yang lainnya karena tidak
punya biaya untuk berobat pada pelayanan kesehatan. Klien sudah menikah dua kali belum dikaruniahi
keturunan. Klien mengatakan tidak nyaman karena sering diikuti oleh sosok anak kecil kadang menyuruh
klien untuk melakukan hal yang aneh seperti marah marah istrinya. Klien sangat posesif terhadap segala
sesuatu yang ada di dalam rumah. Ibu mertua klien mengatakan segala barang di rumah dalam pemakaian
harus sepengetahuan klien serta klien mudah tersinggung apabila dimarahi. Klien dicerai oleh istri
pertamanya karena klien tidak memperlakukan istrinya dengan baik. Ibu mertua klien mengatakan klien
tidak tertarik pada wanita, klien menikahi anaknya karena kasihan dan biar ada yang mengurus
kehidupannya. Dalam keseharian klien sering berpenampilan layaknya seperti perempuan dengan memakai
anting, kalung dan saat ngamen klien sering berdandan seperti perempuan. Pekerjaan orang tuanya hanyalah
seorang petani yang bekerja sebagai kuli di kebun milik orang lain sehingga tidak mempunyai uang untuk
biaya sekolah. Hubungan klien dengan bapaknya kurang harmonis dikarenakan bapak klien sering marah –
marah apabila klien melakukan kesalahan dan di anggap bodoh oleh Bapaknya. Klien semasa kecil tidak
sering bergaul bersama teman sebaya karena gangguan pada tingkat perkembangan sehingga klien merasa
malu dengan teman yang lain
Faktor Presipitasi Klien mengatakan sampai sekarang sering di datangi sosok anak kecil yang menyuruhnya marah. Masih
berpenampilan seperti perempuan dalam keseharian. Klien berbicara kasar dengan istri dan ibu mertua dan
karena ada sosok anak kecil yang menyuruhnya. tidak percaya dengan orang lain. Hubungan klien dengan
lingkungan sekitar baik, sedangkan hubungan klien dengan Bapak, istri dan ibu mertua tidak terjalin dengan
baik. Dirumah klien sering marah – marah dengan istri akibat hal yang sepele seperti tidak ada makanan
klien berbicara kasar. Penghasilan dari ngamen tidak diberikan kepada istri ataupun kepada orang lain tetapi
klien gunakan untuk keperluan sendiri
Scanning kom/revisi 2014
Tanda dan Gejala : klien mengungkapkan rasa kesal dan marahnya, suka membentak orang lain, tatapan mata tajam,
berbicara kasar dan ketus
- Kondisi Fisik : klien dalam berbicara tatapan matanya tajam dan sering berbicara ketus dan mempertahankan
pendapatnya
- Kondisi Psikososial
a. Respon pikiran : klien sering berbicara kasar dirumah dengan istri dan ibu mertua
b. Respon perasaan : klien merasa tidak nyaman dengan sosok anak kecil yang diakui klien selalu mempengaruhi
pikirannya
c. Respon Perilaku : Jarang berada di rumah apabila pada siang hari dan sering marah – marah
d. Respon Sosial : hubungan dengan lingkungan sekitar baik, dengan orang rumah tidak harmonis sering marah –
marah
Sumber daya
o Kieln : mampu melakukan aktivitas secara mandiri dalam pemenuhan segala kebutuhan hidup
o Keluarga : ibu mertua klien mengatakan ingin membantu untuk proses kesembuhan klien
o Kelompok :-
o Masyarakat : klien sudah mendapatkan penanganan dari petugas kesehatan setempat dan klien sudah mampu
untuk menggunakan sarana kesehatan setempat
3. Diagnosa Medis : F 90 – F 98
Tindakan Medis : Terapi medisChlorpromazine 100 mg
Generalis Keluarga
Terapi generalis yang ditujukan untuk keluarga adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan masalah resiko perilaku kekerasan
2. Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada klien resiko
perilaku kekerasan
3. Menjelaskan dan melatih keluarga cara merawat klien dengan perilaku
kekerasan
4. Menjelaskandanmelatih keluarga menciptakan lingkungan yang teraupetik bagi
klien dengan resiko perilaku kekerasan
5. Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Terapi Spesialis
Terapi Individu
PMR
Terapi Keluarga:
Rehabilitasi (kegiatan) :
b. Spesialis :