Anda di halaman 1dari 27

TUGAS UJIAN

Disusun Oleh :
Farenthya Jessica Ramadhini
1102012083

Penguji :
dr. Bambang Suharto, Sp.A, MH.Kes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
RSUD ARJAWINANGUN
2016
1. Sebutkan sifat-sifat ruam morbili? (15 sifat)
- Ruam muncul pada stadium erupsi sekitar hari ke 4 infeksi
- Ruam pertama kali muncul dalam bentuk macula
- Ruam macula pertama kali muncul pada daerah lateral atas leher,belakang telinga dan
garis batas rambut
- Ruam muncul pada saat puncak gejala gangguan pernafasan atau saat suhu berkisar
39,5 derajat celcius
- Kemudian ruam berubah menjadi maculopapular yang menyebar ke leher
,wajah,lengan atas dan dada pada 24 jam pertama
- Kemudian ruam akan menjalar ke daerah punggung,abdomen,seluruh tangan,paha dan
terakhir kaki
- Pada saat ruam muncul di kaki ruam pada wajah akan menghilang di ikuti oleh bagian
tubuh lain sesuai urutan munculnya
- Pada saat ruam muncul akan tampak berwarna kemerahan yang hilang dengan
penekanan
- Saat ruam menghilang akan tampak berwarna kecoklatan yang tidak hilang dengan
penekanan
- Setelah ruam menyebar ke seluruh tubuh,maka ruam awal akan mengabur dan
munculnya hiperpigmentasi dan desquamasi
- Penyebaran hiperpigmentasi dan desquamasi akan sama seperti awal munculnya ruam
makulopapular.

Phillips C.S. 1983. Measles. In: Behrman R.E., Vaughan V.C. (eds) Nelson Textbook of
Pediatrics. 12th edition. Japan. Igaku-Shoin/Saunders. p.743

2. Apa yang dimaksud dengan dermatitis eksantematus/morbiloid?


Sekumpulan lesi pada beberapa area kulit yang terdiri dari macula eritema
(lesi kulit yang datar dimana terdapat perubahan warna kulit berupa bercak-bercak
kemerahan yang dapat berbatas tegas atau samar dibandingkan dengan kulit
sekitarnya dengan ukuran <0,5 cm yang terjadi akibat dilatasi pembuluh darah atau
ekstravasasi sel-sel darah merah ke permukaan kulit) dan papul (penonjolan di atas
permukaan kulit, sirkumkrip, dengan diameter 0,5 cm berisi zat padat) yang biasa di
sebut measles rash.

American Academy of Dermatology. Pdf (updated 16 maret 2011)

3. Pemeriksaan fisik pasti morbili di saat sebelum timbul ruam?


Mata : conjungtiva hiperemis, edema palpebral, lakrimasi akibat,
conjungtivitis, photofobia.
THT : Faring hiperemis keluarnya secret dari hidung, bercak koplik pada
mukosa bukalis yang berhadapan dengan molar bawah

bacterial and viral infection dalam : Rudolphs Pediatrics, edisi ke-19, Appleton and
Lange, Connecticut. Hal. 676-680.

4. Apa saja anamnesis untuk pasien yang datang dengan demam?


Anamnesisnya tanyakan tentang :
- Kebisaaan makanan dan minumannya, lingkungan sekitar, riwayat sebelumnya
- Waktu kejadian demam (pagi siang malam) dan naik turunnya demam
- Apakah pasien menggigil, kejang, kesadaran menurun, mencret, muntah, sesak
napas, perdarahan,
- Apakah timbulnya mendadak, remiten, intermiten, kontinu

Buku ajar diagnosis fisis pada anak Martondang et al

5. Sebutkan jenis-jenis demam bersama definisinya? (9 buah)


Tipe demam
- Demam kontinyu
Demam kontinyu atau sustained fever ditandai oleh peningkatan suhu tubuh
yang menetap dengan fluktuasi maksimal 0,4oC selama periode 24 jam. Fluktuasi
diurnal suhu normal biasanya tidak terjadi atau tidak signifikan
- Demam remitten

Demam remiten ditandai oleh penurunan suhu tiap hari tetapi tidak mencapai
normal dengan fluktuasi melebihi 0,5oC per 24 jam. Pola ini merupakan tipe
demam yang paling sering ditemukan dalam praktek pediatri dan tidak spesifik
untuk penyakit tertentu. Variasi diurnal biasanya terjadi, khususnya bila demam
disebabkan oleh proses infeksi.
- Demam intermitten

Pada demam intermiten suhu kembali normal setiap hari, umumnya pada pagi
hari, dan puncaknya pada siang hari. Pola ini merupakan jenis demam terbanyak
kedua yang ditemukan di praktek klinis.
- Demam hektik atau septic
Demam septik atau hektik terjadi saat demam remiten atau intermiten
menunjukkan perbedaan antara puncak dan titik terendah suhu yang sangat besar.
- Demam Quotidian

Demam quotidian, disebabkan oleh P. Vivax, ditandai dengan paroksisme


demam yang terjadi setiap hari.
- Demam double quotidian
Demam quotidian ganda (Gambar 4.)memiliki dua puncak dalam 12 jam
(siklus 12 jam)

Gambar 4. Demam quotidian

- Demam relapsing atau periodic

Demam periodik ditandai oleh episode demam berulang dengan interval


regular atau irregular. Tiap episode diikuti satu sampai beberapa hari, beberapa
minggu atau beberapa bulan suhu normal. Contoh yang dapat dilihat adalah
malaria (istilah tertiana digunakan bila demam terjadi setiap hari ke-3, kuartana
bila demam terjadi setiap hari ke-4) (Gambar 5.)dan brucellosis.

Gambar 5. Pola demam malaria


- Demam rekuren

Demam rekuren adalah demam yang timbul kembali dengan interval irregular
pada satu penyakit yang melibatkan organ yang sama (contohnya traktus
urinarius) atau sistem organ multipel.
- Demam bifasik
Demam bifasik menunjukkan satu penyakit dengan 2 episode demam yang
berbeda (camelback fever pattern, atau saddleback fever). Poliomielitis
merupakan contoh klasik dari pola demam ini. Gambaran bifasik juga khas untuk
leptospirosis, demam dengue, demam kuning, Colorado tick fever, spirillary rat-
bite fever (Spirillum minus), dan African hemorrhagic fever (Marburg, Ebola, dan
demam Lassa).
Clinical manual of fever in children el radhi 2009 et al

6. Apa nama lain dari morbili?


Nama lain campak adalah measles, morbilli, rubeola, masern , mislingar

WHO dan Buku ajar IKA Nelson

7. Kenapa pada pasien morbili ditanyakan nyeri perut?


Karena penyebaran dari viremia ke kelenjar limfadenopati mesentrik yang
menyebabkan timbulnya nyeri abdomen.peruubahan patologis campak yang khas
pada lapisan mukosa usus buntu mengakibatkan penyumbatan lumen disusul
munculnya gejala appendicitis.perubahan ini cenderung mereda dengan
menghilangnya bercak koplik

Phillips, Carol.F. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 2. Terjemahan. 1993. EGC : Jakarta. p
198- 203.

8. Apa saja yang dilakukan pada saat pemeriksaan ANC?


- Cara pelayanan antenatal care sesuai standart pelayanan antenatal menurut Depkes
RI :
Kunjungan pertama :
1. Catat identitas ibu hamil
2. Catat kehamilan sekarang
3. Catat riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
4. Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan
5. Pemeriksaan fisik diagnostic dan laboratorium
6. Pemeriksaan obstetric
7. Pemberian imunisasi tetanus toxoid(TT)
8. Pemberian obat rutin seperti tablet Fe,Calsium,Multivitamin dan mineral
lainnya serta obat-obatan khusus atas indikasi
9. Penyuluhan atau konseling
Trisemester pertama sebelum minggu ke-14
1. Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu hami;
2. Mendeteksi masalah dan menangani nya
3. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum,anemia defisiensi
besi,penggunaan praktek tradisional yang merugikan
4. Memulai persiapan kelahiran bayi dan komplikasi
Trisemester kedua sebelum minggu ke-28
1. Sama seperti trisemester sebelumnya,ditambah kewaspadaan khusus mengenai
preeclampsia dan pemeriksaan USG untuk mengetahui kondisi janin
Trisemester ketiga antara minggu ke 28-36
1. Sama seperti diatas,di tambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah
ada kehamilan ganda.
Trisemester ketiga setelah 36 minggu
1. sama seperti diatas,ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal atau kondisi
lain yang memerlukan pertolongan persalinan di rumah sakit.

Kementrian Kesehatan RI

9. Apa definisi ASI eksklusif?


ASI eksklusif adalah tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air
putih, selain menyusui (kecuali obat-obatan dan vitamin atau ASI perah juga
diperbolehkan).

Kementrian Kesehatan RI

10. Apa definisi IMD?


Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah memberikan ASI segera setelah bayi dilahirkan,
biasanya dalam waktu 30 menit-1 jam pasca bayi dilahirkan.

Kementrian Kesehatan RI

11. Apa manfaat colostrum dan perbedaan dengan ASI?


AIR
KALORI
Nilai energi agak bervariasi dan sekitar 20 kkal/ons atau 0,67 kkal / mL.
PROTEIN

Berisi 1-1,5 % protein. 65% protein whey, sebagian besar laktalbumin, dan
35% kasein.
KARBOHIDRAT
Laktosa 6,5 7 %, 10% karbohidrat terdiri atas polisakarida dan glikoprotein.
LEMAK
Kadar lemak agak bervariasi sesuai dengan diet ibu, selama satu kali
menyusui, kadarnya lebih tinggi pada bagian akhir pemberian minum, yang dapat
,mengenyangkan bayi pada akhir menyusui.
MINERAL

Kadar mineral 0,15 0,25 %


VITAMIN

Kadar vitamin bervariasi sesuai dengan masukan makanan ibu. Asi biasanya berisi
cukup citamin C, jika ibu makan makanan yang sesuai, dan cukup vitamin D kecuali
bila ibu tidak terpapar secara cukup pada cahaya matahari atau berpigmen gelap.
DIGESTIBILITAS

Behrman., Kliegman. & Arvin. 2000. Nelson Ilmu Kesehatan Anak( edisi: 15, vol 1).
Jakarta : EGC. 854 856

12. Apa saja pola pertumbuhan?


Pola-pola pertumbuhan ada 4 yaitu :
a. Pola pertumbuhan umum (general patern)
Contoh : tulang panjang, otot skelet (pada neonatus 20-25% berat badan setelah
dewasa 40% berat badan), sistem pencernaan, pernapasan, peredaran darah dan
volume darah.
b. Pola pertumbuhan neural (brain & head patern)
Perkembangan otak, tulang tengkorak, mata dan telinga
c. Pola pertumbuhan limfoid (lymphoid patern)
d. Pola pertumbuhan genital (reproductive patern)
Contoh : tungkai memanjang dan melebar, pertumbuhan terus berlangsung sampai
epifise menutup dan pertumbuhan tinggi berhenti,

Soetjiningsih. 1995. In Ranuh, Gde (Eds). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC. hal.
25-26
13. Apa perbedaan pertumbuhan dan perkembangan?
Pertumbuhan : Setiap pertumbuhan tubuh yang berhubungan dengan bertambahnya
ukuran tubuh, baik fisik (anatomis) maupun structural dalam arti sebagian atau
keseluruhan.

Perkembangan: Bertambahnya kemampuan (skill), struktur, dan fungsi tubuh yang


lebih kompleks.
Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak

14. Bagaimana cara pemberian BCG? (dosis dan tempat dilakukannya?


Imunisasi BCG diberikan pada umur sebelum 2 bulan. Pada dasarnya, untuk
mencapai cakupan yang lebih luas, pedoman Depkes perihal imunisasi BCG
pada umur antara 0-12 bulan, tetap disetujui.
Dosis untuk bayi < 1 tahun adalah 0,05 ml dan anak 0,10 ml, diberikan
intrakutan di daerah insersio M. deltoideus kanan.
BCG ulangan tidak dianjurkan oleh karena manfaatnya diragukan mengingat
(1) efektivitas perlindungan hanya 40%, (2) 70% kasus TBC berat
(meningitis) ternyata mempunyai parut BCG, dan (3) kasus dewasa dengan
BTA (bakteri tahan asam) positif di Indonesia cukup tinggi (25-36%)
walaupun mereka telah mendapat BCG pada masa kanak-kanak.
BCG tidak diberikan pada pasien imuno- kompromais (leukemia, dalam
pengobatan steroid jangka panjang, infeksi HIV, dan lain lain).
Apabila BCG diberikan pada umur >3bulan, sebaiknya dilakukan uji
tuberkulin terlebih dahulu.

Sari Pediatri, Vol. 2, No. 1 Juni 2000

15. Apa kepanjangan dari BCG?

Vaksin BCG atau Bacille Calmette Guerin .

Sumber : Ranuh IGN, Hariyono S. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi Keempat


Tahun 2011. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta : Ikatan Dokter Indonesia

16. Apa kuman Difteri?

Corynebacteriu diptheriae

Buku kuliah IKA FKUI 1999

17. Apa faktor yang menyebabkan timbulnya gejala difteri?


Bakteri ini ditularkan melalui percikan ludah yang berasal dari batuk penderita
atau benda maupun makanan yang telah terkontaminasi oleh bakteri ini. Bakteri ini
berkembang biak pada sekitar selaput lender mulut atau tengorokan dan menyebabkan
peradangan.

Buku kuliah IKA FKUI 1999

18. Apa saja sifat kuman difteri?


Corynebacterium diphtheriae merupakan bakteri gram positif, bersifat aerob,
tidak bergerak dan tidak membentuk spora. Bakteri ini berbentuk basil seperti palu
(pembesaran pada salah satu atau kedua ujung) dengan diameter 0,1 1 m dan
panjang beberapa m. Ada 4 biotipe C. diphtheriae, yaitu: gravis, mitis, intermedius
dan belfanti. Chang et al. membedakannya berdasarkan kultur dan reaksi biokimia.
Pada medium rutin, jenis gravis menghasilkan koloni besar, kasar, irreguler, warna
abu-abu, dan tidak mengakibatkan hemolisis eritrosit. Jenis mitis membentuk koloni
kecil, halus, konveks dan dapat mengakibatkan hemolisis eritrosit. Jenis intermedius
terlihat sebagai koloni kecil dan halus dengan bintik hitam di tengahnya serta
mengakibatkan hemolysis eritrosit. Bakteri juga dibedakan ber- dasarkan sifat
toksigenisitas atau kemampuannya dalam memproduksi toksin. Jenis bakteri yang
mampu memproduksi toksin disebut strain toksigenik, sementara yang tidak
memproduksi toksin disebut strain non-toksigenik. Toksin inilah yang sering
menyebabkan gejala sistemik dan kematian pada penderita difteri.

Sunarno, Sariadji K. POTENSI GEN dtx DAN dtxR SEBAGAI MARKER UNTUK
DETEKSI DAN PEMERIKSAAN TOKSIGENISITAS Corynebacterium diphtheria.
Vol. 41, No. 1, 2013: 1-10

19. Sebutkan jenis-jenis kuman difteri?


Ada 4 biotipe C. diphtheriae, yaitu: gravis, mitis, intermedius dan belfanti

Sunarno, Sariadji K. POTENSI GEN dtx DAN dtxR SEBAGAI MARKER UNTUK
DETEKSI DAN PEMERIKSAAN TOKSIGENISITAS Corynebacterium diphtheria.
Vol. 41, No. 1, 2013: 1-10

20. Apa saja tatalaksana difteri?


Anti toksin
Berikan 40.000 unit ADS IM atau IV sesegera mungkin, karena jika terlambat
akan meningkatkan mortalitas.
Antibiotik
Pada pasien tersangka difteri harus diberi penisilin prokain dengan dosis
50.000 unit/kgBB secara IM setiap hari selama 7 hari.
Oksigen
Hindari memberikan oksigen kecuali terjadi obstruksi saluran respiratorik.

Tanda tarikan dinding ada bagian bawah ke dalam yang berat dan gelisah
merupakan indikasi dilakukan trakeostomi (atau intubasi) daripada pemberian
oksigen. Penggunaan nasal prongs atau kateter hidung atau kateter nasofaring dapat
membuat anak tidak nyaman dan mencetuskan obstruksi saluran respiratorik.

Walaupun demikian, oksigen harus diberikan, jika mulai terjadi obstruksi saluran
respiratorik dan perlu dipertimbangkan tindakan trakeostomi.

BUKU SAKU Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit

21. Apa nama lain pertussis?


Nama lain pertusis adalah whooping cough atau batuk rejan atau batuk 100 hari

Buku kuliah IKA FKUI

22. Apa kuman penyebab pertussis?


Bordetella pertussis

Departemen IKA FKUI. Buku ajar Intisari imunisasi 2013

23. Apa saja sifat-sifat kuman pertussis?


Sifat-sifat kuman pertussis adalah pendek, gram negative, dan dengan
pewarnaan toluidin biru dapat terlihat granula bipolar metakromatik. Bakteri ini aerob
murni dan membentuk asam tetapi tidak membentuk gas dari glukosa dan laktosa.
Untuk biakan isolasi primer B pertussis dapat digunakan Bordet Gengou 9agar
kentang-darah-gliserol) yang mengandung Penisilin 0,5 g/mL.

http://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/downloads/pert.pdf

24. Apa saja gejala klinis pertussis?


Batuk paroksismal yang diikuti dengan whoop, muntah, sianosis atau apnu
Bias tanpa demam
Perdarahan subkonjungtiva
Klinis baik diantara episode batuk
BUKU SAKU Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit

25. Apa yang dimaksud dengan pseudomembran pada difteri?


Pseudomembran difteri terdiri atas toksin yang diproduksi bakterinya, sel-sel
darah putih yang mati dan bahan lainnya yang membentuk selaput tebal berwarna abu
abu

medicastore.com

26. Sebutkan derajat tetanus pada anak?


Grade tetanus dibagi menjadi :
- Tetanus ringan : trismus > 3cm, tidak disertai kejang umum walau dirangsang
- Tetanus sedang : trismus < 3cm dan disertai kejang umum bila dirangsang
- Tetanus berat : trismus < 1cm dan disertai kejang umum yang spontan

Menurut cole dan youngman (1969) membagi tetanus umum atas :


1. Grade 1 : ringan
- masa inkubasi > 14 hari
- periode onset > 6 hari
- trismus positif tetapi tidak berat
- sukar makan dan minum tetapi disfagia tidak ada
- kekakuan umum terjadi beberapa jam atau hari
2. Grade 2 : sedang
- Masa inkubasi 10-14 hari
- Periode onset 3 hari atau kurang
- Trismus dan disfagia ada
- Kekakuan umum terjadi dalam beberapa hari tanpa dispnoe dan sianosis
3. Grade 3 : Berat
- Masa inkubasi <10 hari
- Periode onset 3 hari atau kurang
- Trismus dan disfagia berat
- Kekakuan umum dan gangguan pernapasan asfiksia, ketakutan, keringat banyak,
takikardi.

Wegwood et al, infectious of children, 1982

27. Apa saja tatalaksana tetanus pada neonatus?


Pasang jalur IV dan beri cairan dengan dosis rumatan
Berikan diazepam 10mg/kgBB/hari IV dalam 24 jam atau bolus IV setiap 3
jam (0,5 mL per kali pemberian), maksimum 40 mg/kgBB/hari.
Jika jalur IV tidak terpasang, berikan diazepam melalui rectum.
Jika frekuensi nafas <20 kali/menit, obat dihentikan, meskipun bayi masih
mengalami spasme
Jika bayi mengalami henti nafas selama spasme ata sianosis sentral seelah
spasme, berikan oksigen dengan kecepatan aliran sedang. Jika belum bernafas
spontan lakukan resusitasi dan jika belum berhasil dirujuk ke rumah sakit yang
mempunyai fasilitas NICU.
Jika ada, beri human tetans immunoglobulin 500 IU IM atau tetanus antitoksin
5000 IU IM
Tetanus toksoid 0,5 mL IM diberikan pada tempat yang berbeda dengan
tempat pemberian antitoksin
Penisilin prokain 50.000 IU/kgBB/hari IM dosis tunggal atau Metronidazole
IV selama 10 hari
Jika terjadi kemerahan dana tau pembengkakan pada kulit sekitar pangkal tali
pusat, atau keluar nanah dari permukaan tali pusat, atau bau busuk dari area
tali pusat, berikan pengobatan untuk infeksi local atau tali pusat.

BUKU SAKU Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit

28. Apa saja gejala klinis tetanus neonaturum?


Terjadi pada usia 3-14 hari
Bayi rewel
Kesulitan menyusui
Mulutmencucu/trismus
Otot-otot mengalami kekakuan
Kejang

BUKU SAKU Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit

29. Port de entry pada tetanus neonaturum?

Clostridium Tetani dalam bentuk spora masuk ke tubuh melalui luka potongan
tali pusat, yaitu tali pusat yang dipotong menggunakan alat yang tidak steril atau
perawatan tali pusat yang tidak baik. Bila keadaan memungkinkan , misal luka
tersebut menjadi anaerob disertai jaringan nekrosis, spora berubah menjadi bentuk
vegetative dan selanjutnya berkembang biak. Kuman ini tidak invasive tetapi bila
dinding sel kuman lisis, kuman ini akan melepaskan dua macam toksin, yaitu
tetanospasmin dan tetanolisin. Tetanospasmin sangat mudah diikat oleh syaraf, oleh
karena itu disebut juga neurotoksin.

BUKU SAKU Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit

30. Apa kuman polio?

Poliovirus

Buku Kuliah ilmu Kesehatan Anak FK-UI, Jilid 2. 632-637, 11985

31. Bagaimana patofisiologi poliomyelitis acute?


Bila tertelan virus yang virulen, maka akan terjadi multiplikasi di orofaring
dan mukosa usus (Peyers patches). Invasi sistemik terjadi melalui system limfatik
dan kemudian darah.

Kira-kira 7-10 hari setelah tertelan virus, kemudian terjadi penyebaran,


termasuk ke susunan syaraf pusat. Penyebaran virus polio melalui syaraf belum jelas
diketahui. Penyakit yang ringan (minor illness) terjadi pada saat viremia, yaitu kira-
kira hari ketujuh, sedangkan major illness ditemukan bila konsentrasi virus di susunan
syaraf pusat mencapai puncaknya yaitu pada hari ke- 12 sampai 14.

Buku Kuliah ilmu Kesehatan Anak FK-UI, Jilid 2. 632-637, 11985

32. Apa saja kuman polio?

Poliovirus (genus enterovirus) tipe 1, 2 dan 3, semua tipe dapat menyebabkan


kelumpuhan. Tipe 1 dapat diisolasi dari hampir semua kasus kelumpuhan, tipe 3 lebih
jarang, demikian pula tipe 2 paling jarang. Tipe 1 paling sering menyebabkan wabah.
Sebagian besar kasus vaccine associated disebabkan oleh tipe 2 dan 3.

Buku Kuliah ilmu Kesehatan Anak FK-UI, Jilid 2. 632-637, 11985

33. Mengapa program pemerintah memberikan vaksin campak pada umur 9 bulan?
Karena dari penelitian diberikan saat usia 9 bulan, bisaanya antibody campak yang
diturunkan dari ibu masih bertahan sampai 9 bulan. Imunisasi campak diberikan saat
usia 9 bulan , karena sampai dengan umur 6 bulan bayi masih membawa kekebalan,
dalam hal ini berupa antibody IgG yang ditransfer transplasental. Kemudian antibody
bawaan ini menurun, namun masih dapat mempertahankan dari serangan campak.

Kalau diberikan imunisasi campak sebelum 9 bulan dikhawatirkan tidak efektif.


Karena imunisasi akan dinetralkan oleh antibody yang dari ibunya

Trias dan Imunologi dasar FKUI 2006

34. Mengapa pemberian Hep. B dilakukan pada usia bayi <12 jam?
Imunisasi hepatitis B merupakan salah satu imunisasi yang diwajibkan, lebih
dari 100 negara memasukkan vaksinasi ini dalam program nasionalnya. Jika
menyerang anak, penyakit yang disebabkan virus ini sulit disembuhkan. Bila sejak
lahir telah terinfeksi virus hepatitis B (VHB) dapat menyebabkan kelainan-kelainan
yang dibawanya terus hingga dewasa. Sehingga sangat mungkin terjadi sirosis atau
pengerutan hati.
Pentingnya imunisasi Hepatitis B perlu Anda ketahui sebab penyakit hepatitis
B merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dan bisa merusak hati. Jika
dibiarkan, penyakit ini akan semakin berat dan bisa menjadi kanker hati. Untuk
penyakit hati, virus penyebab Hepatitis B adalah yang paling berbahaya.
Biasanya bayi yang baru lahir akan diberikan imunisasi Hepatitis B. Ini sangat
penting untuk mencegah bayi tertular penyakit tersebut. Manfaat Imunisasi Hepatitis
B akan meningkat jika diberikan sejak dini, biasanya pada usia bayi 0 sampai 7 hari.
http://obathepatitisb.com/imunisasi-hepatitis-b/

35. Dimana lokasi dan bagaimana pemberian HiB pada bayi dan anak?

Injeksi Hepatitis B intramuskukar pada vatus anterolateral femoris

Departemen IKA FKUI. Buku ajar Intisari imunisasi 2013

36. Kenapa imunisasi Hep. B tidak boleh diberikan di bokong?


Tujuan injeksi dilakukan dipaha adalah untuk memudahkan dalam memantau
reaksi injeksi seperti kemerahan, bengkak, alergi. Selain itu pada bagian paha
memiliki masa otot yang lebih banyak sehingga seandainya terjadi suatu reaksi
inflamasi maka daerah otot paha akan mempunyai ruang lebih luas untuk menyerap
dan mengatasi reaksi inflamasi.
Alasan tidak melakukan injeksi pada bagian bokong (gluteal) karena memiliki
banyak jaringan lemak daripada masa ototnya. Karena dijaringan lemak tidak banyak
mengandung pembuluh darah kapiler untuk mengabsorbsi vaksin yang disuntikkan
didaerah tersebut. Sehingga absorbsi lambat dan sebagian vaksin akan dinonaktifkan
oleh enzim dari jaringan lemak. Akibatnya vaksin akan lama tertimbun disana dan
mudah menyebabkan abses vaksinasi dan menyebabkan KIPI pasca vaksinasi

Buku imunisasi Indonesia

37. Bagaimana kesan umum Pemeriksaan Fisik?


Keadaan umum pemeriksaan fisik :
Kesan sakit : tampak sakit ringan, sedang atau berat
Keadaran : compos mentis, apatis delirium, somnolen, sopor,
koma
Kesan status gizi : postur tubuh tampak kurus atau gemuk, data
antropometri
Fkunsoed.ac.id

38. Bagaimana cara menilai kesadaran?


CARA PEMERIKSAAN KWANTITATIF
(GLASGOW COMA SCALE )

MEMBUKA MATA
RESPONS VERBAL ( BICARA )
RESPONS MOTORIK ( GERAKAN )
PENILAIAN GLASSGOW COMA SCALE
( GCS )
Pemeriksaan Skala Nilai
Eye Opening Spontan 4
Dipanggil / perintah verbal 3
Rangsang nyeri 2
Tidak ada respon 1
( Diam )

Pemeriksaan Skala Nilai


Verbal Response Orientasi baik 5
Konversi / Jawaban kacau 4
Kata-kata kacau 3
( Inappropriate )
Bersuara tidak berarti 2
( Incomprehensible )
Tidak bersuara 1

Pemeriksaan Skala Nilai


Motor Response Sesuai perintah 6
Lokalisasi / rangsang nyeri 5
Reaksi pada nyeri 4
( menarik / berlawanan
rangsang nyeri )
Fleksi abnormal 3
( Dekortikasi )
Ekstensi 2
( Deserebrasi )
Tidak ada response 1
( Diam )

NILAI :
15 : Composmentis
12-14 : Somnolen
8 - 11 : Soporous
3 - 7 : Coma
CARA PEMERIKSAAN KESADARAN KWALITATIF
( PITTSBURGH BRAINSTEM SCORE )

Cara ini dapat digunakan untuk menilai refleks brainstem pada pasien koma :

Brainstem reflex Positif Negetif


1. Refleks bulu mata kedua sisi 2 1
2. Refleks kornea kedua sisi 2 1
3. Dolls eye movement/ice water calories 2 1
kedua sisi
4. Reaksi pupil kanan terhadap cahaya 2 1
5. Reaksi pupil kiri terhadap cahaya 2 1
6. Refleks muntah atau batuk 2 1
Interpretasi :
Nilai minimum : 6
Nilai maksimum : 12 ( nilai / skor makin tinggi makin baik )

http://lea-utakutikotak.blogspot.com/2010/06/sop-pemeriksaan-kesadaran-secara.html

39. Pemeriksaan kesadaran dengan angka selain EMV?


a. AVPU dimana pasien diperiksa apakah sadar baik (alert), berespon dengan kata-
kata (verbal), hanya berespon jika dirangsang nyeri (pain), atau pasien tidak sadar
sehingga tidak berespon baik verbal maupun diberi rangsang nyeri(unresponsive).
b. ACDU, pasien diperiksa kesadarannya apakah baik (alertness),bingung / kacau
(confusion), mudah tertidur (drowsiness), dan tidak ada respon(unresponsiveness).

Tim Blok Neurology dan Spesific Sensen Systems (NSS). 2012. Buku Petunjuk Skill
Lab. Purwokerto : Universitas Jenderal Soedirman

40. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan nadi?


1. Apa yang dinilai dari nadi?
Pemeriksaan nadi harus mencakup :
a. Laju nadi : normal, takikardi (laju nadi lebih cepat dari normal), bradikardi (laju
nadi lebih lambat dari normal)
b. Irama nadi : teratur, aritmia (ketidakteraturan irama nadi)
c. Kualitas nadi : isi nadi normal (cukup), pulsus seler (nadi teraba sangat kuat dan
turun dengan cepat), pulsus parvus et tardus (nadi dengan amplitudo yang rendah
dan teraba lambat naik), pulsus paradoksus (nadi yang teraba lemah saat inspirasi
dan teraba normal atau kuat saat ekspirasi.
d. Ekualitas nadi : isi dan tekanan nadi yang teraba pada keempat ekstremitas,
normalnya sama pada keempat ekstremitas.

Matondang, S Corry, dkk. 2000. Diagnosis fisik pada anak. Jakarta : PT Sagung Seto.
Hal 26-29
41. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan respirasi?

Proses fisiologis yang berperan pada proses pernafasan adalah : ventilasi


pulmoner, respirasi eksternal dan internal. Laju pernafasan meningkat pada keadaan
stres, kelainan metabolik, penyakit jantung paru, dan pada peningkatan suhu tubuh.
Pernafasan yang normal bila kecepatannya 14-20x/menit pada dewasa, dan sampai
44x/menit pada bayi.

Kecepatan dan irama pernafasan serta usaha bernafas perlu diperiksa untuk menilai adanya
kelainan:

1. Kecepatan
a. Takipnea : pernafasan cepat dan dangkal.
b. Bradipnea : pernafasan lambat.
c. Hiperpnea/hiperventilasi : pernafasan dalam dan cepat (Kussmaul) d.
Hipoventilasi : bradipnea disertai pernafasan dangkal.

2. Irama :
a. Reguler

b. Pernafasan cheyne-stoke : Periode apnea diselingi hiperpnea.


c. Pernafasan Biots (ataksia) : periode apnea yang tiba-tiba diselingi periode
pernafasan konstan dan dalam.

3. Usaha bernafas :

Adalah kontraksi otot-otot tambahan saat bernafas misalnya otot interkostalis.


Bila ada kontraksi otot-otot tersebut menunjukkan adanya penurunan daya kembang
paru.

Matondang, S Corry, dkk. 2000. Diagnosis fisik pada anak. Jakarta : PT Sagung Seto.
Hal 26-29

42. Apa nama lain PCH?


Nasal Flaring
http://www.medlineplus.gov

43. Apa saja batas-batas peningkatan suhu?

Suhu tubuh manusia normal : 36,5oC - 37,5oC


Hipotermi : <35,9oC
Normal : 36,0oC 36,9oC
Subfebris : 37,0oC 37,9oC
Febris : 38,0oC 39,9oC
Hyperpyrexia : 40oC 42oC

https://portal.jfmed.uniba.sk/download.php?fid=331

44. Rumus oC=oF ?


F = C 1,8 + 32
http://id.wikipedia.org

45. Dimana saja dapat dilakukan pemeriksaan suhu? (9tempat)


Lokasi pemeriksaan suhu tubuh manusia
- Rectum
- Oral
- dahi
- aksila
- membrane timphani
- Eshopagus (sekitar leher ke dada)
- Kandung kemih (Urin)
- Arteri pulmonary
- Kulit

Buku ajar Fisika kedokteran 1996

46. Apa singkatan mmHg?


mmHg = Milimeter Merkuri (Hydrargyrum)

Buku ajar Fisika kedokteran 1996

47. Apa yang dimaksud bunyi korotkoff pada pemeriksaan tekanan darah?

Bunyi Korotkoff I
1. Kontraksi ventrikel mula-mula menyebabkan aliran balik darah secara tiba-tiba
mengenai katup A-V (katup mitral dan katuptricuspid).
2. Katup menutup dan mencembung kearah atrium sampai korda tendinea secara
tiba-tiba menghentikan pencembungan ini.
3.Elastisitas kordatendinae dan katup yang tegang kemudian akan mendorong
darahbergerak kembali ke ventrikel-ventrikel yang bersangkutan.
4.Peristiwa ini menyebabkan darah dan dinding ventrikel serta katup yang
tegang bergetar dan menimbulkan turbulensi getaran dalam darah.
5.Getaran kemudian merambat melalui jaringan di dekatnya ke dinding
dada sehingga terdengar sebagi bunyi Korotkoff I dengan menggunakan
sthetoscop.

Bunyi Korotkoff II
Ditimbulkan oleh penutupan katup semi ulnaris yang tiba-tiba pada akhir
systole,mekanismenya:
1.Ketika katup semi ulnaris menutup, katup ini menonjol kearah ventrikel dan
regangan elastic katup akan melentingkan darah kembali ke arteri.
2.Menyebabkan pantulan yang membolak-balikkan darah antara dinding
arteri dan katup semiulnarasi, dan juga antara katup dan dinding ventrikel
dalam waktu singkat.
3.Getaran yang terjadi di dinding arteri kemudian dihantarkan terutama di
sepanjang arteri
4.Bila getaran dari pembuluh atau ventrikel mengenai dinding suara(mis:dinding
dada), getaran ini menimbulkan suara yang dapat didengar.

Bunyi Korotkoff III


Bunyinya lemah, bergemuruh dan terdengar pada awal sepertiga
bagian tengah diastole. Terjadi karena osilasi darah yang bolak-balik antara
dinding-dinding ventrikel yang disebabkan oleh masuknya darah dari atrium.
Bunyi ini baru terdengar pada saat sepertiga bagian tengah diastole karena
pada permulaan diastole, ventrikel belum cukup terisi sehingga belum terdapat
tegangan elastic yang cukup dalam ventrikel untuk menimbulkan lentingan.
Frekuensi bunyi ini biasanya sangat rendah, sehingga telinga kita tidak dapat
mendengarkannya namun bunyi sering kali dapat direkam pada
fonokardiogram.

Bunyi Korotkoff IV
Bunyi ini timbul saat atrium berkontraksi yang disebabkan oleh
meluncurnya darah ke dalam ventrikel sehingga menimbulkan getaran yang
terjadi pada bunyi jantung yang ke III.

Bunyi Korotkoff V
Digunakan untuk mengukur tekanan diastolic.
Matondang, S Corry, dkk. 2000. Diagnosis fisik pada anak. Jakarta : PT Sagung Seto.

48. Apa perbedaan Tinggi Badan dan Pajang Badan pada pengukuran?
Ukuran Tinggi Badan (TB) digunakan untuk anak umur diatas 24 bulan yang
diukur berdiri. Bila anak umur diatas 24 bulan diukur terlentang, maka hasil
pengukurannya dikoreksi dengan mengurangkan 0,7 cm.

Ukuran Panjang Badan (PB) digunakan untuk anak umur 0 sampai 24 bulan
yang diukur telentang. Bila anak umur 0 sampai 24 bulan diukur berdiri, maka hasil
pengukurannya dikoreksi dengan menambahkan 0,7 cm.

Kementrian Kesehatan RI 2010

49. Sebutkan cara mengukur lingkar kepala?


Alat pengukur dimulai dari diatas telinga. dilingkarkan pada kepala anak
melewati dahi, menutup alis mata (diatas supraorbital), diatas telinga kedua dan
bagian kepala yang menonjol (tulang oksiput) tarik kencang sampai kedua ujung
meteran bertemu diangka 0

Buku ajar pedoman keperawatan anak

50. Apa kepanjangan CDC NCHS?


CDC NCHS = Center for Decease Control National Center for Health Statistics

http://www.fda.gov/ohrms/dockets/ac/02/briefing/3903b1-04.pdf)

51. Bagaimana proses terjadinya skar pada BCG?


Reaksi yang timbul sesudah sekitar satu minggu mula-mula timbul suatu
papula merah pada tempat suntikan dan ukurannya meningkat selama 2-3 minggu
sekitar berdiameter 1 cm atau ke ulkus jinak yang sembuh dalam 6-12 minggu yang
meninggal parut.
Reaksi yang mungkin terjadi pada pemberian imunisasi BCG yaitu reaksi
lokal 1 sampai 2 minggu setelah penyuntikan, pada tempat penyuntikan timbul
kemerahan dan benjolan kecil yang teraba keras. Kemudian benjolan ini berubah
menjadi pustule (gelembung berisi nanah), lalu pecah dan membentuk luka terbuka
(ulkus). Luka ini akhirnya sembuh secara spontan dalam waktu 8-12 minggu dengan
meninggalkan jaringan parut.
Reaksi regional yaitu pembesaran kelenjar getah bening pada leher tanpa
disertai nyeri tekan maupun demam yang akan menghilang dalam waktu 3-6 bulan.

Departemen Kesehatan RI, 2005

52. KIPI pada BCG?


Dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di
tempat suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut.

https://dokterindonesiaonline.com/2013/11/08/inilah-efek-samping-imunisasi-kipi-dan-cara-
penanganannya/

53. Bagaimana ukuran dan bentuk kepala abnormal?


Kelainan bentuk kepala :
- Craniosynostosis : kelainan berupa penutupan sambungan tulang kepala yang
terlalu dini sehingga menjadi microsephali
- Kraniotabes : perlunakan tabula eksterna tulang tengkorak. Seperti menekan bola
pingpong, akan cekung jika ditekan. Abnormal pada pasien rakitis, sifilis
- Osteoptrosi : tulang marmer, tulang kepala menjadi lebih tebal
- Makrosefali : kelapa lebih besar dari ukuran normal. Penyebab paling sering
adalah hidrosfalus
- Megalensefali : kepala lebih besar dari ukuran normal, dahi lebar, diikuti kelainan
morfologik dan neurologic
- Mikrosefali : kepala leboh kecil dari ukuran normal

Buku ajar diagnosis fisis pada anak Cv Sagungseto 2003

54. Bagaimana pemeriksaan pupil? Apa saja yang di periksa?

Bentuk dan ukuran pupil

Bentuk yang normal adalah bulat, jika tidak maka ada kemungkinan bekas
operasi mata. Pada sifilis bentuknya menjadi tidak teratur atau lonjong/segitiga.
Ukuran pupil yang normal kira-kira 2-3 mm (garis tengah). Pupil yang mengecil
disebut Meiosis, yang biasanya terdapat pada Sindroma Horner, pupil Argyl
Robertson( sifilis, DM, multiple sclerosis). Sedangkan pupil yang melebar disebut
mydriasis, yang biasanya terdapat pada parese/ paralisa m. sphincter dan kelainan
psikis yaitu histeris

Perbandingan pupil kanan dengan kiri

Perbedaan diameter pupil sebesar 1 mm masih dianggal normal. Bila antara


pupil kanan dengan kiri sama besarnya maka disebut isokor. Bila tidak sama besar
disebut anisokor. Pada penderita tidak sadar maka harus dibedakanapakah anisokor
akibat lesi non neurologis(kelainan iris, penurunan visus) ataukah neurologis (akibat
lesi batang otak, saraf perifer N. III, herniasi tentorium.

Refleks pupil

Matondang, S Corry, dkk. 2000. Diagnosis fisik pada anak. Jakarta : PT Sagung Seto.

55. Bagaimana pemeriksaan pada mulut?


Mulut
Pemeriksaan mulut dilakukan dengan inspeksi dan palpasi. Dengan inspeksi
dapat dilihat adanya labio dan gnatosikis, adanya gigi atau ranula, yaitu kista lunak
yang berasal dari dasar mulut. Perhatikan lidah apakah membesar seperti pada
sindrom Beckwith atau selalu bergerak seperti sindrom Down. Bayi baru lahir dengan
edema otak atau tekanan intracranial meninggi seringkali lidahnya keluar masuk
(tanda Foote). Secara palpasi dapat dideteksi terdapatnya high arch palate,
palatoskisis, dan baik atau tidaknya refleks hisap. Sebelum bayi berumur 2 bulan
saliva bayi sedikit. Bila terdapat hipersalivasi pada bayi baru lahir dipikirkan
kemungkinan atresia esophagus dengan atau tanpa fistula trakeoesofagus.
Mulut yang normal jarang menunjukan perkembangan gigi yang lebih cepat,
dengan gigi neonates pada insisivus bawah atau di tempat yang menyimpang; gigi ini
terlepas sebelum gigi desidua tumbuh. Alternatif lainnya adalah, gigi neonates timbul
pada sindrom Ellis-van Creveld, Hallermann-Streiff, dan sindrom lain.Palatum lunak
dank eras harus di inspeksi untuk menemukan celah komplit atau celah submukosa,
dan memperhatikan konturnya jika lekungan palatum sangat tinggi atau uvulanya
bifida. Pada palatum keras, di salah satu sisi lipatan (rafe) mungkin dapat dijumpai
pengelompokan sel-sel epitel yang sifatnya sementara, disebut mutiara Epstein. Kista
retensi yang serupa mungkin juga ditemukan pada gusi. Keduanya menghilang secara
spontan, biasanya dalam beberapa minggu setelah lahir. Kelompok folikel berwarna
putih kecil atau kuning, atau ulkus di atas dasar eritematosa mungkin ditemukan pada
penopang tonsil anterior, paling sering pada umur hari ke-2 ke-ang lebih cepat,
dengan gigi neonates pada insisivus bawah atau di tempat yang menyimpang; gigi ini
terlepas sebelum gigi desidua tumbuh. Alternatif lainnya adalah, gigi neonates timbul
pada sindrom Ellis-van Creveld, Hallermann-Streiff, dan sindrom lain.Palatum lunak
dank eras harus di inspeksi untuk menemukan celah komplit atau celah submukosa,
dan memperhatikan konturnya jika lekungan palatum sangat tinggi atau uvulanya
bifida. Pada palatum keras, di salah satu sisi lipatan (rafe) mungkin dapat dijumpai
pengelompokan sel-sel epitel yang sifatnya sementara, disebut mutiara Epstein. Kista
retensi yang serupa mungkin juga ditemukan pada gusi. Keduanya menghilang secara
spontan, biasanya dalam beberapa minggu setelah lahir. Kelompok folikel berwarna
putih kecil atau kuning, atau ulkus di atas dasar eritematosa mungkin ditemukan pada
penopang tonsil anterior, paling sering pada umur hari ke-2 ke-3. Dengan penyebab
yang belum diketahui, mereka hilang tanpa pengobatan dalam 2-4 hari. Tidak ada
proses salvias aktif. Lidah relative tampak besar; frenulum mungkin pendek, tetapi
jarang ditemukan. Jika ditemukan merupakan suatu alas an untuk memotongnya.
Kadang-kadang membrane mukosa sublingual membentuk lipatan yang mencolok.
Pipi pada sisi bukal maupun sisi eksterna tampak penuh karena adanya akumulasi
lemak, dan menciptakan bantalan pengisap. Bantalan ini sama seperti tuberkel labialis
pada bibir atas (kalus [kulit tebal] pengisapan) menghilang ketika berhenti menyusu.
Massa bukal sebesar kelereng biasanya disebabkan karena nekrosis lemak.

Stoll BJ, Kliegman RM. The newborn infant. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM,
Jenson HB. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke 17. Philadelphia : Elsevier Saunders,
2005

56. Bagaimana penilaian iktus kordis?


Iktus kordis merupakan denyut apeks jantung yang terlihat didinding dada. Pada
anak kecil dan bayi biasanya sulit terlihat kecuali pada anak yang sangat kurus dan
anak yang mempunyai kelainan jantung. Yang dinilai pada iktus kordis adalah denyut
iktus kordis, batasnya, letak iktus kordis, kekuatan denyut iktus kordis.
Diagnosis Fisik pada Anak edisi ke-2 hal 75

Lokasi : memeriksa iktus kordis pada saat pasien telentang (supinasio) karena
posisi dekubitus lateral kiri akan menggeser iktus kordis ke kiri. Tentukan lokasi
dua tempat : ruang sela iga, biasanya ke-5 atau mungkin pula ke-4, yang menjadi
lokasi vertical; dan jarak dalam cm linea midsternalis yang menjadi lokasi
horizontal.
Diameter : Lakukan pengukuran diameter iktus kordis. Pada pasien yang
terlentang, biasanya iktus kordis berdiameter kurang dari 2.5 cm dan hanya
menempati satu ruang sela iga. Diameter ini mungkin lebih lebar pada posisi
dekubitus lateral kiri.
Amplitudo : Biasanya amplitudonya kecil dan terasa cepat seperti mengetuk
Durasi : merupakan karakteristik iktus kordis yang paling berguna untuk
menentukan hipertrofi ventrikel kiri.
Bates Buku Ajar Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan hal 26)

57. Apa istilah yang digunakan pada bayi yang terdapat murmur namun masih dalam
batas normal?
Murmur innocent
S. Matondang Corry, Wahidiyat Iskandar, Sastroasmoro Sudigdo, Diagnosa Fisik pada
Anak. Edisi ke dua, Sagung seto jakarta :2003, hal. 84

58. Apa yang dimaksud dengan shifting dullness?


Shifting dullness mendeskripsikan suara pekak yang berpindah-pindah pada
saat perkusi akibat adanya cairan bebas di dalam rongga abdomen. Cairan bebas
dalam rongga abdomen tersebut disebut asites. Asites disebabkan oleh hipertensi
portal dan hipoalbunemia. Tidak hanya asites, hipertensi porta juga dapat
bermanifestasi menjadi caput medusa.

Matondang, S Corry, dkk. 2000. Diagnosis fisik pada anak. Jakarta : PT Sagung Seto.

59. Apa saja indikasi rawat inap pasien campak?


Hiperpireksia
Dehidrasi
Kejang
Asupan oral sulit
Adanya komplikasi

Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Kesehatan Anak 2007

Anda mungkin juga menyukai