N
DENGAN DIAGNOSA MEDIS HALUSINASI
DI POLI RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM BANJARMASIN
Disusun Oleh :
Pasien mengatakan sering mendengar bisikan suara memanggil namanya, pasien juga melihat
bayangan hitam, pasien mengatakan sering berfikir untuk mengakhiri hidupnya, tapi saat
pengkajian pasien mengatakan saat ini tidak ada pikiran untuk mengakhiri hidup, pasien
sering memendam masalahnya.
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mendengar bisikan memanggil namanya dan melihat bayangan hitam,
timbul pada saat sendiri, pasien mengatakan khawatir saat mendengar bisikan, pasien tampak
gelisah, cemas, kontak mata kurang, sering menunduk, pasien tampak melamun.
2. Faktor Presipitasi
Pasien mengatakan putus obat selama 6 tahun
3. Faktor Predisposisi
Pasien mengatakan ada perubahan perilaku sejak tahun 2014 dengan keluhan mendengar
suara bisikan memanggil namanya dan melihat bayangan hitam. Riwayat pengobatan
pasien sebelumnya tidak pernah dirawat di RSJSL, pasien hanya 1 x berobat jalan ,
pengobatan tidak teratur setelah itu pasien tidak pernah kontrol lagi.
4. Data Subjektif / Objektif
Ds:
Pasien mengatakan sering mendengar bisikan
Pasien mengatakan sering melihat bayangan hitam
Pasien mengatakan ingin mengakhiri hidupnya
Do:
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak lesu, pasien memiliki niat untuk bunuh diri
Pasien tampak melamun
Pasien tampak cemas
5. Analisa Data
NO Analisis Data Masalah Etiologi
1 Ds: Halusinasi
- Pasien mengatakan sering pengelihatan dan
mendengar bisikan pendengaran
memanggil namanya
- Pasien mengatakan sering
melihat bayangan hitam
Do:
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak tunduk ke
- Pasien tampak melamun
6. Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Luaran Intervensi
1 Ganggan persepsi halusinasi Setelah dilakukan intervensi Manajemen halusinasi (I. 09288)
keperawatan selama 1 x 3 jam, maka
pendengaran (D. 0085) Observasi
persepsi sensori membaik, dengan
kriteria hasil:
Monitor perilaku yang mengindikasikan halusinasi
1. Verbalisasi mendengar bisikan
menurun Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi lingkungan
2. Distorsi sensori menurun
3. Perilaku halusinasi menurun Monitor isi halusinasi (mis: kekerasan atau membahayakan diri)
4. Respons sesuai stimulus membaik
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi