PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
Dalam hal ini penulis akan membahas mengenai keluarga binaan merujuk
pada teori dengan susunan Fakta, Teori dan Opini. Pembahasan asuhan keperawatan
keluarga dengan salah satu anggota keluarga yang menderita Kusta dengan Gangguan
a. Pengkajian
mengalami penyakit kust pada Tahun 2005 dengan menjalani pengobatan selama 2
Tahun, penyakit Kusta yang di alami Ny.MA kambuh kembali di Tahun 2022, saat
ini Ny.MA masih menjalani pengobatan pengobatan , rumah klien berada di Desa
tinggal bersama Ibu, kakak, dan adik-adiknya karena Ny.MA sudah tidak mempunyai
suami (meninggal). Ny.MA mengatakan rutin meminum obat karena ingin segera
sembuh kembali, Ny.MA mengatakan sudah menjaga pola makan agar imun tubuh
tetap terjaga dan penyakitnya tidak gampang kambuh, Ny.MA mengatakan saat
kakinya terasa dingin makan penyakitnya gampang kambuh. Ny.MA mengatakan saat
penyakitnya kambuh di daerah telinga sperti keluar bintik-bintik, Ny.MA mengatakan
saat penyakitnya kambuh kaki terlihat menghitam dan kulit seperti bersisik. Keluarga
mengatakan menetahui tanda dan gejala dari Kusta yaitu : nyeri sendi, kulit
Hasil pengkajian di dapat dari data objektif antara lain : kulit tampak
menghitam, terdapat bintik di telinga klie, kaki dan tangan klien tampak
membengkak, kulit tampak bersisik, kaki tampak menghitam. Hasil dari pemeriksaan
Henrik Hansen dari Norwegia tahun 1873, yang merupakan orang pertama yang
kusta di sebabkan oleh kuman bakteri (siswanto, Asrianti & Mulyana, 2020).
kecacatan fisik dan menurunkan produktivitas seseorang. Deteksi, diagnosis dini serta
deformitas dan disabilitas fisik. Pengetahuan tentang factor risikopenyakit kusta dapat
kemoprofilaksis, proporsi responden alami kejadian kusta pada kelompk tidak patuh
minum obat sebesar 51,6% > di banding responden pada kelompok patuh minum obat
sebesar 48,4%. Faktor kepatuhan minum obat berpengaruh terhadap kejadian kusta.
Responden yang tidak patuh minum obat kemoprofilaksis beresiko 1,63 kali tertulat
menalami Kusta membutukan pengobatan yang terus berlanjut, periksa sesuai yang
telah di anjurkan oleh pelayanan kesehatan terdekat, dan rutin meminum obat setiap
hari sesuai anjuran dari pelayanan kesehatan, menjaga pola makan agar imun tetap
b. Diagnosa Keperawatan
Kulit atau Jaringan yang telah sesuai dengan teori. Gangguan Integritas Kulit atau
kelebihan atau kekurangan volume cairan, penurunan mobilitas, bahan kimia iritatif,
suhu lingkungan yang ekstrem, faktor mekanis atau faktor elektris, efek samping
Kulit atau Jaringan pada SDKI yaitu : kerusakan jaringan dan atau lapisan kulit,
sedangkan gejala dan tanda minor objektif yaitu : nyeri, perdarahan, kemerahan,
hematoma. Kondisi terkait Gangguan Integritas kulit atau Jaringan antara lain :
masalah, faktor penyebab masalah, dan kemampuan klien untuk dapat mencegah atau
kusta disebabkan oleh kerusakan fungsi saraf tepi pada tubuh manusia, baik karena
kuman kusta maupun karena terjadinya peradangan sewaktu reaksi leprae. Kerusakan
saraf tepi, akan menyebabkan gangguan fungsi saraf tepi meliputi sensorik, motorik
(anestesi). Kelainan fungsi motorik menyebabkan kekuatan otot tangan dan kaki
menjadi lemah dan lumpuh serta semakin lama otot mengecil (atropi). Kelainan
minyak dan gangguan sirkulasi darah sehingga kulit menjadi kering, menebal,
Mulyorejo Surabaya).
Berdasarkan opini peneliti, diagnosa yang di ambil peneliti adalah Gangguan
Integritas Kulit atau Jaringan yang sesuai dengan teori. Fakta yang di alami Ny.MA
akibat terjadinya Gangguan Integritas Kulit atau Jaringan karena kusta merupakan
penyakit kronis yang di sebabkan oleh mycrobacterium leprae menyerang saraf tepi
c. Intervensi keperawatan
dengan rencana evaluasi yang memuat kriteria dan standar (Padila, 2012). Dalam
integritas kulit, b. gnakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik pada kulit
sensitif, c. hindari produk berbahan dasar alcohol pada kulit kering, d. anjurkan
meningkatnya asupan buah dan sayur, g. anjurkan mandi dan menggunakan sabun
infeksi, c. Berikan salep yang sesuai luka, jika perlu, d. Jelaskan tanda-tanda infeksi,
jelasan maksud dan tujuan perawat melakukan asuhan keperawatan keluarga selama
intervensi. Intervensi yang di ambil telah mengacu pada teori SIKI, kemudian
jelaskan tanda dan gelaja penyakit yang sesuai, menganjurkan meminum obat sesuai
oleh salah satu anggota keluarganya yaitu Kusta. Sehingga intervensi yang baru di
d. Implementasi
teori yang ada, implementasi yang di lakukan mengacu pada SIKI dan di tambah
menjelaskan tujuan keperawatan pada keluarga selama 7-14 kali kunjungan dalam
14 hari yang akan di lakukan pada salah satu anggota keluarga, jelaskan tanda dan
2022 pukul 10.10 WIB dengan mengidentifikasi kesiapan dan kempuan klien
menerima informasi, respon : bertanya kepada klien apakah siap untuk merima
informasi tentang penyakit yamg di derita, pukul 10.10 WIB identifikasi penyebab
kulit di karenakan penyakit yang di alami, anjurkan minum yang ukup, respon :
memberitahu kepada klien untuk minum secukupnya agar nutrisi tubuh tetap terjaga
dan mencegah kambuhnya penyakit kusta, pukul 10.45 WIB jadwalkan pendidikan
Juli 2022 pukul 10.15 WIB dengan mengidentifikasi kesiapan dan kempuan klien
menerima informasi, respon : bertanya kepada klien apakah siap untuk merima
informasi tentang penyakit yang di derita, pukul 10.30 WIB monitor tanda-tanda
infeksi, respon : melihat terjadinya tanda-tanda infeksi, pukul 10.55 WIB jelaskan
pukul 10.00 WIB dengan mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan klien untuk
menerima informasi, respon : bertanya kepada klien apakah siap untuk menerima
informasi tentang penyakit yang di derita, pukul 10.10 WIB jelaskan tanda dan
gejala, respon : klien bias mengulang apa saja tanda dan gejala kusta, pukul 10.30
klien pentingnya kebersihan diri, pukul 10.45 WIB jadwalkan pendidikan kesehatan
kesehatan selanjutnya.
pukul 10.10 WIB dengan mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan klien untuk
menerima informasi, respon : bertanya kepada klien apakah siap untuk menerima
informasi tentang penyakit yang di derita, pukul 10.15 WIB identifikasi metode
mwtode pembelajaran tentang kusta dengan menggunakan leaflet, pukul 10.30 WIB
berikan penguatan positif terhadap kemampuan yang di dapat, respon : klien dapat
menerima penyakit yang di alami saat ini, pukul 10.45 WIB jadwalkan pendidikan
pukul 11.00 WIB dengan mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan klien untuk
menerima informasi, respon : bertanya kepada klien apakah siap untuk menerima
informasi tentang penyakit yang di derita, pukul 11.10 WIB anjurkan mandi dan
bagaiman melakukan perawatan diri dengan benar, pukul 11.45 WIB jadwalkan
pukul 10.00 WIB dengan mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan klien untuk
menerima informasi, respon : bertanya kepada klien apakah siap untuk menerima
informasi tentang penyakit yang di derita, pukul 10.10 WIB hindari produk
berbahan dasar alcohol pada kulit kering, respon : memberitahu kepada klien agar
diri, praktik perawatan diri, dan aktivitas kehidupan sehari-hari, respon : menjarkan
kepada klien melakukan perawatan diri dan memberitahu kepada klien di setiap
melakukan aktivitas di harapkan mencuci tangan dan kaki, pukul 10.55 WIB
pikul 09,00 WIB dengan mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan klien untuk
menerima informasi, respon : bertanya kepada klien apakah siap untuk menerima
informasi tentang penyakit yang di derita, pukul 09.10 WIB anjurkan meminum
obat sesuai anjuran, respon : klien melakukan pengobatan secara rutin sesuan
anjuran dokter, pukul 10.30 WIB anjurkan meningkatnya asupan nutrisi, respon :
menganjurkan klien untuk selalu meningkatkan asupan nutrisi agar imun tubuh tetap
pukul 11.00 WIB dengan mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan klien untuk
menerima informasi, respon : bertanya kepada klien apakah siap untuk menerima
informasi tentang penyakit yang di derita, pukul 11.10 WIB berikan penguatan
positif terhadap kemampuan yang di dapat, pukul 11.30 WIB monitor karakteristik
luka, respon : melihat perkembangan luka yang ada di telingan dan kaki klien, pukul
pukul 10.00 WIB dengan mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan klien untuk
informasi tentang penyakit yang di derita, pukul 10.10 WIB anjurkan mengulang
perawatan diri dengan menggunakan media berupa poster, pukul 10.35 WIB
tentang terjadinya integritas kulit yang terjadi kepada klien, pukul 10.55 WIB
pukul 11.00 WIB dengan mengidentifikasi kesiapn dan kemampuan klien untuk
menerima informasi, respon : bertanya kepada klien apakah siap untuk menerima
informasi tentang penyakit yang di derita, pukul 11.20 WIB identifikasi penyebab
kulit yang terjadi kepada klien, pukul 11.40 WIB memberikan salep yang sesuai
dengan luka/lesi,jika perlu, respon : memberikan minyak baby oil kepada lien unuk
mengulangi atau mencegah terjadinya luka pada tangan klien pada tangan klien
yang kering atau bersisik, pukul 11.55 WIB lakukan terminasi kepada klien,
respon : berterimakasih kepada klien atas kerja sama selama 10 kali kunjungan.
tersebut.
e. Evaluasi keperawatan
alami salah satu anggota keluarganya menunjukkan tidak ada perubahan pada kulit
dan kaki klien karena tetap terjadi pembengkakan pada tangan dan kaki klien, pada
hari ke 5 penyakit klien kambuh akibat cuaca dingin dank lien merasakan batuk,
saat ini klien telah melakukan kewaspadaan terhadap penyakitnya agar penyakitnya
saple darah di rumah sakit untuk mengetahui perkembangan penyakit yang di derita.
Evaluasi kunjungan pertama tanggal 02 Juli 2022 pukul 11.00 WIB masalah
belum teratasi, peneliti mengambil 4 implementasi dan telah di lakukan. Pada hari
penyakit kusta pada tahun 2005, Ny.MA mengatakan pengobatan penyakit kusta
pada tahun 2005 selama 2 tahun, tekanan darah pada klien 140/80mmHg, terdapat
Evaluasi kunjungan kedua tanggal 03 Juli 2022 pukul 11.15 WIB masalah
belum teratasi, peneliti mengambil 4 implementasi dan telah di lakukan. Pada hari
kedua hasil evaluasi sebegai berikut : Ny.MA mengatakan kakinya tidak bias
terkena dingin apabila kaki klien terkena dingin penyakit kusta akan kambuh,
Ny.MA mengatakan telingan terasa gatal dan bintik-bintik yang ada di telinga klien
memerah, wajah Ny.MA tampak kusam efek dari mengkonsumsi obat, kaki dan
tangan My,MA tampak membengkak akibat penyakit yang di derita. Dari hasil
Evaluai kunjungan ketiga tanggal 04 juli 2022 pukul 11.00 WIB masalah
belum teratasi, peneliti mengambil 4 implementasi dan telah di lakukan. Pada hari
ketiga hasil evaluasi sebagai berikut : Ny,MA mengatakan saat penyakitnya kambuh
tangan dan kaki Ny.MA tampak bengkak. Tekanan darah My.MA 120/80mmHg.
belum teratasi, peneliti mengambil 4 implementasi dan telah dilakukan. Pada hari
keempat hasil evaluasi sebagai berikut : Ny,MA mengatakan saat ini yang di
rasakan lebih membaik, Ny,MA mengatakan obat yang di anjurkan dokter di minum
setiap hari, tangan dan kaki Ny.MA tampak bengkak, wajah Ny,MA tampak kusam,
kuku tangan dan kaki Ny.MA tampak mengelupas. Dari hasil evaluasi tersebut,
Evaluasi kunjungan kelima tanggal 06 Juli 2022 pukul 12.00 WIB masalah
belum teratasi, peneliti mengambil 4 impementasi dan telah dilakukan. Pada hari
kelima hasil evaluasi sebagai berikut : Ny.MA mengatakan yang dirasakan saat ini
sedang batuk, Ny.MA mengatakan tadi malam penyakitnya kambuh akibat dingin,
kaki Ny.MA tampak menghitam, kakki dan tangan Ny.MA tampak membengkak,
kulit Ny.MA tampak kering dan bersisik. Dari hasil evaluasi tersebut, peneliti
Evaluasi kunjungan keenam tanggal 07 Juli 2022 pukul 11.00 WIB masalah
belum teratasi, peneliti mengambil 4 implementasi dan telah di lakukan. Pada hari
keenam hasil evaluasi sebagai berikut : Ny.MA mengatakan kulit terasa panas saat
penyakitnya kambuh, tekanan darah pada Ny.MA 120/70mmHg, kaki dan tangan
Ny.MA tampak bengkak, kaki Ny.MA tampak menghitam, telinga klien tampak ada
ketujuh.
Evaluasi kunjungan ketujuh tanggal 08 Juli 2022 pukul 10.00 WIB masalah
belum teratasi, peneliti mengambil 4 implementasi dan telah dilakukan. Pada hari
ketujuh hasil evaluasi sebagai berikut : Ny.MA mengatakan tidak bisa terlalu capek
saat beraktivitas, kaki dan tangan Ny,MA tampak bengkak, kaki tampak
menghitam, wajah Ny.MA tampak kusam. Dari hasil evaluasi tersebut, peneliti
Evaluasi kedelapan tanggal 11 Juli 2022 pukul 12.00 WIB masalah belum
kedelapan hasil evaluasi sebagai berikut : Ny.MA mengatakan tidak bisa terlalu
capek saat beraktivitas, Ny.MA mengatakan kulitnya kering seperti bersisil, kaki
dan tangan Ny.MA tampak bengkak, kai tampak menghitam, wajah Ny.MA tampak
kusam, kulit Ny.MA tampak bersisik. Dari hasil evaluasi tersebut, peneliti
Evaluasi kesembian tanggal 14 Juli 2022 pukul 11.00 WIB masalah belum
kesembilan hasil evaluasi sebagai berikut : Ny.MA mengatak meminum obat setiap
hari sesuai anjuran, Ny.MA mengatakan siap melakukan perawatan diri dengan
hidup bersih dan sehat, kaki dan tangan Ny.MA tampak bengkak, kaki tampak
menghitam, wajah tampak kusam, kulit tampak bersisik. Dari hasil evaluasi
belum teratasi, peneliti mengambil 4 implementasi dan telah dilakukan. Pada hari
hari sesuai anjuran, Ny.MA mengatakan siap melakukakn perawatan diri dengan
hidup, bersih dan sehat, kaki dan tangan Ny.MA tampak membengkak, kaki tampak
baby oil kepada Ny.MA agar mengurangi terjadinya integritas kulit. Dari hasi
dari tujuan dan kriteria hasil keluarga telah mampu mencapai sepenuhnya seperti
dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan, utuk itu dilakukan secara bertahap,
dan planning) apabila tidakatau belum berhasil pelu disusun rencana baru yang
sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu
kali kunjungan rumah keluarga. Untuk itu dilakukan deca cara bertahap sesuai
dengan waktu dan kesediaan keluarga yang telah disepakati bersama (Padila, 2012).
mengacu pada lima tujuan khusus dan kriteria hasil yang ada pada perencanaan
Integritas Kulit atau Jaringan pada Ny.MA dapat teratsi, karena selama perawatan
Ny.MA dapat menjaga kebersihan diri, meminum obat setiap hari sesuai anjuran,