Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

METODOLOGI PENELITIAN
PERUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN DARI BERBAGAI JENIS PENELITIAN

Dosen pembimbing :

1. Suci Dwi Fitriyani 1130222001


2. Hesmi Fitria Dewi 1130222007
3. Basuki Rachmad 1130222065
4. Adi Ary Rachman 1130222074

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2022

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kelompok
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kelompok, sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Jenis penelitan kuantitatif dan kualitatif”. Sebagai bagian dari tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian, di program studi di S1 keperawatan.
Semoga makalah yang kelompok susun dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya
kelas RPL prodi S1 Keperawatan. Namun penulis menyadari bahwa makalah masih belum
sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Sekian yang dapat penulis sampaikan, terima kasih pada semua pihak yang terlibat. Semoga
pembaca dapat mengambil manfaat dan hikmah dari makalah ini.

Surabaya, 20 November 2022

(Kelompok 5)
i

Daftar Isi

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB 1 3
PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang
3
1.2 Identifikasi Masalah 3
1.3 Tujuan 4
1.3.1 Tujuan Umum 4
1.3.2 Tujuan Khusus 4
1.4 Manfaat 4
BAB 2 5
Kajian Teori 5
2.1 Hakikat Penelitian 5
2.2 Penelitian Kuantitatif 6
2.2.1 Ciri -ciri Penelitian Kuantitatif 7
2.2.2 Macam- macam Penelitian Kuantitatif 8
2.3 Penelitian Kualitatif 9
2.3.1 Karakteristik Penelitian Kualitatif 10

2.3.2 Jenis Penelitian Kualitatif 12

2.3.3 Perbedaan Penelitian Kuantitatif dengan Penelitian Kualitatif 16

BAB 3 17
PENUTUP 17
3.1 Kesimpulan 17

Daftar Pustaka 18

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari istilah itu, ada juga

ahli yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata

re, yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian arti

sebenarnya dari research atau riset adalah mencari kembali.1[1]

Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses yang sistematis

untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.2[2]

Penelitian didefinisikan oleh banyak penulis sebagai suatu proses yang sistematis.

Pengumpulan data yang dilakukan oleh seorang peneliti dapat menentukan

keberhasilan dalam penelitian yang dilakukan olehnya. Setelah data penelitian

terkumpul, maka perlu seorang peneliti perlu melakukan analisis data yang sudah

diperoleh.

Penelitian kuantitatif dan kualitatif sering ditemukan dalam penelitian. Penelitian

kuantitatif dan kualitatif juga sering dipasangkan dengan nama metode yang tradisional,

dan metode baru; metode positivistik dan postpositivistik; metode scientific dan metode

artistik, metode konfirmasi dan temuan; serta kuantitatif dan interpretif. Jadi, penelitian

kuanitatif sering dinamakan metode tradisional, positivistik, scientific dan metode

3
discovery. Sedangkan metode kualitatif sering dinamakan sebagai metode baru,

postpositivistik; artistik; dan interpretive research.3[3]

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan

masalah dalam makalah ini mengenai:

1. Apa yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif serta penjabarannya?

2. Apa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif serta penjabarannya?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini antara lain:

1.3.1 Tujuan Umum :

Mahasiswa mampu mengetahui cara penulisan rumusan masalah dan tujuan dalam

membuat suatu penilitian.

1.3.2 Tujuan Khusus :

1. Untuk mengetahui pengertian penelitian kuantitatif serta penjabarannya.

2. Untuk mengetahui pengertian penelitian kualitatif serta penjabarannya.

1.4 Manfaat

a. Menambah wawasan mengenai jenis penelitian.

b. Dapat menjadi bahan belajar mahasiswa.

BAB II

3 4
KAJIAN TEORI

2.1 Hakikat Penelitian

Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari istilah itu, ada juga

ahli yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata

re, yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian arti

sebenarnya dari research atau riset adalah mencari kembali.4[4]

Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses yang sistematis

untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.5[5]

Penelitian didefinisikan oleh banyak penulis sebagai suatu proses yang sistematis.

Pengumpulan data yang dilakukan oleh seorang peneliti dapat menentukan

keberhasilan dalam penelitian yang dilakukan olehnya. Setelah data penelitian

terkumpul, maka perlu seorang peneliti perlu melakukan analisis data yang sudah

diperoleh.

Dalam proses penelitian, seorang peneliti juga perlu memahami metode ilmiah

yang akan digunakan. Metode ilmiah merupakan suatu proses yang sangat beraturan

yang memerlukan sejumlah langkah yang berurutan: pengenalan dan pendefinisian

masalah, perumusan hipotesis, pengumpulan data, analisis data, dan pernyataan

kesimpulan mengenai diterima atau ditolaknya hipotesis.6[6]

Agar suatu studi penelitian menjadi sistematik, pertama kita harus meneliti

hakikat masalah yang akan diteliti. Pengetahuan yang berhubungan diidentifikasikan,

6 5
dan dalam esensi, suatu kerangka kerja ditetapkan untuk melaksanakan penelitian.

Kedua, pengumpulan informasi tentang bagaimana orang lain mendekati masalah yang

sama, atau penelitian relevan. Ketiga, pengumpulan data yang sesuai dengan masalah

penelitian. Proses pengumpulan data memerlukan penyusunan dan kontrol yang layak.

Keempat, penelitian adalah analisis data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah dan

dianalisis baik menggunakan teknik statistik maupun tidak. Langkah kelima merupakan

proses penggambaran kesimpulan atau penarikan generalisasi setelah analisis

dilakukan.

Penelitian kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode yang

tradisional, dan metode baru; metode positivistik dan postpositivistik; metode scientific

dan metode artistik, metode konfirmasi dan temuan; serta kuantitatif dan interpretif.

Jadi, penelitian kuantitatif sering dinamakan metode tradisional, positivistik, scientific

dan metode discovery. Sedangkan penelitian kualitatif sering dinamakan sebagai

metode baru, postpositivistik; artistik; dan interpretive research.7[7]

2.2 Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer

menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan

(seperti pemikiran tentan sebab akibat, reduksi kepala variabel, hipotesis, dan

pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian teori),

menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data

7 6
statistik.8[8] Penelitian kuantitatif menggunakan instrument untuk mengumpulkan data

atau mengukur status variabel yang diteliti. 9[9]

Menurut Wikipedia, penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap

bagian-bagian dan fenomena serta kausalitas hubungan-hubungannya.

Penelitian ini juga sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-

kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Selain itu,

penelitian ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat

ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Penelitian ini disebut penelitian

kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan

statistik.10[10]

Selain itu, penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan

yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai

apa yang ingin kita ketahui.11[11]

Penelitian kuantitatif berpijak pada apa yang disebut dengan fungsionalisme

struktural, realisme, positivisme, behaviorisme dan empirisme yang intinya menekankan

pada hal-hal yang bersifat konkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata.12[12],

Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model

matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan suatu fenomena. Proses pengukuran

adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang

fundamental antara pengamat empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.

10

11

12 7
Penelitian kuantitatif banyak digunakan dalam ilmu alam maupun ilmu sosial, dari fisika dan
biologi sampai sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk
meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam
ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.

Penelitian kuantitatif dapat dikatakan sebagai metode pengukuran data kuantitatif dan statistika
objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta
menjawab sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase
tanggapan mereka.

2.2.1 Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan,

relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. 13[13]

Ciri-ciri filsafah positivisme, antara lain:

1. Logika eksperimen dengan memanipulasi variabel yang dapat diukur secara kuantitatif

akan dapat dicari hubungan diantara berbagai variabel.

2. Mencari hukum universal yang dapat mengikuti semua kasus walaupun dengan

pengolahan statistik dicapai tingkat probabilitas dengan mementingkan sampling untuk

mencari generalisasi.

13 8
3. Netralitas pengamatan dengan hanya meneliti gejala-gejala yang dapat diamati secara

langsung dengan mengabaikan apa yang tidak dapat diamati dan diukur dengan

instrument yang valid dan reliabel.

2.2.2 Macam-Macam Penelitian Kuantitatif

1. Penelitian korelasional. Penelitian korelasional merupakan suatu pendekatan penelitian

yang berfokus pada penaksiran kovariasi di antara variabel yang muncul secara alami.

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi hubungan prediktif dengan menggunakan

teknik korelasi atau teknik statistik yang lebih canggih.

2. Penelitian eksperimental. Penelitian eksperimen bisa diartikan sebagai suatu penelitian

yang sekurang-kurangnya memiliki satu variabel bebas. Tujuan penelitian

eksperimental adalah untuk menentukan hukum sebab-akibat dengan mengisolasi

variabel kausal.

2.3 Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah suatu metodologi yang dipinjam dari disiplin ilmu

sosiologi dan antropologi dan diadaptasi ke dalam seting pendidikan. Peneliti kualitatif

menggunakan metode penalaran induktif dan sangat percaya bahwa terdapat banyak

perspektif yang akan dapat diungkapkan.14[14]

Penelitian kualitatif juga dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya

belum lama, dinamakan postpositivisme karena berlandaskan pada filsafat

postpositivisme. Penelitian ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses

penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive

14 9
karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang

ditemukan di lapangan.

Filsafat postpositivisme sering juga disebut sebagai paradigma interpretif dan

konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh,

kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal).

Penelitian kualitatif berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)

dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan

secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.15[15]

Selain itu, Kirk dan Miller (1986: 9) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif

adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental

bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan

berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam

peristilahannya.16[16]

Penelitian kualitatif berfokus pada fenomena sosial dan pada pemberian suara

pada perasaan dan persepsi dari partisipan di bawah studi. Hal ini berangkat dari

pengetahuan, berdasarkan pengalaman sosial adalah suatu proses ilmiah yang sah.

2.3.1 Karakteristik Penelitian Kualitatif

Menurut Bogdan dan Biklen (2008: 4-5) terdapat lima ciri utama penelitian

kualitatif, yaitu:

15

16
1. Naturalistik. Penelitian kualitatif memiliki latar aktual sebagai sumber langsung data dan

peneliti merupakan instrumen kunci. Kata naturalistic berasal dari pendekatan ekologis

dalam biologi.

2. Data Deskriptif. Penelitian kualitatif adalah deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih

mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-angka. Hasil penelitian

tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan menyediakan bukti

persentasi.

3. Berurusan dengan Proses. Peneliti kualitatif lebih berkonsentrasi pada proses daripada

dengan hasil atau produk.

4. Induktif. Peneliti kualitatif cenderung menganalisis data mereka secara induktif. Mereka

tidak melakukan pencarian di luar data atau bukti untuk menolak atau menerima

hipotesis yang mereka ajukan sebelum pelaksanaan penelitian.

5. Makna. Makna adalah kepedulian yang esensial pada pendekatan kualitatif peneliti

yang menggunakan pendekatan ini tertarik bagaimana orang membuat pengertian

tentang kehidupan mereka. Dengan kata lain peneliti kualitatif peduli dengan apa yang

disebut dengan perspektif partisipan.17[17]

Sedangkan menurut Creswell (2008: 51-59) mencoba membandingkan

karakteristik penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif berdasarkan:

1. Identifikasi masalah penelitian. Penelitian kuantitatif cenderung mengarahkan masalah-

masalah penelitian yang memerlukan suatu deskripsi tentang kecenderungan atau

suatu penjelasan tentang hubungan antarvariabel. Sedangkan penelitian kualitatif

cenderung mengarahkan masalah-masalah penelitian yang memerlukan: suatu

17 10
eksplorasi yang mendalam terhadap hal yang sedikit diketahui atau dipahami tentang

masalah tersebut dan suatu detail pemahaman tentang suatu fenomena sentral.

2. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian kuantitatif, tinjauan pustaka untuk:

a. Menyediakan suatu peran mayor dalam menyarankan pertanyaan-pertanyaan

penelitian untuk diajukan.

b. Justifikasi masalah penelitian dan menciptakan suatu kebutuhan untuk arah

(pernyataan tujuan dan pernyataan hipotesis penelitian)

Sementara dalam penelitian kualitatif, tinjauan pustaka untuk:

a. Memainkan suatu peran minor dalam menyarankan suatu pertanyaan penelitian spesifik

untuk diajukan.

b. Justifikasi pentingnya meneliti masalah penelitian tersebut.18[18]

Penelitian kualitatif menggunakan metode-metode ilmiah untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan penelitian mereka, meskipun langkah-langkah yang mereka

ambil lebih fleksibel dan cair dibandingkan dalam penelitian kuantitatif. Secara umum

tahapnya sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi sebuah topik atau fokus. Topik-topik tersebut biasanya diidentifikasi

berdasarkan pengalaman, observasi pada seting penelitian, dan bacaan tentang topik

tersebut.

2. Melakukan tinjauan pustaka. Peneliti melakukan tinjauan pustaka untuk mengidentifikasi

informasi penting yang relevan dengan studi dan untuk menulis suatu pertanyaan

penelitian (rumusan masalah).

18 11
3. Mendefinisikan peran penelti. Peneliti harus menetapkan tingkat keterlibatannya dengan

partisipan. Secara umum, karena hakikat penelitian kualitatif, peneliti memiliki

hubungan yang akrab dengan partisipan.

4. Mengelola jalan masuk lapangan dan menjaga hubungan baik di lapangan. Sekali

peneliti mendefinisikan topik atau fokus penelitian, suatu lapangan studi (tempat untuk

melaksanakan penelitian) harus diidentifikasi.

5. Memilih partisipan. Ingat bahwa partisipan untuk penelitian kualitatif dipilih melalui

purposeful sampling. Peneliti perlu menguji pertanyaan-pertanyaan yang sudah

dibayangkannya dan menggunakannya sebagai dasar untuk memilih partisipan.

6. Menulis pertanyaan-pertanyaan bayangan. Pertanyaan bayangan (forshadowed

questions) dirancang oleh peneliti dan didasarkan pada topik penelitian yang sudah

diidentifikasi baik pada permulaan studi maupun selama studi berlangsung.19[19]

2.3.2 Jenis Penelitian Kualitatif

Meskipun terdapat banyak jenis penelitian kuualitatif, kita akan memfokuskan

pada metode-metode yang paling umum dibaca dan digunakan oleh mahasiswa dan

para praktisi. Ini mencakup penelitian etnografi, studi kasus, fenomenologi, grounded

theory dan biografi atau naratif.

1. Penelitian Etnografi

Kata etnografi berasal dari kata yunani ethos ‘suku bangsa’ dan graphos ‘sesuatu

yang ditulis’. Secara harfiah, etnografi adalah ilmu tentang penulisan suku bangsa, atau

menggunakan bahasa yang lebih kontemporer, penulisan tentang kelompok budaya.

Peneliti etnografi bermaksud menyediakan naratif atau deskripsi yang kaya tentang

19
20
komunitas atau kultur di bawah penyelidikan (Miles dan Hubberman, 1994). [20]

Etnografi merupakan sebuah metode yang meneliti suatu pengetahuan yang terdapat di

dalam suatu budaya atau komunitas.

Laporan penelitian etnografi biasanya panjang dan sering mengambil bentuk

buku. Tujuan penelitian etnografi yaitu menyediakan suatu deskripsi rinci yang kaya

tentang situasi, menangkap kompleksitas penuh dari nuansa-nuansa dalam interaksi,

praktik-praktik budaya dan kepercayaan dari kelompok tersebut. Etnografi memerlukan

waktu yang panjang dan komitmen personal dari pihak peneliti. Contoh penelitian

etnografi yaitu sebuah studi yang mengeksplorasi nilai pendidikan dan pengaruhnya

terhadap kehidupan keluarga dalam suatu komunitas pedalaman yang miskin.21[21]

2. Penelitian Studi Kasus

Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian kualitatif yang berusaha

menemukan makna, menyelidiki proses, dan memperoleh pengertian dan pemahaman

yang mendalam dan individu, kelompok, atau situasi.22[22] Biasanya dalam penelitian

studi kasus peneliti mengidentifikasi masalah atau pertanyaan yang akan diteliti dan

mengembangkan suatu rasional.

Dalam studi kasus biasanya kita menggunakan berbagai teknik termasuk

wawancara, observasi, dan kadang-kadang pemeriksaan dokumen dan artefak dalam

pengumpulan data.

3. Penelitian Fenomenologis

20 12

21[21] Ibid., h. 19.

22[22] Ibid., h. 21

13
Penelitian fenomenologis melihat secara dekat interpretasi individual tentang

pengalaman-pengalamannya. Biasanya peneliti fenomenologis berusaha memahami

makna dari sebuah pengalaman perspektif partisipan. Untuk memulai sebuah studi

fenomenologis peneliti mengahabiskan waktu mengamati dan berinteraksi dengan

partisipan yang potensial, yaitu dengan mempelajari bahasa yang sesuai dengan

kehidupan.

4. Penelitian Grounded theory

Penelitian grounded theory biasanya menggunakan pendekatan induktif dan

mengumpulkan data menggunakan berbagai teknik lewat periode waktu yang lama.

Grounded theory merupakan teori praktis yang didesain untuk meneliti di lapangan.

Peneliti grounded theory berbeda dengan peneliti kualitatif lainnya dalam hal mereka

berharap temuan mereka dapat digeneralisasikan pada setting lain.

5. Penelitian Biografi/Naratif

Penelitian biografi merupakan studi tentang seorang individu beserta

pengalamannya. Penulisan biografis berakar dari disiplin yang berbeda yang telah

mengalami pembaruan setiap tahunnya. Biografi biasanya ditulis secara objektif,

dengan sedikit interpretasi peneliti; secara ilmiah dengan suatu latar belakang historis

yang kuat dari subjek dan suatu organisasi kronologis; secara artistik, dari perspektif

penyajian yang detail dalam suatu cara yang hidup dan menarik.

14
3.1 Perbedaan Penelitian Kuantitatif dengan Penelitian Kualitatif

Penelitian kuantitatif ialah penelitian dalam proses, hipotesis, turun ke lapangan,

analisis data dan kesimpulandata sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek

pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik. Sebaliknya penelitian

kualitatif ialah penelitian dalam proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan

kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek-aspek

kecenderungan, non perhitungan numerik, situasional deskriptif, interview mendalam,

analisis isi, bola salju dan story.

Perbedaan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif, antara lain:

No Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif


1 Menggunakan hipotesis yang Hipotesis dikembangkan sejalan
ditentukan sejak awal penelitian dengan penelitian/saat penelitian
2 Definisi yang jelas dinyatakan Definisi sesuai konteks atau saat
sejak awal penelitian berlangsung
3 Reduksi data menjadi angka- Deskripsi naratif/kata-kata, ungkapan
angka atau pernyataan
4 Menyimpulkan hasil Menyimpulkan hasil secara
menggunakan statistic naratif/kata-kata
5 Memanipulasi aspek, situasi atau Tidak merusak gejala-gejala yang
kondisi dalam mempelajari terjadi secara alamiah /membiarkan
gejala yang kompleks keadaan aslinya 23[23]

23[23] http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma5104/5104%20jadi/fmenu_2.2.htm

15
Selain itu, Nasution (1988) membandingkan penelitian kuantitatif dengan kualitatif,

sebagai berikut:

Positivisme / Kuantitatif Post –Positivisme / Kualitatif


1. Mempelajari permukaan masalah atau1. Mencoba memperoleh gambaran yang
bagian luarnya. lebih mendalam.
2. Memecahkan kenyataan dalam 2. Memandang peristiwa secara
bagian-bagian, mencari hubungan keseluruhan dalam konteksnya dan
antar variabel yang terbatas. mencoba untuk memperoleh
3. Bertujuan mencapai generalisasi guna pemahaman yang holistic.
memprediksi. 3. Memahami makna (Meaning) .
4. Bersifat deterministik tertuju kepada 4. Memandang hasil penelitian sebagai
kepastian dengan menguji hipotesis. spekulatif 24[24]

24[24] Ibid.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses yang sistematis

untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.

Penelitian dalam hal ini dibagi menjadi dua yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian

kualitatif.

Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang

menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa

yang ingin kita ketahui. Penelitian kuantitatif berpijak pada apa yang disebut dengan

fungsionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviorisme dan empirisme yang

intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat konkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang

nyata.

Sedangkan, penelitian kualitatif adalah suatu metodologi yang dipinjam dari

disiplin ilmu sosiologi dan antropologi dan diadaptasi ke dalam seting pendidikan.

Peneliti kualitatif menggunakan metode penalaran induktif dan sangat percaya bahwa

terdapat banyak perspektif yang akan dapat diungkapkan. Penelitian kualitatif berfokus

pada fenomena sosial dan pada pemberian suara pada perasaan dan persepsi dari
partisipan di bawah studi. Hal ini berangkat dari pengetahuan, berdasarkan

pengalaman sosial adalah suatu proses ilmiah yang sah.

17

DAFTAR PUSTAKA

Ahiri, Jafar. Metodologi Penelitian Pendidikan. Kendari: Unhalu Press, 2008.

Emzir. Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Kaelan. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat,. Yogyakarta: Paradigma, 2005.

Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993.

Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu,

2006.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2007.

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma5104/5104%20jadi/fmenu_2.2.htm

http://harjonbasri.blogspot.com/2014/11/penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif.html

https://www.gramedia.com/literasi/contoh-penelitian-kuantitatif/

https://www.gramedia.com/literasi/penelitian-kualitatif/

25
[1] Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat, (Yogyakarta: Paradigma, 2005), h. 1.

25
26
[2] Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 3.
27
[3] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 7.
28
[4] Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat, (Yogyakarta: Paradigma, 2005), h. 1.
29
[5] Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 3.
30
[6] Ibid., h. 5.
31
[7] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 7.
32
[8] Emzir, op. cit., h. 28.
33
[9] Ja[23] http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma5104/5104%20jadi/fmenu_2.2.htm

15

[24] Ibid.

far Ahiri, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Kendari: Unhalu Press, 2008), h. 206.
34
[10] Sugiono, op. cit., h. 8.
35
[11] S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 105-106.
36
[12] Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h. 258.
37
Ibid., h. 8.
[13]
39
38
Emzir, Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h.
[14] [15] Sugiyono, Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 7-9.
40
[16] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), h. 3.
41
[17] Ibid., h. 3-4.
26

27

28 18

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41
42
[18] Ibid., h. 4-5.
43
[19] Ibid., h. 14-16.

42

43 19

Anda mungkin juga menyukai