PEMBAHASAN
Pada bab ini menjabarkan mengenai perbandingan antara teori dan kasus kelolaan
asuhan keperawatan.
A. Pengkajian
secara sistematis dan lengkap. Data yang diperoleh berupa data subjektig, objektif
dengan sumber dari pasien, keluarga dan studi dokumentasi tujuan dilakukan
pengkajian adalah mendapatkan data klien baik fisik, psikologis, dan emosional
Pada pengkajian kasus kelolaan Ny.E pada tanggal 22 Februari 2021, didapatkan
1. Data senjang:
b. Data Obyektif: saat di IGD tanggal 20 Februari 2021 klien bingung, sulit
22x/menit.
c. Pemeriksaan Penunjang: Hasil thorak peningkatan corakan broncovaskuler
Pada tahap pengkajian tidak ditemukan kesenjangan antara teori, pada pengkajian
ditemukan data subyektif dan obyektif yaitu penurunan kekuatan otot, kesulitan
bicara, peningkatan tekanan darah. Sesuai dengan teori (Smeltzer dan Bare, 2013)
yang mengtakan bahwa tanda gejala stroke adalah menurunnya reflex tendon,
infark cerebri juga merupakan hal yang sering dijumpai dalam kasus stroke Non-
Hemoragic.
B. Diagnosa
Penyusunan diagnosis diambil sesuai masalah yang muncul pada saat pengkajian.
diagnosis resiko.
antara lain:
4. Perencanaan
dilaksanakan sesuai dengan program yang akan dicapai selama perawatan pasien
c. Anjurkan melakukan fleksi dan ekstensi kaki paling sedikit 10 kali setiap
jam.
melakukan mobilisasi
c. Ubah posisi pasien miring kanan dan kiri setiap 2 jam sekali
5. Imlementasi
Pada tahap implementasi keerawatan yang dilaksanakan selama 3 hari yaitu
tanggal 22-24 Februari 2020 mulai pukul 15.00-21.00 WIB. Implementasi yang
pasien melakukan fleksi dan ekstensi kaki paling sedikit 10 kali setiap jam.
menghindari duduk dengan kaki menyilang atau duduk lama dengan kaki
dengan teori. Kelebihan dari tindakan ini adalah dapat mengurangi resiko
terjadinya embolisme.
pasien miring kanan dan kiri setiap 2 jam sekali dan menganjurkan untuk
yang dilakukan penulis sudah sesuai dengan teori. . Kelebihan dari Tindakan
ini adalah dapat meningkatkan pergerakan tubuh pasien dan kelemahan fisik
menurun. Kekurangan dari tindakan ini jika tidak dilakukan dengan tepat
keperawatan yang dilakukan penulis sudah sesuai dengan teori. Kelebihan dari
Tindakan ini jika tidak dilakukan dengan tepat maka menurunnya tingkat
komunikasi klien.
6. Evaluasi
Kriteria hasil untuk diagnosa ini adalah tingkat kesadaran meningkat, tekanan
darah dalam rentang normal, reflek saraf membaik dan sakit kepala menurun.
subjektif yaitu klien mengatakan sudah merasa lebih baik dan hasil objektif
tidak ada sianosis, TD: 130/90 mmHg, RR: 18 x/menit, HR: 74 x/menit, Suhu:
diperoleh hasil diperoleh hasil subjektif yaitu klien mengatakan sudah merasa
lebih baik dan hasil objektif mobilisasi pasien masih tergantung pada
keluarga, tidak ada tanda iritasi pada daerah punggung pasien. Posisi pasien
miring ke kanan dan dapat melakukan ROM pasif dan aktif. . Hal tersebut
selama 3x24 jam diperoleh hasil subjektif yaitu pasien mengatakan bersyukur
dengan keadaan saat ini dan hasil objektif pasien mampu memahami
percakapan dengan baik, pasien dapat menulis dengan baik dan barang pasien