B. Tujuan
1. Tujuan umum
Pasien dan keluarga memahami konsep asma pada anak serta
menerapkan penetalaksanaan asma pada anak ketika dirumah
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui deifinisi asma
b. Mengetahui etiologi asma
c. Mengetahui manifestasi klinis asma
d. Mengetahui komplikasi asma
e. Mengetahui penatalaksanaan asma
C. Metoda
Presentase, diskusi (tanya jawab)
D. Media
Infokus, Power Point, dan lembar balik (leafleat)
E. Waktu dan tempat
Kamis, 28 Februari 2019. Pukul di Puskesmas SimpangTiga
F. Pengorganisasian
1. Leader + moderator :
2. Presentator :
3. Fasilitator :
4. Observer : Estri Mailinda
G. Setting Tempat
Keterangan :
: Fasilitator : Observer
: Audience (Peserta)
H. Kegiatan Penyuluhan
Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
10 menit 1. Membuka dengan salam 1. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan maksud dan tujuan 3. Menjawab pertanyaan
penyuluhan
4. Kontrak waktu
5. Menggali pengetahuan peserta sebelum
dilakukan penyuluhan
25 menit 1. Menjelaskan tentang: 1. Mendengarkan
a) Pengertian asma 2. Memberi tanggapan
b) Penyebab asma 3. Pertanyaan mengenai
c) Tanda dan gejala asma hal yang kurang
d) Komplikasi asma dimengerti
e) Penatalaksanaan pada pasien asma
2. Memberi kesempatan audien untuk
bertanya/diskusi sesuai dengan materi
penyuluhan
10 menit 1. Menggali pengetahuan peserta setelah 1. Menjawab pertanyaan
dilakukan penyuluhan 2. Memberi tanggapan
2. Menyimpulkan hasil kegiatan balik
penyuluhan
3. Menutup dengan salam
I. Uraian Tugas
1. Leader + moderator : Sebagai pembuka acara dan memimpin jalannya
Penyuluhan
2. Presentator : Mempresentasikan materi penyuluhan
3. Fasilitator : Memfasilitasi jalannya penyuluhan agaraudience
tetap koperatif dan tidak monoton,menjawab
pertanyaan dari audience
4. Observer : Mengobservasi selama kegiatan penyuluhan
dilaksanakan, mencatat danmendokumentasikan
kegiatan
J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) Mahasiswa dan audien berada pada posisi yang sudah direncanakan
b) Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
c) Pre planning telah disetujui
d) 75% audien menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi proses
a) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b) Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c) 75% audien berperan aktif selama kegiatan penyuluhan berjalan
3. Evaluasi hasil
a) Peserta penyuluhan mengetahui definisi asma
b) Peserta penyuluhan mengetahui penyebab asma
c) Peserta penyuluhan mengetahui tanda dan gejala asma
d) Peserta penyuluhan mengetahui komplikasi asma
e) Peserta penyuluhan mengetahui penatalaksanaan asma
Konsep Teori
A. Defenisi Asma
Asma merupakan gangguan radang kronik saluran napas. Saluran napas
yang mengalami radang kronik bersifat hiperresponsif sehingga apabila
terangsang oleh factor risiko tertentu, jalan napas menjadi tersumbat dan
aliran udara terhambat karena konstriksi bronkus, sumbatan mukus, dan
meningkatnya proses radang (Almazini, 2012).
Penyakit asma adalah suatu penyakit obstruksi pada jalan nafas yang
reversible yang ditandai dengan bronkospasme, inflamasi dan peningkatan
reaksi jalan nafas terhadap berbagai stimulan (Suriadi, 2010).
Asma adalah penyakit yang menyebabkan otot-otot di sekitar saluran
bronchial (saluran udara) dalam paru-paru mengkerut, sekaligus lapisan
saluran bronchial mengalami peradangan dan bengkak (Espeland, 2008).
B. Etiologi Asma
Menurut Soemantri (2008) etiologi asma di bagi menjadi dalam kategori :
1. Faktor ekstrinsik reaksi antigen - antibodi, karena inhalasi alergen (debu,
serbuk-serbuk,bulu-bulu binatang, spora jamur, dan tepung sari
rerumputan)
2. Faktor intrinsik
a. Infeksi : Influenza virus, pneumonia, mycoplasma
b. Fisik : Cuaca dingin, perubahan temperatur
c. Emosional : Takut, cemas, dan tegang
3. Iritan kimia, Polusi udara (CO, asap rokok, parfum)
4. Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor pencetus
D. Komplikasi
Adapun komplikasi yang timbul yaitu bronkitis berat, emfisema, atelektasis,
pneumotorak dan bronkopneumonia.
E. Penatalaksanaan
Pengaruh Diafragmatic Breathing Exercise Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup
Penderita Asma
1. Defenisi
Terapi pernapasan utama bagi penderita asma adalah latihan napas perut
atau diafragmatic breathing exercise. Diafragmatic breathing exercisse
adalah suatu cara yang dilakukan dengan cara membesarkan perut ke
depan dan dilakukan secara perlahan ketika menghembuskanya (Jones, et
all, 2003). Selama melakukan teknik pernapasan ini dilakukan
pengurangan gerakan costa (Dechman, Wilson, 2004).
2. Pengaruh Diafragmatic Breathing Exercise Terhadap Peningkatan
Kualitas Hidup penderita Asma
Biasanya penderita asma memiliki pola pernapasan yang salah dan
cenderung menggunakan pernapasan dada atas dan mengempiskan perut
saat inspirasi. Pada kondisi ini energi yang diperlukan tinggi sedangkan
pengembangan paru minimal, karena diafragma yang terdorong ke atas
akibat perut yang dikempiskan (Herman, 2007). Diafragmatic breathing
exercise dapat melatih penderita asma untuk bernapas yang benar, yaitu
menggunakan pernapasan perut. Selain hal tersebut dapat
mempertahankan asma yang terkontrol, sehingga penderita asma masih
dapat melakuan aktivitasnya seperti biasanya dan tidak mengalami banyak
penurunan produktivitas dan kualitas hidup (Holloway, Ram, 2004).
F. Referensi
Almazini, P. 2012. Bronchial thermoplasty pilihan terapi baru untuk asma
berat. Jakrta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Depkes, RI. 2009. Pedoman pengendalian penyakit asma. Jakarta: Direktorat
pengendalian penyakit tidak menular Kemenkes RI.
Espeland, N. 2008. Alergi dan asma pada anak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
National Center for Health Statistic. 2008. Current Asthma. USA: Centers for
Disease Control and Prevention. Diakses tanggal 25 Februari 2019.
http://www.cdc.gov/mmwr /preview/mmwrhtml/su600 1a18.htm.
Sidhartini, M. 2007. Peran edukasi pada penatalaksanaan asma pada anak.
Semarang: ISBN.
Soemantri, I.2008. Asuhan keperawatan pada klien gangguan sistem
pernafasan edisi 2.Jakarta : Salemba Medika.
Suriadi, Y. R. 2010. Asuhan keperawatan pada anak edisi 2. Jakarta: CV.
Sagung Seto.
Wong, D.L., Hockenberry, M., Wilson, D., Winkelstein, M.L., & Schwartz,
P. 2009. Buku ajar keperawatan pediatric. Jakarta: EGC.