HP/WA : 081361969101 email : asyiahsimanjorang71@yahoo.com TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM : Setelah mengikuti materi ini, peserta memahami Metode pemberian Asuhan keperawatan : - Metode Fungsional - Metode Tim - Metode Keperawatan Primer - Metode Medular - Manajemen Kasus Keperawatan Metode Fungsional - Perawat memiliki 1 tugas atau aktivitas untuk semua pasien di unit tsb - Efisien - Tidak memberi kepuasan : pasien/perawat - Askep tidak profesional - Baik dan berguna di RS yang kekurangan perawat - Bisa memuaskan pasien dengan kebutuhan rutin Keuntungan dan kerugian Metode Fungsional KEUNTUNGAN KERUGIAN - Perawat lebih terampil pada - Pekerjaan tidak efektif 1 tugas - Tugas perawat monoton - Pekerjaan lebih efisien - Perawat bosan - Kebutuhan perawat sedikit - Komunikasi petugas kurang - Koordinasi pekerjaan mudah - Tidak melihat pasien secara - Terjadi proses distribusi dan holistik pemantauan tugas - Tidak berfokus pada masalah - Tugas lebih cepat selesai pasien - Tidak profesional - Perawat/pasien tidak puas Peran Nurse Unit Manager dalam metode fungsional : – Bertanggung jawab terhadap kualitas yan keperawatan – Menghindari kebosanan perawat – Menghindari saling lempar kesalahan Metode TIM :
1. Mencapai tujuan dengan menggunakan
kecakapan dan kemampuan anggota 2. Setiap pasien berhak mendapat pelayanan terbaik 3. Setiap staf berhak menerima bantuan dalam memberi asuhan kepada pasien 4. Tim heterogen : perawat ahli, terampil, dan pembantu perawat Metode TIM :
4. Tanggung jawab ketua tim :
- perencanaan, - kelancaran, - evaluasi asuhan keperawatan pasien - supervisi Metode tim • Ada beberapa tim di ruang perawatan • Jumlah tim didasarkan pada : Jumlah perawat profesional, Jumlah tenaga perawat yang ada, Jumlah pasien • Pembagian tugas dalam tim : tempat /kamar pasien, jenis penyakit pasien, jumlah pasien yang dirawat Tujuan Metode TIM :
1. Memberikan asuhan keperawatan sesuai
kebutuhan pasien sehingga pasien merasa puas 2. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi perawat dalam melaksanakan tugas 3. Memungkinkan terjadinya transfer of knowledge dan transfer of experiences diantara perawat 4. Meningkatkan motivasi perawat Tim keperawatan terdiri dari : • 1 tim tdd 3-5 perawat memberikan asuhan pada 10- 15 pasien • Ketua tim (perawat profesional) mampu & mau memimpin tim, dapat bekerjasama dan membimbing perawat, berpengalaman, ditunjuk oleh kepala ruangan • Tim melakukan tugas yang didelegasikan oleh nurse unit manager • Ketua tim membagi tugas ke anggota Kompetensi ketua Tim : 1. Komunikasi & Kordinasi kegiatan tim 2. Konsultan askep 3. Role model 4. Pengkajian & menentukan kebutuhan pasien 5. Menyusun renpra pasien 6. Merevisi renpra sesuai kebutuhan pasien 7. Observasi pasien & kerja tim 8. Evaluasi secara objektif Keuntungan & kerugian metode TIM KEUNTUNGAN KERUGIAN 1. Memberi kepuasan kepada pasien dan 1. Memerlukan biaya yang lebih tinggi perawat 2. Tidak efektif bila pengaturannya tidak 2. Perawat dapat mengenali pasien baik secara individual 3. Memerlukan banyak kerjasama dan 3. Perawatan pasien komprehensif komunikasi 4. Perawatan pasien holistik 4. Ketua tim memerlukan waktu lebih 5. Perawat bekerja lebih produktif banyak untuk tugas manajerial 6. Kemampuan kerjasama dan komunikasi lebih baik 7. Memepermudah mengenali kemampuan anggota tim Peran Nurse Unit Manager Pada Metode TIM : – Mengoptimalkan fungsi tim melalui orientasi anggota tim dan pendidikan berkelanjutan – Mengkaji kemampuan anggota tim dan membagi tugas sesuai ketrampilan anggotanya – Menjadi model peran C. Metode keperawatan Primer 1. Desentralisasi pengambilan keputusan antara perawat primer dan pasien 2. Tanggung jawab menyeluruh (total care ) 24 jam/hr secara terus menerus untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pada sekelompok kecil (4-6) pasien sejak pasien masuk-pulang 3. Saat perawat primer tidak masuk : perawat asisten Keuntungan & kerugian metode Keperawatan Primer KEUNTUNGAN KERUGIAN 1. Asuhan Keperawatan 1. Memerlukan biaya yang Komprehensif lebih tinggi 2. Memberlakukan pasien 2. Tidak dapat melakukan secara holistik pengkajian dengan baik bila 3. Pasien lebih puas karena kurang menguasai kasus kesinambungan perawatan 3. Asisten merasa tidak 4. Perawat lebih puas : memiliki kewenangan otoritas, tanggunggugat 4. Terjadi kesalahpahaman 5. Mepermudah mengenali permasalahan pasien 6. Memperpendek hari perawatan Peran Nurse Unit Manager Pada Metode Keperawatan primer : – Mengidentifikasi perawat di ruangan yang memiliki minat menjadi perawat primer – Memfasilitasi pendidikan – Menjabarkan tugas tugas perawat primer dan perawat asistem – Menjadi model peran dan konsultan – Melakukan analisis kebutuhan tenaga – Menyusun jadwal dinas – Membuat rencana pengembangan staf – Melakukan evaluasi Metode Modular • Variasi metode tim dengan metode keperawatan primer • 1 tim perawat terdiri atas 2-3 perawat bertanggung jawab pada 8-12 pasien • Tanggung jawab terbesar pada ketua tim Peran Nurse Unit Manager Pada Metode Moduler : – Menyusun jadwal dinas mempertimbangkan kecocokan anggota untuk bekerjasama – Fasilitator – Pembimbing – Motivator E.Manajemen Kasus • Sistem pemberian pelayanan kesehatan didesain untuk pencapaian tujuan yang diharapkan pasien dalam kurun waktu perawatan di rs • Tujuan : meniingkatkan kualitas pelayanan, menurunkan pengkotakan pelayanan, meningkatkan kualitas hidup pasien, efisiensi SD dan efisiensi biaya E.Manajemen Kasus • Pengembangan metode primer • Tujuan perawatan pasien lebih spesifik, realistik dan bisa diukur • Lama perawatan lebih pendek • Bentuk pemberian asuhan keperawatan dan manajemen sumber-sumber terkait, memungkinkan manajemen strategis cost dan quality oleh seorang perawat Manajemen kasus keperawatan • Seorang perawat bertugas sebagai case manager untuk seorang (lebih) pasien • Sejak masuk- selesai masa perawatan • Tanggung jawab Case manager : – Perencanaan, pelaksanaan, koordinasi dan evaluasi • Mempertimbangkan : quality-cost-access dan consumers-providers-funders