Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. RJ DI KELUARGA TN.

MF YANG MENGALAMI
STUNTING DENGAN MASALAH KEPERAWATAN RISIKO GANGGUAN
PERKEMBANGAN DI DESA MASKUNING WETAN
KECAMATAN PUJER KABUPATEN BONDOWOSO
TAHUN 2022

KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS


Vera Lusiana
NIM. 19037140062

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BONDOWOSO
2022
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang menggambarkan tidak tercapainya potensi
pertumbuhan sebagai akibat status kesehatan dan/atau nutrisi yang tidak optimal.
Menurut Kementrian Kesehatan tahun 2021 angka stunting secara nasional 24,4 persen.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso Tahun 2021 total jumlah penderita
stunting di Daerah Kabupaten Bondowoso sebanyak 3.924 orang atau 9,33 persen, Stunting
pada tahun 2021 Kabupaten Bondowoso per bulan agustus untuk Kecamatan Pujer menjadi
wilayah status Stunting berjumlah 371 kemudian Kecamatan Cermee dan Kecamatan
Tamanan.
Masalah keperawatan yang sering muncul pada anak yang mengalami stunting adalah risiko
gangguan perkembangan.
Dengan kriteria hasil : status perkembangan dan intervensi : Promosi Perkembangan Anak.
1.2 Batasan
Masalah

1.3 Rumusan
Masalah

1.4.1 Tujuan umum


1.4 Tujuan Penelitian
1.4.2 Tujuan khusus

1.5.1 Manfaat teoritis


1.5 Manfaat Penelitian
1.5.2 Manfaat praktis
2.1 Landasan Teori

2.1.1 Definisi BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1.2 Klasifikasi 2.2 Konsep Keluarga 2.3 Konsep Asuhan
Keperawatan
2.1.3 Etiologi 2.2.1 Definisi keluarga
2.3.1 Pengkajian

2.1.4 Manifestasi klinis 2.2.2 Ciri-ciri keluarga


2.3.2 Diagnosis keperawatan

2.1.5 Patogenesis 2.2.3 Tipe keluarga 2.3.3 Intervensi keperawatan

2.1.6 Pencegahan 2.2.4 Struktur keluarga 2.3.4 Implementasi

2.3.5 Evaluasi
2.1.7 Penatalaksanaan 2.2.5 Fungsi keluarga

2.1.8 Komplikasi 2.2.6 Tugas keluarga

2.2.6 Tahap perkembangan


BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian

3.2 Batasan Istilah Don't


forget
3.3 Partisipan

3.4 Lokasi dan Waktu

3.5 Pengumpulan Data

3.6 Uji Keabsahan

3.7 Analisis Data

3.8 Etika Penelitian


BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Lokasi pengambilan data Studi Kasus Asuhan Keperawatan Keluarga


dengan Anak Stunting yang Mengalami Masalah Keperawatan Risiko
Gangguan Perkembangan dengan 7-14 kali kunjungan selama 14 hari,
terhitung dari tanggal 27 Juni 2022 sampai dengan 17 juli 2022
beralamat di Desa Maskuning Wetan RT.016 RW.004 Kecamatan Pujer
Kabupaten Bondowoso yaitu rumah keluarga Tn. MF.
PENGKAJIAN

F O
Berdasarkan dari hasil T
pengkajian pada keluarga Tn. Opini dari peneliti terkait hasil
MF didapatkan data subjektif
Menurut penelitian Aridiyah,
pengkajian diatas terdapat
antara lain : Keluarga Tn. MF Ririanty, & Rohmawati (2015)
kesamaan antara fakta dan
megatakan masih kurang dimana terdapat lima faktor
teori mengenai faktor resiko
memahami bagaimana cara utama penyebab stunting yaitu :
merawat masalah kesehatan
dimana keluarga Tn. MF masih
ekonomi keluarga, pengetahuan
yang dialami An. RJ seperti kurang terpapar informasi dan
ibu, ketahanan pangan, pelayanan
memberikan makan yang tidak mengerti cara menangani
kesehatan, air bersih dan sanitasi
penting makan banyak dan masalah kesehatan yang
kenyang tanpa memperhatikan
kondisi lingkungan.
dialami An. RJ.
gizi dan kebersihannya.
F
Diagnosis yang di angkat oleh penulis adalah Risiko Gangguan
Perkembangan pada An. RJ di keluarga Tn. MF yang telah sesuai
dengan teori.

T
Menurut penelitian dari Nadiyah et, al. (2014) pada pasien dengan stunting
masalah keperawatan yang muncul salah satunya adalah risiko gangguan
DIAGNOSIS perkembangan. Faktor resiko anak yang mengalami stunting dipengaruhi oleh
berbagai kondisi lain yang secara tidak langsung memengaruhi kesehatan.
KEPERAWATAN
Salah satunya yaitu pendidikan ibu dan ayah dan status ekomomi keluarga.

O
Menurut opini peneliti, pada diagnosis yang diangkat Risiko Gangguan
Perkembangan telah sesuai dengan kondisi klien. Maka peneliti membenarkan
bahwa fakta dilapangan sesuai dengan teori, sehingga peneliti
memprioritaskan diagnosis keperawatan yaitu risiko gangguan perkembangan.
INTERVENSI

Penelitian ini menggunakan 1 intervensi utama yaitu : Promosi Perkembangan Anak yang
F terdiri dari 17 intervensi.

Menurut penelitian dari Asthiningsih (2017) mengatakan bahwa intervensi yang dilakukan
T pada anak yang mengalami stunting yaitu pemantauan perkembangan yang umum untuk bayi
dan anak-anak adalah dengan menggunakan DDST II.

Opini penulis membenarkan bahwa pada prinsipnya antara teori-teori yang ada dengan kasus
O nyata dalam merencanakan asuhan keperawatan pada kasus stunting tidak mengalami
perbedaan.
IMPLEMENTASI

F T O
Implementasi yang penulis Opini peneliti melakukan
terapkan pada An. RJ sudah sejalan implementasi selama 10 hari
Menurut Asthiningsih (2017)
dengan teori yang ada. Implementasi selama kurang lebih satu jam.
yang dilakukan sebagian besar stunting dalam jangka pendek
Implementasi yang diterapkan
mengacu pada SIKI. Akan tetapi ada dapat menyebabkan tidak
pada keluarga An. RJ sudah
3 penambahan pada implementasi optimalnya perkembangan
yaitu, menjelaskan tujuan perawat
sesuai dengan teori yang ada.
kognitif atau kecerdasan,
melakukan asuhan keperawatan, Implementasi yang ada
motorik, dan verbal.
mengobservasi perkembangan An. RJ, dilakukan sebagian besar
mengobservasi pola makan dan jenis mengacu pada SIKI.
makanan yang dimakan keluarga Tn.
MF.
EVALUASI

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 10 kali kunjungan, maka dapat disimpulkan masalah
F keperawatan Risiko Gangguan Perkembangan pada An. RJ dikeluarga Tn MF dapat teratasi, karena
selama perawatan keluarga kooperatif dan menerima anjuran serta ajaran yang diberikan.

Menurut Hanum & Khomsan (2012) balita stunting hanya mampu meraih tugas perkembangan bahasa
yang sederhana dan mereka sulit untuk mencapai tugas perkembangan bahasa yang lebih kompleks sesuai
T dengan tahapan usianya karena mereka memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah dibandingkan
dengan balita yang tidak stunting.

Menurut peneliti pada dasarnya untuk menentukan berhasil atau tidaknya


pemberian asuhan keperawatan yang diberikan mengacu pada tujuan dan kriteria hasil yang ada pada perencanaan. Kasus
O An. RJ setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 14 hari dengan 10 kali kunjungan, maka dapat disimpulkan masalah
pada keluarga An. RJ dapat teratasi karena selama perawatan keluarga dan klien kooperatif terhadap perawat dan keluarga
mengatakan akan meningkatkan status kesehatan dan menjaga pola makan An. RJ.
BAB 5
PENUTUP

1. Pengkajian
2. Diagnosis keperawatan
Kesimpulan 3. Intervensi keperawatan
4. Implementasi keperawatan
5. Evaluasi keperawatan

1. Bagi klien dan keluarga


2. Bagi perawat
Saran 3. Bagi institusi pendidikan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai