Anda di halaman 1dari 33

ASKEP WAHAM dan

HALUSINASI
By : Hapsah, S. Kep. Ns. M. Kep.

Tim Keperawatan Jiwa 1


Tujuan pembelajaran
Mampu melakukan pengkajian
Menetapkan diagnosa keperawatan
Melakukan tindakan keperawatan untuk pasien
Melakukan tindakan keperawatan untuk keluarga
Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga
Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan

2
Konsep neurobiologi
Terkait Peran neurotransmitter
Kolinergik acth
Asam amino : GABA
Monoamin : norepinefrin, dopamin, serotonin
Neuropeptida : endorpin

3
Gambaran MRI perbandingan orang normal
dengan px dg scizofrenia :

4
PENGKAJIAN PASIEN

Predis- Presi-
posisi pitasi

Penilaian
Sumber
thdp
koping
stressor
Mekanis
me
koping
5
ALUR PENGKAJIAN
Alasan masuk

Penyebab : predis, presi


Pertemuan I
Sumber koping

Mekanisme koping
6
ALUR PENGKAJIAN
Alasan masuk Mengamuk

Marah, panas di dada, rasanya mau


Tanda gejala menghancurkan semuanya

Ada yang mengejeknya (dialami sendiri,


Penyebab orang lain tidak mendengar objek yang
mengejek)

Mekanisme koping Melempar barang, memukul


7
Mengamuk
Melempar barang, memukul PK
Marah, panas di dada, rasanya mau
menghancurkan semuanya RPK CP

Ada yang mengejeknya (dialami


sendiri, orang lain tidak mendengar
GSP : Halusinasi
objek yang mengejek)
8

Penampilan : kotor HDR


8
POHON MASALAH
Perilaku Kekerasan

Risiko Perilaku Kekerasan Risiko bunuh diri

GSP : Halusinasi
Defisit Perawatan
Isolasi sosial Diri

HDR Kronik

Berduka disfungsional
9
POHON MASALAH
Perilaku Kekerasan

Risiko Perilaku Kekerasan Defisit Perawatan


Diri
GPP : GSP : Halusinasi
Waham Risiko bunuh diri
Isolasi sosial

HDR Kronik

Berduka disfungsional
10
Contoh Pohon Masalah berdasarkan Kasus

Risiko Perilaku Kekerasan Efek


Defisit
Perawatan
Diri GSP : Halusinasi Core Problem

Isolasi sosial
Etiologi
HDR Kronik

Berduka disfungsional
11
Gangguan Sensori Persepsi :
Halusinasi

12
Def.halusinasi
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan
jiwa di mana pasien mengalami perubahan
sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa
suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau
penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang
sebetulnya tidak ada (WHO & FIK UI, 2006).

13
Jenis Halusinasi
Halusinasi pendengaran (70%)
Halusinasi penglihatan (20%)
Halusinasi penghidu
Halusinasi pengecapan 10%
Halusinasi perabaan

14
Fase-fase halusinasi
1. Comforting : halusinasi menyenangkan, ansietas
sedang, non psikotik
2. Condemning : halusinasi menjijikkan, ansietas
berat, psikotik ringan
3. Controlling : pengalaman sensori berkuasa,
ansietas berat, psikotik
4. Conquering : pengalaman sensori mengancam,
panik, psikotik berat 15
Proses Keperawatan Halusinasi

Pengkajian

Implementasi/ Dx Keperawatan
evaluasi

Perencanaan

16
Isi halusinasi:
Mendengar atau melihat apa?
Suaranya berkata apa?

Waktu terjadinya halusinasi:


Pengkajian Kapan halusinasi terjadi?

Frekuensi halusinasi:
Seberapa sering halusinasi muncul?
Berapa kali dalam sehari?

Situasi pencetus:
Dalam situasi seperti apa halusinasi muncul?
Respon thd halusinasi:
Bgm perasaan pasien kalau ada halusinasi?
Apa yg dilakukan jika halusinasi muncul?
17
Diagnosa keperawatan yang bisa muncul
Gangguan sensori persepsi : halusinasi
Risiko perilaku kekerasan
Risiko bunuh diri
Isolasi sosial
Harga diri rendah kronik

18
Diagnosa keperawatan
Gangguan sensori persepsi: halusinasi
........

19
TUJUAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Untuk pasien:
Pasien mengenali halusinasinya
Pasien dapat mengontrol halusinasi
Pasien mengikuti program pengobatan secara
optimal

20
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK
PASIEN
Bina hubungan saling percaya
Bantu pasien mengenali halusinasi
Latih klien mengontrol halusinasi.
Fasilitasi klien menggunakan obat

21
Perhatian !
Hindari menyentuh klien tanpa permisi
Berbicara pelan, nada rendah, volume sedang.
Bila klien menyangkal : contoh :
saya percaya Anda mendengar suara itu, tapi
saya tidak mendengar suara tersebut. (sambil
berusaha untuk ikut mendengarkan apa yang
klien dengar)
22
Gangguan proses pikir :
Waham

Tim Keperawatan Jiwa 23


Pengertian
Suatu keyakinan yang salah/ tidak sesuai
dengan kenyataan
Dipertahankan secara kuat/terus menerus
namun.
Dikatakan berulang-ulang
Sulit dipatahkan
24
RENTANG RESPON WAHAM
Respon Adaptif Respon Maladaptif

Pikiran logis Distorsi pikiran Waham


Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
Emosi konsisten dg Reaksi emosi Sulit berespon
pengalaman berlebihan /kurang emosi
Perilaku sesuai Perilaku aneh/tdk Perilaku kacau
biasa
Berhubungan sosial Menarik diri Isolasi sosial

25
JENIS WAHAM
Waham kebesaran Waham somatik
Waham kejaran Siar pikir
Waham nihilistik Sisip pikir
Waham agama Kontrol pikir

26
Perhatian!
Selama pengkajian saudara harus mendengarkan
dan memperhatikan semua informasi yang
diberikan oleh pasien tentang wahamnya,
Hindari tertawa atau berbisik2 dg yg lain saat
berhadapan dg klien.
Untuk mempertahankan hubungan saling percaya
yang telah terbina jangan menyangkal dan
menolak keyakinan pasien.
27
Perhatian!
Bila klien menyangkal : contoh

saya percaya, bapak yakin kalau bapak adalah


presiden, tapi saya melihat wajah bapak berbeda
dengan foto presiden (hindari tertawa atau tersenyum
menghindari misinterpretasi).

28
Bila diperoleh salah satu data diatas
maka diagnosa keperawatan yang
dapat ditetapkan adalah:

GANGGUAN PROSES PIKIR:


WAHAM
29
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN :
Bertujuan agar klien mampu :

1. berorientasi kpd realita secara bertahap


2. berorientasi dengan orang lain dan lingkungan
3. memenuhi kebutuhannya melalui aktifitas
4. menggunakan obat dengan prinsip 5 benar

30
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN
1. Bina hubungan saling percaya
2. Tidak mendukung dan membantah waham pasien
3. Yakinkan pasien dalam keadaan aman
4. Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari
5. Diskusikan kebutuhan psikologi/ emosional yg tdk
terpenuhi
6. Jika pasien terus menerus membicarakan wahamnya
dengarkan tanpa memberikan dukungan dan
menyangkal sampai pasien berhenti membicarakannya
7. Berikan pujian bila penampilan dan orientasi pasien sesuai
dengan realitas 31
TINDAKAN KEPERAWATAN

8. Diskusikan kemampuan realistis yang dimiliki


9. Anjurkan melakukan aktivitas sesuai kemampuan yang dimilikinya.
10. Tingkatkan aktifitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional
11. Berbicara dalam konteks realitas
12. Beri pujian bila mampu memperlihatkan kemampuan positifnya
13. Jelaskan pada pasien tentang program pengobatannya
(manfaat, dosis obat, jenis, dan efek samping obat yang diminum serta
cara meminum obat yang benar)
14. Diskusikan akibat bila berhenti minum obat

32
Terima Kasih

33

Anda mungkin juga menyukai