Oleh :
NIM.19037140018
UNIVERSITAS BONDOWOSO
TAHUN 2022
A. Definisi
Stroke Hemoragik adalah pembuluh darah yang pecah sehingga aliran darah
menjadi tidak normal dan darah yang keluar merembes masuk ke dalam suatu
menggenangi atau menutupi ruang – ruang jaringan sel otak. Adanya darah yang
jaringan sel otak da ini menyebabkan kerusakan fungsi otak (Wardhana, 2011).
B. Etiologi
Penyebabnya misalnya tekanan darah yang mendadak tinggi dan atau oleh
stress psikis berat. Peningkatan tekanan darah yang mendadak tinggi juga
2011).
dalam otak. Beberapa kondisi yang dapat memicu hal ini, antara lain:
1. Aneurisma otak
6. Penyakit liver
C. Manifestasi Klinik
Menurut Junaidi (2011) tanda dan gejala klinis Stroke Hemoragik adalah
sebagai berikut:
perdarahan
perdarahan luas)
funduskopi.
hilang.
D. Penatalaksanaan Penunjang
(2008) yaitu:
mendeteksi luas dan daerah abnormal dari otak, yang juga mendeteksi,
CT-Scan)
posisi hematoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia dan
e. EEG: Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat masalah yang timbul dan
E. Penatalaksanaan Medis
kepala 15-30 derajat menghindari flexi dan rotasi kepala yang berlebihan,
pemberian dexamethason.
3) Pengobatan
4) Pembedahan
otak
F. Pengkajian Keperawatan
1) Identitas klien meliputi identitas klien (nama, umur, jenis kelamin, status,
alamat).
menderita stroke.
7) Pemeriksaan Fisik
dapat sadar bila diransang, tetapi bila rangsang berhenti akan tertidur
kembali
respirasi.
2) Sistem cardiovaskular (Blood): dapat terjadi hipotensi atau
adalah ibu jari dorso fleksi atau gerakan ke atas ibu jari dengan
dengan tekanan nadi yang membesar, nadi lemah atau lambat dan
4. Suhu Biasanya tidak ada masalah suhu pada pasien dengan stroke
a) Rambut
b) Wajah
c) Mata
d) Hidung
lidah dapat mendorong pipi kiri dan kanan, bibir simetris, dan
pasien dapat merasakan rasa asam dan pahit. Pada nervus XII
f) Telinga
g) Leher
h) Paru-paru
i) Jantung
j) Abdomen
Inspeksi : biasanya simetris, tidak ada asites Palpasi :
merasakan apa-apa.
d. Saraf Kranial
dengan menilai reflak kornea; jika itu baik pasien akan berkedip
segala arah.
pada dua pertiga anterior lidah. Bagian motorik dari saraf ini 44
mengontrol otot ekspresi wajah. Tipe yang paling umum dari
kepala dari satu sisi ke sisi lain terhadap tahanan, bisa juga di
12. Hipoglosus : Saraf ini mengontrol gerakan lidah. Saraf ini dinilai
terjadi lesi.
G. Diagnosa Keperawatan
Penyebab:
1. Kerusakan integritas struktur tulang
2. Perubahan metabolisme
3. Ketidakbugaran fisik
4. Penurunan kendali otot
5. Penurunan massa otot
6. Penurunan kekuatan otot
7. Kekakuan sendi
8. Kontraktur
9. Malnutrisi
10. Gangguan muskuloskeletal
11. Gangguan neuromuskular
12. Indeks masa tubuh diatas persentil ke-75 sesuai usia
13. Efek agen farmakologis Program pembatasan gerak
14. Nyeri
15. Kecemasan
16. Gangguan kognitif
17. Keengganan melakukan pergerakan
18. Gangguan sensori persepsi
Terapeutik
4. Fasilitasi aktivitas mobilisasi
dengan alat bantu (mis pagar tempat
tidur)
5. Fasilitasi melakukan pergerakan,
jika perlu
6. Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan
pergerakan
Edukasi
7. Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
8. Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis. duduk di
(empat sa duduk di sisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur ke kursi)
Faktor Risiko:
1. Keabnormalan masa protrombin dan/atau masa tromboplastin parsial
2. Penurunan kinerja ventrikel kiri
3. Aterosklerosis aorta
4. Disoksi arteri
5. Fibrilasi atrium
6. Tumor otak
7. Stenosis karotis
8. Miksoma atrium
9. Aneurisma serebri
10. Koagulopati (mis, anemia)
11. Dilatasi kardiomiopati
12. Koagulasi intravaskuler
13. Embolisme
14. Cedera kepala
15. Hiperkolesteronemia
16. Hipertensi
17. Endokarditis infektif
19. Stenosis mitral
20. Neoplasma otak
21. Infark miokard akut
Kolaborasi
18.Kolaborasi pemberian sedasi dan
antikonvulsan,
19.Kolaborasi pemberian diuretik
osmosis, jika perlu
perawatan diri
Penyebab :
1. Gangguan muskuloskeletal
2. Gangguan neuromuskuler
3. Kelemahan
4. Gamgguan psikologis dan/atau psikotik
5. Penurunan motivasi/minat
SLKI SIKI
Terapeutik
4. Sediakan lingkungan yang
terapeutik (misal. Suasana hangat,
rileks)
5. Siapkan keperluan pribadi (misal.
Sikat gigi dan sabun)
6. Damping dalam melakukan
perawatan diri sampai mandiri
7. Fasilitasi untuk menerima keadaan
ketergantungan
8. Bantu jika tidak mampu melakukan
perawatan diri
9. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
DAFTAR PUSTAKA
Amin Huda & Hardhi Kusuma. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis Jilid I Edisi
Haryono Rudy, & Utami Maria P.2019. Keperawatan Medikal Bedah I. Yogyakarta ;
Joglo Aksara
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
ed. Jakarta: Sagung Seto. Nurarif Amin Huda , Dkk, 2016. Asuhan