Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERSONAL HYGIENE (PASIEN TIDAK SADAR)

Kelompok 7

1. ANDRIYANI SETYA L
2. IIL APRILLAH
3. MEGA DWI NURIYA
4. M. ANDRE ANDIKO
5. YUSI NUR YULIATIN

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BONDOWOSO
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERSONAL HYGIENE (PASIEN TIDAK SADAR)

Topik : Personal Hygiene


Sasaran : Klien dan Keluarga
Hari/Tgl :jumat, 07 Oktober 2022
Pukul : 10.00- selesai
Waktu : 30 Menit
Tempat : Ruang Melati

I. Analisis Situasi
1.1 Peserta diskusi : Klien dan Keluarga
1.2 Ruangan Diskusi : Ruang Melati
1.3 Pemberi Materi : Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas
Bondowoso

II. Tujuan
2.1 Tujuan Umum:
Setelah mengikuti diskusi kelompok tentang Personal Hygiene, diharapkan
Masyarakat dapat mengerti dan menjelaskan tentang Personal Hygiene.

2.2 Tujuan Khusus:


Setelah mengikuti diskusi kelompok tentang Personal Hygiene , diharapkan
peserta dapat :
a. Cara melakukan personal Hygine

III. Materi
3.1 Definisi Personal Hygiene
3.2 Tujuan Tujuan personal Hygiene
3.3 Jenis personal hygine
3.4 Faktor personal Hygine
3.5 Dampak personal hygiene
3.6 Prinsip personal Hygiene
IV. Metode dan Media
4.1 Metode :Diskusi
4.2 Media: Leafleat

V. Kegiatan Diskusi
No Topik Waktu Kegiatan Diskusi Kegiatan Peserta
.
1. Pembuka 5 menit - Memberikan leaflet Menerima dan
an
membaca Leafleat
- Membuka kegiatan Menjawab salam
diskusi dan mengucapkan
salam
2. Pelaksana 30 menit Menyampaikan tentang Memperhatikan
an
materi yang akan
didiskusikan tentang
leafleat
-
Memperhatikan
Menyampaikan materi
diskusi dan membuat
kesimpulan dari kegiatan
diskusi
3. Evaluasi 10 menit Mengevaluasi hasil Replay materi yang
diskusi telah disampaikan

4. Penutup 5 menit Kesimpulan dari Mendenga


penyuluhan Evaluasi rkan
Mengucapkan salam Mendenga
penutup, mengakhiri rkan
pertemuan serta
mengucapkan terimakasih
Menjawab salam
VI. Kriteria Evaluasi
6.1 Evaluasi Struktur
a. SAP (materi) dibuat sebelum penyuluhan
b. Media : Leafleat
c. Peserta hadir di tempat diskusi
d. Penyelenggaraan diskusi dilaksanakan di Ruang Melati
6.2 Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dimulai sesuai waktu yang direncanakan
b. Proses penyuluhan berjalan lancar dengan durasi 30 menit dimulai
dari perkenalan, maksud dan tujuan , kontrak waktu sampai selesai
c. Dari jumlah seluruh peserta ada yang mengajukan pertanyaan kembali
dari penyampaian materi, peserta dinyatakan paham dengan materi yang
di sampaikan
d. Selama berlangsungnya penyuluhan seluruh peserta kooperatif tidak
ada yang meninggalkan tempat selama acara berlangsung
6.3 Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat menjawab pertanyaan yang di berikan (ada feedback)
b. Peserta dapat memahami tentang CTPS
MATERI PENYULUHAN TENTANG PERSONAL HYGIENE

A. DEFINISI
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal
yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang
adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Seseorang tidak dapat
melakukan perawatan diri sendiri dipengaruhi kondisi fisik atau keadaan
emosional klien.

B. TUJUAN
· Menghilangkan minyak yang menumpuk, keringat, sel-sel kulit yang
mati dan bakteri
· Menghilangkan bau badan yang berlebihan
· Memelihara integritas permukaan kulit
· Menstimulasi sirkulasi/peredaran darah
· Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien
· Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit
klien
· Meningkatkan percaya diri seseorang
· Menciptakan keindahan
· Meningkatkan derajat kesehatan sesorang

C. JENIS-JENIS
1. Perawatan kulit kepala dan rambut
2. Perawatan mata
3. Perawatan hidung
4. Perawatan telingga
5. Perawatan kuku kaki dan tangan
6. Perawatan genetalia
7. Perawatan kulit seruruh tubuh
8. Perawatan tubuh secara keseluruhan

a. Perawatan diri pada kulit


Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat
melindungi tubuh dari berbagai kuman atau trauma, yang mana
perawatan kulit seperti mandi bermanfaat untuk menghilangkan atau
membersihkan bau badan, keringat dan sel yang mati, serta merangsang
sirkulasi darah, dan membuat rasa nyaman.

b. Perawatan diri pada kuku tangan dan kaki


Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting
dalam mempertahankan perawatan diri karena kuman dapat masuk ke
dalam tubuh melalui kuku. Yang bermanfaat mencegah infeksi dan rasa
nyaman pasien. Perawatan memotong kuku jari tangan dan jari kaki
untuk mencegah masuknya mikroorganisme kedalam kuku yang panjang,
dan bau kaki dan cedera pada jaringan lunak Sering kali klien tidak
menyadari masalah pada kuku tangan dan kaki sampai terjadi nyeri atau
rasa tak nyaman.

c. Perawatan diri pada rambut


Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi
sebagai proteksi serta pengatur suhu, melalui rambut perubahan status
kesehatan diri dapat diidentifikasi. Rambut barmanfaat mencegah infeksi
daerah kepala. Untuk menjaga supaya rambut kelihatan bersih dan tidak
berketombe dianjurkan minimal sekali seminggu keramas (cuci rambut)
dengan memakai sampho. Sampho berfungsi membersihkan rambut juga
untuk memberikan beberapa vitamin bagi rambut sehingga rambut subur
dan berkilau.

d. Perawatan diri pada mulut dan gigi


Gigi dan mulut harus dipertahankan kebersihannya sebab melalui
organ ini kuman dapat masuk. Sehingga menyikat gigi bertujuan untuk
menghilangkan plak yang dapat menyebabkan gigi berlubang ( Caries )
dan menyebabkan sakit gigi.

Sebagaiman kita ketahui gigi berfungsi disamping untuk keindahan juga


untuk mengunyah makanan , jika terjadi sakit gigi apalagi kalau gigi
ompong maka
sangat menyulitkan untuk makan.
e. Kebutuhan kebersihan lingkungan pasien
Pemenuhan kebutuhan kebersihan lingkungan pasien yang
dimaksud disini adalah kebersihan pada tempat tidur. Melalui kebersihan
tempat tidur diharapkan pasien dapat tidur dengan nyaman tanpa ada
gangguan selama tidur sehingga dapat membantu proses penyembuhan.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSONAL
HYGIENE
a. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga
individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
b. Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene
c. Status sosial-ekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta
gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya
d. Pengetahuan
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada
pasien penderita DM ia harus menjaga kebersihan kakinya.
e. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak
boleh dimandikan.
f. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu
dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
g. Kondisi fisik

E. DAMPAK YANG SERING TIMBUL PADA MASALAH


PERSONAL HYIENE
a. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada
kuku.
b. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene
adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan
mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi
sosial.

F. TANDA-TANDA SESEORANG KURANG MELAKUKAN


PERSONAL HYGIENE
• Penampilan dekil/kumal dan tidak rapih
• Badan bau
• Rambut kumal, kotpor dan banyak kutu
• Kuku panjang dan kotor
• Kadang tubuh dipenuhi penyakit kulit (jamur, koreng, borok)

G. KERUGIAN AKIBAT TUBUH YANG KOTOR


Hal yang dapat muncul bila seseorang kurang menjaga kebersihan
diri, di antaranya :
• Badan gatal - gatal dan tubuh lebih mudah terkena penyakit,
terutama penyakit kulit.
• Rambut dipenuhi kutu/ketombe
• Penampilan tidak rapih dan bau badan tidak sedap, dijauhi orang.
• Sumber penyakit :

Kuku panjang dan kotor: sarang kuman penyebab penyakit


saluran pencernaan (diare/sakit perut)
- Telinga: dapat menimbulkan gangguan pendengaran akibat
penumpukan kotoran telinga dan dapat menimbulkan infeksi
pada telinga
- Gigi dan mulut: karies gigi, gigi berlubang, sakit gigi dan bau mulut

H. PRINSIP MELAKUKAN PERAWATAN PERSONAL HYGIENE


 Gunakan komunikasi terapeutik selama perawatan hygiene
 Selama dalam perawatan hygiene. Perawat dapat melakukan
tindakan keperawatan yang lain, misalkan latihan gerak
Prosedur dan teknik memandikan di tempat tidur
Memandikan biasanya dilakukan pada jam-jam tertentu sesuai
dengan kebijakan rumah sakit atau sesuai dengan kebutuhan.
1. Sebelum memulai memandikan, hal yang harus dipersiapkan adalah
peralatan. Peralatan memandikan terdiri dari;
 2 baskom sebagai tempat air,
 2 waslap,
 sabun,
 handuk
 pakaian, selimut, dan underpad ganti
 perlak
 sarung tangan
 trolli
 bila perlu minyak talon dan bedak
 air hangat

2. Proses memandikan di tempat tidur pada pasien dengan


ketergantungan total adalah dengan membasuh daerah kepala dan
kemudian turun sampai ke anggota badan yang paling bawah
3. Apabila pasien dalam keadaaan sadar penuh, tawarkan dahulu apakah
klien menghendaki untuk dimandikan, jika iya maka, tawarkan lagi
apakah klien memiliki sabun tersendiri terutama untuk wajah atau
klien tidak menghendaki menggunakan sabun sama sekali.
4. Proses memandikan diawali dengan mencuci tangan terlebih dahulu
dan memastikan privatisasi klien terjaga.
5. Dengan menggunakan sarung tangan, Letakkan perlak di daerah yang
mungkin terkena aliran air agar tidak mengotori tempat tidur.
6. Dengan menggunakan waslap yang telah dibasahi air usaplah wajah
klien dengan hati-hati dan pertahankan komunikasi yang baik,
kemudian gunakan sabun dan bilas dengan menggunakan air bersih
pada baskom lainnya serta seka dengan handuk bersih.
7. Saat membasuh dada, tangan dan perut, letak perlak adalah di bawah
tangan dan sedikit tertindih badan. Pada proses ini privasi klien
anngota bagian bawah harus tetap terjaga.
8. Apabila posisi klien dalam keadaan duduk maka, letakkan handuk di
pangkuan di atas paha klien.
9. Teknik ini dilanjutkan sampai daerah anggota tubuh yang paling bawah
10. Saat membasuh punggung, klien diposiikan miring kanan atau ke
kiri. Memposisikan seperti ini selain bertujuan untuk membasuh juga
sebagai kesempatan bagi klien dalam upaya latihan mobilisasi.
11. Pada saat memandikan ini, juga bisa dilakukan untuk mengganti baju
dan seprai klien.

Prosedur dan teknik shampoing di tempat tidur


1. Persiapannya adalah peralatan seperti memandikan dan ditambah
dengan shampo, alat gayung dan sisir

2. Prinsip proses shampoing adalah mengalirkan air ke samping


tempat tidur dengan menggunakan perlak yang diletakkan dibawah
kepala sampai leher.
3. Letakkan handuk di atas dada klien.
4. Shampoing diawali dengan membasahi rambut klien hingga kulit
kepala kemudian dilakukan shampooing menggunakan shampoo yang
diinginkan.
5. Hati-hati terkena mata dan perhatikan adanya kulit yang teriritasi/laserasi
6. Saat pembilasan dilakukan penyisiran
7. Gunakan handuk kering untuk mengeringkan dan kembali rapikan
rambut dengan sisir.

Prosedur oral hygiene

1. Kebersihan mulut sangat penting. Pasien yang sudah menderita sakit


lama di rumah/RS sering kali ditemukan mulut yang kotor bahkan
mulut berwarna cokelat pada mulut, bibir dan gigi. Lidah yang kotor
akan mempengaruhi selera makan pasien.
2. Gusi mudah berdarah sekalipun sikat yang digunakan sudah termasuk
kategori lembut, sehingga pasien sensitive terhadap makanan yang
terlalu dingin atau panas.
3. Napas berbau bisa disebabkana karena gigi yang karies, gusi yang
infeksi. Bau aseton pada pasien merupakan petunjuk bagi pasien
diabetes.
4. Penyikatan gigi yang terakhir sebelum tidur pada malam harinya
harus belangsung selama 3 menit untuk membebaskan gigi dari plak
yang bila dibiarkan akan diinvasi oleh mikroorganisme yang
merupakan predisposisi untuk terjadinya karies gigi.
5. Perawatan gigi diawali dengan mempersiapkan alat dan cuci tangan
yang diikuti dengan menggunakan sarung tangan bersih.
6. Alat yang perlu dipersiapkan adalah:
o 2 cucing yang masing-masing berisi larutan betadin 30% dan normal
salin
o 2 pinset
o Kasa diapers secukupnya
o Pada pasien dengan kesadaran rendah/tidak sadar dibutuhkan alat
suction
o Howarth menyimpulkan bahwa penggunaan kapas/kasa pembersih
dengan pinset sebaiknya tidak dilakukan lagi, bahwa penggunaan
jari tangan dengan kasa pembersih lebih efektif, namun cara
pembersihan gigi yang paling efektif adalah penyikatan yang
memadai dengan memakai sikat gigi bayi yang kecil.
o Wallace & Freeman, menganjurkan penggunaan sikat gigi
otomatis yang digerakkan oleh tenaga batere.
o Howarth menemukan bahwa larutan natrium bikarbonat 1 dalam
160 bagian merupakan preparat pembersih yang efektif setelah
kotoran gigi dilunakkan dan dibasahi dengan gliserin (gliserol)
20%. Larutan gliserin yang lebih pekat (40%) bersifat astringen!
Pasien yang mulutnya kering dan sakit merasa lebih nyaman bila
dilumasi Vaselin dan pelumasan dengan Vaselin ini lebih lama
bekerja lama daripada gliserin serta tidak cepat terapus oleh air

Anda mungkin juga menyukai