Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan 
Myasthenia gravis adalah suatu kelainan autoimun yang ditandai oleh
suatu kelemahan abnormal dan progresif pada otot rangka yang dipergunakan
secara terus- menerus dan disertai dengan kelelahan saat beraktivitas. Jika
penderita beristirahat, maka tidak lama kemudian kekuatan otot akan pulih
kembali. Penyakit ini timbul karena adanya gangguan dari synaptic transmission
atau pada NMJ.
Berdasarkan hasil asuhan keperawatan yang dilakukan pada Ny. S dengan
myastenia gravis, maka kelompok dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengkajian
Dapat dilakukan pengkajian secara komperhensif pada klien dan Data
yang didapatkan yaitu identitas klien, riwayat penyakit, data psikososial. Data
tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan klien dan keluarga, observasi,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
2. Diagnosa Keperawatan
Terdapat 4 diagnosa keperawatan yang ditegakkan pada klien yaitu :
a. Pola nafas tidak efektf berhubungan dengan hambatan upaya nafas
dibuktikan dengan pasien mengatakan nafas terasa sesak, RR 30x menit,
pernafasan cuping hidung,takipnea, pernafasan cepat dan dangkal, N : 120
x/menit
b. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan
neuromuskuler dibuktikan dengan ekspresi datar, sulit menyusun kalimat
c. Gangguan menelan berhubungan dengn gangguan saraf kranial dibuktikn
dengan klien mengeluh sakit saat menelan, keluarga pasien mengatakan
kalau pasien sering tersedak, klien tamoak sulit mengunyah, klien tidak
mampu membersihkan rongga mulut
d. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskuler
dibuktikan dengan klien mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas,
kekuatan otot menurun, rentang gerak menurun
3. Intervensi
Intervensi yang diberikan pada klien disusun sesuai dengan diagnosa
yang muncul, rencana yang telah disusun disesuaikan dengan teori yang ada.
Perencanaan dibuat sesuai dengan masalah yang ditemukan berdasarkan hasil
dari pengkajian.
4. Implementasi
Implementasi keperawatan dilaksanakan sesuai dengan rencana
tindakan yang telah disusun. Implementasi keperawatan yang dilakukan pada
klien sesuai dengan intervensi yang telah direncanakan berdasarkan teori yang
ada dan sesuai dengan kebutuhan klien.
5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan setiap shift selama 3 hari, mengenai kondisi
perkembangan klien dari pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah
dilakukan. Hasil evaluasi keperawatan pada klien tersebut, terdapat 1 masalah
yang dapat teratasi yaitu pola nafas tidak efektif dan 3 masalah yang lain
masalah dapat teratasi sebagian.

B. Saran
1. Bagi Kelompok
Diharapkan dapat menjadi pengalaman belajar dalam meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan berkaitan dengan pasien dengan gagal jantung
kongestif dan menambah wawasan sebagai acuan bagi kelompok selanjutnya
dalam mengembangkan studi kasus lanjutan terhadap pasien dengan gagal
jantung kongestif.
2. Bagi RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang
Diharapkan dapat melaksanakan 5 tahap proses asuhan keperawatan
dan meningkatkan pemberian pelayanan kesehatan pada pasien, khususnya
pasien dengan myasthenia Gravis
3. Bagi STIKES Citra Delima Bangka Belitung
Diharapkan dapat meningkatkan referensi dan sumber – sumber untuk
meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan dan pelaksanaan 5 tahap proses
asuhan keperawatan pada pasien, khususnya pasien dengan Myastenia Gravis

Anda mungkin juga menyukai