Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PROGRAM RPL

DENGAN GANGGUAN HALUSINASI (PENDENGARAN) PADA NY. L

NAMA KELOMPOK :
1. LINA PURWANDIRA (1130222009)
2. LIA INDRIANI (1130222016)
3. MAYA ERINA RISMAYANTI (1130222050)
4. RAFIKA DWI LESTARI (1130222051)
5. SILVI RACHMAYANTI (1130222052)
Definisi Halusinasi

• Halusinasi adalah salah satu jenis ganngguan jiwa pada individu


yang ditandai dengan perubahan sensori persepsi; merasakan
sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan,
atau penghidupan. Pasien merasakan stimulus yang sebenarnya
tidak ada.
(Yusuf&Endang, 2015)
• Halusinasi juga dapat didefisinisikan sebagai terganggunya presepsi
sensori seseorang, dimana tidak ada stimulus. Tipe halusinasi yang
paling sering adalah
1. halusinasi pendengaran (Auditori-hearing voices or
sounds).
2. halusinasi penglihatan (Visual-seeing persons or things).
3. halusinasi penciuman (Olfactory-smelling odors).
4. halusinasi pengecapan (Gustatory-experencing tastes).
(Varcarolis, Carson, Shoemaker, 2006:393)
Tanda dan Gejala
Halusinasi
Bicara sendiri dan tersenyum sendiri.

Menarik diri dan menghindari orang lain, dan berusaha untuk menghindari diri dari
orang lain.
Tidak dapat membedakan antara nyata dan tidak nyata.

Tidak dapat memusatkan perhatian dan konsentrasi.

Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain, dan lingkungan).

Taku
t
Ekspresi wajah tegang, mudah tersinggung.

Tidak mampu mengikuti perintah.

Tampak tremor dan berkeringat, perilaku panik, agitasi, dan kataton


Pohon
Masalah
Akibat : gangguan proses
keluarga

ketidakmampuan koping CP: Halusinasi


ketidakefektifan kontrol implus
keluarga pendengaran

Etiologi: isolasi
sosial.
 ETIOLOGI :
Menurut Stuart dan Laraia (2005) faktor-faktor yang menyebabkan klien gangguan jiwa mengalami halusinasi adalah sebagai
berikut:

1. Faktor Predisposisi :

- Faktor genetis : Secara genetis, atau turunan

- Faktor neurobiologis : mengalami penurunan volume dan fungsi otak yang abnormal.

2. Faktor Presipitasi:

- Berlebihannya proses informasi pada sistem saraf yang menerima memproses informasi di thalamus otak.

- Mekanisme penghantaran listrik di syaraf terganggu.

- Lingkungan

- Kondisi kesehatan

- Sikap /prilaku
Rencana tindakan keperawatan pada klien dengan
diagnose gangguan persepsi sensori halusinasi

• meliputi :
1. Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik,
2. Patuh minum obat secara teratur.
3. Melatih bercakap-cakap dengan orang lain,
4. Menyusun jadwal kegiatan dan dengan aktifitas
5. Terapi kelompok terkait terapi aktifitas kelompok
stimulasi persepsi halusinasi.
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

1. PENGKAJIAN MELIPUTI :

a. IDENTITAS KLIEN
b. KONDISI KLIEN
c. FAKTOR PREDISPOSISI
d. PEMERIKSAAN FISIK
e. PSIKOSOSIAL
f. STATUS MENTAL
g. MEKANISME KOPING
h. MASALAH PSIKOSOSIAL & LINGKUNGAN
i. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
j. ASPEK MEDIK
k. MASALAH KEPERAWATAN
l. DIAGNOSA KEPERAWATAN
CONTOH PEMBAHASAN ASUHAN
KEPERAWATAN PASIEN NY. L
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. L Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMA
Informan : Saudara Ny. L
B. KONDISI KLIEN
Ny. L berusia 30 tahun, status perkawinan janda, tidak bekerja dan bertempat tinggal di Desa Arjasa kec. Arjasa, kab
Sumenep. Ny. L terdiagnosa medis Halusinasi. Awal pengkajian Klien di antar keluarganya dengan alasan klien sering
berteriak - teriak minta “tolong” dan berteriak- teriak “pergi” sambil menutup telinga dan menangis pasien berteriak
ketakutan. Klien sudah mengalami hal seperti ini sudah 6 bulan terakhir ini dengan konsentrasi sering kambuh. Keluarga
menjelaskan bawah klien pernah mengalami kekerasan fisik (KDRT) kurang lebih 2 tahun yang lalu, dan mengalami
perceraian. Keluarga sudah mencoba menenangkan dan mendampingi klien tapi klien tetap berteriak-teriak seakan akan
mendengar suara seseorang yang membuat klien ketakutan. Dan dalam waktu 6 bulan terakhir ini pasien belum pernah
mendapatkan terapi kejiwa ataupun mengkonsumsi obat-obatan dari dokter. Keadan klien saat datang ke rumah sakit terlihat
rapih, baju bersih, tidak tercium bau tidak sedap dari tubuhnya, rambut klien terlihat rapi, gigi klien terlihat bersih, mulut klien
tidak bau, kuku klien terlihat pendek dan bersih.
C. FAKTOR PREDISPOSISI :
Pasien Tidak pernah mengalami gangguan jiwa, tidak pernah mengalukan pengobatan, pasien pernah mengalami penganiaya di
usia 28 thn klien mengalami tindakan (KDRT) selama 2 tahun terhadap Ny. L
Masalah keperawatan : gangguan konsep diri : harga diri rendah

D. PEMERIKSAAN FISIK :
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

E. PSIKOSOSIAL :
Ny. L komunikasi di keluarga tidak efektif pasien tidak pernah bicara
dengan keluarga tentang masalahnya. Dan dia merasa orang-orang yang
Ada di sekitarnya berbahaya dan tidak peduli pada dirinya,
Ny L hanya menangis sendirian.
Masalah keperawatan : komunikasi tidak efektif
F. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori, halusianasi penglihatan dan pendengaran
2. Gangguan konsep diri, harga diri rendah
3. Isolasi sosial.
4. Defisite perawatan diri
5. Koping keluarga tidak efektif kurangnya penegtahuan

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
2. Gangguan Persipsi sendori : Halusinasi Pendengan
3. Isolasi sosial menarik diri
4. Halusinasi
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O FOKUS
1. DS : Isolasi Gangguan sensori
Ny. L merasa sakit hati saat di ceraikan persepsi :
suaminya dan sering teriak-teriak, dan sosial
menangis tidak jelas Halusinasi
Ny. L merasa ada suara yang pendengaran
menyusruhnya untuk membunuh laki-laki.

DO :
Ny. L tampak lambat saat berbicara dan
banyak
menunduk .
Klien kurang kooperatif dan kontak mata
kurang dan sering menunduk ketika ditatap
lawan bicaranya
N DIAGNOSA
o KEPERAWATAN
.
1. Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran

POHON MASALAH

RESIKO PERILAKU KEKERASAN



GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN

ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI

GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH
INTERVENSI KEPERAWATAN

Tujuan & Rencana Tindakan


Kriteria hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi :
3x24 jam diharapkan gangguan persepsi 1. Monitor perilaku yang mengindikasi halusinasi/gangguan
sensori membaik dengan kriteria hasil: persepsi
1. Verbalisasi mendengar bisikan (1) 2. Monitor isi gangguan/halusinasi
Terapeutik
2. Verbalisasi melihat bayangan (1)
1. Pertahankan keamanan
3. Perilaku halusinasi (1)
2. Diskusikan rasa serta responnya mengenai gangguan.
4. Menarik diri (1) Edukasi
1. Menganjurkan monitor munculnya gangguan.
2. Menganjurkan komunikasi guna memberi motivasi serta
feedback
3. Menganjurkan distraksi (dengar lagu, menyelesaikan
kegiatan)
4. Mengajarkan kontrol gangguan.
Kolaborasi
1. Kolaborasi pengobatan antipsikotik dan ansietas.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI


1. Memonitor perilaku yang mengindikasi halusinasi S: - px menjawab salam

2. Memonitor isi gangguan halusinasi - Px menyebutkan namanya


3. Mempertahankan keamanan - Px mengatakan sering melihat laki-laki berteriak ingin membunuhnya.
4. Mendiskusikan rasa serta responnya mengenai gangguan O: - Px sudah mau berbicara dengan perawat

5. Menganjurkan monitor munculnya gangguan - Px mulai ada kontak mata


6. Menganjurkan komunikasi guna memberi motivasi serta feed back 1.Verbalisasi mendengar (4)

7. Menganjurkan distraksi 2. verbalisasi melihat bayangan (4)

8. Mengajarkan kontrol gangguan 3. perilaku halusinasi (4)

9. Berkolaborasi dalam pengobatan anti psikotik dan ansietas 4. menarik diri (4)

A: Gangguan persepsi sensori : halusinasi

P: 1. Monitor perilaku yang mengindikasi halusinasi

2. Monitor isi gangguan

3. Mempertahankan keamanan

4. Mendiskusikan rasa serta merespon mengenai gangguan

5. Anjurkan komunikasi guna memberi motivasi

6. Anjurkan ditrskasi

7. Anjurkan kontrol gangguan

8. Kolaborasi pemberian pengobatan antipsikotik &ansietas


TERIMA KASIH....

Anda mungkin juga menyukai