Anda di halaman 1dari 50

PROSES KEPERAWATAN

BONAVAN
Pengertian
Merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh
perawat bersama klien dalam menentukan kebutuhan
asuhan keperawatan dengan melakukan pengkajian,
menentukan diagnosis, merencanakan tindakan yang
akan dilakukan, melaksanakan tindakan serta
mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan dengan
berfokus pada klien, berorientasi pada tujuan pada
setiap tahap saling terjadi ketergantungan dan saling
berhubungan.
Beberapa Pendapat Para Ahli ttg Pros Kep.

1. Florence N : Keperawatan merupakan profesi yang dalam


melaksanakan beberapa tindakan kepada pasien harus dipisahkan
dari medis. Perawat dalam menentukan atau melaksanakan
fungsinya sbg perawat harus mengatur, menyesuaikan lingk. yg
tdk adekuat yg diharapkan membantu klien menjadi baik dalam
memenuhi kebutuhannya.
2. Hall : Merupakan istilah yg digunakan dlm menentukan
permasalahan klien, klg dan perawat agar dpt dipecahkan, dimana
antara perawatan & pengobatan terjadi interaksi dlm menentukan
masalah klien.
3. Johnson : Pros. kprwtan merupakan sesuatu dlm mengkaji,
mencapai keputusan, melaksanakan kegiatan yg telah
direncanakan utk memecahkan masalah serta mengevaluasi
4. National Council of State Boards of Nursing mengemukakan
bahwa pros kep dibagi menjadi lima tahap ; pengkajian, tahap
analisa (diagnosis), tahap perencanaan, tahap implementasi dan
tahap evaluasia
Pentingnya Proses Keperawatan
 Pros Kep digunakan sbg alat bagi perawat untuk
melaksanakan asuhan keperawatan yg dilakukan pd
pasien memiliki arti penting bagi kedua belah pihak
yaitu perawat & klien.
 Kegunaan Pros Kep bagi perawat :
1. Sbg pedoman dlm pemecahan masalah klien
2. Menunjukkan profesi yg memiliki profesionalitas
yg tinggi
3.Memberikan kebebasan kpd klien utk mendptkan
pelayanan yg cukup sesuai dgn kebutuhannya
 Manfaat Pros Kep utk P – K :
1. Meningkatkan kemandirian pd perawat dlm
melaksanakan tugasnya
2. Meningkatkan kepercayaan diri perawat dlm
melaksanakan tugasnya
3. Memberikan kepuasan kpd klien setelah diberikan
asuhan keperawatan dgn pendekatan pros kep
4. Meningkatkan kemampuan intelektual dan
teknikal dlm tindakan keperawatan
5. Klien akan merasakan adanya kebebasan dlm
menyampaikan kebutuhan akan dirinya
Karakteristik Pros Kep
1. Merupakan metode pemecahan masalah yg bersifat terbuka dan
fleksibel dlm memenuhi kebutuhan klien, berkembang terhadap
masalah yg ada dan mengikuti perkembangan zaman
2. Dpt dilakukan melalui pendekatan secara individual dari
pemenuhan kebutuhan klien
3. Melalui pros kep terdpt beberapa permasalahan yg sangat perlu
direncanakan
4. Mengarahkan tujuan yan kep dlm pemenuhan KDM
5. Merupakan suatu siklus yg saling berhubungan antara tahap satu
dgn yg lain dan tidak berdiri sendiri
6. Penentuan masalah akan lebih cepat diatasi krn adanya
penekanan validasi data serta adany pembuktian masalah dan
menekankan pd umpan balik atau pengkajian ulang dlm
mengetahui kebutuhan dasar secara komprehensif
Tujuan Pros Kep
1. Tujuan Umum : Menghasilkan asuhan keperawatan yg
berkualitas shg berbagai masalah kebutuhan klien dpt
teratasi
2. Tujuan khusus :
a. Dpt mengidentifikasi berbagai KDM yg dibutuhkan
b. Dpt menentukan diagnosa kep yg ada pd manusia setelah
dilakukan identifikasi
c. Dpr menentukan rencana tindakan yg akan dilakukan setelah
Dx
d. Dpt melaksanakan tindakan keperawatan yg telah
direncanakan
e. Dpt mengetahui perkembangan klien dari berbagai tindakan yg
telah dilakukan utk menentukan tingkat keberhasilan.
Komponen Dlm Pros Kep

Dari beberapa pendapat para ahli dpt


disimpulkan bahwa komponen pros kep terdiri
dr :
1. Tahap pengkajian
2. Tahap diagnosis keperawatan
3. Tahap perencanaan
4. Tahap pelaksanaan
5. Tahap evaluasi
Pengkajian
Langkah Pros Kep
Pengumpulan data

Validasi data
Dx Kep
Identifikasi pola/masalah

Perencanaan

Penentuan prioritas diagnosis

Penentuan tujuan & hasil yg diharapkan

Menentukan rencana tindakan

Pelaksanaan

Tindakan Kep Mandiri

Tindakan Kep Kolaboratif


Evaluasi

Evaluasi Proses
Evaluasi Hasil
Pengkajian
Merupakan langkah pertama dari proses keperawatan
dengan mengumpulkan data-data yang akurat dari klien
sehingga akan diketahui berbagai permasalahan yang ada.
Perawat perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan
tentang :
1. Kebutuhan or sist. psikologi
2. Sosial
3. Tinjauan dari aspek spiritual
4. Tumbang
5. Konsep sehat – sakit
6. Patofisiologi dari penyakit
7. Sistem keluarga
8. Kultur budaya serta nilai-nilai keyakinan yg dimiliki klien
Pengkajian

1. Pengumpulan data : informasi apa yg perlu diketahui


oleh perawat ?
2. Validasi data
3. Identifikasi data ke dalam pola/kelompok diagnosa
keperawatan
Pengkajian

Perawat perlu memiliki kemampuan :


1. Melakukan observasi secara sistematis pd
klien
2. Berkomunikasi secara verbal dan non verbal
3. Menjadi pendengar yang baik
4. Menciptakan hubungan saling membantu
5. Membangun suatu kepercayaan
6. Mengadakan wawancara
7. Pengkajian atau pemeriksaan fisik
keperawatan
Pengkajian
DATA DASAR DAN FOKUS
 Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan
mengenai status kesehatan klien, kemampuam klien
untuk mengelola kesehatan dan keperawatannya
terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi dari
medis atau profesi kesehatan lainnya.
 Data fokus keperawatan adalah data tentang
perubahan-perubahan atau respon klien terhadap
kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal-hal
yang mencakup tindakan yang dilaksanakan pada
klien.
FOKUS PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Fokus pengkajian keperawatan adalah suatu pemilihan


data spesifik yang ditentukan oleh perawat, klien dan
keluarga berdasarkan keadaan klien. Jadi pengkajian
keperawatan ditujukan pada respon klien terhadap
masalah-masalah kesehatan yang berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Misalnya
dapatkah klien melakukan aktifitas sehari-hari.
PENGUMPULAN DATA

Tipe Data
Ada 2 tipe data pada pengkajian meliputi :
 Data Subyektif
Data subyektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai
suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Informasi
tersebut tidak dapat ditentukan oleh perawat secara independen
tetapi melalui interaksi atau komunikasi.
 Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur.
Informasi tersebut biasanya diperoleh melalui “senses” : 2S
(sight, smell) dan HT (hearing dan touch atau taste) selama
pemeriksaan fisik.
Karakteristik Data
Pengumpulan data memiliki karakteristik :
 Lengkap
 Akurat dan Nyata
 Relevan
SUMBER DATA

 Klien
 Orang terdekat
 Catatan Klien
 Riwayat penyakit
 Konsultasi
 Hasil pemeriksaan diagnostik
 Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya
 Perawat lain
 Kepustakaan
Hal-Hal yang dilakukan saat melakukan
pengkajian
1. Pengumpulan data
2. Validasi Data
3. Identifikasi pola/masalah
1. Pengumpulan data
Merupakan upaya utk mendptkan data yg dpt digunakan sebagai
informasi ttg klien
Data yg dimaksud mencakup ttg :
Data biopsikososial dan spiritual, Data yg berhubungan dgn maslah
klien serta data ttg faktor-faktor yg mempengaruhi atau
berhubungan dgn klien
Pengumpulan data dpt dilakukan dgn : wawancara, observasi,
konsultasi dan pemeriksaan fisik (IPPA)
METODE PENGUMPULAN DATA

Komunikasi
Komunikasi teraupetik adalah suatu teknik dimana usaha
mengajak klien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan
perasaan. Teknik tersebut mencakup keterampilan secara
verbal dan non verbal, empati dan rasa kepedulian.
 Wawancara adalah menanyakan tau tanya jawab yang
berhubungan dengan masalah yang dihadapiu klien dan
merupakan suatu komunikasi yang direncanakan. Untuk itu
kemampuan komunikasi kepada klien sangat dibutuhkan dalam
memperoleh data klien.
Ada 4 tahapan dalam wawancara meliputi :
 Persiapan
 Pembukaan atau Perkenalan
 Isi/tahap kerja
 Terminasi
Observasi
Observasi adalah mengamati prilaku dan keadaan klien
untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan
dan keperawatan klien. Kegiatan observasi meliputi :
2S HFT (sight, smell, hearing, feeling dan taste).
Kegiatan tersebut mencakup aspek : fisik, mental,
sosial dan spiritual.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan atau pengkajian fisik dlm keperawatan dipergunakan utk
memperoleh DO dr riwayat keperawatan klien. Ada 4 tehnik dlm
pemeriksaan fisik meliputi :
 Inspeksi
Suatu proses observasi yg dilaksanakan secara sistematik. Observasi
dilakukan dgn cara menggunakan indra penglihatan, pendengaran &
penciuman sebagai suatu alat utk mengumpulkan data.
 Palpasi
Suatu tehnik yg menggunakan indra peraba.
 Perkusi
Suatu pemeriksaan dgn jalan mengetuk utk membandingkan kiri &
kanan pd setiap daerah permukaan tubuh dgn tujuan menghasilkan
suara. Perkusi bertujuan utk mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk &
konsistensi jaringan.
 Auskultasi
Pemeriksaan dgn jalan mendengarkan suara yg akan dihasilkan oleh
tubuh dgn menggunakan stetoskop.
Pendekatan pengkajian fisik dpt
menggunakan :
 Head To Toe (kepala ke kaki)
 ROS (Review of System) – Sistem Tubuh
 Pola Fungsi Kesehatan (Gordon)
2. Validasi data
Merupakan upaya utk memberikan justifikasi pd data yg
telah dikumpulkan dgn melakukan perbandingan DO &
DS yg didptkan dari berbagai sumber dgn berdasarkan
standar nilai normal, utk diketahui kemungkinan
tambahan atau pengkajian ulang ttg data yg ada

3. Identifikasi pola/masalah
Mengidentifikasi pola atau masalah yg mengalami
gangguan yg ada dimulai dari pengkajian pola fungsi
kesehatan
Prinsip Pengkajian
1. Persiapan klien
2. Gunakan peranyaan terbuka
3. Data yg dikumpulkan harus spesifik
4. Data lengkap dan akurat
Diagnosis Keperawatan
Merupakan keputusan klinis mengenai seseorg, keluarga
or masyarakat sebagai akibat dr masalah kesehatan atau
proses kehidupan yg aktual atau potensial.
Copernito (2000) ; Diagnosa keperawatan adalah
pernyataan yg menjelaskan respons manusia (status
kesehatan atau risiko perubahan pola) dari individu atau
kelompok dimana perawat secara akontabilitas dpt
mengidentifikasi dan emberikan intervensi secara pasti
untuk menjaga status kesehatan, menurunkan,
membatasi dan merubah.
Perbedaan Dx Keperawatan & Dx Medis

Dianosa Medis Dianosa Keperawatan


• Fokus : Faktor-faktor • Fokus : reaksi/respon klien
pengobatan penyakit terhadap tindakan keperawatan
& tindakan medis lainnya
• Orientasi : Keadaan • Orientasi : kebutuhan dasar
Patologis manusia
• Cenderung tetap mulai • Berubah sesuai perubahan
sakit sampai sembuh respon klien
• Mengarah pada tindakan • Mengarah pd fungsi mandiri
medis yg sebagian perawat dlm melaksanakan
dilimpahkan kpd perawat tindakan & evaluasi
• Diagnosa medis • Diagnosa keperawatan
melengkapi diagnosa melengkapi diagnosa medis
keperawatan
Tujuan Diagnosa Keperawatan
Tujuan diagnosa keperawatan untuk mengidentifikasi :
1. Masalah dimana adanya respon klien terhadap status
kesehatan atau penyakit
2. Faktor-faktor yg menunjang atau menyebabkan suatu
masalah (etiologi)
3. Kemampuan klien utk mencegah atau mengatasi
masalah
Merumuskan Diagnosa Keperawatan

Membuat/merumuskan diagnosis keperawatan terdiri


dari beberapa tipe yaitu :
1. Diagnosa keperawatan aktual
2. Diagnosa keperawatan risiko/risiko tinggi
3. Diagnosa keperawatan kemungkinan
4. Diagnosa keperawatan sehat – sejahtera
(Wellness)
5. Diagnosa keperawatan sindrom
1. Diagnosis keperawatan Aktual

Menjelaskan masalah nyata saat ini dengan data klinik yg


ditemukan.
Menurut NANDA ; Diagnosis keperawatan aktual
menyajikan keadaan secara klinis yg telah divalidasikan
melalui batasan karakteristik mayor yg diidentifikasikan.
Syarat diagnosis aktual penulisannya harus memiliki
unsur :
a. Pernyataan masalah (P)
b. Adanya pernyataan evaluasi (E)
c. Adanya pernyataan tanda dan gejala (S)
Teori Maslow
1. Kebutuhan fisik
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan mencintai, dicintai, memiliki dan dimiliki
4. Kebutuhan harga diri
5. Kebutuhan aktulisasi diri
Teori Adaptasi Roy
4 ruang lingkup adaptasi klien :
 Fisiologis : Nutrisi, istirahat, cairan, eliminasi,
integritas kulit dll.
 Konsep diri : Pandangan klien tentang dirinya
 Fungsi peran
 Interdependen : support sistem
11 Pola Sehat Fungsional Gordon
1. Persepsi sehat & penanganannya
2. Pola nutrisi
3. Pola eliminasi
4. Pola aktifitas & latihan
5. Pola kognitif & perseptual
6. Pola tidur & istirahat
7. Persepsi diri – konsep diri
8. Pola hubungan antar peran
9. Pola seks dan reproduksi
10. Pola koping
11. Pola nilai & kepercayaan
Etiologi
Dalam etiologi terdapat empat komponen
berupa :
1. Patofisiologi (biologi atau psikologi)
2. Tindakan yang berhubungan
3. Situasional (lingkungan, personal)
4. Maturasional
Simptom (Sign)
Merupakan tanda dan gejala dari masalah keperawatan
yang terjadi dari hasil pengelompokkan data berupa :
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
2. Dignosa Keperawatan Risiko atau
Risiko Tinggi
Adalah keputusan klinis tentang individu, keluarga atau
komunitas yang sangat rentan untuk mengalami
masalah dibanding yang lain pada situasi yang sama
atau hampir sama.
Validasi untuk menunjang diagnosis risiko tinggi adalah
faktor risiko yang memperlihatkan keadaan dimana
kerentanan meningkat terhadap klien atau kelompok
dan tidak menggunakan batasan karakteristik (NANDA).
Rumus/Penulisannya adalah : PE
3. Diagnosa Keperawatan
Kemungkinan
Adalah pernyataan tentang masalah-masalah yang
diduga masih memerlukan data tambahan dengan
harapan masih diperlukan untuk memastikan adanya
tanda dan gejala utama faktor risiko (NANDA)
4. Diagnosa Keperawatan Sehat
Sejahtera (Wellness)
Adalah ketentuan klinis mengenai individu, kelompok
atau masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan
khusus ke tingkat kesehatan yang lebih baik. Cara
pembuatannya dengan menggabungkan pernyataan
fungsi positif dalam masing-masing pola kesehatan
fungsional sebagai alat pengkajian yang disahkan.
Dalam menentukan diagnosis menunjukkan terjadi
peningkatan fungsi kesehatan menjadi fungsi yang
positif.
5. Diagnosis Keperawatan Sindrom
Adalah diagnosis keperawatan yang terdiri dari
sekelompok diagnosis keperawatan aktual atau risiko
tinggi yang diduga akan tampak karena suatu kejadian
atau situasi tertentu
Rencana Keperawatan
 Perencanaan adalh ketegori dr perilaku keperawatan
dimana tujuan yg berpusat pd klien & hasil yg
diperkirakan ditetapkan & intervensi keperawatan
dipilih untuk mencapai tujuan tersebut (Potter & Perry,
2005).
 Perencanaan dibuat berdasarkan prioritas
 Prioritas ditegakkan utk mengidentifikasi urutan
intervensi keperawatan ketika klien mempunyai
masalah atau perubahan multipel (Carpenito, 1995)
 Hirarki Maslow (1970) tentang kebutuhan merupakan
metoda yang berguna utk merangcang prioritas
Hirarki Kebutuhan Menurut Maslow

Aktualisasi
Diri

Harga Diri

Mencintai Dan Memiliki

Keamanan Dan Keselamatan

Kebutuhan Fisiologis
 Hirarki ttg kebutuhan merupakan cara yg berguna
bagi perawat utk merencanakan kebutuhan klien
 Perawat menggunakan prioritas utk mengatur
intervensi utk mencapai tujuan & hasil yg diperkirakan
utk memenuhi kebutuhan klien
 Prioritas diklasifikasikan sbg tinggi, menengah atau
rendah. Prioritas bergantung pd urgensi dr masalah,
sifat dr pengobatan yg diberikan & interaksi diantara
diagnosa keperawatan.
 Diagnosa keperawatan yg jika tdk diatasi dpt
mengakibatkan ancaman bagi klien atau org lain
mempunyai prioritas tinggi (Gordon, 1994)
 Exp : risiko terhadap tindak kekerasan, gangg. pertukaran
gas & penurunan curah jantung adalh diagnosa
keperawatan dgn prioritas tertinggi
 Diagnosa keperawatan menengah mencakup kebutuhan
klien yg non emergensi, tdk mengancam kehidupan
 Diagnosa keperawatan rendah adalh kebutuhan klien yg
mungkin tdk secara langsung berhubungan dgn penyakit
spesifik atau prognosis spesifik
 Bila memungkinkan klien harus dilibatkan dlm membuat
prioritas
 Jika perawat menggunakan penilaian klinis &
pertimbangan diagnostik utk membuat proritas utk
diagnosa keperawatan, kebutuhan klien, sumber sist.
Yankes & keterbatasan waktu harus dipertimbangkan
(Gordon et al, 1994)
Tujuan Perawatan
 Adlh petunjuk utk pemilihan intervensi keperawatan &
kriteria dlm evaluasi intervensi keperawatan (Bulechek
& Mc Closkey, 1985)
 Penetapan tujuan yg bersifat mutual adalh suatu
aktivitas yg melibatkan klien & klgnya utk
memprioritaskan tujuan perawatan, kemudian
mengembangkan rencana tindakan utk mencapai
tujuan tersebut (Bulechek & Mc Closkey, 1985)
 Tujuan yg berpusat pd klien membutuhkan
keterlibatan aktif oleh klien. Tujuan harus realistik &
didasarkan pd kebutuhan & sumber daya klien.
 Tujuan jangka pendek adalh sasaran yg diharapkan tercapai dlm
periode waktu yg singkat, biasanya kurang dari 1 minggu
(Carpenito, 1995). Tujuan jangka pendek diarahkan utk rencana
perawatn mendesak.
 Tujuan jangka panjang adlh sasaran yg diperkirakan utk dicapai
sepanjang periode waktu yg lebih lama, biasanya lebih dari 1
minggu atau berbulan-bulan (Carpenito, 1995). Tujuan ini sering
berfokus pd pencegahan, rehabilitasi, pemulangan & PENKES
 Hasil yg diharapkan adalh sasaran spesifik, langkah demi langkah yg
mengarah pd pencapaian tujuan & penghilangan etiologi utk
diagnosa keperawatan.
Suatu hasil adalh perubahan dlm status klien yg dpt diukur dlm
berespon terhdp asuhan keperawatan (Carpenito, 1995)
 Hasil yg diharapkan mempunyai beberapa fungsi, ditetapkan
sebelum diagnosa dipilih, hasil yg diperkirakan memberikan arahan
utk aktivitas keperawatan (Gordon, 1994)
 Hasil yg diharapkan diturunkan dari tujuan jangka pendek & jangka
panjang yg berpusat pd klien & didasarkan pd diagnosa
keperawatan yg dikembangkan.
Contoh Penetapan Tujuan dgn Hasil Yg diharapkan
Dignosa Tujuan Hasil Yg
Keperawatan diharapkan
Bersihan jln Paru-paru klien Klien akan
napas tdk akan tetap bersih mengubah posisi,
efektif b/d sepanjang periode batuk dan napas
nyeri insisi pascaoperasi dlm setiap jam
Perubahan Klien akan Klien melakukan
perfusi mempertahankan latihan rentng
jaringan perfusi jaringan yg gerak aktif/2 jam
perifer b/d adekuat sampai sementara tetap
status vena waktu ditempat tidur
pasca operasi pemulangan Jari-jari klien
& risiko terhdp tetap hangat,
Pedoman utk Menulis Tujuan &
Hasil Yg Diharapkan
Pedoman tersebu berupa :
1. Faktor yg berpusat pd klien
2. Faktor tunggal
3. Faktor yg dpt diamati
4. Faktor yg dpt diukur
5. Faktor batasan waktu
6. Faktor mutual
7. Faktor realistik
Intervensi Keperawatan
 Adlh tindakan yg dirancang utk membantu klien dlm
beralih dr tingkat kes saat ini ketingkat yg diinginkan
dlm hasil yg diharapkan (Gordon, 1994)
 Adlh semua tindakan asuhan yg perawat lakukan atas
nama klien. Tindakan ini termasuk intervensi yg
diprakarsai oleh perawat, dokter atau intervensi
kolaboratif (Bulechek & Mc Closkey, 1985)
 Terdpt 3 kategori intervensi keperawatan :
1. Intervensi perawat (tindakan autonomi)
2. Intervensi dokter
3. Intervensi kolaboratif
 Pemilihan Intervensi Keperawatan berupa :
1. Karakteristik diagnosa keperawatan
2. Hasil yg diharapkan
3. Dasar riset
4. Kemingkinan utk dikerjakan
5. Keberterimaan klien
6. Kompetensi dari perawat
 Dlm memberikan intruksi keperawatan tipe instruksi
yg digunakan adlh :
1. Tipe diagnostik
2. Tipe teraupetik
3. Tipe penyuluhan
4. Tipe rujukan
Tahap Pelaksanaan (Implementasi)
 Merupakan langkah keempat dlm pros kep dgn
melaksanakan berbagai strategi keperawatan yg telah
direncanakan dlm rencana tindakan keperawatan
(Intervensi)
 Dlm pelaksanaan rencana tindakan terdapat 2 jenis
tindakan yaitu :
1. Tindakan mandiri (Independent)
2. Tindakan Kolaborasi (Interdependent)
 Proses implementasi terdiri dari lima tahap :
1. Mengkaji ulang klien
2. Menelaah & memodifikasi Renpra yg ada
3. Mengidentifikasi area bantuan
4. Mengimplementasi intervensi keperawatan
5. Mengkomunikasikan intervensi
Tahap Evaluasi
 Evaluasi merupakan langkah terakhirdr pros kep dgn
cara melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dari
rencana keperawatan tercapai atau tdk.
 Kemampuan yg harus dimiliki perawat :
1. Memahami respon terhdp intervensi keperawatan
2. Menggambarkan kesimpulan ttg tujuan yg dicapai
3. Menghubungkan tindakan keperawatan pd kriteria hasil
 Jenis evaluasi
1. Evaluasi formatif : Evaluasi yg dilakukan pd saat memberikan
intervensi dgn respon segera
2. Evaluasi sumatif : Merupakan rekapitulasi dr hasil observasi &
analisis status pasien pd waktu ttt berdasarkan tujuan yg
direncanakan pd tahap perencanaan
 Utk mengevaluasi secara objektif tingkat keberhasiln
dlm mencapai tujuan, perawat harus menggunakan
langkah berikut :
1. Meneliti pernyataan tujuan utk mengidentifikasi perilaku
atau respon klien yg benar-benar diinginkan
2. Kaji klien terhdp adanya perilaku atau respon tsb
3. Bandingkan kriteria hasil yg telah ditetapkan dgn perilaku
atau respon yg ditemukan
4. Nilai tingkat kesamaan antara kriteria hasil & perilaku atau
respon
5. Jika terdpt ketdksamaan atau hanya sebagaian sama
antara kriteria hasil & perilaku atau respon, apakah
hambatannya? Mengapa terjadi ketdksamaan?

Anda mungkin juga menyukai