Anda di halaman 1dari 32

KONSEP ASUHAN

KEPERAWATAN GERONTIK

NUR HASANAH, S.Kep,Ns, M.KM


Pengkajian Keperawatan Gerontik

• Pengkajian langkah awal dalam proses keperawatan yang meliputi pengumpulan


data dan analisa data, sehingga menghasilkan diagnosa keperawatan
• Tujuan pengkajian yaitu:
1. Menentukan kemampuan pasien untuk memelihara dirinya sendiri
2. Melengkapi dasar-dasar rencana perawatan individu
3. Membantu menghindarkan bentuk dan pandangan pasien
4. Memberi waktu kepada pasien untuk menjawab
• Pengkajian dilakukan menggunakan pengkajian data terfokus sesuai dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia, yaitu berdasarkan keluhan utama yang
menyebabkan individu mengunjungi layanan kesehatan.
• Pengkajian dapat dilakukan dengan cara memeriksa keluhan individu dengan
metode wawancara dan pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, perkusi, serta
auskultasi)
• Pengkajian difokuskan pada:
1. Pengkajian riwayat kesehatan, mencakup:
a. Respons dan persepsi klien terhadap status kesehatan
b. Riwayat penyakit masa lalu
c. Faktor risiko
d. Kemampuan mengatasi masalah
e. Riwayat penyakit keluarga
2.Pengkajian lingkungan sosial budaya, mencakup:
a. Status sosial ekonomi
b. Kondisi tempat tinggal
c. Ketersedian sumber-sumber yang dibutuhkan klien
d. Tersedianya dukungan keluarga
e. Fokus budaya yang mempengaruhi kesehatan
3.Pemeriksaan fisik dan status kesehatan pasien terbaru
4.Pengkajian kemampuan klien dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari
1.Pengkajian fisik
a. Klien lanjut usia masih aktif, yakni lansia dengan fisik yang masih mampu
mandiri dalam bergerak sehingga dapat melakukan apapun sendiri tanpa
bantuan orang lain
b. Klien lanjut usia pasif, yakni lansia dengan fisik yang mengalami
kelumpuhan atau sakit, sehingga membutuhkan orang lain dalam
melakukan aktivitas sehari-hari
a) Inspeksi
Inspeksi adalah tehnik pengkajian yang paling sering digunakani
Inspeksi berlanjut melalui wawancara dan pengkajian fisik dengan
berpedoman pada hal-hal berikut:
1) Penerangan untuk ispeksi warna, ukuran, tekstur dan mobilitas
2) Penerangan tangensial untuk kontur variasi pada permukaan tubuh
3) Perhatian simetri pada tubuh yang diperiksa atau sebaliknya
4) Observasi secara cermat, perhatian yang detail, dan catat hasil temuan
5) Perhatikan klien dalam mengikuti instruksi dan melakukan manuver untuk
memperoleh data kemampuan fungsional
b. Palpasi
Palpasi adalah pemeriksaan dengan cara meraba
Biasanya melalui sentuhan karakteristik tekstur tubuh, suhu, ukuran
ketajaman dan gerakan yang dibedakan dengan bagian tangan dan jari
berbeda
c.Perkusi
Perkusi adalah pemeriksaan dengan menggunakan ketukan jari
Untuk mengkaji klien dengan menyeluruh, perawat harus mampu melakukan
tiga teknik perkusi:
1) Perkusi tidak langsung
2) Perkusi langsung
3) Perkusi tumpul
d. Auskultasi
Auskultasi merupakan proses mendengarkan suara yang dihasilkan oleh
jaringan tubuh
Tehnik ini untuk mengkaji jantung paru, leher dan abdomen
2. Pengkajian psikologis
Untuk melakukan pengkajian psikologis, perawat dapat menggunakan acuan
sebagai berikut:
a. Apakah k lien mengenal masalah-masalah utamanya
b. Apakah klien mudah dalam menyesuaikan diri
c. Apakah lanjut usia sering mengalami kegagalan
d. Bagaimana sikap klien terhadap proses penuaan
e. Apakah klien merasa dibutuhkan atau tidak
f. Apakah harapan klien pada saat ini dan yang akan datang
g. Apakah klien berpandangan optimis dalam memandang suatu kehidupan
h. Bagaimana cara klien mengatasi stres yang dialami
i. Selain itu, kajilah mengenai fungsi kognitif daya ingat, proses pikir, alam perasaan, orientasi
dan kemampuan klien dalam penyelesaian masalah
3.Pengkajian sosial ekonomi
a. Dari mana sumber keuangan lanjut usia
b. Kegiatan organisasi apa yang dikuti lanjut usia
c. Bagaimana pandangan lanjut usia terhadap lingkungannya
d. Seberapa sering lanjut usia berhubungan dengan orang lain di luar rumah
e. Siapa saja yang mengunjunginya
f. Apa saja kesibukan lanjut usia dalam mengisi waktu luang
g. Dengan siapa klien tinggal
h. Seberapa besar ketergantungannya? Apakah dapat menyalurka hobi atau
keinginannya dengan fasilitas yang ada
4. Pengkajian spiritual
a. Apakah klien teratur melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanya
b. Apakah klien sering mengikuti kegiatan keagamaan
c. Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalah
d. Apakah lanjut usia terlihat sabar dan tenang
Diagnosis Keperawatan Gerontik

Ada tiga komponen utama dalam suatu pernyataan yang telah dirujuk
sebagai PES
P : diidentifikasi sebagai masalah (problem) kesehatan
E : menunjukan (etiologi) penyebab dari problem kesehatan
S : menggambarkan sekelompok tanda dan gejala (sign)
Rencana Dan Intervensi Keperawatan Gerontik

1. Tujuan perencanaan
a. Tujuan umum
1) Sebagai alat komunikasi antara sesama anggota perawatan dan antar-tim kesehatan lainnya
2) Untuk meningkatkan kesinambungan asuhan keperawatan terhadap klien
3) Mendokumentasikan proses dan kriteria hasil asuhan keperawatan yang akan dicapai
b. Tujuan administratif
1) Untuk mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok
2) Untuk membedakan tanggung jawab perawat dan profesi kesehatan yang lain
3) Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evakuasi keperawatan
4) Untuk menyediakan kriteria klasifikasi klien
c. Tujuan klinik
1) Menyediakan suatu pedoman penulisan
2) Mengkomunikasikan dengan staf perawat, apa yang diajarkan, apa yang diobservasi
dan apa yang dilaksanakan
3) Menyediakan kriteria hasil sebagai pengulangan dan evalusi keperawatan
4) Recana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, keluarga dan tenaga
kesehatan lainnya untuk melaksanakan tindakan
2. langkah-langkah perencanaan
a. Menentukan prioritas
a) Prioritas tinggi
 Prioritas yang berdasarkan diagnosa keperawatan dapat mengakibatkan ancaman bagi klien
b) Prioritas menengah
 Prioritas ini mencakup kebutuhan klien yang tidak mengancam kehidupan
c) Prioritas rendah
 Mencakup kebutuhan yang tidak secara langsung berhubungan dengan suatu penyakit spesifik
b. Menetapkan tujuan
Tujuan asuhan keperawatan adalah sasaran yang ingin dicapai dalam
pemberian intervensi terhadap dua tipe tujuan dan harus dicapai
Kriteria yang harus diperhatiakan dalam menetapkan tujuan keperawatan:
1) Berfokus kepada klien
2) Jelas dan singkat
3) Dapat diukur dan diobservasi
4) Waktu relatif dibatasi (jangka pendek, menengah dan panjang)
5) Realistik untuk kemampuan/kondisi klien dalam waktu seperti yang ditetapkan
6) Realistik untuk tingkat pengalaman dan ketrampilan perawat
7) Ditentukan bersama oleh perawat dan klien
8) Tujuan harus sejalan dan menyokong terapi lain
c. Menentukan kriteria hasil
Kriteria hasil untuk diagnosa keperawatan mewakili status kesehatan klien
yang dapat dicapai atau dipertahankan melalui rencana tindakan yang
mandiri, sehingga dapat membedakan antara diagnosis keperawatan dan
masalah kolaburatif
Pedoman penulisan kriteria hasil:
1) Berfokus pada kien
2) Singkat dan jelas
3) Dapat diobservasi dan dan diukur untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan
4) Ada batas waktunya
5) Realistik
6) Ditentukan oleh perawat dan klien
d. Menentukan rencana tindakan
Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi untuk membantu klien
dalam mencapai kriteria hasil
Rencana keperawatan mendefinisikan suatu aktivitas yang diperlukan untuk
membatasi faktor-faktor pendukung terhadap suatu permasalahan
Komponen yang harus diperhatikan untuk menghindari keracuan dalam rencana
tindakan
1) Waktu
Semua rencana keperawatan harus diberi waktu untuk mengidentifikasikan tanggal
dilaksanakan, mis: pertahankan tungkai kanan tetap dalam posisi istirahat selama 24 jam

2) Menggunakan kata kerja


Semua rencana tindakan keperawatan secara jelas menjabarkan setiap kegiatan, mis: lakukan
kompres dingin selama 20 menit

3) Fokus pada pertanyaan


Spesifik pada pertanyaan “who, what, where, when, whice, and how”: siapa, apa, diamana,
kapan, yang mana,dan bagaimana
e. Perencanaan pemulangan
Perawat juga harus mempertimbangkan kebutuhan yang akan datang bagi
pasien, khususnya pemulangan dari fasilitas perawatan kesehatan
f. Dokumentasi
Dokumentasi rencana tindakan keperawatan merupakan penulisan rencana
tindakan keperawatan dalam suatu bentuk yang bervariasi guna
mempromosikan perawatan, meliputi:perawatan individu, perawatan yang
kontinu, komunikasi dan evaluasi
Karakteristik dokumentasi rencana keperawatan:
1) Ditulis oleh perawat
2) Dilaksanakan setelah kontak pertama kali dengan pasien
3) Diletakkan ditempat strategis (mudah didapatkan)
4) Informasi yang baru
Evaluasi

Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan


perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati
tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan
Perawat pertama-tama perlu melakukan pengkajian dasar dalam tahap
evaluasi ini, yang kemudian dianjurkan selama melakukan kontak dengan
klien
1. Fungsi evaluasi
a. Memastikan perkembangan klien lansia
b. Menakar produktivitas, efesiensi dan efektivitas tindakan
c. Sebagai ukuran untuk meningkatkan kualitas keperawatan
d. Memastikan penilaian langsung dari klien terkait proses keperawatan yang berjalan
2. Tahapan Evaluasi
a. Mengidentifikasi kriteria dan standar evalusi
b. Mengumpulkan data untuk menentukan apakah kriteria dan standar telah terpenuhi
c. Menginterpretasi dan meringkas data
d. Mendokumentasikan temuan dan sikap pertimbangan klinis
e. Menghentikan, meneruskan, atau merivisi rencana perawatan
3. Tehnik evaluasi
Teknik ini dilakukan dengan mengamati perilaku dan keadaan klien demi
memperoleh data tentang perkembangan kesehatannya
Observasi bisa dengan hanya melihat atau disertai kontak lain semisal
sentuhan
Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi:
1. Amati dengan cermat aspek fisik, psikis dan spiritual klien
2. Hasil pengamatan perlu dicatat secara rinci dalam buku catatan khusus
3. Dalam observasi perawat tidak harus menjelaskan secara detail kepada
klien mengenai hasil amatan perawat.

Anda mungkin juga menyukai