Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN JIWA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKes HANG TUAH PEKANBARU
T.A 2018/2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Materi : Personal hygiene pada pasien dengan gangguan jiwa


Pokok bahasan : Pengertian personal hygiene, tujuan personal hygiene,
dampak dari tidak melakukan personal hygiene, cara
melakukan personal hygiene mandi, cuci rambut, sikat
gigi, dan gunting kuku.
Hari/Tanggal : Senin, 07 Januari 2019
Waktu pertemuan : 09.00 – 09.35 / 35 menit
Tempat : Ruangan KUANTAN Rumah Sakit Jiwa Tampan
Sasaran : Semua pasien dengan gangguan jiwa diruangan
KUANTAN yang tidak sedang gelisah

A. Latar belakang
Menurut WHO (World Health Organization), masalah gangguan jiwa di
dunia ini sudah menjadi masalah yang semakin serius. Paling tidak, ada satu
dari empat orang di dunia ini mengalami gangguan jiwa. WHO
memperkirakan ada sekitar 450 juta orang di dunia ini ditemukan mengalami
gangguan jiwa. Menurut UU Kesehatan Jiwa No.3 Tahun 1966, Kesehatan
Jiwa adalah suatu keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik,
intelektual, emosional secara optimal dari seseorang dan perkembangan ini
selaras dengan dengan orang lain.
Kesehatan jiwa dimasaseperti sekarang ini bukanlah hal yang mudah
dengan tekanan hidup yang semakin berat yang harus dihadapi. Bagi individu
yang tidak dapat beradaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi ini sebagai ancaman bagi dirinya. Perasaan yang terancam terus

1
menerus tanpa adanya proses pemecahan masalah, dapat menimbulkan stress
yang berkepanjangan dan dapat mengakibatkan gangguan jiwa. Salah satu
gangguan yang dialami pasien dengan gangguan jiwa adalah kurangnya
perawatan diri atau defisit personal hygiene. Kurangnya perawatan diri pada
pasien gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga
kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun, kurang
perawatan diri ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan secara
mandiri, berhias diri secara mandiri, dan toileting.Fakta yang ada dilapangan
menunjukkan bahwa pasien dengan gangguan jiwa seringkali terlihat kumal,
bau dan mengalami berbagai gangguan pada kesehatan kulitnya.
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan
dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Pemeliharaan
kebersihan diri berarti tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan diri
sesorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang dikatakan
memiliki kebersihan diri baik apabila, orang tersebut dapat menjaga
kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, tangan dan kuku, dan
kebersihan genitalia. Menurut Perry (2005), personal hygiene adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana
seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.
Pasien dengan gangguan jiwa cenderung mengalami penurunan personal
hygiene. Hal ini dikarenakan kurangnya respon yang dimiliki terutama dalam
perawatan kebersihan diri. Pasien dengan gangguan jiwa seringkali tidak
memperhatikan pola kebersihan diri yang dimiliki. Hal ini dikarenakan
menurunnya beberapa fungsi otak yang dimiliki oleh pasien jiwa tersebut.
Adanya penurunan fungsi otak yang dimiliki berdampak kepada kurangnya
motivasi pasien dengan gangguan jiwa untuk melaksanakan personal hygiene
secara mandiri dan pada akhirnya akan berakibat kepada rendahnya personal
hygiene yang dimiliki pada diri masing-masing pasien dengan gangguan jiwa.

2
B. Tujuan
1. Tujuan umum :
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta dapat mengetahui cara
personal hygiene yang baik dan benar.
2. Tujuan khusus :
1. Peserta dapat mengetahui tentang pengertian personal hygiene
2. Peserta dapat mengetahui tentangtujuan personal hygiene
3. Peserta dapat mengetahui tentangdampak dari tidak menjaga
personal hygiene
4. Peserta dapat mengetahui tentang cara melakukan personal hygine
seperti mandi, cuci rambut, sikat gigi, dan gunting kuku dengan baik
dan benar

C. Metoda
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Vidio

D. Media
1. Infocus
2. Leptop
3. Power point
4. Leaflet
5. Alat peraga (ember, handuk, gayung, sabun, shampo, sikat gigi, pasta
gigi, dan gunting kuku)

E. Waktu dan Tempat


Waktu : Jam 09.00 – 09.35 / 35 menit
Tempat : Ruangan KUANTAN Rumah Sakit Jiwa Tampan

3
F. Pengorganisasian
1. Leader : Defryanti Saputri, S.Kep
2. Co. Leader : Rinanda Aulia, S.Kep
3. Fasilitator : Dedi Siswono, S.Kep
4. Observer : Ferdian Hidayat, S.Kep
5. Dokumentasi : Annisa Dwi Kartika, S.Kep
6. Konsumsi : Cindy Heben, S.Kep

G. UraianTugas
1. Leader
a) Mengatur jalannya selama acara berlangsung
b) Membuka acara
c) Memperkenalkan mahasiswa
d) Menjelaskan tujuan dan topik yang disampaikan
e) Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
f) Mengatur jalannya diskusi
g) Menyajikan isi materi yang sudah disiapkan
h) Menjawab pertanyaan audience
2. Co. Leader
a) Mengatur jalannya selama acara beralangsung
b) Membuka acara
c) Memperkenalkan mahasiswa
d) Menjelaskan tujuan dan topik yang disampaikan
e) Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
f) Mengatur jalannya diskusi
g) Menggantikan tugas leader jika tidak ditempat
3. Fasilitator
a) Memberikan motivasi kepada audience untuk aktif
b) Memfasilitasi audience untuk berinteraksi/ bertanya
c) Memfasilitasi selama kegiatan berlangsung

4
4. Observer
a) Mencatat jalannya acara dan hasil acara dan pertanhaan audience
b) Mengobservasi jalannya penyuluhan
c) Mengamati penyuluhan kesehatan
d) Mencatat hasil pelaksanaan penyuluhan kesehatan
e) Membuat laporan hasil penyuluhan yang telah dilaksanakan.
5. Dokumentasi
a) Melakukan pendokumentasian setiap kegiatan penyuluhan mulai dari
tahap persiapan sampai tahap evaluasi dari penyuluhan.
6. Konsumsi
a) Mempersiapkan dorprize dan konsumsi untuk peserta dan fasilitator

H. Setting Tempat

= Peserta

= Fasilitator

5
= Leader

= Co-Leader

= Observer

= Infocus

= konsumsi

I. KegiatanPenyuluhan
No Waktu KegitanPenyuluhan KegiatanPeserta
.
1. 5 Menit Persiapan : Ruangan, alat-alat, dan peserta
a. Menyiapkan ruangan. sudah siap.
b. Menyiapkan alat.
c. Menyiapkan peserta.
2. 5 Menit Pembukaan :
a. Moderator memberikan a. Peserta menjawab salam
salam

b. Moderator/ co-leader b. Peserta mendengarkan dan


memperkenalkan memperhatikan
anggota penyuluh

c. Moderator menjelaskan c. Pesertamendengarkan dan


topik penyuluhan memperhatikan

d. Moderator menjelaskan d. Pesertamendengarkan dan


tujuan penyuluhan memperhatikan

6
e. Moderator membuat e. Pesertamendengarkan dan
kontrak waktu memperhatikan
3. 20 Menit Kegiatan :
a. Memuata vidio a. Peserta melihat vidio yang
personal hygiene diputarkan

b. Leader menggali b. Pesertamengemukakan


pengetahuan peserta pendapat
tentang pengertian,
personal hygiene,
tujuan personal
hygiene, dampak tidak
melakukan personal
hygiene dengan baik
dan benar,cara
melakukan personal
hygiene yaitu mandi,
cuci rambut, sikat gigi,
dan gunting kuku
sambil
mendemostrasikan
c. Peserta terlihat bersemangat
c. Leader memberi
reinforcement positif
d. Peserta mendengarkan dan
d. Leader menjelaskan memperhatikan
materi mengenai konsep
personal hygiene

e. Peserta mengajukan
e. Leader mempersilahkan

7
peserta untuk bertanya pertanyaan

f. Leader menjawab f. Peserta mendengarkan dan


pertanyaan peserta memperhatikan

g. Leader mengevaluasi g. Peserta mengemukakan


pengetahuan peserta pendapat
mengenai materi yang
telah disampaikan

h. Peserta terlihat bersemangat


h. Leader memberikan
reinforcement poitif

4. 5 Menit Penutup :
a. Leader menyimpulkan a. Peserta mendengarkan dan
hasil diskusi memperhatikan

b. Leader mengucapkan b. Peserta menjawab salam.


salam.

c. Merapikan alat dan c. Alat dan tempat penyuluhan


tempat penyuluhan. sudah rapi

J. Evaluasi
1. EvaluasiStruktur

8
a. Kondisi lingkungan tenang,dilakukan ditempat terbuka dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan.
b. Posisi tempat di ruangan KUANTAN rumah sakit jiwa tampan
c. Peserta sepakat mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakandalamkondisibaik.
e. Leader, Co-Leader, Fasilitator, Observer dan konsumsi berperan
sebagaimana mestinya.

2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga
akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinir seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok.
g. Konsumsi sebagai pemberi dorprize dan menyiapkan konsumsi bagi
peserta dan CI akademik dan klinik
h. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir.

3. Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat mengetahui pengertian dari personal hygiene
b. Peserta dapat mengetahui tujuan dari personal hygiene
c. Peserta mengetahui dampak dari tidak menjaga personal hygiene
yang baik dan benar
d. Peserta mengetahui cara melakukan personal hygiene yaitu mandi,
sikat gigi, dan gunting kuku dengan baik dan benar

K. Tinjauan teori

9
1. Pengertian
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan
perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan
kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan
diri dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya budaya, nilai sosial pada
individu atau keluarga, pengetahuan terhadap perawatan diri, serta
persepsi terhadap perawatan diri (Aziz,2006)
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang
artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihanseseorang
adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihandan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (tarwoto,2010).Dalam
kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting
dan harus diperhatikan karena kebersihanakan mempengaruhi kesehatan
dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh
nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di
antaranya kebudayaan,sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang
terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.
Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah
suatutindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang
untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah
kondisidimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan
kebersihan untuk dirinya (dalam Tarwoto dan Wartonah 2006 ).

2. Tujuan
Tujuan dari melakukan personal hygiene adalah:
a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang.
b. Memelihara kebersihan diri seseorang.
c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang.
d. Pencegahan penyakit.
e. Meningkatkan percaya diri seseorang.
f. Menciptakan keindahan (Tarwoto,2010).

10
3. Dampak
a. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena
tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan
fisik yang sering terjadi adalah: Gangguan intergritas kulit, gangguan
membranmukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga,dan gangguan
fisik pada kuku.
b. Dampak Psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene
adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan
mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri,dan gangguan
interaksi sosial (Tarwoto,2010).

4. JenisPersonal Hygieneberdasarkan tempat


a. Perawatan diri pada kulit
Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang
dapat melindungi tubuh dari berbagai kuman atau trauma, sehingga
diperlukan perawatan yang adekuat (cukup) dalam mempertahankan
fungsinya. Sebagai bagian dari organ pelindung, kulit secara
anatomis terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan epidermis atau
disebut dengan kutikula dan bagian dermis atau disebut dengan
korium.Fungsi kulit:
1) Melindungi tubuh dari masuknya berbagai kuman atau trauma
jaringan bagian dalam juga dapat menjaga keutuhan kulit.
2) Mengatur keseimbangan suhu tubuh dan membantu
memproduksi keringat serta penguapan.
3) Sebagai alat peraba yang dapat membantu tubuh menerima
rangsangan dari luar melalui rasa sakit, sentuhan, tekanan atau
suhu.

11
4) Sebagai alat ekresi keringat melalui pengeluaran air, garam dan
nitrogen.
5) Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolityang mencegah
pengeluaran cairan tubuh secara berlebihan.
Tujuan Merawat kulit:
1) Menghilangkan atau membersihkan bau badan, keringat dan sel
yang mati.
2) Merangsang sirkulasi darah, mengendorkan otot, dan membuat
nyaman.
Cara perawatan kulit adalah sebagai berikut :
1) Biasakan mandi minimal 2 kali sehari atau setelah beraktifitas.
2) Gunakan sabun yang tidak bersifat ititatif.
3) Sabuni seluruh tubuh, terutama area lipatan kulit seperti sela – sela
jari, ketiak, belakang telinga, dan lain-laain
4) Jangan gunakan sabun mandi untuk wajah.
5) Segera keringkan tubuh dengan handuk yang lembut dari wajah,
tangan, badan, hingga kaki.

b. Perawatan diri pada kuku

12
Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting
dalam mempertahankan perawatan diri karena berbagai kuman dapat
masuk ke dalam tubuh melalui kuku.Tujuan:
1) Memelihara kebersihan kuku dan rasa nyaman pasien.
2) Mempertahankan integritas kuku dan mencegah infeksi.
Cara – cara merawat kuku antara lain:
1) Kuku jari tangan dapat dipotong dengan pengikir atau
memotongnya dalam bentuk oval (bujur) atau mengikuti bentuk
jari. Sedangkan kuku jari kaki dipotong dalam bentuk lurus.
2) Jangan memotong kuku terlalu pendek karena bisa melukai selaput
kulit dan kulit disekitar kuku.
3) Jangan membersihkan kotoran di balik kuku dengan benda tajam,
sebab akan merusak jaringan di bawah kuku.
4) Potong kuku seminggu sekali atau sesuai kebutuhan.
5) Khusus untuk jari kaki, sebaiknya kuku dipotong segera setelah
mandi atau direndam dengan air hangat terlebih dahulu.
6) Jangan menggigit kuku karena akan merusak bagian kuku.

4. Perawatan diri pada rambut


Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai
proteksi serta pengatur suhu, melalui rambut perubahan status
kesehatan diri dapat diidentifikasi. Secara anatomis, rambut terdiri
atas bagian batang, akar rambut, sarung akar, folikel rambut, serta
kelenjar sebea.
Merawat rambut merupakan tindakan keperawatan pada pasien
yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri dengan cara

13
mencuci dan menyisir rambut. Tujuannya adalah membersihkan
kuman-kuman yang ada pada kulit kepala, menambah rasa nyaman,
membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit, serta
memperlancar sistem peredaran darah dibawah kulit.
Cara merawat rambut antara lain:
1) Cuci rambut 1-2 kali seminggu ( atau sesuai kebutuhan ) dengan
memakai shampoo yang cocok.
2) Pangkas rambut agar terlihat rapi. Gunakan sisir yang bergerigi
besar untuk merapikan rambut keriting dan olesi rambut dengan
minyak.
3) Jangan gunakan sisir yang bergerigi tajam karena bisa melukai
kulit kepala.
4) Pijat – pijat kulit kepala pada saat mencuci rambut untuk
merangsang pertumbuhan rambut.
5) Pada jenis rambut ikal dan keriting, sisir rambut mulai dari bagian
ujung hingga ke pangkal dengan pelan dan hati – hati

5. Perawatan diri pada mulut dan gigi


Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan
kebersihannya, sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk.
Merawat mulut dan gigi merupakan tindakan keperawatan pada pasien
yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi dengan
cara membersihkan serta menyikat gigi dan mulut secara teratur.
Tujuannya adalah mencegah infeksi pada mulut akibat kerusakan pada
daerah gigi dan mulut, membantu menambah nafsu makan serta
menjaga kebersihan gigi dan mulut.

14
Cara merawat gigi antara lain:
1) Tidak makan makanan yang terlalu manis dan asam.
2) Tidak menggunakan gigi untuk menggigit atau mencongkel benda
keras. (misal : membuka tutup botol).
3) Menghindari kecelakaan seperti jatuh yang dapat menyebabkan gigi
patah.
4) Menyikat gigi sesudah makan dan khusunya sebelum tidur.
5) Memakai sikat gigi yang berbulu banyak, halus, kecil sehingga dapat
menjangkau bagian dalam gigi.
6) Meletakkan sikat pada sudut 450 di pertemuan antara gigi dan gusi
dan sikat menghadap kearah yang sama dengan gusi.
7) Menyikat gigi dari atas ke bawah dan seterusnya.
8) Memeriksakan gigi secara teratur tiap 6 bulan sekali.

15
DAFTAR PUSTAKA

Alimulhidayat, A. Aziz. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia :aplikasi


konsep dan proses keperawatan. Jakarta :SalembaMedika

Potter, P, A., &Perry,A, G., (2005). Fundamental Keperawatan.Alih Bahasa


Yasmin Asih, SKp. Jakarta : EGC.

Tarwoto & Wartonah.(2010). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses


Keperawatan.Edisi 4.Salemba Medika : Jakarta

16

Anda mungkin juga menyukai