Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Bp.

Y DENGAN CEREBRO VASCULAR


ACCIDENT (CVA) HEMORAGIC
DI RUANG H RUMAH SAKIT
BETHESDA YAKKUM
YOGYAKARTA

YULIA FRISKA ARDHIANI (2004096)

Reporter : YULIA Date : 2021.4


01 KONSEP DASAR
ASUHAN
KEPERAWATAN 02 TINJAUAN KASUS
PART 01
Konsep Dasar
DEFINISI
• Stroke merupakan gangguan peredaran darah otak yang

menyebabkan defisit neurologis mendadak sebagai akibat iskemia

atau hemoragi sirkulasi saraf otak

• Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh perdarahan

intra serebral atau perdarahan atau perdarahan subrakhniod karena

pecahnya pembuluh darah otak pada area tertentu sehingga darah

memenuhi jarinagan otak


hipertensi aneurisma otak Malformasi Cedera kepala
arteriovena

menyebabkan Benturan/pukulan di
kelemahan pada dinding
peningkatan tekanan darah dialirkan dari kepala
pembuluh darah otak
darah perifer arteri ke vena secara
langsung
Ruptur pembuluh darah
penebalan pembuluh penggelembungan dalam hemisfer
darah serta hipertrofi pembuluh darah otak sistem aliran pembuluh
pada  MAV tinggi

tekanan intrakranial
perdarahan di rongga meningkat
peningkatan tegangan yang subarachnoid  
terjadi pada pembuluh pecahnya pembuluh
darah otak darah dan
menyebabkan edema serebri maupun
perdarahan perdarahan di otak.
dinding pembuluh  
darah melemah

pembuluh Hematoma serebral/ Stroke


darahpecah hemoragik
 

Perdarahan Suplai darah ke otak Pendarahan


intraserebral terganggu subarakhnoid

Peningkatan tekanan Suplai darah ke otak tidak Peningkatan tekanan


intrakranial adekuat intrakranial
Darah masuk ke dalam Infark jaringan otak Vasospasme pembuluh
darah serebral
jaringan otak

Resiko perfusi jaringan


serebral tidak efektif
Peningkatan TIK

Disfungsi otak Disfungsi otak


Herniasi serebral global lokal
Resiko kematian

Kesadaran hemiparase Afasia


menurun
Gangguan fungsi talamus,
serebrum, dan serebelum Brainstem
Hambatan Gangguan fungsi
mobilitas fisik bicara
Resiko aspirasi

Depresi pusat Depresi pusat Depresi pusat pengaturan Gangguan


pencernaan pernafasan kardiovaskuler komunikasi verbal

Mual muntah Nafas cepat


Perubahan denyut
jantug

Ketidakseimbangan Pola nafas tidak


nutrisi kurang dari efektif
kebutuhan tubuh Penurunan cardiac
output
PART 02
Tinjauan Kasus
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak nafas

Keluhan tambahan saat dikaji


Pasien mengalami kelumpuhan di ekstremitas
kiri.

Alasan utama masuk Rumah Sakit


Jatuh saat sholat dan tidak sadarkan diri
Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 04 April 2021 malam pasien melakukan sholat kemudian jatuh
kedepan karena terbelit sarung kemudian pasien tidak sadarkan diri dan dibawa
ke RS PKU Muhammadiyah Bantul. Di RS PKU Muhammadiyah Bantul pasien
sudah dilakukan pemeriksaan CT-Scan dan Rontgen Thorax. Kemudian pasien
dirujuk ke RS Bethesda pada tanggal 05 April 2021 dan berada di Ruang H
dikamar 2E. Pasien dilakukan pemeriksaan TTV dan EKG. Pasien terpasang infus
RL dikaki kanan, terpasang NGT, menggunakan oksigen binasal kanul, dan
terpasang kateter. Pada tanggal 11 April 2021 pasien mengalami penurunan
kesadaran dan saturasi oksigen pasien menurun, sehingga dipasang ET dan OPA,
pasien juga terpasang bilas lambung dan pasien dipindahkan ke kamar 3A. Pada
tanggal 12 April 2021 saat pasien dikaji TTV pasien: TD= 140/70 mmHg, Suhu=
37.3oC, HR= 98 x/menit, RR= 24 x/menit, dan SpO2= 96%. Pasien memiliki
kesadaran Somnolen dengan GCS: E= 4 V=1 M=4. Pasien memiliki kekuatan otot
ekstremitas kanan 3 dan ekstremitas kiri 0. Pasien mendapat terapi obat injeksi
yaitu ceftriaxone 1 gr 2x1 dan esomeprasole 40 mg 1x1, obat oral yaitu
amlodipin 10 mg 1x1, candesartan 16 mg 1x1, furosemide 40 mg 1x1, asam
tranex 500 mg 3x1, dan paracetamol 500 mg 3x1, dan mendapat terapi obat
nebulizer flixotide 0.5 mg dan ventolin 0.5 mg/ 2 mL 2x sehari.
PENGKAJIAN
Pemeriksaan EKG
Tanda Vital
Sinus rhytm.
• Tekanan darah: Interpretation made
140/70 mmHg without knowing
• Nadi: 98 x/menit patient’s gender/age. Q
• Suhu: 37.3oC in V1/V2may be due to
• Respirasi: 24 x/menit lead placement error be
• SpO2: 96% excluded.

CT Scan
Tingkat Kesadaran Rontgen thorax
Tanda intracerebral
Kuantitatif : GCS : 9 E: 4 V: 1 hemoragis thalamus dextra Tanda peningkatan
M: 4 disertai intraventrikular bronchovasculer pulmo
Kualitatif : Somnolen hemoragis dengan edema tanda cardiomegali.
serebri dengan tanda minimal
herniasi subfalcine.
PROGRAM OBAT

Ventolin 0.5 mg/2 mL 2x sehari lewat nebulizer Ceftriaxone 1 gr 2x1 lewat IV


untuk mengatasi penyakit pada saluran Infeksi saluran napas bawah
pernapasan

Flixotide 0.5 mg 2x sehari lewat nebulizer


Esomeprasole 40 mg 1x1 lewat IV
membantu pengobatan eksaserbasi akut
mengobati masalah lambung dan
pada asma
kerongkongan

Paracetamol 500 mg 3x1 lewat oral


untuk penurun demam dan pereda nyeri Amlodipin 10 mg 1x1 lewat oral
terapi hipertensi, mengontrol tekanan
darah.
Asam tranex 500 mg 3x1 lewat oral
untuk mengurangi atau menghentikan Candesartan 16 mg 1x1 lewat oral
perdarahan
untuk menangani hipertensi
Furosemide 40 mg 1x1 lewat oral
untuk mengeluarkan kelebihan cairan dari
dalam tubuh melalui urine
ANALISA DATA

DS: -
DS: -
DO:
DO:
−Batuk tidak efektif
−TD= 140/70 mmHg
−Tidak mampu batuk
−RR= 24 x/menit
−Sputum berlebih
−Hasil Rontgen thorax yaitu
−Wheezing atau ronkhi
tanda peningkatan
−Pasien terpasang ET dan
bronchovasculer pulmo tanda
OPA
cardiomegali.
−Hasil CT-Scan:
Tanda intracerebral hemoragis
thalamus dextra disertai
intraventrikular hemoragis
DS: - dengan edema serebri dengan
DO: tanda minimal herniasi
−Pasien gangguan menelan subfalcine.
Pasien terpasang NGT
DIAGNOSA

Enter text here.Enter text here.Enter text here.Enter text here.Enter text here.Enter text here.Enter

text here.Enter text here.Enter text here.Enter text here.

Bersihan jalan nafas tidak efektif


Resiko perfusi serebral tidak Resiko defisit nutrisi dibuktikan
berhubungan dengan sekresi
efektif dibuktikan cedera kepala dengan ketidakmampuan menelan
yang tertahan
makanan
TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA
RASIONAL
KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria Hasil Tindakan

Tanggal/ jam : 12 April 2021 Tanggal/ jam : 12 April 2021 Tanggal/ jam : 12 April 2021 Tanggal/ jam : 12 April 2021
jam 07.30 jam 07.30 jam 07.30 jam 07.30
Bersihan jalan nafas tidak Bersihan jalan nafas L. 01001 Manajemen jalan nafas I. 1. Mengetahui frekuensi dan
efektif berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi 01011 kedalaman nafas sehingga
sekresi yang tertahan keperawatan selama 2x24 jam, 1. Monitor pola nafas dapat menetukan intervensi
dibuktikan dengan: maka bersihan jalan nafas 2. Monitor bunyi nafas yang akan dilakukan.
DS: - meningkat dengan kriteria tambahan 2. Mendeteksi adanya bunyi
DO: hasil: 3. Posisikan semi fowler atau nafas tambahan
• Batuk tidak efektif 1. Batuk efektif meningkat fowler 3. Posisi semi fowler atau
• Tidak mampu batuk 2. Produksi sputum menurun 4. Lakukan penghisapan lendir sowler dapat meningkatkan
• Sputum berlebih 3. Sianosis menurun kurang dari 15 detik ekspansi paru dan
• Wheezing atau ronkhi 4. Frekuensi nafas membaik 5. Ajarkan teknik batuk efektif memudahkan pernapasan.
• Pasien terpasang ET dan OPA 5. Pola nafas membaik 6. Kolaborasi pemberian 4. Pengisapan lendir tidak
bronkodilator, bila perlu selalu rutin dan waktu harus
dibatasi untuk mencegah
hipoksia
5. Batuk efektif dapat
mwnghilangkan lendir yang
menyumbat saluran
pernafasan.
6. Menurunkan kekentalan
sekret
TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN RASIONAL
Tujuan dan Kriteria Hasil Tindakan
Tanggal/ jam : 12 April 2021 Tanggal/ jam : 12 April 2021 Tanggal/ jam : 12 April 2021 Tanggal/ jam : 12 April 2021
jam 07.35 jam 07.35 jam 07.35 jam 07.35
Resiko perfusi serebral tidak Perfusi Serebral L. 02014 Manajemen peningkatan 1. Untuk mengetahui penyebab
efektif dibuktikan dengan cedera Setelah dilakukan intervensi tekanan intrakranial I. 06194 peningkatan TIK sehingga
kepala keperawatan selama 2 x 24 jam, 1. Identifikasi penyebab dapat menentukan intervensi
maka perfusi serebral meningkat peningkatan TIK yang akan dilakukan.
dengan kriteria hasil: 2. Monitor status pernafasan 2. Menjaga kepatenan jalan
• Tingkat kesadaran meningkat 3. Berikan posisi semi fowler napas dan mendeteksi tanda-
• Tekanan intra kranial menurun 4. Pertahankan suhu tubuh tanda bahaya
• Sakit kepala menurun normal 3. Posisi semi fowler dapat
• Tekanan darah sistolik 5. Kolaborasi dengan dokter meningkatkan ekspansi paru
membaik pemberian diuretik osmotik dan memudahkan pernapasan
• Tekanan darah diastolik 4. Suhu tubuh dapat dipengaruhi
membaik oleh tingkat aktivitas, suhu
lingkungan, kelembaban
tinggi akan mempengaruhi
panas atau dinginnya tubuh.
5. Mencegah atau mengatasi
vertigo.
TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN RASIONAL
Tujuan dan Kriteria Hasil Tindakan
Tanggal/ jam : 12 April 2021 Tanggal/ jam : 12 April 2021 Tanggal/ jam : 12 April 2021 Tanggal/ jam : 12 April 2021
jam 07.40 jam 07.40 jam 07.40 jam 07.40
Resiko defisit nutrisi dibuktikan Status Menelan Manajemen gangguan makan 1. Mengetahui intake dan output
dengan ketidakmampuan Setelah dilakukan intervensi 1. Monitor asupan dan untuk pemenuhan kebutuhan
menelan makanan. keperawatan selama 2 x 24 jam, keluarnya makanan dan kalori.
maka status menelan membaik, cairan serta kebutuhan kalori. 2. Perilaku makan yang
dengan kriteria hasil: 2. Diskusikan perilaku makan membaik dapat membantu
• Reflek menelan meningkat. dan jumlah aktifitas fisik gangguan makan.
• Kemampuan mengunyah yang sesuai. 3. Koping yang baik dapat
meningkat. 3. Ajarkan ketrampilan koping meningkatkan pemenuhan
• Usaha menelan meningkat. untuk penyelesaian masalah kebutuhan cairan dan kalori.
• Refluks lambung menurun perilaku makan. 4. Pilihan makanan yang tepat
• Muntah menurun. 4. Kolaborasi dengan ahli gizi membantu peningkatan
terkait kebutuhan kalori dan nutrisi..
pilihan makanan.
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai