Anda di halaman 1dari 16

LAMPIRAN 3

SCANNING ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Nama klien : ......Tn “ S “.................


Diagnosa keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
Alamat : RT 42, RW 10 bandung Rejo
Mulai dirawat : ........s/d..........oleh...............
........s/d..........oleh...............
Lama di rawat : ............................................

Oleh :
Maria Paulina D. Pili
166070300111056

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


PEMINATAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2017
Scanning : komunitas NO :

Scanning kom/revisi 2014


ASUHAN KEPERAWATAN PADA...Tn “ S “ .......DENGAN...Resiko Perilaku Kekerasan....

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn “ S “ Kondisi saat ini :
Usia : 34 Tahun Klien terlihat bersih, dalam berbicara pasien mengerutu, mulai menyalahkan istri
Tgl. Pengkajian : 29 Mei 2016 Klien.klien mengatakan marah kepada istrinya karena disuruh oleh sosok anak kecil.
Alamat : RT 42 RW 10 Bandung Rejo Tatapan mata klien tajam dan tidak tenang dalam berbicara
Bantur - Malang

1. FAKTOR PREDISPOSISI DAN FAKTOR PRESIPITASI

FAKTOR PRESIPITASI
FAKTOR PREDISPOSISI STRESSOR
NATURE ORIGIN TIMING
BIOLOGIS:  Saat ini klien Internal 6 bulan Predisposisi
 Klien lahir secara normal, mengalami gangguan pada mengkonsumsi obat  Gangguan pada
tingkat tumbuh kembangnya. Klien lambat dalam Chlorpromazine 100 proses tumbuh
berbicara dan lambat dalam berjalan tidak seperti anak mg kadang klien tidak kembang
seusianya. Klien baru bisa bicara pada usia 7 tahun dan minum obat karena Presipitasi
bisa berjalan pada usia 4 tahun lupa
 Tidak teratur
 Tidak mendapatkan imunisasi
dalam
 Masa kecil klien sering sakit. Keluarga klien sudah
berupaya mengobati klien pada tabib seperti ustad dan mengkonsumsi
yang lainnya obat
 Keluarga klien tidak ada yang mengalami masalah
kesehatan mental
 Keluarga tidak membawa ke pelayanan kesehatan
karena tidak memiliki biaya
 Saat ini klien sudah menikah dua kali. Pernikahan
pertama klien tidak mempunyai anak dan pada
pernikahan sekarang klien belum dikarunia anak
 Pola makan minum tidak ada masalah. Klien makan
nasi, umbi – umbian dan jagung dari hasil kebun
 Ibu mertua klien mengatakan klientidak pernah sakit
 Pada siang hari klien tidak pernah tidur siang karena
Scanning kom/revisi 2014
mencari nafkah dengan ngamen ataupun ngarit di
kebun orang
 Pemenuhan kebersihan diri baik. Klien kelihatan bersih
dan penampilan sesuai
 Pola eliminasi tidak ada masalah
 Klien mengatakan tidak ada alergi terhadap makanan
ataupun minuman apapun serta tidak ada alergi terhadap
obat – obatan
 Klien tidak pernah menggunakan obat – obatan
terlarang

Scanning kom/revisi 2014


FAKTOR PRESIPITASI
FAKTOR PREDISPOSISI STRESSOR
NATURE ORIGIN TIMING
PSIKOLOGIS:  Klien mengatakan Internal dan Predisposisi
 Klien tidak bersekolah sampai sekarang eksternl  Klien tidakmerasa
 Ada riwayat yang mempengaruhi fungsi bicara dimana sering di datangi nyaman kerana
klien mengalami keterlambatan dalam berbicara sosok anak kecil yang merasa ada yang
 Klien mengatakan tidak nyaman karena sering diikuti menyuruhnya marah aneh dalam
oleh sosok anak kecil kadang menyuruh klien untuk  Klien lebih suka dirinya
melakukan hal yang aneh seperti marah marah istrinya berpenampilan seperti Presipitasi
 Klien sangat posesif terhadap segala sesuatu yang ada di perempuan dalam  Masalah dengan
dalam rumah. Ibu mertua klien mengatakan segala keseharian konsep diri
barang di rumah dalam pemakaian harus sepengetahuan  Klien berbicara asar
klien serta klien mudah tersinggung apabila dimarahi dengan istri dan ibu
 Klien mengatakan masa kecilnya sering dimarah sama mertua
bapaknya  Klien tidak percaya
 Klien dicerai oleh istri pertamanya karena klien tidak dengan orang lain
memperlakukan istrinya dengan baik. Ibu mertua klien
mengatakan klien tidak tertarik pada wanita, klien
menikahi anaknya karena kasihan dan biar ada yang
mengurus kehidupannya
 Klien sering berpenampilan layaknya seperti perempuan
dengan memakai anting, kalung dan saat ngamen klien
sering berdandan seperti perempuan.

Scanning kom/revisi 2014


SOSIAL:  Hubungan klien Eksternal Kejadian  Predisposisi
 Klien mengatakan orang tuanya hanyalah seorang petani dengan lingkungan berlangsung Hubungan yang
yang bekerja sebagai kuli di kebun milik orang lain sekitar baik, dapat lama dan sampai tidak baik
sehingga tidak mempunyai uang untuk biaya sekolah bekerja sama dengan saat ini apabila dengan orang
 Hubungan klien dengan bapaknya kurang harmonis orang sekitar dengan kumat terdekat ( bapak
dikarenakan bapak klien sering marah – marah apabila
bergotong royong pada masa
klien melakukan kesalahan.
kerja membersihkan kecil )
 Klien sering dimarah karena di anggap bodoh oleh
Bapaknya lahan tani  Presipitasi
 Klien semasa kecil tidak sering bergaul bersama teman  Dirumah klien sering hubungan dalam
sebaya karena gangguan pada tingkat perkembangan marah – marah dengan rumah tidak
sehingga klien merasa malu dengan teman yang lain istri akibat hal yang terjalin dengan
sepele seperti tidak baik bersama
ada makanan klien
istri dan ibu
berbicara kasar
mertua
 Uang hasil ngamen
klien tidak diberikan
pada istri ataupun ibu
mertua
Genogram: Keterangan Genogram:
Klien tinggal bersama istri dan ibu mertua. Kedua orang tua klien
masih hidup yang tinggal bersama saudara klien. Klien belum
dikarunia keturunan dari pernikahan sebelumya maupun sekarang.

Scanning kom/revisi 2014


Keterangan :

: perempuan : tinggal serumah

: laki-laki : meninggal

: klien // : cerai

2. PENILAIAN (RESPON)TERHADAP STRESSOR


MORAL DIAGNOSA
STRESSOR KOGNITIF BAHASA AFEKTIF PERILAKU FISIOLOGIS MOTORIK SOSIAL SPIRITUAL KEPERAWATAN

Scanning kom/revisi 2014


Konsep diri - Klien Klien - Klien - Sering Tatapan mata Koping Berbic Klien merasa Resiko perilaku
klien mengatak merasa merasa menga klien tajam keluarga ara hidupnya kekerasan
terganggu an adanya tidak tidak muk dan klien dan dengan dihantau
sosok nyaman nyaman dan duduk tidak individu kata – sosok
anak kecil dengan - Menyala menggu tenang tidak kata manusia kecil
yang sosok hkan nakan efektif kasar yang selalu
selalu yang istri kata mengikuti
mengangg selalu apabila kasar
unya mengikut barang dalam
sehingga i dirumah berbicar
membuat berpinda a dan
klien h tempat menyel
marah tanpa esaikan
- Klien sepenget masalah
selalu ahuan - Klien
marah dan klien tidak
berkata pernah
kasar pada melaku
istri kan
apabila kekeras
sesuatu an fisik
yang tidak
benar

MORAL DIAGNOSA
STRESSOR KOGNITIF BAHASA AFEKTIF PERILAKU FISIOLOGIS MOTORIK SOSIAL KEPERAWATAN
SPIRITUAL

Scanning kom/revisi 2014


POHON MASALAH :

3. SUMBER KOPING

Scanning kom/revisi 2014


DIAGNOSA PERSONAL SOSIAL POSITIVE TERAPI
FINANSIAL&YANKES
KEPERAWATAN ABILITY SUPPORT BELIEFS
- Klien tidak mampu - Tidak adanya - Klien tidak - Klien tidak Terapi generalis
Resiko Perilaku mengontrol rasa dukungan dari mempunyaipenghasilan mempunyai - SP
kekerasan marah kelurga klien yang tetap motifasi untuk Terapi spesialis
- Tidak mampu dan juga - Tidak memiliki BPJS sembuh - Individu : AT
mempertahankan masyarakat. sehingga membutuhkan karena klien - Keluarga FPE
hubungan Masyarakat biaya dalam pengobatan merasa bahwa
interpersonal sekitar juga - Klien memiliki binatang klien sekarang
dengan istri dan meyakini peliharaan kambing dalam
ibu mertua bahwa klien sebanyak 15 ekor tetapi keadaanyang
- Klien belum marah karena klien tidak mau baikk – baik
mampu ada sosok yang menjualnya saja
memecahkan selalu
masalah mengikuti
dengantindkan
asertif

4. MEKANISME KOPING

Scanning kom/revisi 2014


ANALISA/ KESAN
UPAYA YANG DILAKUKAN
Konstruktif Destruktif
- Klien berusaha untuk tidak marah dengan selalu tidak berada V
di rumah. Klien berada di rumah apabila waktu makan, mandi
dan tidur

5. STATUS MENTAL
1. Penampilan Penampilan rapi dan pakian yang dikenankan sesuai
2. Pembicaraan Pembicaraan klien cepat
3. Aktivitas motorik Klien kelihatan tegang dan tidak rileks
4. Interaksi selama Mempertahankan pedapat dan kebenaran dirinya ( Defensive )
wawancara
5. Alam perasaan Pasien tampak tidak tenang
6. Afek Sesuai dengan stimulus
7. Persepsi Klien merasa ada sosok yang mengikuti keseharian klien
8. Isi pikir Obsesi dimana klien memikirkan sosok yang selalu mengikuti meskipun klien berusaha melupakannya
9. Proses pikir Pembicaraan perseverasi
10. Tingkat kesadaran Komposmentis
11. Daya ingat Klien masih mengingat dengan baik kejadian masa lalu dan kejadian saat ini
12. Kemampuan berhitung Klien mampu berhitung dengan baik perhitungan yang sederhana seprti menghitung uang
13. Penilaian Mampu mengambil keputusan dengan baik
14. Daya tilik diri Tidak mengakui bahwa sekarang kien sedang menghadapi masalah dengan kesehatan mentalnya
6. DIAGNOSA DAN TERAPII

Scanning kom/revisi 2014


DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN TERAPI KEPERAWATAN DIAGNOSA MEDIS DAN TERAPI MEDIS
F90 – F98
Diagnosa keperawatan Terapi medis
 Resiko perilaku kekerasan  Chlorpromazine 100 mg

Terapi generalis
 Evaluasi SP

Terapi spesialis
 AT ( individu )
 FPE ( keluarga )

PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA LANJUT PADA KLIEN ...Tn “ S “... DENGAN ........RPK........

Scanning kom/revisi 2014


1. Identitas Klien
Nama Klien : Tn “ S " Kondisi saat ini :
Klien terlihat bersih dan rapih, kalau berbicara klien
Usia 34 tahun mengerutu dan menyalahkan istri klien. Klien mengatakan
marah kepada istrinya karena dipengaruhi sosok anak kecil
Tangggal pengkajian :29 Mei 2017 yang selalu menghantaui. Tatapan mata tajam dan dalam
berbicara klien kelihatan tidak tenang
alamat : RT 42, RW 10
BandungRejo

2. Hasil Pengkajian
 Faktor Predisposisi : Klien mengalami gangguan pada tingkat tumbuh kembangnya. Klien baru bisa bicara pada usia 7 tahun dan
bisa berjalan pada usia 4 tahun. Saat kecil tidak mendapatkan imunisasi, Masa kecil klien sering sakit.
Keluarga klien sudah berupaya mengobati klien pada tabib seperti ustad dan yang lainnya karena tidak
punya biaya untuk berobat pada pelayanan kesehatan. Klien sudah menikah dua kali belum dikaruniahi
keturunan. Klien mengatakan tidak nyaman karena sering diikuti oleh sosok anak kecil kadang menyuruh
klien untuk melakukan hal yang aneh seperti marah marah istrinya. Klien sangat posesif terhadap segala
sesuatu yang ada di dalam rumah. Ibu mertua klien mengatakan segala barang di rumah dalam pemakaian
harus sepengetahuan klien serta klien mudah tersinggung apabila dimarahi. Klien dicerai oleh istri
pertamanya karena klien tidak memperlakukan istrinya dengan baik. Ibu mertua klien mengatakan klien
tidak tertarik pada wanita, klien menikahi anaknya karena kasihan dan biar ada yang mengurus
kehidupannya. Dalam keseharian klien sering berpenampilan layaknya seperti perempuan dengan memakai
anting, kalung dan saat ngamen klien sering berdandan seperti perempuan. Pekerjaan orang tuanya hanyalah
seorang petani yang bekerja sebagai kuli di kebun milik orang lain sehingga tidak mempunyai uang untuk
biaya sekolah. Hubungan klien dengan bapaknya kurang harmonis dikarenakan bapak klien sering marah –
marah apabila klien melakukan kesalahan dan di anggap bodoh oleh Bapaknya. Klien semasa kecil tidak
sering bergaul bersama teman sebaya karena gangguan pada tingkat perkembangan sehingga klien merasa
malu dengan teman yang lain
 Faktor Presipitasi Klien mengatakan sampai sekarang sering di datangi sosok anak kecil yang menyuruhnya marah. Masih
berpenampilan seperti perempuan dalam keseharian. Klien berbicara kasar dengan istri dan ibu mertua dan
karena ada sosok anak kecil yang menyuruhnya. tidak percaya dengan orang lain. Hubungan klien dengan
lingkungan sekitar baik, sedangkan hubungan klien dengan Bapak, istri dan ibu mertua tidak terjalin dengan
baik. Dirumah klien sering marah – marah dengan istri akibat hal yang sepele seperti tidak ada makanan
klien berbicara kasar. Penghasilan dari ngamen tidak diberikan kepada istri ataupun kepada orang lain tetapi
klien gunakan untuk keperluan sendiri
Scanning kom/revisi 2014
 Tanda dan Gejala : klien mengungkapkan rasa kesal dan marahnya, suka membentak orang lain, tatapan mata tajam,
berbicara kasar dan ketus
- Kondisi Fisik : klien dalam berbicara tatapan matanya tajam dan sering berbicara ketus dan mempertahankan
pendapatnya
- Kondisi Psikososial
a. Respon pikiran : klien sering berbicara kasar dirumah dengan istri dan ibu mertua
b. Respon perasaan : klien merasa tidak nyaman dengan sosok anak kecil yang diakui klien selalu mempengaruhi
pikirannya
c. Respon Perilaku : Jarang berada di rumah apabila pada siang hari dan sering marah – marah
d. Respon Sosial : hubungan dengan lingkungan sekitar baik, dengan orang rumah tidak harmonis sering marah –
marah

 Sumber daya
o Kieln : mampu melakukan aktivitas secara mandiri dalam pemenuhan segala kebutuhan hidup

o Keluarga : ibu mertua klien mengatakan ingin membantu untuk proses kesembuhan klien
o Kelompok :-
o Masyarakat : klien sudah mendapatkan penanganan dari petugas kesehatan setempat dan klien sudah mampu
untuk menggunakan sarana kesehatan setempat
3. Diagnosa Medis : F 90 – F 98
Tindakan Medis : Terapi medisChlorpromazine 100 mg

4. Diagnosa Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan


Tindakan keperawatan : Terapi generalis
- SP
Terapi spesialis
- Individu : AT dan keluarga FPE

7. IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN


IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI (SOAP

Scanning kom/revisi 2014


tanggal: Jam:
Terapi Generalis S : Klien mengatakan agan menggunakan cara marah
Generalis Individu yang baik
Terapi generalis yang ditujukan pada klien sebagai individu adalah strategi O : klien mulai minum obat dengan jadwal yang sudah
pelaksanaan yang mempunyai tujuan agar klien mampu : dibuat
1. Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala serta akibat dari perilaku A : resiko perilaku kekerasan
kekerasan P : Latihan menggunakan marah secara asertif
2. Mengontrol Perilaku kekerasan dengan cara fisik 1 : tarik napas dalam dan 2 :
memukul bantal
3. Mengontrol Perilaku kekerasan dengan cara minum obat secara teratur
4. Mengontrol Perilaku kekerasan dengan cara bicara baik – baik
5. Mengontrol Perilaku kekerasan dengan cara spiritual
6.
Adapaun strategi pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan tanda dan gejala, penyebab dan akibat dari Perilaku kekerasan
serta melatih tarik napas dalam dan memukul bantal
2. Menjelaskan dan melatih klien minum obat dengan prinsip 8 benar,
menfaat/keuntungan minum obat dan kerugian tidak minum obat
3. Melatih berbicara dengan baik
4. Melatih cara spiritual

Generalis Keluarga
Terapi generalis yang ditujukan untuk keluarga adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan masalah resiko perilaku kekerasan
2. Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada klien resiko
perilaku kekerasan
3. Menjelaskan dan melatih keluarga cara merawat klien dengan perilaku
kekerasan
4. Menjelaskandanmelatih keluarga menciptakan lingkungan yang teraupetik bagi
klien dengan resiko perilaku kekerasan
5. Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Terapi Spesialis
Terapi Individu
PMR
Terapi Keluarga:

Scanning kom/revisi 2014


Psikoedukasi pada keluarga

8. RESUME PINDAH/PULANG/RUJUKAN KEPERAWATAN

RESUME KLIEN PINDAH/PULANG PERSIAPAN PASIEN PINDAH/PULANG/RESEP KEPERAWATAN


KEMAMPUAN KLIEN DAN KELUARGA
Activity Daily Living :
Identitas klien
Nama klien :
No. CM :
Diagnosa Medis :
Tgl. Di rawat : Sosialisasi di rumah :
Tgl. Pulang :
Ruang :
Obat :
Kemampuan mengontrol kondisi kesehatan :
Diagnosa keperawatan :
1.
2.
3.
4.
Tindakan Keperawatan yang telah dilakukan :

Kepatuhan minum obat :

Kondisi terakhir klien: (disesuaikan dengan diagnosa keperawatan


diatas )

Rehabilitasi (kegiatan) :

Rencana tindak lanjut/follow up/kontrol :


1. Kontrol tanggal :

Scanning kom/revisi 2014


2. Lanjutkan :
a. Generalis : Recovery/pemulihan (persiapan kerja) :

b. Spesialis :

Scanning kom/revisi 2014

Anda mungkin juga menyukai