Pengertian dokumentasi keperawatan-Intensive O Menurut Nursalam (2011), dokumentasi keperawatan merupakan sarana komunikasi antara perawat dan tim dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan. Tanpa dokumentasi yang benar dan jelas, kegiatan pelayanan keperawatan yang telah dilaksanakan oleh seorang perawat professional tidak dapat dipertanggungjawabkan. O Ruang perawatan intensif adalah ruang perawatan yang sangat erat kaitannya dengan klien dalam kondisi kritis dan membutuhkan observasi secara ketat. (Winarti, 2015), O Pencatatan dan pelaporan adalah kegiatan mengkomunikasikan secara tertulis pada staf keperawatan dan tim kesehatan lainnya tentang data klien secara teratur (kroon & grey, 1987) Tujuan Dokumentasi Tujuan dokumentasi O Sebagai alat komunikasi antar anggota tim kesehatan. O Bahan pendidikan, Sumber data penelitian O Sumber data dalam membuat rencana keperawatan. O Sumber informasi statistic untuk merencanakan kebutuhan dimasa akan datang. O Bukti tertulis administrasi rumah sakit. Manfaat Dokumentasi • Aspek Legal : bukti catatan dari tindakan yang diberikan • Kualitas pelayanan : alat untuk mengukur dalam membandingkan antara tindakan yang diberikan dengan standar yang dijadikan rujukan. • Memfasilitasi komunikasi perawat menyampaikan informasi kepada perawat/ petugas kesehatan lainnya. • Digunakan sebagai sumber riset keprawatan : sebagai wadah mengaplikasikan pengetahuan keperawatan, skill dan pendapat menurut standar profesi. • Menurunkan kemungkinan kejadian miskomunikasi dan error. 1. PENGKAJIAN Pengkajian di ICU meliputi pengkajian sebelum pasien datang, segera setelah pasien datang, pengkajian lengkap dan pengkajian berkelanjutan. OPengkajian sebelum pasien datang (pre Arrival) Sebelum pasien akan dikirim, dilakukan pengkajian meliputi identitas pasien, diagnose, tanda vital, alat bantu invasive yang dipakai, modus ventilasi mekanik yang sedang dipakai bila pasien menggunakan ventilator. Tujuan : -Untuk persiapan penerimaan pasien saat datang di ICU -agar saat pasien datang di ICU, semua peralatan yang dibutuhkan tersedia dan siap digunakan -persiapan dokter spesialis terkait yang harus dihubungi ( untuk DPJP ICU) O Pengkajian di ICU - Pengkajian Segera (Quick Assesment) Pengkajian segera setelah pasien tiba di ICU meliputi ABCD yaitu Airway, Breathing, Circulation, Drugs (obat-obatan yang saat ini dipakai termasuk apakah ada alergi terhadap obat atau makanan tertentu), dan Equipment (adakah alat yang terpasang pada pasien).
O Pengkajian Lengkap (Comprehensive Assesment)
Pengkajian riwayat kesehatan lalu, riwayat social, riwayat psikososial dan spiritual serta pengkajian fisik dari setiap system tubuh (system neurologi, respirasi, kardiovaskuler, renal, gastrointestinal, endokrin, hematologi dan imunologi, serta integument).
O Pengkajian berkelanjutan ( On Going Assesment)
Kontinuitas monitoring kondisi pasien setiap 1-2 jam pada saat kritis, selanjutnya sesuai kondisi pasien. Hal-hal yang dikaji meliputi tanda-tanda vital, hemodinamik, alat-alat yang terpakai oleh pasien saat masuk ICU. Jenis Data Pada Pengkajian Pengkajian tahap terminal O Pasien tahap terminal adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami penyakit/sakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh yang diakibatkan kegagalan organ atau multiorgan sehingga sangat dekat proses kematian. Tujuan pelayanan pasien tahap terminal O Memberikan dukungan moril, spiritual pasien dan keluarga pasien O Menghindarkan atau mengurangi rasa kesepian, takut, depresi dan isolasi O Meningkatkan mutu pelayanan pada pasien tahap terminal O Memberikan pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pasien tahap terminal dengan segala kebutuhan uniknya O Menyiapkan dukungan dan bantuan bagi pasien sehingga pada saat- saat terakhir dalam hidupnya bisa bermakna dan akhirnya dapat meninggal dengan senang dan damai. 2. DIAGNOSA KEPERAWATAN Merupakan dasar dalam penyusunan rencana tindakan asuhan keperawatan. Diagnosa keperawatan sejalan dengan diagnosis medis sebab dalam mengumpulkan data-data saat melakukan pengkajian keperawatan yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa keperawatan ditinjau dari keadaan penyakit dalam diagnosa medis. Perbedaan antara diagnosa medis dengan diagnosa keperawatan Diagnosa Medis Diagnosa Keperawatan
Fokus : Faktor-faktor pengobatan Fokus : Reaksi/respon klien terhadap
penyakit tindakan keperawatan dan tindakan Medis / lainnya Orientasi : Keadaan patologis Orientasi : Kebutuhan dasar individu
Cenderung tetap, mulai sakit Berubah sesuai perubahan respons klien
sampai sembuh Mengarah pada tindakan medis Mengarah pada fungsi mandiri perawat yang sebagian dilimpahkan dalam melaksanakan tindakan dan kepeada perawat evaluasinya 3. PERENCANAAN
Perencanaan harus mencakup
a. Perumusan Tujuan : berfokus pada pasien, jelas dan singkat, dapat diukur dan diobeservasi, realistis, ada target waktu. b. Rencana tindakan : tetapkan tehnik dan prosedur yang akan digunakan, mengarah pada tujuan yang akan dicapai, disusun berurutan dan ada rasionalnya. c. Kriteria Hasil : menggunakan kata kerja yang tepat, dapat dimodifikasi dan spesifik 4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN O Kegiatan yang dilakukan yakni, melanjutkan pengumpulan data dan pengkajian, melaksanakan inetervensi keperawatan, mendokumentasikan asuhan keperawatan, memberikan laporan keperawatan verbal dan mempertahankan rencana asuhan. 5. EVALUASI O Tahapan dan evaluasi, yakni mengidentifikasi kiteria hasil sesuai dengan keberhasilan, mengumpulkan data, evaluasi pencapaian tujuan dan modifikasi atau mempertahakan rencana keperawatan. Terima Kasih