Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN

DENGAN HALUSINASI

Andi Susanto, S.Kep,Ners, M.Kep


Tujuan pembelajaran
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa
diharapkan mampu:
1.Melakukan pengkajian pada pasien halusinasi
2.Menetapkan diagnosa keperawatan pasien halusinasi
3.Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien
halusinasi
4.Melaksanakan tindakan keperawatan kepada keluarga
pasien dengan halusinasi
5.Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam
merawat pasien halusinasi
6.Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien
dengan halusinasi
Definisi Halusinasi
• Halusinasi adalah gangguan jiwa berupa respons panca
indera, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman,
perabaan, dan pengecapan terhadap sumber yang tidak
nyata (Keliat & Akemat, 2007; Stuart,Keliat,&
Pasaribu,2017 dalam Keliat et al,2020).
• Halusinasi adalah persepsi sensorik palsu yang tidak
dikaitkan dengan stimulus eksternal yang nyata, mungkin
terdapat interpretasi berupa waham atas pengalaman
halusinasi tersebut namun mungkin pula tidak ( Kaplan &
Sadock,2010).
• Halusinasi adalah distorsi persepsi palsu yang terjadi
pada respons neurobiologis maladaptif (Stuart,Keliat,&
Pasaribu,2017)
Kesimpulan Definisi Halusinasi :
• Salah satu tanda gangguan jiwa berupa gangguan pada
fungsi sensori persepsi.
• Merupakan respons neurobiologis maladaptif.
• Mempersepsikan sesuatu yang tidak ada stimulusnya
atau seseorang merasa
melihat/mendengar/merasa/megecap/mencium sesuatu
yang sebenarnya tidak ada (orang lain tidak merasakan).
Rentang Respons Neurobiologis

Respons Adaptif Respons Maladaptif

•Berpikir Logis Pikiran sesekali terdistorsi Ggn pemikiran/Waham


•Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
•Emosi konsisten Reaksi emosional Kesulitan pengolahan
dgn pengalaman berlebihan atau tdk bereaksi emosi
•Perilaku sesuai Perilaku aneh atau penarikan Perilaku kacau
•Berhubungan sosial Menarik diri Isolasi sosial
Pengkajian Pasien Halusinasi
Data penting yang perlu didapat:
1.Jenis halusinasi
2.Isi halusinasi
3.Waktu, frekuensi dan situasi yang
menyebabkan munculnya halusinasi
4. Respon pasien terhadap halusinasi
Jenis Data Objektif Data Subjektif
halusinasi
Halusinasi Bicara atau tertawa sendiri Mendengar suara-suara atau kegaduhan.
Dengar/suara Marah-marah tanpa sebab Mendengar suara yang mengajak bercakap-
Menyedengkan telinga ke arah cakap.
tertentu Mendengar suara menyuruh melakukan
Menutup telinga sesuatu yang berbahaya.
Halusinasi Menunjuk-nunjuk ke arah Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris,
Penglihatan tertentu bentuk kartoon, melihat hantu atau monster
Ketakutan pada sesuatu yang
tidak jelas.
Halusinasi Menghidu seperti sedang Membaui bau-bauan seperti bau darah, urin,
Penghidu membaui bau-bauan tertentu. feses, kadang-kadang bau itu menyenangkan.
Menutup hidung.
Halusinasi Sering meludah Merasakan rasa seperti darah, urin atau feses
Pengecapan Muntah
Halusinasi Menggaruk-garuk permukaan Mengatakan ada serangga di permukaan kulit
Perabaan kulit Merasa seperti tersengat listrik
Tanda dan Gejala (Mayor) :
Subyektif :
Mendengar suara bisikan atau melihat bayangan
Merasakan sesuatu melalui indera perabaan, penciuman,
atau pengecapan
 
Obyektif :
Distorsi sensori
Respon tidak sesuai
Bersikap seolah melihat, mendengar, mengecap, meraba
atau mencium sesuatu
Tanda dan Gejala (Minor) :
Subyektif :
Menyatakan kesal
Obyektif
Menyendiri
Melamun
Konsentrasi buruk
Disorientasi waktu tempat, orang atau situasi
Curiga
Melihat ke satu arah
Mondar- mandir
Bicara sendiri
Merumuskan Diagnosa Keperawatan :
Halusinasi.......
Gangguan Persepsi sensori (D.0085) Hal 190 (SDKI)
Definisi :
Perubahan persepsi terhadap stimulus baik internal maupun eksternal yang
di sertai dengan respon yang berkurang, berlebihan, atau terdistorsi
 Penyebab :
Gangguan penglihatan
Gangguan pendengaran
Gangguan penghiduan
Gangguan perabaan
Hipoksia serebral
Penyalahgunaan zat
Usia lanjut
Pemajanan toksin lingkungan
Tujuan Tindakan Keperawatan Pasien Halusinasi :
Tujuan :
1. Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya
2. Pasien dapat mengontrol halusinasinya
3. Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal
SLKI :
Fungsi sensori (L.06048) Hal 28
Definisi :
Kemampuan untuk merasakan stimulasi suara, rasa, raba, aroma,dan
gambar visual.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan ......x 24 jam pasien tidak


menciderai diri, orang lain dan lingkungan, pasien mampu mengontrol
halusinasi dengan kriteria :
Cukup Cukup
Kriteria Hasil Menurun Sedang Meningkat
Menurun meningkat
Ketajaman 1 2 3 4 5
pendengaran
Ketajaman 1 2 3 4 5
penglihatan
Persepsi 1 2 3 4 5
stimulasi kulit
Persepsi posisi 1 2 3 4 5
kepala
Persepsi posisi 1 2 3 4 5
tubuh
Perbedaan bau 1 2 3 4 5
Tindakan Keperawatan Pasien Halusinasi
Tindakan Keperawatan:
1. Tidak mendukung dan membantah halusinasi klien.
2. Latih klien melawan halusinasi dengan menghardik
3.Latih klien melawan halusinasi dengan menghardik
dengan bersikap cuek
4.Latih klien melawan halusinasi dengan bercakap-cakap
dan melakukan kegiatan secara teratur.
5.Latih klien minum obat dengan prinsip 6 benar.
6.Diskusikan manfaat yang didapat setelah mempraktekkan
latihan mengontrol halusinasi
7.Berikan pujian atas kemampuan klien
SIKI
Manajemen Halusinasi (I.09288) Hal 178
Definisi :
Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan keamanan, kenyamanan,
dan orientasi realita.
Tindakan :
Observasi:
Monitor perilaku yang mengindikasi halusinasi
Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi lingkungan
Monitor isi halusinasi
Terapeutik:
Pertahankan lingkungan yang aman
Lakukan tindakan keselamatan krtika tidak dapat mengontrol prilaku,
misal pengekangan fisik, seklusi, pembatasan wilayah.
Diskusikan perasaan dan respon terhadap halusinasi
Hindari perdebatan tentang validitas halusinasi
SIKI :
Edukasi:
Anjurkan memonitor sendiri situasi terjadinya halusinasi
Anjurkanbicara pada orang yang dipercaya untuk
member dukungan dan umpanbalik korektif terhadap
halusinasi
Anjurkan melakukan distraksi, misal mendengarkan
music, melakukan aktivitas dan teknik relaksasi
Ajarkan pasien dan keluarga cara mengontrol halusinasi
 
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian obat anti psikotikdan anti ansietas
,jika perlu.
Strategi Pelaksanaan (SP) Tindakan
Keperawatan Pada Pasien
• SP1(Pertemuan Pertama) :
- Identifikasi halusinasi : isi, waktu, frekwensi, waktu terjadi,
situasi pencetus, perasaan, respons.
- Jelaskan cara mengontrol halusinasi : hardik, obat,
bercakap-cakap, melakukan kegiatan.
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
- Masukkan pada jadual kegiatan harian untuk latihan
menghardik
SP 2 (Pertemuan kedua):
• Evaluasi kegiatan latihan menghardik. Beri pujian.
• Latih cara mengontrol halusinasi dengan (jelaskan 6
benar : jenis, guna, dosis, waktu, cara, kontinuitas minum
obat)
• Masukkan pada jadual kegiatan harian untuk latihan
menghardik dan minum obat.
SP 3 (Pertemuan Ketiga):
• Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan obat. Beri
pujian.
• Latih cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-
cakap saat terjadi halusinasi.
• Masukkan pada jadual kegiatan harian untuk latihan
menghardik, minum obat dan bercakap-cakap.
SP 4 (Pertemuan Keempat):
• Evaluasi kegiatan latihan menghardik, obat dan bercakap-
cakap. Beri pujian.
• Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan
kegiatan harian (mulai 2 kegiatan).
• Masukkan pada jadual kegiatan harian untuk latihan
menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan kegiatan
harian.
SP 5 (Pertemuan Kelima dan seterusnya):
• Evaluasi kegiatan latihan menghardik, obat, bercakap-
cakap dan kegiatan harian. Beri pujian.
• Latih kegiatan harian.
• Nilai kemampuan yang telah mandiri.
• Nilai apakah halusinasi terkontrol.
Tindakan Keperawatan Kepada Keluarga
• Tujuan:
• Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien baik di rumah
sakit maupun di rumah
• Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk
pasien.
Tindakan Keperawatan Kepada Keluarga
1. Berikan pendidikan kesehatan tentang
pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang
dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi,
proses terjadinya halusinasi, dan cara
merawat pasien halusinasi.
2. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
memperagakan cara merawat pasien dengan
halusinasi langsung dihadapan pasien.
3. Buat perencanaan pulang bersama keluarga
Evaluasi pada pasien:
• Pasien mengenal halusinasi
• Pasien mampu menggunakan cara mengontrol halusinasi:
• Menghardik
• Bercakap-cakap
• Membuat jadwal kegiatan
• Melakukan kegiatan sesuai jadwal
• Menggunakan obat secara teratur
Evaluasi kemampuan keluarga:
• Menyebutkan pengertian halusinasi
• Menyebutkan jenis halusinasi
• Menyebutkan tanda dan gejala halusinasi
• Memperagakan cara memutus halusinasi
• Mengajak bercakap-cakap saat halusinasi
• Memantau aktivitas sehari-hari sesuai jadwal
• Memantau dan memenuhi obat untuk pasien
• Menyebutkan sumber pelayanan kesehatan yang
tersedia
• Memanfaatkan sumber yankes terdekat
Strategi Pelaksanaan (SP) Tindakan
pada Keluarga :
• SP 1 ( Pertemuan Pertama) :
- Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat
pasien.
- Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses
terjadinya halusinasi (Gunakan booklet).
- Jelaskan cara merawat halusinasi
- Latih cara merawat halusinasi : hardik
- Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi
pujian.
SP 2 ( Pertemuan Kedua) :
- Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
menghardik. Beri pujian.
- Jelaskan 6 benar cara memberikan obat.
- Latih cara memberikan/membimbing minum obat.
- Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi
pujian.
SP 3 ( Pertemuan Ketiga) :

- Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien


menghardik dan memberikan obat. Beri pujian.
- Jelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan
untuk mengontrol halusinasi.
- Latih dan sediakan waktu untuk bercakap-cakap dengan
pasien terutama pada saat halusinasi.
- Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi
pujian.
SP 4 ( Pertemuan Keempat) :
- Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
menghardik,memberikan obat dan bercakap-cakap. Beri
pujian.
- Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh dan
rujukan.
- Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi
pujian.
SP 5 ( Pertemuan Kelima dan seterusnya)
:
- Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
menghardik,memberikan obat dan bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan harian serta follow up. Beri pujian.
- Nilai kemampuan keluarga dalam merawat pasien.
- Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke
RSJ/PKM.
Pendokumentasian
Persepsi :
Halusinasi
 Pendengaran

 Penglihatan

 Perabaan

 Pengecapan

 Penghidu

Jelaskan:
 Isi halusinasi : …………………………………………………………….

 Waktu terjadinya: ………………………………………………………….

 Frekuensi halusinasi: ………………………………………………………

 Respons pasien: …………………………………………………………….

Masalah keperawatan: …………………………………………………………….


Asuhan keperawatan kepada kelompok
pasien halusinasi

• Dengan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi

• Lihat buku TAK untuk panduan


TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
• Sesi I: Mengenal halusinasi
• Sesi II: Mengontrol dengan menghardik
• Sesi III: Mengontrol halusinasi dengan melakukan
kegiatan
• Sesi IV: Mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap
• Sesi V: Mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
Pertemuan Kelompok Keluarga
• Kelompok Besar:
• Membahas tentang halusinasi, proses terjadinya, dan cara
penangannya
• Diskusi tentang pengalaman menangani halusinasi
• Kelompok kecil:
• Sharing cara merawat pasien di rumah
DAFTAR PUSTAKA
• Kaplan & Saddock., (2010). Buku Ajar Psikiatri Klinis. Edisi 2,
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
• Keliat BA, Hamid AY,Putri YSE, Daulima NHC, Wardani IY,
Susanti H, Hargiana G & Panjaitan RU.,(2020). Asuhan
Keperawatan Jiwa. Cetakan I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
• PPNI.,(2017).Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(Definisi dan Indikator Diagnostik).Cetakan III.Jakarta:
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
• Stuart GW, Keliat BA, Pasaribu J.,(2017). Prisnsip dan Praktik
Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi 10.Singapura:
Elsevier.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai