Anda di halaman 1dari 20

Asuhan Keperawatan Jiwa

dengan Halusinasi

Created By:
1. Elis Lisma Prianti
2. Fitri Rohmatulloh
3. Iis Marlina Damayanti
4. Mega Sri Widiya Astuti
5. Hndrikus Egi
Definisi

Yosep, 2011
• Halusinasi dapat di definisikan sebagai suatu
persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya
rangsangan dari luar.
Tanda dan gejala menurut teori
Data Subjektif

• Mendengar suara atau bunyi


• Mendengar suara menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya
• Mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap
• Mendengar seseorang yang sudah meninggal
• Mendengar suara yang mengancam diri klien atau orang lain
bahkan suara lain yang membahayakan

Data Objektif

• Mengarahkan telinga pada sumber suara


• Bicara sendiri
• Tertawa sendiri
• Marah-marah tanpa sebab
• Menutup telinga
• Mulut komat-kamit
• Ada gerakan tangan
Tanda dan gejala menurut kasus

Data Subyektif

• Mendengar suara-suara yang mengancam

Data Objektif

• Tampak berbicara sendiri


• Mulut komat kamit
• Menutup telinga
Tipe Halusinasi
Halusinasi Pendengaran (Auditory)

Halusinasi Penglihatan (Visual)

Halusinasi Penciuman (Olfaktory)

Halusinasi Perabaan (Taktil)

Halusinasi Pengecapan (gustatorik)


Patofisiologi
Rentang Respon
Faktor Predisposisi

Menurut teori Menurut Kasus


• Faktor Perkembangan • Gen keturunan dari
• Faktor Sosiokultural kakek nya
• Faktor Biokimia • Gagal KB (anak yang
• Faktor psikologis tidak di kehendaki)
• Faktor genetik dan pola
asuh
Faktor Presipitasi

Menurut Kasusu Menurut Kasus

• Dimensi fisik • Hilangnya aktivitas


• Dimensi emosional ibadah
• Dimensi intelektual • Selalu sakit-sakitan
• Dimensi social • Jarang bergaul
• Dimensi spiritual • Kehampaan hidup
Resiko Bunuh Diri
Psikodinamika
Perilaku
Kekerasan

Halusinasi

Isolasi Sosial

Harga Diri
Rendah

Koping Inefektif

Penolakan
Psikodinamika Kasus

Klien ingin membunuh dan


melindungi

Mendengar suara-suara yang


mengancam

Megunci pintu dan lampu kamar


mati, gorden di tutup

Klien merasa tidak becus


mengurus ibu dan anaknya

Sering marah-marah bila tidak di


turuti kemauannya
Terapi Farmakologi
Haloperidol (HLP)

Klasifikasi

• Antipsikotik, neuroleptik, butirofenon.

Indikasi

• Penatalaksanaan psikosis kronik dan akut, pengendalian hiperaktivitas dan masalah


prilaku berat pada anak-anak.

Mekanisme

• Mekanisme kerja anti psikotik yang tepat belum dipahami sepenuhnya, tampak
menekan SSP pada tingkat subkortikal formasi reticular otak, mesenfalon dan batang
otak.

Kontraindikasi

• Hipersensitifitas terhadap obat ini pasien depresi SSP dan sumsum tulang, kerusakan
otak subkortikal, penyakit Parkinson dan anak di bawah usia 3 tahun. Efek samping.
Sedasi, sakit kepala, kejang, insomnia, pusing, mulut kering dan anoreksia.
Trihexypenidil (THP)
Klasifikasi

• Antiparkinson

Indikasi

• Segala penyakit Parkinson, gejala ekstra pyramidal berkaitan dengan obat


antiparkinson

Mekanisme kerja

• Mengoreksi ketidakseimbangan defisiensi dopamine dan kelebihan asetilkolin dalam


korpus striatum, asetilkolin disekat oleh sinaps untuk mengurangi efek kolinergik
berlebihan.

Kontraindikasi

• Hipersensitifitas terhadap obat ini, glaucoma sudut tertutup, hipertropi prostat pada
anak dibawah usia 3 tahun.

Efek samping

• Mengantuk, pusing, disorientasi, hipotensi, mulut kering, mual dan muntah.


Rencana Asuhan
Keperawatan
SP 1 GSP Halusinasi

Bantu pasien mengenal halusinasi

• Isi
• Waktu terjadinya
• Frekuensi
• Situasi pencetus
• Perasaan saat terjadi halusinasi

Latih mengontrol halusnasi dengan cara


menghardik. Tahap tindakan nya meliputi:
• Jelaskan cara menghardik halusinasi
• Peragakan cara menghardik
• Minta pasien memperagakan ulang
• Pantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku pasien
• Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
SP 2 GSP: halusinasi

• Mengevaluasi kegiatan sebelumnya


• Mengajarkan klien mengontrol halusinasi
dengan cara minum obat secara terartur
• Memasukan ke jadwal kegiatan harian
SP 3 GSP : Halusinasi

Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 dan 2)

Latih kegiatan agar halusinasi tidak muncul.


Tahapannya:
• Jelaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk mengatasi
halusinasi
• Diskusikan aktivitas yang biasa di lakukan oleh pasien
• Latih pasien melakukan aktivitas
• Susun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai dengan aktivitas
yang telah di latih (dari bangun pagi sampai tidur malam)

Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan, berikan


penguatan terhadap perilaku pasien yang (+)
SP 4 GSP: Halusinasi
• Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1, 2, 3)
• Tanyakan program pengobatan
• Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan
jiwa
• Jelaskan akibat bila tidak di gunakan sesuai program
• Jelaskan akibat bila putus obat
• Jelaskan cara mendapatkan obat/berobat
• Jelaskan pengobatan (5B)
• Latih pasien minum obat
• Masukan dalam jadwal harian pasien
Terapi Modalitas
Terapi
individual
Terapi Terapi
bermain lingkungan

Terapi Terapi
perilaku biologis

Terapi Terapi
kelompok kognitif
Terapi
keluarga

Anda mungkin juga menyukai