1. Pengkajian
Berdasarkan teori manisfestasi dari penyakit hipertensi adalah sebagai berikut :
Mengeluh sakit kepala, pusing, Lemas, kelelahan, Sesak Nafas, Gelisah,
Mual, Muntah, efistaksis, dan kesadaran menurun.
TD : 170/90 mm/Hg
HR : 78 bpm
RR : 20 bpm
c. Terdapat gangguan pada system sensori :
2.Diagnosa Keperawatan
Menurut NANDA NIC – NOC (2016), diagnosa yang muncul pada klien
dengan hipertensi adalah :
a. Penurunan curah jantung berhubungan peningkatan
afterload, vasokontriksi dan iskemia miokard.
b. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan
vaskuler serebral dan iskemia.
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan,
ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.
d. Resiko cidera atau jatuh berhubungan dengan ketidakmandirian
e. Gangguan orientasi berhubungan dengan dimensia
f. Harga diri rendah berhubungan dengan ditolak, merasa tidak berguna
Sedangkan pada Ny.M terdapat 4 diagnosa keperawatan yang di angkat
dari masalah yang muncul yaitu:
1. Perfusi jaringan serebral tidak efektif b.d peningkatan tekanan darah
Menurut buku SDKI PPNI 2017, mengalami penurunan sirkulasi darah ke
otak, sebagai faktor resikonya salah satunya hipertensi. Pada Ny. M di dapat
data subjektif dan objektif klien mengatakan pusing, keluhan di rasakan
semakin berat bila melakukan aktivitas yang berat di istrirahatkan sebentar
berkurang, pusing di rasakan seperti melayang, saat keluhan muncul sangat
mengganggu aktivitas, munculnya keluhan saat bangun tidur dan hilang
setelah minum obat.
Intervensi dan implementasi yang di berikan pada Ny.M adalah
mengidentifikasi faktor penyebab ,mengobservasi tanda-tanda vital,
menganjurkan olah raga rutin, dan menganjurkan minum obat pengontrol
tekanan darah secara teratur. Setelah di lakukan tindakan keperawatan
masalah teratasi dengan di tandai tekanan darah 130/80, klien tampak tenang
dan nadi ;78x/m
3 .Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d intake yang tidak
adekuat
Menurut buku SDKI 2017 pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
merupakan asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme. Pada klien Ny. M di temukan data mengeluh nyeri ulu hati dan
terasa kembung.
Intervensi dan implementasi keperawatan yang di berikan pada Ny. M
adalah memonitor asupan nutrisi, menganjurkan makan waktu berbuka sedikit-
sedikit, berkolaborasi pemberian medikasi sebelum makan. Setelah di lakukan
tindakan keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter masalah teratasi
dengan di tandai klen mengatakan tidak nyeri uluhati dan tidak kembung.
4.Defisit pengetahuan b.d paparan informasi kurang
Menurut buku SDKI 2017 defisit pengetahuan merupakan ketiadaan atau
kekurangan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu. Dari hasil
pengajain di temukan gaya hidup makan gorengan dan klien mengatakn tidak
tahu makanan yang boleh di konsumsi pada klien hipertensi.
Intervensi dan implementasi keperawatan yang di berikan kepada Ny. M
adalah mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi,
menyediakan materi diet hipertensi, menjadwalkan pendidikan kesehatan. Setelah
di lakukan tindakan keperawatan masalah teratasi di tandai klien paham dan
mengerti makan yang bleh di konsumsi, dan menganti cemilan gorengan dengan
buah-buahan.
3.Intervensi
Pada tahap intervensi atau perencanaan, penulis intervensi sesuai dengan
diagnosa keperwatan yang ditemukan pada klien. Perencanaan yang di buat penulis
pada klien beradasarkan empat komponen yaitu observasi, terapeutik, tindakan
edukasi, dan tindakan kolaborasi, pada diagnosa keperawatan gangguan perfusi
jaringan serebral, nyeri akut, pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan dan defisit
pengetahuan di lakukan tindakan keperawatan selama 2 kali pertemuan. Di harapkan
masalah teratasi.
4. Implemetasi
Pada tahap ini penulis melakukan implementasi sesuai dengan intervensi
yang sudah direncanakan. Implementasi merupakan tindakan yang sudah
direncanakan dalam rencana keperawatan. Tindakan mencakup tindakan mandiri
dan tindakan kolaborasi (Wartonah, 2015). Proses pelaksanaan implementasi
harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor- faktor lain yang mempengaruhi
kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan kegiatan
komunikasi (Dinarti & Muryanti, 2017).
5. Evaluasi