METODOLOGI PENELITIAN
PERUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN DARI BERBAGAI JENIS PENELITIAN
Dosen pembimbing :
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kelompok
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kelompok, sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Jenis penelitan kuantitatif dan kualitatif”. Sebagai bagian dari tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian, di program studi di S1 keperawatan.
Semoga makalah yang kelompok susun dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya
kelas RPL prodi S1 Keperawatan. Namun penulis menyadari bahwa makalah masih belum
sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Sekian yang dapat penulis sampaikan, terima kasih pada semua pihak yang terlibat. Semoga
pembaca dapat mengambil manfaat dan hikmah dari makalah ini.
(Kelompok 5)
i
Daftar Isi
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB 1 3
PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang
3
1.2 Identifikasi Masalah 3
1.3 Tujuan 4
1.3.1 Tujuan Umum 4
1.3.2 Tujuan Khusus 4
1.4 Manfaat 4
BAB 2 5
Kajian Teori 5
2.1 Hakikat Penelitian 5
2.2 Penelitian Kuantitatif 6
2.2.1 Ciri -ciri Penelitian Kuantitatif 7
2.2.2 Macam- macam Penelitian Kuantitatif 8
2.3 Penelitian Kualitatif 9
2.3.1 Karakteristik Penelitian Kualitatif 10
BAB 3 17
PENUTUP 17
3.1 Kesimpulan 17
Daftar Pustaka 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari istilah itu, ada juga
ahli yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata
re, yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian arti
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses yang sistematis
Penelitian didefinisikan oleh banyak penulis sebagai suatu proses yang sistematis.
terkumpul, maka perlu seorang peneliti perlu melakukan analisis data yang sudah
diperoleh.
kuantitatif dan kualitatif juga sering dipasangkan dengan nama metode yang tradisional,
dan metode baru; metode positivistik dan postpositivistik; metode scientific dan metode
artistik, metode konfirmasi dan temuan; serta kuantitatif dan interpretif. Jadi, penelitian
3
discovery. Sedangkan metode kualitatif sering dinamakan sebagai metode baru,
Mahasiswa mampu mengetahui cara penulisan rumusan masalah dan tujuan dalam
1.4 Manfaat
BAB II
3 4
KAJIAN TEORI
Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari istilah itu, ada juga
ahli yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata
re, yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian arti
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses yang sistematis
Penelitian didefinisikan oleh banyak penulis sebagai suatu proses yang sistematis.
terkumpul, maka perlu seorang peneliti perlu melakukan analisis data yang sudah
diperoleh.
Dalam proses penelitian, seorang peneliti juga perlu memahami metode ilmiah
yang akan digunakan. Metode ilmiah merupakan suatu proses yang sangat beraturan
Agar suatu studi penelitian menjadi sistematik, pertama kita harus meneliti
6 5
dan dalam esensi, suatu kerangka kerja ditetapkan untuk melaksanakan penelitian.
Kedua, pengumpulan informasi tentang bagaimana orang lain mendekati masalah yang
sama, atau penelitian relevan. Ketiga, pengumpulan data yang sesuai dengan masalah
penelitian. Proses pengumpulan data memerlukan penyusunan dan kontrol yang layak.
Keempat, penelitian adalah analisis data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah dan
dianalisis baik menggunakan teknik statistik maupun tidak. Langkah kelima merupakan
dilakukan.
Penelitian kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode yang
tradisional, dan metode baru; metode positivistik dan postpositivistik; metode scientific
dan metode artistik, metode konfirmasi dan temuan; serta kuantitatif dan interpretif.
(seperti pemikiran tentan sebab akibat, reduksi kepala variabel, hipotesis, dan
menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data
7 6
statistik.8[8] Penelitian kuantitatif menggunakan instrument untuk mengumpulkan data
Menurut Wikipedia, penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
Penelitian ini juga sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-
kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Selain itu,
penelitian ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat
ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Penelitian ini disebut penelitian
statistik.10[10]
yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai
pada hal-hal yang bersifat konkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata.12[12],
matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan suatu fenomena. Proses pengukuran
adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang
fundamental antara pengamat empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
10
11
12 7
Penelitian kuantitatif banyak digunakan dalam ilmu alam maupun ilmu sosial, dari fisika dan
biologi sampai sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk
meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam
ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.
Penelitian kuantitatif dapat dikatakan sebagai metode pengukuran data kuantitatif dan statistika
objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta
menjawab sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase
tanggapan mereka.
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. 13[13]
1. Logika eksperimen dengan memanipulasi variabel yang dapat diukur secara kuantitatif
2. Mencari hukum universal yang dapat mengikuti semua kasus walaupun dengan
mencari generalisasi.
13 8
3. Netralitas pengamatan dengan hanya meneliti gejala-gejala yang dapat diamati secara
langsung dengan mengabaikan apa yang tidak dapat diamati dan diukur dengan
yang berfokus pada penaksiran kovariasi di antara variabel yang muncul secara alami.
variabel kausal.
Penelitian kualitatif adalah suatu metodologi yang dipinjam dari disiplin ilmu
sosiologi dan antropologi dan diadaptasi ke dalam seting pendidikan. Peneliti kualitatif
menggunakan metode penalaran induktif dan sangat percaya bahwa terdapat banyak
postpositivisme. Penelitian ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses
penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive
14 9
karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang
ditemukan di lapangan.
kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal).
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
Selain itu, Kirk dan Miller (1986: 9) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif
adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
peristilahannya.16[16]
Penelitian kualitatif berfokus pada fenomena sosial dan pada pemberian suara
pada perasaan dan persepsi dari partisipan di bawah studi. Hal ini berangkat dari
pengetahuan, berdasarkan pengalaman sosial adalah suatu proses ilmiah yang sah.
Menurut Bogdan dan Biklen (2008: 4-5) terdapat lima ciri utama penelitian
kualitatif, yaitu:
15
16
1. Naturalistik. Penelitian kualitatif memiliki latar aktual sebagai sumber langsung data dan
peneliti merupakan instrumen kunci. Kata naturalistic berasal dari pendekatan ekologis
dalam biologi.
2. Data Deskriptif. Penelitian kualitatif adalah deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih
tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan menyediakan bukti
persentasi.
3. Berurusan dengan Proses. Peneliti kualitatif lebih berkonsentrasi pada proses daripada
4. Induktif. Peneliti kualitatif cenderung menganalisis data mereka secara induktif. Mereka
tidak melakukan pencarian di luar data atau bukti untuk menolak atau menerima
5. Makna. Makna adalah kepedulian yang esensial pada pendekatan kualitatif peneliti
tentang kehidupan mereka. Dengan kata lain peneliti kualitatif peduli dengan apa yang
17 10
eksplorasi yang mendalam terhadap hal yang sedikit diketahui atau dipahami tentang
masalah tersebut dan suatu detail pemahaman tentang suatu fenomena sentral.
2. Tinjauan Pustaka
a. Memainkan suatu peran minor dalam menyarankan suatu pertanyaan penelitian spesifik
untuk diajukan.
ambil lebih fleksibel dan cair dibandingkan dalam penelitian kuantitatif. Secara umum
berdasarkan pengalaman, observasi pada seting penelitian, dan bacaan tentang topik
tersebut.
informasi penting yang relevan dengan studi dan untuk menulis suatu pertanyaan
18 11
3. Mendefinisikan peran penelti. Peneliti harus menetapkan tingkat keterlibatannya dengan
4. Mengelola jalan masuk lapangan dan menjaga hubungan baik di lapangan. Sekali
peneliti mendefinisikan topik atau fokus penelitian, suatu lapangan studi (tempat untuk
5. Memilih partisipan. Ingat bahwa partisipan untuk penelitian kualitatif dipilih melalui
questions) dirancang oleh peneliti dan didasarkan pada topik penelitian yang sudah
pada metode-metode yang paling umum dibaca dan digunakan oleh mahasiswa dan
para praktisi. Ini mencakup penelitian etnografi, studi kasus, fenomenologi, grounded
1. Penelitian Etnografi
Kata etnografi berasal dari kata yunani ethos ‘suku bangsa’ dan graphos ‘sesuatu
yang ditulis’. Secara harfiah, etnografi adalah ilmu tentang penulisan suku bangsa, atau
Peneliti etnografi bermaksud menyediakan naratif atau deskripsi yang kaya tentang
19
20
komunitas atau kultur di bawah penyelidikan (Miles dan Hubberman, 1994). [20]
Etnografi merupakan sebuah metode yang meneliti suatu pengetahuan yang terdapat di
buku. Tujuan penelitian etnografi yaitu menyediakan suatu deskripsi rinci yang kaya
waktu yang panjang dan komitmen personal dari pihak peneliti. Contoh penelitian
etnografi yaitu sebuah studi yang mengeksplorasi nilai pendidikan dan pengaruhnya
yang mendalam dan individu, kelompok, atau situasi.22[22] Biasanya dalam penelitian
studi kasus peneliti mengidentifikasi masalah atau pertanyaan yang akan diteliti dan
pengumpulan data.
3. Penelitian Fenomenologis
20 12
22[22] Ibid., h. 21
13
Penelitian fenomenologis melihat secara dekat interpretasi individual tentang
makna dari sebuah pengalaman perspektif partisipan. Untuk memulai sebuah studi
partisipan yang potensial, yaitu dengan mempelajari bahasa yang sesuai dengan
kehidupan.
mengumpulkan data menggunakan berbagai teknik lewat periode waktu yang lama.
Grounded theory merupakan teori praktis yang didesain untuk meneliti di lapangan.
Peneliti grounded theory berbeda dengan peneliti kualitatif lainnya dalam hal mereka
5. Penelitian Biografi/Naratif
pengalamannya. Penulisan biografis berakar dari disiplin yang berbeda yang telah
dengan sedikit interpretasi peneliti; secara ilmiah dengan suatu latar belakang historis
yang kuat dari subjek dan suatu organisasi kronologis; secara artistik, dari perspektif
penyajian yang detail dalam suatu cara yang hidup dan menarik.
14
3.1 Perbedaan Penelitian Kuantitatif dengan Penelitian Kualitatif
kualitatif ialah penelitian dalam proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan
23[23] http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma5104/5104%20jadi/fmenu_2.2.htm
15
Selain itu, Nasution (1988) membandingkan penelitian kuantitatif dengan kualitatif,
sebagai berikut:
24[24] Ibid.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses yang sistematis
Penelitian dalam hal ini dibagi menjadi dua yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif.
menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa
yang ingin kita ketahui. Penelitian kuantitatif berpijak pada apa yang disebut dengan
intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat konkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang
nyata.
disiplin ilmu sosiologi dan antropologi dan diadaptasi ke dalam seting pendidikan.
Peneliti kualitatif menggunakan metode penalaran induktif dan sangat percaya bahwa
terdapat banyak perspektif yang akan dapat diungkapkan. Penelitian kualitatif berfokus
pada fenomena sosial dan pada pemberian suara pada perasaan dan persepsi dari
partisipan di bawah studi. Hal ini berangkat dari pengetahuan, berdasarkan
17
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2006.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2007.
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma5104/5104%20jadi/fmenu_2.2.htm
http://harjonbasri.blogspot.com/2014/11/penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif.html
https://www.gramedia.com/literasi/contoh-penelitian-kuantitatif/
https://www.gramedia.com/literasi/penelitian-kualitatif/
25
[1] Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat, (Yogyakarta: Paradigma, 2005), h. 1.
25
26
[2] Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 3.
27
[3] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 7.
28
[4] Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat, (Yogyakarta: Paradigma, 2005), h. 1.
29
[5] Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 3.
30
[6] Ibid., h. 5.
31
[7] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 7.
32
[8] Emzir, op. cit., h. 28.
33
[9] Ja[23] http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma5104/5104%20jadi/fmenu_2.2.htm
15
[24] Ibid.
far Ahiri, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Kendari: Unhalu Press, 2008), h. 206.
34
[10] Sugiono, op. cit., h. 8.
35
[11] S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 105-106.
36
[12] Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h. 258.
37
Ibid., h. 8.
[13]
39
38
Emzir, Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h.
[14] [15] Sugiyono, Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 7-9.
40
[16] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), h. 3.
41
[17] Ibid., h. 3-4.
26
27
28 18
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
[18] Ibid., h. 4-5.
43
[19] Ibid., h. 14-16.
42
43 19