Anda di halaman 1dari 6

Kegiatan Belajar-I

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN


SENSORI PERSEPSI HALUSINASI

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini Saudara diharapkan mampu:
1. Melakukan pengkajian pada pasien halusinasi
2. Menetapkan diagnose keperawatan pasien halusinasi
3. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien halusinasi
4. Melaksanakan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien dengan
halusinasi
5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien
halusinasi

B. Deskripsi
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana pasien mengalami
perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan, perabaan atau penghiduan.

C. Pengkajian Pasien Halusinasi


1. Membina hubungan saling percaya dengan pasien
a. Awali pertemuan dengan selalu mengucapkan salam kepada pasien.
bentuk salam bisa selamat pagi/siang/malam atau sesuai dengan konteks
agama.
b. Berkenalan dengan pasien. Perkenalkan nama lengkap dan nama
penggilan Saudara juga harus menanyakan nama pasien dan nama
panggilan kesukaan pasien.
c. Buat kontrak asuhan. Jelaskan kepada pasien tujuan Saudara merawat
pasien, aktivitas apa yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan itu,
kapan aktivitas akan dilaksanakan, dan berapa lama akan dilaksanakan.
d. Bersikap empati, dengan cara :
1) Mendengarkan keluhan pasien dengan penuh perhatian
2) Tidak membantah dan tidak menyokong halusinasi pasien
3) Segera menolong pasien jika pasien membutuhkan perawat

Kegiatan Belajar-I Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi / STIKep PPNI 47


Jabar
Latihan 1. Membina hubungan saling percaya dengan pasien halusinasi
“Assalamualaikum Bpk/Ibu! Saya perawat yang akan merawat Bpk/Ibu.
Nama saya …., senang dipanggil …… seminggu sekali saya akan ke mari.
Nama bpk/Ibu siapa? Senang dipanggil apa?”
“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu hari ini?”. “Apa keluhan Bpk/Ibu saat ini?”
“Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara-suara yang
selama ini mengganggu Bpk/Ibu. Mau duduk dimana?, Bagaimana kalau
diruang santai? Mari Bpk/Ibu”

2. Mengkaji jenis halusinasi


Ada beberapa jenis-jenis halusinasi pada pasien gangguan jiwa. Berikut ini
jenis-jenis halusinasi, data obyektif dan subyektifnya.
Jenis Halusinasi Data Objektif Data Subjektif
Halusinasi  Bicara atau tertawa sendiri  Mendengarkan suara-suara
dengar/suara  Marah-marah tanpa sebab atau kegaduhan
 Menyendengkan telinga kearah  Mendengar suara yang
tertentu mengajak bercakap-cakap
 Menutup telinga  Mendengar suara menyuruh
melakukan sesuatu yang
berbahaya
Halusinasi  Menunjuk-nunjuk kearah  Melihat bayangan, sinar,
penglihatan tertentu bentuk geometris, bentuk
 Ketakutan dengan pada sesuatu kartoon, melihat hantu atau
yang tidak jelas monster
Halusinasi  Menghidu seperti sedang  Membaui bau-bauan seperti
penghidu membaui bau-bauan tertentu bau darah, urin, feses,
 Menutup hidung kadang-kadang bau itu
menyenangkan
Halusinasi  Sering meludah  Merasakan rasa seperti
pengecapan  Muntah darah, urin atau feses
Halusinasi  Menggaruk-garuk permukaan  Mengatakan ada serangga di
perabaan kulit permukaan kulit
 Merasa seperti tersengat
listrik

Kegiatan Belajar-I Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi / STIKep PPNI 48


Jabar
3. Mengkaji waktu, frekuensi dan situasi munculnya halusinasi
Latihan 2. Mengkaji waktu, frekuensi dan situasi munculnya halusinasi
“Apakah Bpk/Ibu mendengar atau melihat sesuatu? Apakah pengalaman ini
terus menerus terjadi atau sewaktu-waktu? Kapan Bpk/Ibu mengalaminya?
Berapa kali sehari? Pada keadaan apa terdengar suara itu? Apakah pada
waktu sendiri?”
“Bagus, Bpk/Ibu menceritakan semua ini.”
4. Mengkaji respons terhadap halusinasi
Latihan 3. Mengkaji respons terhadap halusinasi
“Apa yang Bpk/Ibu rasakan jika suara-suara itu muncul? Apa yang Bpk/Ibu
lakukan jika mengalami halusinasi?” Jika pasien senang dengan
halusinasinya lanjutlan dengan: Bagaimana dengan kegiatan Bpk/Ibu sehari-
hari, apakah terganggu? Jika pasien mengatakan takut dengan halusinasinya
lanjutkan dengan: “Apa yang Bpk/Ibu lakukan, apakah berhasil suara-suara
itu hilang?” “Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul?”
D. Merumuskan Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori persepsi: halusinasi …….
E. Perencanaan Keperawatan Pasien Halusinasi
Perencanaan
Rasional
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Pasien mampu : Setelah … pertemuan SP 1 (Tgl …. )
1. Mengenali pasien............... dapat 1. Bantu pasien mengenal 1. Dengan mengenal
halusinasi menyebutkan : halusinasi : halusinasinya
yang di 1. Isi, waktu,  Isi perawat dapat
alaminya frekuensi, situasi  Waktu terjadinya mengidentifikasi
2. Mengontrol pencetus, perasaan  Frekuensi masalah klien
halusinasiny 2. Mampu  Situasi pencetus sehingga bisa
a memperagakan  Perasaan saat terjadi tentukan cara
3. Mengetahui cara dalam halusinasi dalam proses
program mengontrol penyembuhan
pengobatan halusinasi 2. Latih mengontrol halusinasi 2. Dengan
secara dengan cara menghardik. mengajarkan cara
optimal Tahapan tindakannya mengontrol
meliputi : halusinasi, klien
 Jelaskan cara menghardik mampu
halusinasi mengatasi saat
 Peragakan cara menghardi halusinasi
muncul.
 Minta pasien
memperagakan ulang
 Pantau penerapan cara ini,
beri penguatan perilaku
pasien
3. Masukkan dalam jadwal
3. Memudahkan
kegiatan pasien klien dalam

Kegiatan Belajar-I Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi / STIKep PPNI 49


Jabar
mengingat
aktivitas yang
dilakukan
Setelah … pertemuan SP 2 (Tgl … )
pasien mampu : 1. Evaluasi kegiatan yang lalu 1. Mengetahui
1. Menyebutkan (SP 1) perkembangan
kegiatan yang pasien dan data
sudah dilakukan dasar untuk
2. Memperagakan intervensi
cara bercakap – selanjutnya
cakap dengan 2. Latih berbicara/bercakap 2. Dengan melatih
orang lain dengan orang lain saat pasien
halusinasi muncul mengendalikan
halusinasi dengan
cara bercakap-
cakap dapat
mengalihkan
halusinasinya
3. Masukkan dlm jadwal 3. Memudahkan
kegiatan pasien klien dalam
mengingat
aktivitas yang
dilakukan
Setelah … pertemuan SP 3 ( Tgl … ) 1. Mengetahui
pasien mampu : 1. Evaluasi kegiatan yang lalu perkembangan
1. Menyebutkan (SP 1 & 2) pasien dan data
kegiatan yang dasar untuk
sudah dilakukan. intervensi
2. Membuat jadwal selanjutnya
kegiatan sehari- 2. Latih kegiatan agar 2. Dengan
hari yang mampu halusinasi tidak muncul, menganjurkan
memperagakanny tahapannya : pasien
a  Jelaskan pentingnya memasukkan
aktivitas yang teratur dalam jadwal
untuk mengatasi halusinasi kegiatan sehari-
 Diskusikan aktivitas yang hari agar
biasa dilakukan oleh mengalihkan
pasien halusinasinya
 Latih pasien melakukan
aktivitas
 Susun jadwal aktivitas
sehari – hari sesuai dengan
aktivitas yang telah di latih
(dari bangun pagi sampai
tidur malam)
 Pantau pelaksanaan jadwal
kegiatan, berikan
penguatan terhadap
perilaku pasien yang (+)
Setelah … pertemuan SP 4 (Tgl … ) 1. Mengetahui
pasien mampu : 1. Evaluasi kegiatan yang lalu perkembangan
1. Menyebutkan (SP 1,2 & 3) pasien dan data
kegiatan yang 2. Tanyakan program dasar untuk
sudah dilakukan pengobatan intervensi
2. Menyebutkan  Jelaskan pentingnya selanjutnya
manfaat dari penggunaan obat pada 2. Dengan
program gangguan jiwa memberikan

Kegiatan Belajar-I Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi / STIKep PPNI 50


Jabar
pengobatan  Jelaskan akibat bila tidak pendidikan
digunakan sesuai program kesehatan agar
 Jelaskan akibat bila putus memandirikan
obat pasien dan
 elaskan cara mendapatkan mempercepat
obat/berobat penyembuhan
 Jelaskan pengobatan (5 B) pasien.
 Latih pasien minum obat 3. Dengan
3. Masukkan dalam jadwal menganjurkan
harian pasien pasien
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan sehari-
hari agar
mengetahui
waktu makan
obat

F. Rencana Keperawatan Kepada Keluarga


Perencanaan
Rasional
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Keluarga Setelah…. Pertemuan SP. 1 (Tgl….) 1. Untuk
mampu : keluarga mampu 1. Identifikasi masalah mengetahui
merawat pasien menjelaskan tentang keluarga dalam merawat sejauh mana
di rumah dan halusinasi pasien keluarga klien
menjadi sistem 2. Jelaskan tentang halusinasi : mampu dalam
pendukung yang  Pengerrrtian halusinasi merawat klien
efektif untuk  Jenis halusinasi yang 2. Memudahkan
pasien dialami pasien keluarga klien
 Tanda dan gejala dalam merawat
halusinasi klien di rumah
 Cara merawat pasien
halusinasi (cara
berkomunikasi pemberian
obat dan pemberian
aktivitas kepada pasien)
 Sumber-sumber pelayanan
kesehtan yang bisa
dijangkau
 Bermain peran cara
perawat
 Rencana tindak lanjut
keluarga, jadwal keluarga
untuk merawat pasien
Setelah…. Pertemuan SP. 2 (Tgl…..) 1. Untuk
keluarga mampu : 1. Evaluasi kemampuan mengetahui
1. Menyelesaikan keluarga (SP. 1) sejauh mana
kegiatan yang 2. Latih keluarga merawat
keluarga klien
sudah dilakukan pasien
2. Memperagakan 3. Rencana tindak lanjut mampu dalam
cara merawat keluarga/ jadwal keluarga merawat klien
pasien untuk merawat pasien 2. Memudahkan
keluarga klien
dalam merawat
klien di rumah
Setelah…. Pertemuan SP. 3 (Tgl…..) 1. Untuk

Kegiatan Belajar-I Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi / STIKep PPNI 51


Jabar
keluarga mampu : 1. Evaluasi kemampuan mengetahui
1. Menyebutkan keluarga (SP. 1 dan 2) sejauh mana
kegiatan yang 2. Latih keluarga merawat keluarga klien
sudah dilakukan pasien
mampu dalam
2. Memperagakan 3. Rencana tindak lanjut
cara merawat keluarga/ jadwal keluarga merawat klien
pasien serta untuk merawat pasien 2. Memudahkan
membuat rencana keluarga klien
tindak lanjut dalam merawat
klien di rumah
Setelah…. Pertemuan SP. 4 (Tgl…..) 1. Untuk
keluarga mampu : 1. Evaluasi kemampuan mengetahui
1. Menyebutkan keluarga sejauh mana
kegiatan yang 2. Evaluasi kemampuan
keluarga klien
sudah dilakukan pasien
2. Melakukan 3. Rencana tindak lanjut mampu dalam
follow up rujukan keluarga: merawat klien
- Follow up 2. Memudahkan
- Rujukan keluarga klien
dalam merawat
klien di rumah

G. Evaluasi
Evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang sudah Saudara lakukan untuk
pasien halusinasi adalah sebagai berikut:
1. Pasien mempercayai Saudara sebagai terapis, ditandai dengan:
a. Pasien mau menerima Saudara sebagai perawatnya
b. Pasien mau menceritakan masalah yang ia hadapi kepada Saudara
c. Pasien mau bekerja sama dengan Saudara
2. Pasien menyadari bahwa yang dialaminya tidak ada obyeknya dan merupakan
masalah yang harus diatasi, ditandai dengan:
a. Pasien mengungkapkan isi halusinasinya
b. Pasien menjelaskan waktu dan frekuensi halusinasi yang dialami
c. Pasien menjelaskan situasi yang mencetuskan halusinasi
d. Pasien menjelaskan perasaannya ketika mengalami halusinasi.

Kegiatan Belajar-I Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi / STIKep PPNI 52


Jabar

Anda mungkin juga menyukai