Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SKIZOFRENIA

Disusun Oleh :

Ridwan sodiq

NIM: 19037140046

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BONDOWOSO

2020

SATUAN ACARA PENYULUHAN SKIZOFRENIA

TOPIK :Kurangnya pengetahuan tentang SKIZOFRENIA

SASARAN :Pasien dan keluarga

WAKTU :30 menit

PENYULUH : Ridwan sodiq

TEMPAT :Di Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso

A. Latar belakang

Skizofrenia adalah suatu gangguan mental dimana terjadi gangguan dalam

berespon terhadap kenyataan, afeksi, gangguan pikiran, dan gangguan dalam

berkomuniskasi dengan orang lain. (Tumanggor, 2018). Kehadiran pasien

skizofrenia cenderung dirasakan sebagai beban bagi keluarganya, banyak kendala

yang di alami keluarga seperti hambatan terhadap kemampuan fungsionalnya

dalam bidang pekerjaan, hubungan sosial, ancaman bunuh diri, kebiasaan pribadi

yang aneh, kehilangan empati terhadap pasien, tidak mampu merawat diri

sehingga dapat menimbulkan kesulitan dalam kehidupan pribadi, keluarga,

maupun kehidupan sosial.

B. Tujuan
1. Tujuan umum

Setelah mendapatkan penyuluhan, sasaran mampu memahami dan

mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tujuan khusus

a. Memahami pengertian skizofrenia.

b. Mengenali tanda dan gejala skizofrenia.

c. Memahami faktor penyebab skizofrenia.

d. Mengetahui komplikasi dari skizofrenia.

e. Mengetahui cara pengobatan skizofrenia.

f. Mengetahui cara pencegahan terhadap skizofrenia

C. Materi

Terlampir

D. Metode

Ceramah dan diskusi

E. Media

Lifleat dan SAP

F. Susunan kegiatan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Keluarga

1. 5 menit Pembukaan : - Menjawab salam

- Mendengarkan
- Mengucapkan salam
- Mendengarkan
- Menjelaskan nama dan akademi
- Menjawab
- Menjelaskan topik dan tujuan

pendidikan kesehatan

- Menanyakan kesiapan keluarga


2. 20 menit Pelaksanaan : - Mendengarkan

- Bertanya
1. Penyampaian materi

- Pengertian skizofrenia

- Tanda dan gejala skizofrenia

- Penyebab skizofrenia

- Pengobatan skizofrenia

- Pencegahan skizofrenia

- Makanan yang dihindari

- Makanan yang dianjurkan

- Pengobatan tradisional untuk

skizofrenia

Memberikan kesempatan keluarga

untuk bertanya mengenai materi yang

disampaikan

3. 5 menit Evaluasi: - Menjawab

- Menanyakan kembali hal-hal yang

sudah dijelaskan mengenai

Skizofrenia

4. 5 menit Penutup Mendengarkan

Menjawabsalam
- Menutup pertemuan dengan

menyimpulkan materi yang telah

dibahas

- Memberikan salam penutup


G. EVALUASI

Setelah diberi penyuluhan ibu diberi pertanyaan yaitu :

1. Sebutkan penyebab skizofrenia?

2. Sebutkan makanan yang harus dihindari?

H. REFERENSI

Leaflet Skizofrenia

SKIZOFRENIA

A. Definisi

Skizofrenia adalah gangguan psikotik menetap dimana orang yang

menderitanya memiliki ciri-ciri, seperti kekacauan dalam berpikir, emosi,

persepsi, dan perilaku, diaman episode akut dari skizofrenia ditandai dengan

waham, halusinasi, pikiran yang tidak logis, pembicaraan yang tidak koheren, dan

perilaku yang aneh. (Vania, 2014).

Penyakit Skizofrenia atau Schizophrenia artinya kepribadian yang terpecah;

antara pikiran,perasaan, dan perilaku. Dalam artian apa yang dilakukan tidak

sesuai dengan pikiran dan perasaannya. Secara spesifik Skizofrenia adalah orang

yang mengalami gangguan emosi, pikiran, dan perilaku. (Prabowo, 2014).

Skizofrenia adalah suatu gangguan mental dimana terjadi gangguan dalam

berespon terhadap kenyataan, afeksi, gangguan pikiran, dan gangguan dalam


berkomuniskasi dengan orang lain. Karakteristik klasik dari gangguan psikotik

adalah respons yang tidak adekuat terhadap dunia nyata, halusinasi, delusi, dan

ilusi. (Tumanggor, 2018).

B. Penyebab

Menurut Yosep (2016) menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukan

penyebab yang pasti mengapa seseorang menderita skizofrenia, padahal orang lain

tidak. Ternyata dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan tidak ditemukan

factor tunggal. Penyebab skizofrenia menurut penelitian mutakhir antara lain:

1. Faktor genetik

2. Virus

3. Auto antibody

4. Malnutrisi

C. Tanda dan gejala

Sama seperti penyakit lainnya, karakteristik penderita skizofrenia juga

dibagi berdasarkan tanda dan gejalan khusus yang ditunjukkan oleh penderita.

Karakteristik gejala yang harus ada untuk menegakkan skizofrenia adalah seperti

di bawah ini.

1. karakteristik gejala: terdapat dua atau lebih gejala di bawah ini dengan

durasi waktu selama satu bulan (jika kurang dari satu bulan perawatan

berhasil)

a. delusi

b. halusinasi
c. pembicaraan yang tidak terarah

d. perilaku yang tidak beraturan

e. gejala negati, misal: efek datar, alogia (ketidak mampuan untuk

berbicara), atau bahkan avolusi (kurangnya motivasi untuk melakukan

aktivitas yang bertujuan).

2. disfungsi sosial/pekerjaan: sejak terjadinya gangguan, satu atau lebih fungsi

kehidupan sehari-hari seperti pekerjaan, hungan interpersonal, atau bahkan

perawatan diri menjadi terganggu dan bahkan tidak bisa melakukan fungsi-

fungsi di atas seperti biasanya (jika terjadi pada anak-anak atau pada usia

remaja, maka klien biasanya terganggu pada hubungan interpersonal,

akademik, dan percapaian prestasi).

3. Tanda dan gejala terus berlansung dan bertahan setidak-tidaknya selama 6

bulan. Dalam 6 bulan ini sudah termasuk 1 bulan gejala (atau kurang jika

perawatannya berhasil) yang sesuai dengan kriteria A dan bisa saja

mencakup periode prodromal atau gejala residual. Selama periode

prodromal dan residual, tanda dan gejala gangguan mungkin saja

ditunjukkan dengan gejala negatif atau ditunjukkan dengan dua atau lebih

tanda dan gejala yang tertera pada kriteria A (misalnya, keyakinan yang

aneh, pengalaman persepsi yang tidak biasanya).

4. Tidak terdapat tanda dan gejala skizoafektif dan gangguan mood:

skizoafektif dan gangguan mood dikeluarkan dari kriteria skizofrenia

dikarenakan salah satu dari alasan berikut: (1) tidak terdapat depresi,

manik, atau episode campuran yang terjadi selama fase gejala aktif; atau

(2) jika terdapat episode mood selama fase gejala aktif, durasi yang terjadi
relatif singkat dibandingakan dengan durasi aktif gejala dan periode

residual.

5. Tidak terdapat gejala medis umum atau gejala gangguan jiwa karena

diakibatkan penyalahgunaan zat terlarang: gangguan skizofrenia tidak

diakibatkan oleh efek fisiologis penyalahgunaan zat (misalnya,

penyalahgunaan zat, terapi obat-obatan) atau karena kondisi medis umum

lainnya.

6. Hubungannya dengan gangguan perkembangan pervasif: jika terdapat

riwayat autisme atau gangguan perkembangan pervasif lainnya, diagnosis

skizofrenia hanya ditegakkan jika terdapat gejala halusinasi dan delusi

stidak-tidaknya selama sebulan (atau kurang dari sebulan jika pengobatan

berhasil).

B. Kerjadinya Skizofrenia

Walaupun sampai sekarang ini penyebabnya skizofrenia belum diketahui

secara pasti, namun banyak ilmuwan berusaha untuk membuktikan bahwa ada

hubungan yang erat antara abnormalitas struktur otak penderita dengan gejala

psikotik yang muncul. Salah satu teori yang menjelaskan perjalanan penyakit ini.

Teori ini mengatakan bahwasannya tidak ada faktor tunggal yang berkorelasi

dengan penyakit skizofrenia, namun banyak faktor penyebab.

C. Pengobatan Yang Dilakukan

Terapi pada pasien skizofrenia diberikan secara kompherensif sesuai tanda

gejala dan penyebab terjadinya penyakit. Pengalaman terapis akan menentukan


pilihan alternatif terapi yang dapat diberikan antara lain dengan pendekatan

farmakologi, psikososial, rehabilitas dan program intervensi keluarga.

1. Terapi farmakologi

Pada pendekatan farmakolis, penderita skizofrenia biasanya diberikan obat

antipsikotik. Antipsikotik juga dikenal sebagai penenangmayor atau

neuroleptik.

2. Terapi psikososial

Salah satu dampak yang terjadi pada penederita skizofrenia adalah

menjalin hubungan sosial yang sulit. Hal ini dikarenakan skizofrenaia

merusak fungsi sosisal penderitanya. Untuk mengatasi hal tersebut,

penderita diberikan terapi psikososial yang bertujuan agar dapat kembali

beradaptasi dengan lingkunga sosisalnya, mempu merawat diri sendiri, tidak

bergantung pada orang lain.

3. Rehabilitasi

Program rehabilitasi biasanya diberikan di bagian lain rumah sakit jiwa

yang dikhususkan untuk rehabilitasi. Terhadap banyak kegiatan, diantaranya

terapi okupasional yang meliputi kegiatan membuat kerajinan tangan,

melukis, menyanyi dan lain-lain. Pada umumnya program rehabilitasi ini

berlangsung 3-6 bulan.

4. Program intervensi Keluarga

Intervensi keluarga memiliki banyak variasi, nemun pada umumnya

intervensi yang dilakukan di fokuskan pada aspek praktis dari kehidupan

sehari-hari, mendidik anggota kelarga tentang skizofrenia, mengajarkan

bagaimana cara berhungan dengan carayang tidak terlalu frontal terhadap

anggota keluarga yang menderita skizofrenia, meningkatnkan komunikasi


dalam keluarga, dan memacu pemecahan masalah dan keterampilan koping

yang baik. (Yusuf, 2019).

Anda mungkin juga menyukai