Tujuan pembelajaran Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa diharapkan mampu: 1.Melakukan pengkajian pada pasien halusinasi 2.Menetapkan diagnosa keperawatan pasien halusinasi 3.Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien halusinasi 4.Melaksanakan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien dengan halusinasi 5.Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien halusinasi 6.Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien dengan halusinasi Definisi Halusinasi • Halusinasi adalah gangguan jiwa berupa respons panca indera, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan terhadap sumber yang tidak nyata (Keliat & Akemat, 2007; Stuart,Keliat,& Pasaribu,2017 dalam Keliat et al,2020). • Halusinasi adalah persepsi sensorik palsu yang tidak dikaitkan dengan stimulus eksternal yang nyata, mungkin terdapat interpretasi berupa waham atas pengalaman halusinasi tersebut namun mungkin pula tidak ( Kaplan & Sadock,2010). • Halusinasi adalah distorsi persepsi palsu yang terjadi pada respons neurobiologis maladaptif (Stuart,Keliat,& Pasaribu,2017) Kesimpulan Definisi Halusinasi : • Salah satu tanda gangguan jiwa berupa gangguan pada fungsi sensori persepsi. • Merupakan respons neurobiologis maladaptif. • Mempersepsikan sesuatu yang tidak ada stimulusnya atau seseorang merasa melihat/mendengar/merasa/megecap/mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada (orang lain tidak merasakan). Rentang Respons Neurobiologis
•Persepsi akurat Ilusi Halusinasi •Emosi konsisten Reaksi emosional Kesulitan pengolahan dgn pengalaman berlebihan atau tdk bereaksi emosi •Perilaku sesuai Perilaku aneh atau penarikan Perilaku kacau •Berhubungan sosial Menarik diri Isolasi sosial Pengkajian Pasien Halusinasi Data penting yang perlu didapat: 1.Jenis halusinasi 2.Isi halusinasi 3.Waktu, frekuensi dan situasi yang menyebabkan munculnya halusinasi 4. Respon pasien terhadap halusinasi Jenis Data Objektif Data Subjektif halusinasi Halusinasi Bicara atau tertawa sendiri Mendengar suara-suara atau kegaduhan. Dengar/suara Marah-marah tanpa sebab Mendengar suara yang mengajak bercakap- Menyedengkan telinga ke arah cakap. tertentu Mendengar suara menyuruh melakukan Menutup telinga sesuatu yang berbahaya. Halusinasi Menunjuk-nunjuk ke arah Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris, Penglihatan tertentu bentuk kartoon, melihat hantu atau monster Ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas. Halusinasi Menghidu seperti sedang Membaui bau-bauan seperti bau darah, urin, Penghidu membaui bau-bauan tertentu. feses, kadang-kadang bau itu menyenangkan. Menutup hidung. Halusinasi Sering meludah Merasakan rasa seperti darah, urin atau feses Pengecapan Muntah Halusinasi Menggaruk-garuk permukaan Mengatakan ada serangga di permukaan kulit Perabaan kulit Merasa seperti tersengat listrik Tanda dan Gejala (Mayor) : Subyektif : Mendengar suara bisikan atau melihat bayangan Merasakan sesuatu melalui indera perabaan, penciuman, atau pengecapan
Obyektif : Distorsi sensori Respon tidak sesuai Bersikap seolah melihat, mendengar, mengecap, meraba atau mencium sesuatu Tanda dan Gejala (Minor) : Subyektif : Menyatakan kesal Obyektif Menyendiri Melamun Konsentrasi buruk Disorientasi waktu tempat, orang atau situasi Curiga Melihat ke satu arah Mondar- mandir Bicara sendiri Merumuskan Diagnosa Keperawatan : Halusinasi....... Gangguan Persepsi sensori (D.0085) Hal 190 (SDKI) Definisi : Perubahan persepsi terhadap stimulus baik internal maupun eksternal yang di sertai dengan respon yang berkurang, berlebihan, atau terdistorsi Penyebab : Gangguan penglihatan Gangguan pendengaran Gangguan penghiduan Gangguan perabaan Hipoksia serebral Penyalahgunaan zat Usia lanjut Pemajanan toksin lingkungan Tujuan Tindakan Keperawatan Pasien Halusinasi : Tujuan : 1. Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya 2. Pasien dapat mengontrol halusinasinya 3. Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal SLKI : Fungsi sensori (L.06048) Hal 28 Definisi : Kemampuan untuk merasakan stimulasi suara, rasa, raba, aroma,dan gambar visual.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan ......x 24 jam pasien tidak
menciderai diri, orang lain dan lingkungan, pasien mampu mengontrol halusinasi dengan kriteria : Cukup Cukup Kriteria Hasil Menurun Sedang Meningkat Menurun meningkat Ketajaman 1 2 3 4 5 pendengaran Ketajaman 1 2 3 4 5 penglihatan Persepsi 1 2 3 4 5 stimulasi kulit Persepsi posisi 1 2 3 4 5 kepala Persepsi posisi 1 2 3 4 5 tubuh Perbedaan bau 1 2 3 4 5 Tindakan Keperawatan Pasien Halusinasi Tindakan Keperawatan: 1. Tidak mendukung dan membantah halusinasi klien. 2. Latih klien melawan halusinasi dengan menghardik 3.Latih klien melawan halusinasi dengan menghardik dengan bersikap cuek 4.Latih klien melawan halusinasi dengan bercakap-cakap dan melakukan kegiatan secara teratur. 5.Latih klien minum obat dengan prinsip 6 benar. 6.Diskusikan manfaat yang didapat setelah mempraktekkan latihan mengontrol halusinasi 7.Berikan pujian atas kemampuan klien SIKI Manajemen Halusinasi (I.09288) Hal 178 Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan keamanan, kenyamanan, dan orientasi realita. Tindakan : Observasi: Monitor perilaku yang mengindikasi halusinasi Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi lingkungan Monitor isi halusinasi Terapeutik: Pertahankan lingkungan yang aman Lakukan tindakan keselamatan krtika tidak dapat mengontrol prilaku, misal pengekangan fisik, seklusi, pembatasan wilayah. Diskusikan perasaan dan respon terhadap halusinasi Hindari perdebatan tentang validitas halusinasi SIKI : Edukasi: Anjurkan memonitor sendiri situasi terjadinya halusinasi Anjurkanbicara pada orang yang dipercaya untuk member dukungan dan umpanbalik korektif terhadap halusinasi Anjurkan melakukan distraksi, misal mendengarkan music, melakukan aktivitas dan teknik relaksasi Ajarkan pasien dan keluarga cara mengontrol halusinasi
Kolaborasi : Kolaborasi pemberian obat anti psikotikdan anti ansietas ,jika perlu. Strategi Pelaksanaan (SP) Tindakan Keperawatan Pada Pasien • SP1(Pertemuan Pertama) : - Identifikasi halusinasi : isi, waktu, frekwensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, respons. - Jelaskan cara mengontrol halusinasi : hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan. - Latih cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik - Masukkan pada jadual kegiatan harian untuk latihan menghardik SP 2 (Pertemuan kedua): • Evaluasi kegiatan latihan menghardik. Beri pujian. • Latih cara mengontrol halusinasi dengan (jelaskan 6 benar : jenis, guna, dosis, waktu, cara, kontinuitas minum obat) • Masukkan pada jadual kegiatan harian untuk latihan menghardik dan minum obat. SP 3 (Pertemuan Ketiga): • Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan obat. Beri pujian. • Latih cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap- cakap saat terjadi halusinasi. • Masukkan pada jadual kegiatan harian untuk latihan menghardik, minum obat dan bercakap-cakap. SP 4 (Pertemuan Keempat): • Evaluasi kegiatan latihan menghardik, obat dan bercakap- cakap. Beri pujian. • Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian (mulai 2 kegiatan). • Masukkan pada jadual kegiatan harian untuk latihan menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan kegiatan harian. SP 5 (Pertemuan Kelima dan seterusnya): • Evaluasi kegiatan latihan menghardik, obat, bercakap- cakap dan kegiatan harian. Beri pujian. • Latih kegiatan harian. • Nilai kemampuan yang telah mandiri. • Nilai apakah halusinasi terkontrol. Tindakan Keperawatan Kepada Keluarga • Tujuan: • Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien baik di rumah sakit maupun di rumah • Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien. Tindakan Keperawatan Kepada Keluarga 1. Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi, proses terjadinya halusinasi, dan cara merawat pasien halusinasi. 2. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara merawat pasien dengan halusinasi langsung dihadapan pasien. 3. Buat perencanaan pulang bersama keluarga Evaluasi pada pasien: • Pasien mengenal halusinasi • Pasien mampu menggunakan cara mengontrol halusinasi: • Menghardik • Bercakap-cakap • Membuat jadwal kegiatan • Melakukan kegiatan sesuai jadwal • Menggunakan obat secara teratur Evaluasi kemampuan keluarga: • Menyebutkan pengertian halusinasi • Menyebutkan jenis halusinasi • Menyebutkan tanda dan gejala halusinasi • Memperagakan cara memutus halusinasi • Mengajak bercakap-cakap saat halusinasi • Memantau aktivitas sehari-hari sesuai jadwal • Memantau dan memenuhi obat untuk pasien • Menyebutkan sumber pelayanan kesehatan yang tersedia • Memanfaatkan sumber yankes terdekat Strategi Pelaksanaan (SP) Tindakan pada Keluarga : • SP 1 ( Pertemuan Pertama) : - Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien. - Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya halusinasi (Gunakan booklet). - Jelaskan cara merawat halusinasi - Latih cara merawat halusinasi : hardik - Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian. SP 2 ( Pertemuan Kedua) : - Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien menghardik. Beri pujian. - Jelaskan 6 benar cara memberikan obat. - Latih cara memberikan/membimbing minum obat. - Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian. SP 3 ( Pertemuan Ketiga) :
- Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
menghardik dan memberikan obat. Beri pujian. - Jelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasi. - Latih dan sediakan waktu untuk bercakap-cakap dengan pasien terutama pada saat halusinasi. - Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian. SP 4 ( Pertemuan Keempat) : - Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien menghardik,memberikan obat dan bercakap-cakap. Beri pujian. - Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh dan rujukan. - Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian. SP 5 ( Pertemuan Kelima dan seterusnya) : - Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien menghardik,memberikan obat dan bercakap-cakap dan melakukan kegiatan harian serta follow up. Beri pujian. - Nilai kemampuan keluarga dalam merawat pasien. - Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ/PKM. Pendokumentasian Persepsi : Halusinasi Pendengaran
Asuhan keperawatan kepada kelompok pasien halusinasi
• Dengan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi
• Lihat buku TAK untuk panduan
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK • Sesi I: Mengenal halusinasi • Sesi II: Mengontrol dengan menghardik • Sesi III: Mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan • Sesi IV: Mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap • Sesi V: Mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat Pertemuan Kelompok Keluarga • Kelompok Besar: • Membahas tentang halusinasi, proses terjadinya, dan cara penangannya • Diskusi tentang pengalaman menangani halusinasi • Kelompok kecil: • Sharing cara merawat pasien di rumah DAFTAR PUSTAKA • Kaplan & Saddock., (2010). Buku Ajar Psikiatri Klinis. Edisi 2, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. • Keliat BA, Hamid AY,Putri YSE, Daulima NHC, Wardani IY, Susanti H, Hargiana G & Panjaitan RU.,(2020). Asuhan Keperawatan Jiwa. Cetakan I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. • PPNI.,(2017).Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (Definisi dan Indikator Diagnostik).Cetakan III.Jakarta: Persatuan Perawat Nasional Indonesia. • Stuart GW, Keliat BA, Pasaribu J.,(2017). Prisnsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi 10.Singapura: Elsevier. TERIMAKASIH
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita