Anda di halaman 1dari 11

Satuan Acara Penyuluhan

SENAM HAMIL

Disusun Oleh :
Maman Suparman NIM 105070209111052
Nasrullah NIM 105070209111
Yanti Rosdiana NIM 105070209111

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Satuan Acara
Penyuluhan (SAP) untuk memenuhi tugas Praktek Klinik Komunitas
Dalam penyusunan Satuan Acara Penyuluhan ini kami menyadari
keterbatasan pengalaman maupun pengetahuan serta waktu yang tersedia
sehingga kami yakin dalam Satuan Acara Penyuluhan kami ini masih
banyak kekurangan. Namun demikian kami telah berusaha secara
maksimal dengan memanfaatkan bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu perkenankan pada kesempatan ini kami menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
 dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG (K) selaku Pembina Yayasan
STIKES Kendedes Malang.
 drg. Suharwati selaku Ketua Yayasan STIKES Kendedes Malang.
 Sri Untari, AMd. Keb. S.Pd, M.Kes ketua STIKES Kendedes
Malang
 Indah Mauludiyah, SST. MPH selaku ketua Prodi Kebidanan
STIKES Kendedes Malang
 Sunaeni,SST.M.Keb selaku dosen pembimbing akademik
 Fritanti,Amd.Keb selaku pembimbing klinik posyandu sukorejo
gondanglegi
 Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan baik moril
maupun materiil
 Teman – teman yang telah membantu proses pembuatan tugas ini
Penulis menyadari bahwa Satuan Acara Penyuluhan yang kami
buat masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang
mendukung sangat penulis harapkan demi perbaikan tugas kami
berikutnya.

Malang, Juni 2011


Penulis
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Senam Hamil


Waktu : ± 45 Menit
Tempat : Poli Hamil RSSA Malang
Sasaran : Ibu Hamil
Penyaji : Mahasiswa

I. TUJUAN
I.1 TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Pada akhir penyuluhan peserta dapat mengetahui tentang aktifitas
untuk menjaga kebugaran selama hamil.

I.2 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Ibu – ibu dapat mengetahui tentang :
 Batasan aktifitas saat hamil
 Aktitas yang diperlukan saat hamil
 Pertimbangna tentang olahraga saat hamil
 Tata cara posisi dasar senam hamil

II. SASARAN
Para ibu hamil

III. MATERI PENYULUHAN


1. Batas aktivitas saat hamil
2. Aktivitas yang diperlukan saat hamil
3. Pertimbangan tentang olahraga saat hamil
4. Tata cara posisi dasar senam hamil

IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Curah pendapat tentang aktifitas ibu – ibu peserta
V. MEDIA
Leaflet

VI. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktur
a. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di poli hamil
b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Peserta penyuluhan menyimak dengan seksama tentang materi
yang disampaikan
b. Peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan tentang hal / materi
yang tidak di mengerti
c. Peserta penyuluhan dapat merespon/ menjawab pertanyaan/ umpan
balik materi yang diberikan oleh pemberi materi
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan memehami tentang proses aktifitas untuk menjaga
kebugarannya saat hamil
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Pelaksanaan Evaluasi
1 5 menit Pembukaan Peserta
 memperkenalkan diri mengidentifikasi
 menjelaskan tujuan dari mahasiswa sebagai
penyuluhan penyuluh, dan
 menyebutkan judul materi memberi feedback
yang akan di berikan dalam 5 menit

2 25 menit Penyampaian materi Peserta penyuluhan


 batasan aktifitas saat hamil memperhatikan dan
 aktitas yang diperlukan saat bertanya
hamil
 pertimbangna tentang
olahraga saat hamil
 tata cara posisi dasar senam
hamil

3 10 menit Evaluasi Peserta mengerti


 peserta penyuluhan dan telah
menyimak dengan seksama menyimak dengan
tentang materi yang baik
disampaikan
 peserta penyuluhan
mengajukan beberapa
pertanyaan tentang hal
/materi yang tidak di
mengerti
 peserta penyuluhan dapat
merespon / menjawab
pertanyaan /u mpan balik
materi yang diberikan oleh
pemberi materi

4. 5 menit Penutup Peserta merasa


sampai  Membacakan kesimpulan puas sangat senang
selesai dan mengakhiri dengan
salam
MATERI PENYULUHAN

1. Batasan Aktifitas Saat Hamil

Jangan memaksakan diri dan jangan jadikan aktivitas ini sebagai


keharusan. Bagaimana pun juga kondisi perempuan yang sedang hamil
berbeda
Pastikan kondisi ibu hamil sedang benar-benar sehat dan sama
sekali tidak mengalami gangguan kehamilan. Misalnya, ibu hamil tidak
mengalami perdarahan atau kejang perut

2. Aktitas Yang Diperlukan Saat Hamil

Sangat dianjurkan agar ibu mencari aktivitas apa pun yang dapat
meredakan gejolak perubahan psikis. Bisa dengan menjahit, melukis,
bermain musik, atau apa pun. Umumnya, ibu yang aktif di luar rumah bisa
mengatasi berbagai perubahan psikisnya tersebut dengan lebih baik.

3. Pertimbangan Tentang Olahraga Saat Hamil

Detak jantung ibu hamil umumnya meningkat sekitar 20 persen.


Mengecek detak jantung di sela olahraga perlu dilakukan agar kenaikan
tak melebihi batas aman. Sebelum olahraga, pemanasan dengan berjalan
kaki 15-20 menit sebaiknya juga dilakukan. Ketika berolahraga rasakan
sinyal tubuh. tidak memaksakan diri, dan segera beristirahat bila terasa
letih. The Canadian Society for Exercise Physiology and Society of
Obstetricians and Gynecologists of Canada memberi panduan batas
maksimal detak jantung bagi wanita hamil, sebagai berikut : Wanita hamil
berumur kurang dari 20 tahun, detak jantung maksimal antara
140-155/menit., wanita hamil usia antara 20-29 tahun, detak jantung
maksimalnya yaitu 135-150/menit., wanita hamil usia 30-39 tahun detak
jantung maksimalnya 130-145/menit dan wanita hamil usia lebih dari 40
tahun, detak jantung maksimal saat berolahraga yaitu 125-140/menit.
Berhentilah berolahraga, dan segera hubungi dokter bila
mengalami kondisi berikut ini:
− Sakit, apa pun itu
− Pendarahan vagina.
− Pusing, sakit kepala ringan.
− Kesulitan bernapas.
− Sesak napas hebat.
− Kontraksi rahim.
− Sakit kepala.

4. Tata Cara Posisi Dasar Senam Hamil

Gerakan Senam Hamil Untuk melakukan gerakan senam hamil,


Anda dapat mengikuti petunjuk berikut ini:
4.1. Melatih Otot Kaki
Manfaat : memperlancar sirkulasi darah di kaki dan mencegah
pembengkakan pada pergelangan kaki.
 Duduklah dengan posisi kedua lutut diluruskan, tubuh bersandar
pada kedua lengan yang diletakkan di belakang pantat.
 Tegakkan kedua telapak kaki dengan lutut menekan kasur.
Kemudian tundukkan kedua telapak kaki bersama jari-jarinya.
Ulangi beberapa kali.
 Hadapkan kedua telapak kaki satu sama lain dengan lutut tetap
menghadap ke atas, kembalikan ke posisi semula. Ulangi terus
sebanyak beberapa kali.
 Kedua telapak kaki digerakkan turun ke arah bawah, lalu
gerakan membuka ke arah samping, tegakkan, kembali, dan
seterusnya.
 Kedua telapak kaki buka dari atas ke samping turunkan,
hadapkan, kembali ke posisi semula, dan seterusnya
4.2. Melatih Otot Panggul
Manfaat:
Mengembalikan posisi panggul yang berat ke depan,
mengurangi dan mencegah pegal-pegal, sakit pinggang dan
punggung serta nyeri di pangkal paha Tidur terlentang, kedua lutut
dibengkokkan. Letakkan kedua tangan di samping badan.
Tundukkan kepala dan kerutkan pantat ke dalam hingga terangkat
dari kasur. Kemudian kempeskan perut hingga punggung menekan
kasur. Rasakan tonjolan tulang panggul bergerak ke belakang.
Lemaskan kembali dan rasakan tonjolan tulang bergerak kembali ke
depan. Ulangi gerakan ini 15-30 kali sehari.

4.3. Melatih Otot Betis


Manfaaat:
Mencegah kejang di betis. Berdiri sambil berpegangan pada
benda yang berat dan mantap. Posisikan ibu jari dan jari-jari lain
menghadap ke atas. Regangkan kaki sedikit dengan badan lurus dan
pandangan lurus ke depan. Tundukkan kepala seraya berjongkok
perlahan sampai ke bawah tanpa mengangkat tumit dari lantai.
Setelah jongkok, lemaskan bahu. Kempeskan perut, kemudian
perlahan kembalilah berdiri tegak, lepaskan kerutan. Lakukan enam
kali dalam sehari

4.4. Melatih Otot Pantat


Manfaat:
Mencegah timbulnya wasir saat mengejan. Tidur terlentang
tanpa bantal, kedua lutut dibengkokkan dan agak diregangkan.
Dekatkan tumit ke pantat dengan kedua tangan di samping badan.
Kerutkan pantat ke dalam sehingga lepas dari kasur, angkat panggul
ke atas sejauh mungkin. Kemudian, turunkan perlahan (pantat masih
berkerut), lepaskan kerutan, dsb. Ulangi enam kali sehari. Latihan
Anti Sungsang Kegunaan: mempertahankan dan memperbaiki posisi
janin agar bagian kepala tetap di bawah. Ambil posisi merangkak,
kedua lengan sejajar bahu, kedua lutut sejajar panggul dan agak
diregangkan. Kepala di antara kedua tangan, tolehkan ke kiri atau ke
kanan. Letakkan siku di atas kasur, geser siku sejauh mungkin ke
kiri dan ke kanan hingga dada menyentuh kasur. Lakukan sehari 2
kali selama 15 - 20 menit/kali.

4.5. Melatih Pernafasan


Semua gerakan latihan pernapasan di bawah ini sebaiknya
dilakukan setiap hari di pagi hari sesudah bangun tidur dan malam
hari sebelum tidur.
 Pernafasan perut
Manfaat : melemaskan dinding perut agar mudah diperiksa oleh
dokter/bidan
− Tidurlah terlentang dengan satu bantal, kedua lutut
dibengkokkan dan dibuka kurang lebih 20 cm. Letakkan
kedua telapak tangan di atas perut di sekitar pusat sebagai
perangsang. Keluarkan napas dari mulut (tiup) sembari
tangan menekan perut ke dalam. Tarik napas dari hidung
dengan mulut tertutup, perut mengembang mendorong
kedua tangan ke atas. Perhatikan bahwa gerakan pernafasan
dilakukan dengan perut (jadi dada tidak ikut kembang
kempis).

 Pernafasan iga
Manfaat : mendapatkan oksigen sebanyak mungkin
− Tidur terlentang (seperti pada pernapasan perut), letakkan
kedua tangan dalam posisi mengepal di iga sebagai
perangsang. Bernapaslah seperti pada pernapasan perut
dengan perkecualian tangan menekan iga ke dalam dan iga
mengembang mendorong kedua tangan ke arah samping
luar.

 Pernapasan dada
Manfaat : mengurangi rasa sakit saat bersalin.
− Tidur terlentang (seperti pada pernapasan perut), letakkan
kedua tangan di dada bagian atas. Keluarkan napas dari
mulut (tiup) dengan tangan menekan dada ke arah dalam.
Tarik napas dari mulut dengan mulut terbuka, dada
mengembang mendorong ke dua tangan ke atas.

 Pernapasan panting (pendek-pendek dan cepat)


Manfaat :
Menghilangkan lelah sesudah mengejan, serta
dilakukan juga saat ibu sudah merasa ingin mengejan sementara
pembukaan belum lengkap, supaya jalan lahir tidak bengkak
atau robek. Pernapasan ini menyerupai pernapasan dada, hanya
saja irama pernapasan lebih cepat dengan gerakan napas
dihentikan separuhnya (bernapas tidak terlalu dalam, pendek-
pendek saja).
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga,


Jakarta, 1993.

Markum, A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta, 1991

Riordan, J and Auerbach, Kathleen, Pocket Guide to Breastfeeding and Human


Lactation, Jones & Bartett Pub. Boston, 1996

Sacharin, Rosa M., Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2, EGC, Jakarta, 1994

Mansjoer, A, dkk, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Media Aesculapius,


Jakarta.

WHO, 1993, Kader Kesehatan Masyarakat, alih bahasa Adi Heru S, EGC,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai