Anda di halaman 1dari 19

PROSES KEPERAWATAN

PERENCANAAN KEPERAWATAN
Oleh MUBIN BARID,S.Kep,Ners
Defenisi Perencanaan
Keperawatan Menurut Ahli
 Rencana asuhan keperawatan adalah catatan yang berisi tentang intervensi dan
rencana keperawatan.(Hunt Jeniffer dan Mark)
 Rencana asuhan keperawatan adalahpengkajian dan pengidentifikasian masalah
yang sistematis, penentuan tujuan, serta strategi pelaksanaan pemecahan
masalah.(Mayer)
 Perencanaan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan
yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien.(Pusdiklat
DJJ Keperawatan keperawatan )
 Rencana pelayanan keperawatan adlah tindakan yang dilakukan ketikan
memberikan pelayanan keperawatan kepada seseorang.(Lu Verne RN. M. Dkk)
 Perencanaan keperawatan adalah perumusan tujuan, tindakan, dan penilaian
rangkaian asuhan keperawatan pada pasien/klien berdasarkan analisa pengkajian
agar masalah kesehatan dan keperawatan pasien dapat diatasi.(Zaidin Ali )
TUJUAN PERENCANAAN
Tujuan rencana keperawatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu tujuan administratif
dan tujuan klinik(Carpenito, 2000)
1. Tujuan administratif
a. Untuk mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok.
b. Untuk membedakan tanggung jawab perawat dan profesi kesehatan yang lain.
c. Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi
keperawatan.
d. Untuk menyediakan kriteria klasifikasi klien.
2. Tujuan klinik
a. Menyediakan suatu pedoman penulisan.
b. Mengkomunikasikan dengan staf perawat, apa yang diajarkan, apa yang
diobservasi dan apa yang dilaksanakan.
c. Menyediakan kriteria hasil sebagai pengulangan dan evaluasi keperawatan.
d. Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, keluarga, dan
tenaga kesehatan lainnya untuk melaksanakan tindakan.
LANGKAH-LANGKAH
PERENCANAAN
1. Menentukan Prioritas
2. Menetapkan Tujuan
3. Menentukan Kriteria Hasil
1. Menentukan Prioritas

 Salah satu sistem yang bisa digunakan adalah hirarki “kebutuhan


manusia”(Lyer et al., 1996)
 Dengan mengidentifikasi prioritas kelompok diagnosa keperawatan dan
masalah kolaburatif, perawat dapat memprioritaskan peralatan yang
diperlukan.
 Perbedaan antara prioritas diagnosa dan diagnosa yang penting menurut
Capernito(2000) adalah :
a. Diagnosa Prioritas adalah diagnosa keperawatan atau masalah
keperawatan, jika tidak diatasi saat ini, akan berdampak buruk terhadap
keadaan fungsi dan status kesehatan.
b. Diagnosa Penting adalah diagnosa keperawatan atau masalah
kolaboratif dimana intervensi dapat ditunda utnuk beberapa saat tanpa
bedampak terhadap status fungsi kesehatan.
Beberapa hirarki yang bisa digunakan untuk
menentukan prioritas perencanaan
Hirarki Maslow
Maslow(1943) menjelaskan kebutuhan manusia dibagi menjadi lima tahapan yaitu :
a. Fisiologis
b. Rasa aman dan nyaman
c. Sosial
d. Harga diri
e. Aktualisasi diri.
Kebutuhan fisiologis biasanya menjadi prioritas utama bagi klien dibanding kebutuhan yang
lain.
Hirarki Kalish
Kalish(1983) lebih jauh menjelaskan kebutuhan maslow dengan berbagai macam
perkembangan, yaitu :
a. Kebutuhan bertahan hidup : makanan, udara, air, suhu, istirahat, eliminasi,
penghindaran nyeri.
b. Kebutuhan stimuli : seks, aktivitas, eksplorasi, manipulasi, kesenangan baru.
c. Kebutuhan keamanan : keselamatan, keamanan, kedekatan.
d. Mencintai, memiliki, kedekatan
e. Penghargaan, harga diri.
f. Aktualisasi diri.
Menetapkan tujuan

Tujuan perawatan Merupakan pedoman yang


luas/umum dimana pasien diharapkan mengalami
kemajuan dalam berespon terhadap tindakan.
Tujuan dibedakan menjadi 2

1. Tujuan jangka panjang


Tujuan jangka panjang adalah tujuan yang mengidentifikasi arah keseluruhan atau hasil
akhir perawatan. Tujuan ini tidak tercapai sebelum pemulangan. Tujuan jangka panjang
memerlukan perhatian yang terus menerus dari pasien dan/atau orang lain.
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam waktu yang lama, biasanya lebih dari satu
minggu atau satu bulan. Kriteria hasil dalam tujuan jangka panjang ditujukan pada unsur
“problem/masalah” dalam diagnosa keperawatan.Misalnya : pasien mampu
mempertahankan kontrol kadar gula darah satu kali dalam satu minggu selama dua bulan
pertama pasca perawatan di rumah sakit.
2. Tujuan jangka pendek
Tujuan jangka pendek adalah tujuan yang harus dicapai sebelum pemulangan. Misalnya :
rasa nyeri pasien berkurang/hilang setelah dilakukan tindakan perawatan selama 2×24
jam.
tujuan yang diharapkan bisa dicapai dalam waktu yang singkat, biasanya kurang dari satu
minggu.
Tujuan jangka pendek ditujukan pada unsur E/S( etiologi, tanda dan gejala) dalam
diagnosa keperawatan aktual/resiko.
Menentukan kriteria hasil

Kriteria hasil untuk diagnosa keperawatan mewakili


status kesehatan klien yagn dapat dicapai atau
dipertahankan melalui rencana tindakan yang
mandiri, sehingga dapat membedakan antara
diagnosa keperawatan dan masalah kolaburatif.
Menurut Gordon(1994), komponen kriteria hasil
yang penting dalam kriteria hasil adalah apakah
intervensi keperawatan dapat dicapai.
Pedoman penulisan kriteria hasil :
a. Berfokus pada klien
Kriteria hail ditujukan pada klien yag harus menunjukan apa yang
akan dilakukan lien, kapan, dan sejauh mana tindakan akan bisa
dilaksanakan
(SMART)
S : (Spesifik)tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti
ganda)
M : (Measurable)harus dapat diukur, dilihat, didengar, diraba,
dirasakan dan dibau)
A : (Achievable) Tujuan harus dapat dicapai
R : (Reasonable) tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah
T : (time)batasan waktu/tujuan keperawatan)
coun’t
b. Singkat dan jelas.
Menggunakan kata-kata yang singkat dan jelas sehingga akan
memudahkan perawat untuk mengidentifikasikan tujuan dan rencana
tindakan.
c. Dapat diobservasi dan diukur untuk menentukan keberhasilan atau
kegagalan.
Tujuan yang dapat diobservasi dan diukur meliputi pertanyaan “apa”dan “
sejauh mana”.contoh kata kerja yang bisa diukur meliputi ; menyatkan,
melaksanakan, mengidentifikasi, adnaya penurunan dalam……., adanya
peningkatan pada……., tidak adanya……. Contoh kata kerja yang tidak
dapat diukur melalui penglihatan dan suara adalah : menerima,
mengetahui, menghargai dan memahami.
d. Ada batas waktunya.
e. Realistik.
Kriteria hasil harus dapat dicapai sesuai dengan sarana dan prasarana
yang tersedia, meliputi : biaya, peralatan, fasilitas, tingkat
pengetahuan, affek emosi dan kondisi fisik. Jumlah staf perawat harus
menjadi satu pertimbangan dalam penyusunan tujuan dan kriteria
hasil.
f. Ditentukan oleh perawat dan klien.
setelah menentukan diagnosa keperawatan yang ditentukan, perlu
dilakukan diskusi antara perawat dan klien untuk menentukan kriteria
hasil dan rencana tindakan utnuk memvalidasi.
Penulisan kriteria hasil mencakup semua respon manusia, meliputi :
kognitif(pengetahuan), afektif(emosi dan perasaan), psikomotor dan
perubahan fungsi tubuh(keadaan umum dan fungsi tubuh serta gejala)
Menentukan Rencana Tindakan

Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi


untuk membantu klien dalam mencapai kriteria hasil.
Rencana mendefinisikan suatu aktifitas yang diperlukan
untuk membatasi faktor-faktor pendukung terhadap
suatu permasalahan.
Bulecheck & McCloskey (1989) menyatakan bahwa
intervensi keperawatan adalah suatu tindakan langsung
kepada klien yang dilaksanakan oleh perawat. Tindakan
tersebut meliputi tindakan independen keperawatan
berdasarkan diagnosa keperawatan, tindakan medis
Komponen Rencana Tindakan Keperawatan

1. waktu.
Semua rencana keperawatan harus diberi waktu untuk
mengidentifikasikan tanggal dilaksanakan, misalnya :
pertahankan tungkai kanan tetap dalam posisi istirahat selama
24 jam
2. Menggunakan kata kerja
Semua rencana tindakan keperawatan secara jelas menjabarkan
setiap kegiatan, misalnya : lakukan kompres dingin selama 20
menit.
3. Fokus pada pertanyaan
Spesifik pada pertanyaan “who, what, where, when, which, and
how..” : siapa, apa, dimana, kapan, yang mana, dan bagaimana.
Karakteristik Rencana Tindakan
Keperawatan (ANA, 1973)
1. Konsisten dengan rencana tindakan.
2. Berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah(rasional)
3. Berdasarkan situasi individu klien.
4. Digunakan untuk menciptakan suatu situasi yang
aman dan terapeutik.
5. Menciptakan suatu situasi pengajaran.
6. Menggunakan saran yang sesuai
Dokumentasi

 Dokumentasi rencana tindakan


keperawatan merupakan penulisan
encana tindakan keperawatan dalam
suatu bentuk yang bervariasi guna
mempromosikan perawatan yang
meliputi : perawatan individu, perawatan
yang kontinyu, komunikasi, dan
evaluasi(Bower, 1982)
Karakteristik Dokumentasi
Rencana Keperawatan
1. Ditulis oleh perawat
Rencana tindakan keperawatan disusun dan ditulis oleh perawat profesional
yang mempunyai dasar pendidikan yang memadai.
2. Dilaksanakan setelah kontak pertama kali dengan pasien.
Setelah kontak pertama kali dengan pasien/pengkajian merupakan waktu
yang tepat dilakukan dokumentasi diagnosa aktual atau resiko, kriteria hasil
dan rencana tindakan.
3. Diletakkan di tempat yang strategis(mudah didapatkan).
Bisa diletakkan dicatatan medis klien, di tempat tidur atau di kantor
perawat. Hal ini darus dilakukan karena rencana tindakan ini disediakan
untuk semua tenaga kesehatan yagn ada.
4. Informasi yang baru.
Semua komponen rencana tindakan harus selalu diperbaharui. Hal ini
ditujukan agar waktu perawat bisa dipergunakan secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai