kesimpulan dan menuangkan beberapa saran yang kiranya bisa menjadi masukan
bagi teman-teman seprofesi. Adapun kesimpulan dan saran yang Penulis tuangkan
A. Kesimpulan
infus NaCL 9 tpm dan klien mendapatkan obat antibiotik, analgetik, dan
pengencer dahak.
didapat melalui klien, putra klien dan hasil pemeriksaan fisik klien.
WSD.
3. Dari 3 diagnosa keperawatan rencana tindakan dapat dilakukan karena
adanya sikap terbuka dari klien dan putra klien, serta adanya bantuan dan
tetapi ada pula yang tidak teratasi dikarenakan keterbatasan waktu dalam
B. Saran-saran
Saran yang dapat Penulis beriakan demi perbaikan dan peningkatan mutu
1. Pengkajian
Saran yang dapat diberikan pada saat klien dengan TB Squale adalah
2. Diagnosa Keperawatan
Saran yang penulis dapat berikan pada tahap ini adalah diagnosa
dengan teori dan jika hal tersebut ditemukan maka perawat harus melihat
3. Rencana Keperawatan
ruangan.
4. Tindakan Keperawatan
5. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, dari ketiga masalah tersebut
masih ada masalah yang belum teratasi, untuk itu perlunya teman sejawat
lainnya untuk meneruskan yang diperlukan pada masalah yang ada dan
C. Rencana Keperawatan
Saran yang Penulis dapat berikan pada tahap ini adalah diagnosa keperawatan
yang muncul pada kasus TB Squale tidak selalu sama dengan teori dan jika
ditemukan hal tersebut maka perawat harus melihat respon klien untuk
D.
Di dalam menerapkan asuhan keperawatan pada pasien gangguan sistem
teoritis dan laporan kasus, dimana akan dibahas sesuai dengan proses keperawatan
A. Pengkajian
Pada saat dilakukan wawancara, penulis memperoleh respon yang baik dari
pasien dan keluarga. Pengkajian dalam tahap pengumpulan data yang dilakukan
penulis. Penulis menemukan keluhan utama pasien merasa sesak, nyeri pada
Jika dalam teori dikatakan sesak nafas, kesulitan pernafasan, bunyi nafas
menghilang atau tidak terdengar diatas bagian yang terkena, nyari dada setempat
dan batuk penulis menemukan demikian, tetapi sewaktu penulis kaji tidak
menemukan peningkatan suhu tubuh,hal ini karena pasien sudah di rawat lebih
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
keperawatan yang muncul berdasarkan teori ada 1(satu) yaitu : Bersihan jalan
1. C. PERENCANAAN.
Ada tiga tahap dalam fase perencanaan yaitu: menentukan prioritas, menetapkan
DIAGNOSA 1
Rencana tindakan: Kaji fungsi pernafasan seperti bunyi, kecepatan, dan irama
nafas setiap jam 08:00 dan 14:00 setiap hari. Observasi tanda-tanda vital,Atur
posisi klien dengan posisi semi fowler setiap kali klien merasa sesak nafas,
Ajarkan teknik nafas dalam dan batuk efektif pada pertemuan pertama,Anjurkan
klien untuk gunakan teknik batuk efektif setiap ingin batuk, Auskultasi suara
nafas, catat adanya suara tambahan, Memonitor status O² klien, Kolaborasi beri
Diagnosa 2
Rencana tindakan: Jelskan dan bantu klien dengan tindakan pereda nyeri non
farmakologi dan non invasif, Berikan kesempatan waktu istirahat bila terasa nyeri
dan berikan posisi yang nyaman,Tingkatkan pengetahuan tentang sebab-sebab
nyeri dan menghubungkan berapa lama nyeri akan berlangsung, Monitor tanda-
tanda vital, Kaji nyeri secara komprehensif, Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik, Observasi tingkat nyeri dan respon motorik klien, 30 menit
1. D. PELAKSANAAN
Diagnosa 1
Mengatur posisi klien dengan posisi semi fowler, Mengajarkan teknik nafas dalam
nebulizer, Mengkaji suara nafas, Mengajak klien melakukan tindakan nafas dalam
Diagnosa 2
Diagnosa 3
Implementasi : Melakukan tindakan cuci tangan, Melakukan tindakan ganti
Memberikan obat (cefriaxone inj dan cefixime 100 mg), Memberikan obat
E. EVALUASI
Tahap evaluasi merupakan langkah akhir dari proses keperawatan yang bertujuan
untuk menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan tercapai atau tidak untuk
data baru dari pasien yang nantinya digunakan sebagai bahan evaluasi
selanjutnya.
Adapun hasil yang diperoleh dari evaluasi yang berdasarkan setiap diagnosa
sebagai berikut:
Diagnosa 1
Dari rencana dan implementasi selama 3 hari pasien masih sesak, klien
Diagnosa 2
Evaluasi: masalah teratasi dimana pasien mengatakan rasa nyeri sudah berkurang,
skala nyeri menjadi 2, klien merasa nyaman ,klien tampak tengang dan klien tidak
tampak meringis.
Diagnosa 3