Pengertian
Gangguan persepsi
Halusinasi panca indera tanpa
adanya rangsang dari
luar
Sistem penginderaan
Rentang respon halusinasi
???????? Biologis
Abnormalitas
perkembangan sistem
saraf
Psikologis
Sosial budaya
FAKTOR PRESIPITASI
Biologi
Gangguan dalam
komunikasi dan putaran
balik otak
Stress lingkungan
Pemicu gejala
JENIS – JENIS HALUSINASI
( Stuart and Sundeen, 1998 )
1.Halusinasi pendengaran
2.Halusinasi penglihatan
3.Halusinasi penghidu
4.Halusinasi pengecap
5.Halusinasi peraba
JENIS HALUSINASI
1. Pendengaran
- mendengar suara2/kebisingan
- paling sering suara orang
- percakapan
- mengarahkan telinga ke arah tertentu
- menutup telinga
- mendengar perkataan yang menyuruh
melakukan sesuatu
membahayakan
2. PENGLIHATAN
melirikkan mata ke kanan dan ke kiri
menggerakan mulut
menunjuk ke arah tertentu
ketakutan kepada sesuatu yang tidak jelas
dalam bentuk kilatan cahaya, gambar,
bayangan yang rumit
bisa menyenangkan/ menakutkan
3. PENGHIDU
mencium bau-bauan tertentu
ex : bau darah, urin/feces
umumnya tidak menyenangkan
Menutup hidung
4. Pengecapan
- merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin,
atau feces
- meludahkan makanan/minuman
- menolak makan
- tiba – tiba meninggalkan meja makan
5. Perabaan
- menggaruk – garuk permukaan kulit
- mengalami nyeri/ketidaknyaman
tanpa stimulus ysng jelas
ex : rasa tersetrum listrik yang datang dari tanah,
benda mati atau orla
FASE HALUSINASI
1. Comforting
ansietas sedang
halusinasi menyenangkan
Karakteristik :
klien m’alami perasaan m’dalam :
ansietas, rasa bersalah, kesepian,
ketakutan
berfokus pd pikiran menyenangkan
mengurangi ansietas
CONT……
pikiran
dan pengalaman sensori dalam kendali
kesadaran jika ansietas dapat ditangani
non psikotik
Perilaku klien :
- tersenyum/ tertawa tidak sesuai
- menggerakan bibir tanpa suara
- pergerakan mata yang cepat
- respon verbal lambat jika sdg asik
- diam dan asik sendiri
2. Condemning
ansietas berat
menyalahkan
halusinasi menjadi menjijikan
Karakteristik :
pengalaman sensori menjijikan dan menakutkan
kecemasan meningkat
mulai lepas kendali
mencoba mengambil jarak diri dengan sumber
yang dipersepsikan
psikotik ringan
CONT …..
Perilaku klien :
P TTV : HR, TD
Rentang perhatian sempit
Asik dengan pengalaman sensori
Hilang kemampuan membedakan
halusinasi dan realita
3. Controlling
mengontrol
ansietas berat
pengalaman sensori mjd berkuasa
Karakteristik :
klien berhenti menghentikan perlawanan thd
halusinasi menyerah pada halusinasi
bisikan, suara dan isi halusinasi smkn menonjol
mungkin mengalami pengalaman kesepian jika
hal berhenti
halusinasi mulai menguasai dan mengontrol klien
psikotik
CONT….
Perilaku klien :
Kesukaran berhubungan dg orla
Rentang perhatian beberapa detik/menit
Tanda fisik : berkeringat, tremor, tidak
mapu mematuhi perintah
4. Conquering
panik
umumnya melebur dalam halusinasi
karakteristik :
pengalaman sensori mjd mengancam jika klien tidak ikut perintah
halusinasi
halusinasi berakhir dari beberapa jam/ hari
psikotik berat
Hilang kontrol
Perilaku klien :
- perilaku teror akibat panik
- potensial suicide
- PK
- MD
- Tidak mapu berespon thd perintah yg kompleks
- tidak mampu berespon lebih dari 1 orang
MEKANISME KOPING
regresi ( kemunduran )
klien malas beraktifitas sehari-hari
proyeksi
PERILAKU KEKERASAN
GANGGUAN SENSORI
PERSEPSI HALUSINASI
ISOLASI SOSIAL
INTERVENSI KEPERAWATAN ( TUK )
BHSP
Mengenal halusinasi
Mengontrol
halusinasi
Dukungan kelurga
untuk mengontrol
halusinasi
Memanfaatkan obat
untuk mengatasi
halusinasi
INTERVENSI ( SP. PASIEN )
SP. 1 P 2. Latih mengontrol
Klien dapat menyebutkan halusinasi dengan cara
isi, waktu, frekuensi, situasi menghardik halusinasi,
pencetus, perasaan dan tahapan tindakannya
mampu memperagakan cara meliputi :
Jelaskan cara menghardik
mengontrol halusinasinya.
halusinasi;
INTERVENSI : Peragakan cara
1. Bantu klien mengenal menghardik;
halusinasinya : Minta klien
Isi; memperagakan ulang;
Pantau penerapan cara ini,
Waktu terjadinya;
beri penguatan perilaku
Frekuensi; klien;
Situasi pencetus; Masukkan dalam jadwal
SP. 2P
(1) Evaluasi kegiatan yang lalu (SP. 1 P);
(2) Latih berbicara atau bercakap-cakap
dengan orang lain saat halusinasi muncul;
(3) Masukkan dalam jadwal kegiatan
klien.
SP. 3 Pasien
(1) Evaluasi kegiatan yang lalu (SP. 1 P dan SP. 2 P);
(2) Latih melakukan kegiatan terjadual agar
halusinasi tidak muncul, tahapannya :
(a) Jelaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk
mengatasi halusinasi;
(b) Diskusikan akitvitas yang biasa dilakukan klien
(c) Latih klien melakukan aktivitas;
(d) Susun jadwal aktivitas yang telah dilatih dari bangun
pagi sampai tidur malam;
(e) Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan, berikan pujian
terhadap perilaku klien yang positif.
(3) Masukkan dalam jadwal kegiatan klien.
SP. 4 Pasien
(1) Evaluasi kegiatan yang lalu (SP. 1 P, SP. 2 P,
dan SP. 3 P);
(2) Tanyakan program pengobatan;
(3) Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada
penderita gangguan jiwa;
(4) Jelasakn akibat bila tidak digunakan sesuai
program
(5) Jelaskan akibat bila putus obat;
(6) Jelaskan cara mendapatkan obat;
(7) Jelaskan pengobatan (5B);
(8) Latih klien minum obat;
(9) Masukkan dalam jadwal kegiatan harian klien.
ANY QUESTION,
PLEASE???
26