Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

Asuhan Keperawatan
DENGAN KEJANG Pada Anak Dengan
DEMAM
Penyakit Morbili (campak)
Oleh
Siskawati Amri, S.Kep.MKM
Oleh
Siskawati Amri, S.Kep.Ns.MKM
DEFENISI
Morbili adalah penyakit virus akut, menular yang
ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium prodormal
( kataral ), stadium erupsi dan stadium konvalisensi, yang
dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan
bercak koplik ( Ilmu Kesehatann Anak Edisi 2, th 1991.
FKUI ).
Morbili adalah penyakit anak menular
yang lazim biasanya ditandai dengan
gejala-gejala utama ringan, ruam serupa
dengan campak ringan atau demam,
scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi
( Ilmu Kesehatan Anak vol 2, Nelson, EGC,
2000)
Etiologi
Penyebabnya adalah virus morbili yang terdapat
dalam sekret nasofaring dan darah sealma masa
prodormal sampai 24 jam setelah timbul bercak-
bercak. Virus ini berupa virus RNA yang termasuk
famili Paramiksoviridae, genus Morbilivirus.
Cara penularan dengan droplet infeksi.
.
Manifestasi klinis
Masa   tunas/inkubasi   penyakit   berlangsung
kurang   lebih   dari   10-20   hari   dan
kemudian timbul gejala-gejala yang dibagi
dalam 3 stadium
1. Stadium kataral (prodormal)
2. Stadium erupsi
3. Stadium konvalesensi
Tanda dan gejala
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari
setelah terinfeksi, yaitu berupa: – Panas
badan – nyeri tenggorokan] – hidung meler
( Coryza ) – batuk ( Cough ) – Bercak Koplik –
nyeri otot – mata merah ( conjuctivitis )2-4
hari kemudian muncul bintik putih kecil di
mulut bagian dalam (bintik Koplik). Ruam
(kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal
muncul 3-5 hari setelah timbulnya gejala
diatas.
Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam
kemerahan yang mendatar) maupun
papula (ruam kemerahan yang menonjol).
Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu
di depan dan di bawah telinga serta di
leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2
hari, ruam menyebar ke batang tubuh,
lengan dan kaki, sedangkan ruam di wajah
mulai memudar.
Penatalaksanaan 
○ Pemberian vitamin A
○ Istirahat baring selama suhu meningkat,
pemberian antipiretik
○ Pemberian antibiotik pada anak-anak yang
beresiko tinggi
○ Pemberian obat batuk dan sedativum
Pencegahan / perawatan dirumah
• Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi
rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan
dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan
campak Jerman (vaksin MMR/mumps, measles,
rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan
atas.
• Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan
pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis
pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis
kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
Komplikasi 
– Otitis media akut- Pneumonia /
bronkopneumoni
– Encefalitis
– Bronkiolitis
– Laringitis obstruksi dan laringotrakkhetis
Pengobatan
Terdapat indikasi pemberian obat sedatif,
antipiretik untuk mengatasi demam tinggi. 
Istirahat   ditempat   tidur   dan   pemasukan  
cairan   yang   adekuat.  Mungkin diperlukan
humidikasi ruangan bagi penderita laringitis
atau batuk mengganggu dan lebih baik
mempertahanakan suhu ruangan yang hangat.
Askep Teoritis
Pengkajian
Konsep Asuhan Keperawatan Pasien Penderita Morbili
I.Pengkajian
A.Identitas diri :
B.Pemeriksaan Fisik :
1.Mata : terdapat konjungtivitis, fotophobia
2.Kepala : sakit kepala
3.Hidung : Banyak terdapat secret, influenza, rhinitis/koriza,
perdarahan hidung (pada stad eripsi).
4.Mulut & bibir : Mukosa bibir kering, stomatitis, batuk, mulut terasa pahit.
5.Kulit : Permukaan kulit (kering ), turgor kulit, rasa gatal,
ruam makuler  pada  leher,  muka,   lengan dan kaki   (padastad.  Konvalensi),
evitema, panas (demam)
6.Pernafasan : Pola nafas, RR, batuk, sesak nafas,
wheezing, renchi,sputum
7.Tumbang : BB, TB, BB Lahir, Tumbuh kembang
R/ imunisasi.
8.Pola Defekasi : BAK, BAB, Diare
9.Status Nutrisi : intake – output makanan, nafsu
makanan
• C.Keadaan Umum : Kesadaran, TTV
Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman : peningkatan suhu tubuh b.d proses
inflamasi
2. Resiko kurang volume cairan b.d kehilangan sekunder
terhadap demam
3.Gangguan  kebutuhan   nutrisi   kurang   dari   kebutuhan  
tubuh   :   asupan makanan yang kurang b.d. anorexia
4.Gangguan pola nafas b.d inflamasi saluran nafas
5.Intoleransi aktivitas b.d. kelemahan umum
6.Gangguan persepsi sensori b.d radang konjungtiva
7.Gangguan integritas kulit b.d rash pada seluruh tubuh
8.Gangguan istirahat tidur b.d. rash pada seluruh tubuh,
deskuamasi rasa gatal
• Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman : peningkatan suhu tubuh bd proses
inflamasi
Data Subjektif : -Pasien mengeluh pusing
-Pasien mengeluh panas
Data Objektif :
• Suhu tubuh meningkat
• Pasien tampak gelisah
• Mukosa mulut kering
• Keringat berlebihan
• Frekuensi pernafasan meningkat
• Kejang · Takikardi
• Kulit terasa panas
Tujuan
Suhu tubuh normal dalam jangka waktu….
• Kriteria Hasil
-Suhu tubuh 36,6 – 37,4 0C
– Bibir lembab
– Nadi normal
– Kulit tidak terasa panas
– Tidak ada gangguan neurologis ( kejang )
– Aktivitas sisi kemampuan
• Intervensi Keperawatan
–   Identifikasi  penyebab  atau  factor  yang
dapat  menimbulkan  peningkatan   suhu
tubuh: dehidrasi, infeksi, efek obat,
hipertiroid.
– Observasi fungsi  neurologis :  status mental, 
reaksi terhadap stimulasi dan reaksi
pupil.
• Observasi cairan masuk dan keluar, hitung balance cairan
• Observasi tanda kejang mendadak
• Beri cairan sesuai kebutuhan bila tidak kontraindikasi
• Berikan kompres air hangat
• Berikan   cairan   dan   karbohidrat   yang   cukup   untk  
meningkatkan
• hipermetabolisme akibat peningkatan suhu.
• Anjurkan pasien  untuk mengurangi   aktivitas  yang
berlebihan  bila   suhu naik  /
• bedrest total.
• Anjurkan   dan  bantu  pasien   menggunakan   pakaian  
yang   mudah   menyerap keringat.
Kolaborasi :
– Pemberian anti piretik
– Pemberian anti biotic
– Pemeriksaan penunjang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai