Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Teknik Distraksi Pada Pasien Gangguan Jiwa


Sub Pokok Bahasan : Teknik Distraksi Dengan Pasien Halusinasi
Sasaran : Pasien
Tempat : Rumah Sakit
Waktu : 09.00 sd 10.00

A. LATAR BELAKANG
Secara umum tanda pada pasien skizofrenia mengalami halusinasi. Halusinasi adalah
hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan internal (pikiran)
dan rangsangan eksternal (dunia luar) sehingga klien memberi persepsi atau pendapat
tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata.
Distraksi adalah mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain sehingga dapat
menurunkan kewaspadaan terhadap halusinasi, bahkan meningkatkan toleransi
terhadap halusinasi sehingga stimulus sensori yang menyenangkan dapat merangsang
sekresi endorphin.
Perawat dapat mengkaji aktivitas-aktivitas yang dinikmati atau disenangi oleh klien
sehingga dapat dimanfaatkan untuk melakukan distraksi. Distraksi telah banyak
digunakan pada pasien yang mengalami halusinasi pendengaran. Adapun salah satu
cara yang biasanya digunakan untuk melawan halusinasi yaitu dengan mengalihkan
perhatian yang biasa disebut dengan (distraksi) dan relaksasi. Halusinasi yang dialami
klien jenisnya bervariasi, tetapi sebagian besar klien skizofrenia mengalami
halusinasi pendengaran. Halusinasi pendengaran dapat dikontrol dengan empat cara,
yaitu menghardik halusinasi, mengkonsumsi obat dengan teratur, bercakap-cakap
dengan orang lain, melakukan aktivitas secara terjadwal.
B. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM  (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan tentang penyuluhan kesehatan jiwa
dengan cara distraksi selama 45 menit diharapkan pasien dapat melakukan
teknik distraksi dengan benar
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan tentang teknik distraksi selama 45
menit diharapkan pasien klien mampu :
a) Menyebutkan definisi dari Halusinasi
b) Menyebutkan jenis-jenis Halusinasi
c) Menyebutkan jenis – jenis distraksi
d) Menyebutkan Cara mengendalikan Halusinasi dengan teknik distraksi

3. WAKTU  DAN  TEMPAT


a) Hari/ Tanggal : 5 April 2021
b) Pukul : 09.00 WIB – 10.00 WIB
c) Tempat : Rumah sakit

C. MATERI
Terlampir

D. MEDIA DAN  ALAT


 Lembar balik   

E. METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah, diskusi
dan tanya jawab.

F. SETTING TEMPAT
 Peserta/ pasien duduk di ruang diskusi
 Penyaji di depannya

G. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Setyo Prabowo
2. Penyaji : Setyo Prabowo
3. Observer :
4. Fasilator :

H. RENCANA PENYULUHAN

No Kegiatan Penyuluhan waktu Kegiatan Audiens


1 Pembukaan
a. Salam 5 menit menjawab salam
b. Memperkenalkan Diri mendengarkan
c. Menjelaskan Tujuan memperhatikan
2 Penyajian Materi
Menjelaskan materi tentang : 30 menit Mendengarkan
- Definisi Halusinasi    
- Jenis-jenis Jenis Jenis Memperhatikan
halusinasi  
- Menjelaskan jenis – jenis  
distraksi  
- Cara mengnedalikan Menanyakan hal-hal
halusinasi dengan distraksi yang belum dimengerti
 
Memperhatiakan dan
mendengarkan
3 Penutup
- Memberikan umpan balik 10 menit Merespon
- Salam  
Menjawab

I. RENCANA EVALUASI

Evaluasi penyuluhan akan dilakukan dengan cara pasien di anjurkan


mepeaktekan cara mengontrol halusinasi dengan distraksi

TEKNIK DISTRAKSI PADA PASIEN HALUSINASI


1 . PENGERTIAN HALUSINASI

Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori dari suatu obyek tanpa adanya
rangsangan dari luar, gangguan persepsi sensori ini meliputi seluruh
pancaindra.Halusinasi merupakansalah satu gejala gangguan jiwa dimanapasien
mengalami perubahan sensori persepsi, serta merasakan sensasi palsu
berupasuara, penglihatan, pengecapan, perabaan, atau penciuman (Yusuf et al.,
2015).

Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempresepsikan sesuatu


yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu pencerapan panca indra tanpa ada
rangsangan dari luar (Muhith, 2015)

2. JENIS – JENIS HALUSINASI


 Halusinasi dengar/ suara
Karakteristik ditandai dengan bicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa
sebab, mengarahkan telinga kearah tertentu, menutup telinga, mendengar
suara-suara atau kegaduhan, mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap,
dan mendengar suara menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya.
 Halusinasi penglihatan
Karakteristik ditandai dengan menunjuk-nunjuk ke arah tertentu, ketakutan
pada sesuatu yang tidak jelas, dan melihat bayangan, sinar, bentuk kartun,
melihat hantu atau monster.
 Halusinasi penciuman
Karakteristik ditandai dengan mencium seperti sedang membaui bau-bauan
tertentu, menutup hidung, dan membaui bau-bauan seperti bau darah, feses,
urine, dan kadang-kadang bau itu menyenangkan.
 Halusinasi pengecapan
Karakteristik ditandai dengan sering meludah, muntah, dan merasakan rasa
seperti darah, urine, atau feses.
 Halusinasi perabaan
Karakteristik ditandai dengan menggaruk-garuk permukaan kulit, mengatakan
ada serangga di permukaan kulit, dan merasa seperti tersengat listrik (Yusuf et
al., 2015).

3. TERAPI DISTRAKSI / PENGALIHAN PERHATIAN

Distraksi adalah mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain sehingga dapat
menurunkan kewaspadaan terhadap stimulus nyeri / persepsi halusinasi.
Sensori yang menyenangkan akan merangsang sekresi endorphin.

Perawat dapat mengkaji aktivitas-aktivitas yang dinikmati klien sehinggan


dapat dimanfaatkan sebagai distraksi. Aktivitas tersebut dapat meliputi
kegiatan nyanyi, berdoa, menceritakan foto atau gambar,mendengarkan musik
dan bermain (Wicaksono, 2017).

Tujuan penggunaan teknik distraksi dalam intervensi keperawatan adalah


untuk pengalihan atau menjauhi perhatian terhadap sesuatu yang sedang
dihadapi, misalnya : halusinasi). Sedangkan manfaat dari penggunaan teknik
ini, yaitu agar seseorang yang menerima teknik ini merasa lebih nyaman,
santai, dan merasa berada pada situasi yang lebih menyenangkan dan nyaman
selama mungkin (Marpaung, 2015), sehingga halusinasi dapat terkontrol

Beberapa jenis distraksi menurut Young & Koopsen (2007) antara lain:

a) Distraksi visual

Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, melihat


pemandangan, dan gambar termasuk distraksi visual.
b) Distraksi pendengaran

Mendengarkan musik yang disukai, suara burung, atau gemercik air.


Klien dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik yang
tenang, seperti musik klasik. Klien diminta untuk berkonsentrasi pada
lirik dan irama lagu. Klien juga diperbolehkan untuk menggerakkan
tubuh mengikuti irama lagu, seperti bergoyang, mengetukkan jari atau
kaki.

c) Distraksi bernafas ritmik

Bernafas ritmik, anjurkan klien untuk memandang fokus pada satu


objek atau memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan
melalui hidung dengan hitungan satu sampai empat dan kemudian
menghembuskan nafas melalui mulut secara perlahan dengan
menghitung satu sampai empat (dalam hati).

Anjurkan klien untuk berkonsentrasi pada sensasi pernafasan dan


terhadapgambar yang memberi ketenangan, lanjutkan teknik ini
hingga terbentuk pola pernafasan ritmik. Bernafas ritmik dan massase,
instruksikan klien untuk melakukan pernafasan ritmik dan pada saat
yang bersamaan lakukan massase pada bagian tubuh yang mengalami
nyeri dengan melakukan pijatan atau gerakan memutar di area nyeri.

d) Distraksi intelektual

Antara lain dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu, melakukan


kegemaran (ditempat tidur) seperti mengumpulkan perangko, menulis
cerita.e.Distraksi imajinasi terbimbingAdalah kegiatan klien membuat
suatu bayangan yang menyenangkan dan mengonsentrasikan diri pada
bayangan tersebut serta berangsur-angsur membebaskan diri dari
perhatian terhadap nyeri (Wicaksono, 2017)\

DAFTAR PUSTAKA

1. Wicaksono, M. S. (2017). Teknik distraksi sebagai strategi


menurunkan kekambuhan halusinasi
2. Yusuf, A., PK, R. F., & Nihayati, H. E. (2015). Keperawatan
Kesehatan Jiwa. Jakarta: salemba medika
3. Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori dan
Aplikasi(1st ed.). Yogyakarta: Andi.
4. Marpaung, F. D. (2015). Pengaruh Distraksi Terhadap Frekuensi dan
Durasi Halusinasi Pendengaran Klien Skizofrenia di RSJD Provsu
Medan.
PENGERTIAN PENATALAKSANAAN
Gangguan jiwa pada anak-anak dan remaja Jika muncul tanda-tanda diatas, segera:
adalah perilaku yang tidak sesuai dengan 1. Bantu klien untuk mengungkapkan
tingkat usianya, menyimpang bila apa yang dirasakan
dibandingkan dengan norma budaya, yang 2. Segera control ke RS sehingga
mengakibatkan kurangnya atau mendapat pertolongan
terganggunya fungsi adaptasi (Townsend,
2004).

GEJALA
1. Perubahan mood yang berlangsung
lama PERAN KELUARGA
2. Cemas dan Takut berlebihan
1. Meningkatkan Kemandirian
3. Peubahan perilaku ekstrem
4. Perubahan fisik, berat badan naik atau 2. Pengoptimalan peran dalam masyarakat
turun drastic 3. Meningkatkan kemampuan
5. Kurang Konsentrasi memecahkan masalah
4. Berilah motivasi
5. Kembangkan kemampuan yang telah
dimiliki

TERIMAKASIH
1.
PENYEBAB
Tidak teratur minum obat WASSALAM…
2. Lingkungan dengan stressor tinggi
3. Keluarga dengan ekspresi emosi yang
tinggi
4. Kurangnya aktivitas
DAFTAR HADIR
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
DI RUANG PURI MITRA
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GRESIK

Hari/ Tanggal:
No. Nama Peserta Tanda tangan

FORMAT PENILAIAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
DI RUANG PURI MITRA
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GRESIK

A. KEMAMPUAN VERBAL
Berikan nilai 1 (satu) pada setiap kemampuan yang dicapai, dan berikan
nilai 0 (nol) pada setiap kemampuan yang tidak dicapai !
No. Kemampuan Tn. Tn. Ny. Ny. Ny.

1. Menyebutkan nama
2. Menyebutkan alamat
3. Menyebutkan hobi

B. KEMAMPUAN NON VERBAL


Berikan nilai 1 (satu) pada setiap kemampuan yang dicapai, dan berikan
nilai 0 (nol) pada setiap kemampuan yang tidak dicapai !
No. Kemampuan Tn. Tn. Ny. Ny. Ny.

1. Menyebutkan nama
2. Menyebutkan alamat
3. Menyebutkan hobi

Anda mungkin juga menyukai