“HALUSINASI”
Oleh :
Shifa Nadila
181030100069
A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang halusinasi, pasien dengan
halusinasi mampu mengendalikan halusinasi.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan, diharapkan pasien dapat
1. Menjelaskan pengertian halusinasi
2. Menjelaskan faktor-faktor penyebab halusinasi
3. Menjelaskan tanda dan gejala halusinasi
4. Menjelaskan jenis-jenis halusinasi
5. Menjelaskan fase-fase halusinasi
6. Menjelaskan terapi halusinasi
C. Materi
1. Pengertian halusinasi
2. Faktor-faktor penyebab halusinasi
3. Tanda dan gejala halusinasi
4. Jenis-jenis halusinasi
5. Fase-fase halusinasi
6. Terapi halusinasi
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
1. Definisi Halusinasi
Halusinasi adalah merupakan reaksi terhadap stress dan usaha dari alam tidak
sadar untuk melindungi egonya/ pernyataan simbolik dari gangguan psikotik individu.
Halusinasi adalah gejala sekunder dari schizophrenia dan klien dengan skizofrenia 70%
mengalami halusinasi pendengaran dan 30% mengalami halusinasi campuran yaitu
halusinasi pendengaran dan penglihatan (Stuart and Sundeen.1995).
2. Faktor-Faktor Penyebab
Menurut Stuart (2007), faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah:
a. Faktor predisposisi
1) Biologis
Gangguan perkembangan dan fungsi otak/SSP.
Gejala yang mungkin muncul adalah hambatan dalam belajar
berbicara, daya ingat dan perilaku kekerasan.
2) Psikologis
Sikap dan keadaan keluarga juga lingkungan.
Penolakan dan kekerasan dalam kehidupan klien.
Pola asuh pada usia kanak-kanak yang tidak adekuat misalnya: tidak
ada kasih sayang diwarnai kekerasan dalam keluarga.
3) Sosial budaya
Kemiskinan, konflik sosial budaya (peperangan, kerawanan,dan
ketidakamanan).
Kehidupan yang terisolir disertai stress yang menumpuk.
b. Faktor presipitasi
1) Kurangnya sumber daya/ dukungan social yang dimiliki.
2) Respon koping yang maladaptive.
3) Komunikasi dalam keluarga kurang.
4. Jenis-Jenis Halusinasi
1) Halusinasi Pendengaran
2) Halusinasi Penglihatan
3) Halusinasi Penghidu
4) Halusinasi Perabaan
5) Halusinasi Pengecapan
5. Fase-Fase Halusinasi
a. Fase pertama/ comforming (ansietas sedang)
Klien mengalami stress, cemas, perasaan perpisahan kesepian yang
memuncak dan tidak dapat diselesaikan.
Klien mulai melamun dan memikirkan tentang hal-hal yang menyenangkan
cara ini hanya menolong sementara.
b. Fase kedua/ condemning (ansietas berat)
Kecemasan meningkat, melamun, berfikir sendiri jadi dominan.
Mulai diresahkan oleh bisikan yang tidak jelas.
Klien tidak ingin orang lain tahu dan dia tetap dapat mengontrol.
c. Fase ketiga/ controlling (ansietas sangat berat)
Bisikan suara,isi halusinasi makin mengontrol, menguasai dan mengontrol
klien.
Klien menjadi terbiasa dan tidak berdaya terhadap halusinasinya.
d. Fase keempat/ conquering (panik)
Halusinasi berubah menjadi mengancam, memerintah dan memarahi klien.
Klien menjadi patut,tidak berdaya, hilang control dan tidak dapat
berhubungan scara nyata dengan orang lain dilingkungan.
6. Terapi Halusinasi
1) Mengenal halusinasinya ketika halusinasinya datang.
2) Pasien mampu mengetahui cara menghardik dan juga mempraktekkan cara
yang diberikan perawat/mahasiswa ketika halusinasi datang.
3) Mampu mengetahui cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain ketika halusinasi datang.
4) Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan melaksanakan aktivitas
terjadwal.
5) Melatih pasien minum obat secara teratur