Disusun Oleh :
Farenthya Jessica Ramadhini
1102012083
Penguji :
dr. Bambang Suharto, Sp.A, MH.Kes
Phillips C.S. 1983. Measles. In: Behrman R.E., Vaughan V.C. (eds) Nelson Textbook of
Pediatrics. 12th edition. Japan. Igaku-Shoin/Saunders. p.743
bacterial and viral infection dalam : Rudolphs Pediatrics, edisi ke-19, Appleton and
Lange, Connecticut. Hal. 676-680.
Demam remiten ditandai oleh penurunan suhu tiap hari tetapi tidak mencapai
normal dengan fluktuasi melebihi 0,5oC per 24 jam. Pola ini merupakan tipe
demam yang paling sering ditemukan dalam praktek pediatri dan tidak spesifik
untuk penyakit tertentu. Variasi diurnal biasanya terjadi, khususnya bila demam
disebabkan oleh proses infeksi.
- Demam intermitten
Pada demam intermiten suhu kembali normal setiap hari, umumnya pada pagi
hari, dan puncaknya pada siang hari. Pola ini merupakan jenis demam terbanyak
kedua yang ditemukan di praktek klinis.
- Demam hektik atau septic
Demam septik atau hektik terjadi saat demam remiten atau intermiten
menunjukkan perbedaan antara puncak dan titik terendah suhu yang sangat besar.
- Demam Quotidian
Demam rekuren adalah demam yang timbul kembali dengan interval irregular
pada satu penyakit yang melibatkan organ yang sama (contohnya traktus
urinarius) atau sistem organ multipel.
- Demam bifasik
Demam bifasik menunjukkan satu penyakit dengan 2 episode demam yang
berbeda (camelback fever pattern, atau saddleback fever). Poliomielitis
merupakan contoh klasik dari pola demam ini. Gambaran bifasik juga khas untuk
leptospirosis, demam dengue, demam kuning, Colorado tick fever, spirillary rat-
bite fever (Spirillum minus), dan African hemorrhagic fever (Marburg, Ebola, dan
demam Lassa).
Clinical manual of fever in children el radhi 2009 et al
Phillips, Carol.F. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 2. Terjemahan. 1993. EGC : Jakarta. p
198- 203.
Kementrian Kesehatan RI
Kementrian Kesehatan RI
Kementrian Kesehatan RI
Berisi 1-1,5 % protein. 65% protein whey, sebagian besar laktalbumin, dan
35% kasein.
KARBOHIDRAT
Laktosa 6,5 7 %, 10% karbohidrat terdiri atas polisakarida dan glikoprotein.
LEMAK
Kadar lemak agak bervariasi sesuai dengan diet ibu, selama satu kali
menyusui, kadarnya lebih tinggi pada bagian akhir pemberian minum, yang dapat
,mengenyangkan bayi pada akhir menyusui.
MINERAL
Kadar vitamin bervariasi sesuai dengan masukan makanan ibu. Asi biasanya berisi
cukup citamin C, jika ibu makan makanan yang sesuai, dan cukup vitamin D kecuali
bila ibu tidak terpapar secara cukup pada cahaya matahari atau berpigmen gelap.
DIGESTIBILITAS
Behrman., Kliegman. & Arvin. 2000. Nelson Ilmu Kesehatan Anak( edisi: 15, vol 1).
Jakarta : EGC. 854 856
Soetjiningsih. 1995. In Ranuh, Gde (Eds). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC. hal.
25-26
13. Apa perbedaan pertumbuhan dan perkembangan?
Pertumbuhan : Setiap pertumbuhan tubuh yang berhubungan dengan bertambahnya
ukuran tubuh, baik fisik (anatomis) maupun structural dalam arti sebagian atau
keseluruhan.
Corynebacteriu diptheriae
Sunarno, Sariadji K. POTENSI GEN dtx DAN dtxR SEBAGAI MARKER UNTUK
DETEKSI DAN PEMERIKSAAN TOKSIGENISITAS Corynebacterium diphtheria.
Vol. 41, No. 1, 2013: 1-10
Sunarno, Sariadji K. POTENSI GEN dtx DAN dtxR SEBAGAI MARKER UNTUK
DETEKSI DAN PEMERIKSAAN TOKSIGENISITAS Corynebacterium diphtheria.
Vol. 41, No. 1, 2013: 1-10
Tanda tarikan dinding ada bagian bawah ke dalam yang berat dan gelisah
merupakan indikasi dilakukan trakeostomi (atau intubasi) daripada pemberian
oksigen. Penggunaan nasal prongs atau kateter hidung atau kateter nasofaring dapat
membuat anak tidak nyaman dan mencetuskan obstruksi saluran respiratorik.
Walaupun demikian, oksigen harus diberikan, jika mulai terjadi obstruksi saluran
respiratorik dan perlu dipertimbangkan tindakan trakeostomi.
http://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/downloads/pert.pdf
medicastore.com
Clostridium Tetani dalam bentuk spora masuk ke tubuh melalui luka potongan
tali pusat, yaitu tali pusat yang dipotong menggunakan alat yang tidak steril atau
perawatan tali pusat yang tidak baik. Bila keadaan memungkinkan , misal luka
tersebut menjadi anaerob disertai jaringan nekrosis, spora berubah menjadi bentuk
vegetative dan selanjutnya berkembang biak. Kuman ini tidak invasive tetapi bila
dinding sel kuman lisis, kuman ini akan melepaskan dua macam toksin, yaitu
tetanospasmin dan tetanolisin. Tetanospasmin sangat mudah diikat oleh syaraf, oleh
karena itu disebut juga neurotoksin.
Poliovirus
33. Mengapa program pemerintah memberikan vaksin campak pada umur 9 bulan?
Karena dari penelitian diberikan saat usia 9 bulan, bisaanya antibody campak yang
diturunkan dari ibu masih bertahan sampai 9 bulan. Imunisasi campak diberikan saat
usia 9 bulan , karena sampai dengan umur 6 bulan bayi masih membawa kekebalan,
dalam hal ini berupa antibody IgG yang ditransfer transplasental. Kemudian antibody
bawaan ini menurun, namun masih dapat mempertahankan dari serangan campak.
34. Mengapa pemberian Hep. B dilakukan pada usia bayi <12 jam?
Imunisasi hepatitis B merupakan salah satu imunisasi yang diwajibkan, lebih
dari 100 negara memasukkan vaksinasi ini dalam program nasionalnya. Jika
menyerang anak, penyakit yang disebabkan virus ini sulit disembuhkan. Bila sejak
lahir telah terinfeksi virus hepatitis B (VHB) dapat menyebabkan kelainan-kelainan
yang dibawanya terus hingga dewasa. Sehingga sangat mungkin terjadi sirosis atau
pengerutan hati.
Pentingnya imunisasi Hepatitis B perlu Anda ketahui sebab penyakit hepatitis
B merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dan bisa merusak hati. Jika
dibiarkan, penyakit ini akan semakin berat dan bisa menjadi kanker hati. Untuk
penyakit hati, virus penyebab Hepatitis B adalah yang paling berbahaya.
Biasanya bayi yang baru lahir akan diberikan imunisasi Hepatitis B. Ini sangat
penting untuk mencegah bayi tertular penyakit tersebut. Manfaat Imunisasi Hepatitis
B akan meningkat jika diberikan sejak dini, biasanya pada usia bayi 0 sampai 7 hari.
http://obathepatitisb.com/imunisasi-hepatitis-b/
35. Dimana lokasi dan bagaimana pemberian HiB pada bayi dan anak?
MEMBUKA MATA
RESPONS VERBAL ( BICARA )
RESPONS MOTORIK ( GERAKAN )
PENILAIAN GLASSGOW COMA SCALE
( GCS )
Pemeriksaan Skala Nilai
Eye Opening Spontan 4
Dipanggil / perintah verbal 3
Rangsang nyeri 2
Tidak ada respon 1
( Diam )
NILAI :
15 : Composmentis
12-14 : Somnolen
8 - 11 : Soporous
3 - 7 : Coma
CARA PEMERIKSAAN KESADARAN KWALITATIF
( PITTSBURGH BRAINSTEM SCORE )
Cara ini dapat digunakan untuk menilai refleks brainstem pada pasien koma :
http://lea-utakutikotak.blogspot.com/2010/06/sop-pemeriksaan-kesadaran-secara.html
Tim Blok Neurology dan Spesific Sensen Systems (NSS). 2012. Buku Petunjuk Skill
Lab. Purwokerto : Universitas Jenderal Soedirman
Matondang, S Corry, dkk. 2000. Diagnosis fisik pada anak. Jakarta : PT Sagung Seto.
Hal 26-29
41. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan respirasi?
Kecepatan dan irama pernafasan serta usaha bernafas perlu diperiksa untuk menilai adanya
kelainan:
1. Kecepatan
a. Takipnea : pernafasan cepat dan dangkal.
b. Bradipnea : pernafasan lambat.
c. Hiperpnea/hiperventilasi : pernafasan dalam dan cepat (Kussmaul) d.
Hipoventilasi : bradipnea disertai pernafasan dangkal.
2. Irama :
a. Reguler
3. Usaha bernafas :
Matondang, S Corry, dkk. 2000. Diagnosis fisik pada anak. Jakarta : PT Sagung Seto.
Hal 26-29
https://portal.jfmed.uniba.sk/download.php?fid=331
47. Apa yang dimaksud bunyi korotkoff pada pemeriksaan tekanan darah?
Bunyi Korotkoff I
1. Kontraksi ventrikel mula-mula menyebabkan aliran balik darah secara tiba-tiba
mengenai katup A-V (katup mitral dan katuptricuspid).
2. Katup menutup dan mencembung kearah atrium sampai korda tendinea secara
tiba-tiba menghentikan pencembungan ini.
3.Elastisitas kordatendinae dan katup yang tegang kemudian akan mendorong
darahbergerak kembali ke ventrikel-ventrikel yang bersangkutan.
4.Peristiwa ini menyebabkan darah dan dinding ventrikel serta katup yang
tegang bergetar dan menimbulkan turbulensi getaran dalam darah.
5.Getaran kemudian merambat melalui jaringan di dekatnya ke dinding
dada sehingga terdengar sebagi bunyi Korotkoff I dengan menggunakan
sthetoscop.
Bunyi Korotkoff II
Ditimbulkan oleh penutupan katup semi ulnaris yang tiba-tiba pada akhir
systole,mekanismenya:
1.Ketika katup semi ulnaris menutup, katup ini menonjol kearah ventrikel dan
regangan elastic katup akan melentingkan darah kembali ke arteri.
2.Menyebabkan pantulan yang membolak-balikkan darah antara dinding
arteri dan katup semiulnarasi, dan juga antara katup dan dinding ventrikel
dalam waktu singkat.
3.Getaran yang terjadi di dinding arteri kemudian dihantarkan terutama di
sepanjang arteri
4.Bila getaran dari pembuluh atau ventrikel mengenai dinding suara(mis:dinding
dada), getaran ini menimbulkan suara yang dapat didengar.
Bunyi Korotkoff IV
Bunyi ini timbul saat atrium berkontraksi yang disebabkan oleh
meluncurnya darah ke dalam ventrikel sehingga menimbulkan getaran yang
terjadi pada bunyi jantung yang ke III.
Bunyi Korotkoff V
Digunakan untuk mengukur tekanan diastolic.
Matondang, S Corry, dkk. 2000. Diagnosis fisik pada anak. Jakarta : PT Sagung Seto.
48. Apa perbedaan Tinggi Badan dan Pajang Badan pada pengukuran?
Ukuran Tinggi Badan (TB) digunakan untuk anak umur diatas 24 bulan yang
diukur berdiri. Bila anak umur diatas 24 bulan diukur terlentang, maka hasil
pengukurannya dikoreksi dengan mengurangkan 0,7 cm.
Ukuran Panjang Badan (PB) digunakan untuk anak umur 0 sampai 24 bulan
yang diukur telentang. Bila anak umur 0 sampai 24 bulan diukur berdiri, maka hasil
pengukurannya dikoreksi dengan menambahkan 0,7 cm.
http://www.fda.gov/ohrms/dockets/ac/02/briefing/3903b1-04.pdf)
https://dokterindonesiaonline.com/2013/11/08/inilah-efek-samping-imunisasi-kipi-dan-cara-
penanganannya/
Bentuk yang normal adalah bulat, jika tidak maka ada kemungkinan bekas
operasi mata. Pada sifilis bentuknya menjadi tidak teratur atau lonjong/segitiga.
Ukuran pupil yang normal kira-kira 2-3 mm (garis tengah). Pupil yang mengecil
disebut Meiosis, yang biasanya terdapat pada Sindroma Horner, pupil Argyl
Robertson( sifilis, DM, multiple sclerosis). Sedangkan pupil yang melebar disebut
mydriasis, yang biasanya terdapat pada parese/ paralisa m. sphincter dan kelainan
psikis yaitu histeris
Refleks pupil
Matondang, S Corry, dkk. 2000. Diagnosis fisik pada anak. Jakarta : PT Sagung Seto.
Stoll BJ, Kliegman RM. The newborn infant. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM,
Jenson HB. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke 17. Philadelphia : Elsevier Saunders,
2005
Lokasi : memeriksa iktus kordis pada saat pasien telentang (supinasio) karena
posisi dekubitus lateral kiri akan menggeser iktus kordis ke kiri. Tentukan lokasi
dua tempat : ruang sela iga, biasanya ke-5 atau mungkin pula ke-4, yang menjadi
lokasi vertical; dan jarak dalam cm linea midsternalis yang menjadi lokasi
horizontal.
Diameter : Lakukan pengukuran diameter iktus kordis. Pada pasien yang
terlentang, biasanya iktus kordis berdiameter kurang dari 2.5 cm dan hanya
menempati satu ruang sela iga. Diameter ini mungkin lebih lebar pada posisi
dekubitus lateral kiri.
Amplitudo : Biasanya amplitudonya kecil dan terasa cepat seperti mengetuk
Durasi : merupakan karakteristik iktus kordis yang paling berguna untuk
menentukan hipertrofi ventrikel kiri.
Bates Buku Ajar Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan hal 26)
57. Apa istilah yang digunakan pada bayi yang terdapat murmur namun masih dalam
batas normal?
Murmur innocent
S. Matondang Corry, Wahidiyat Iskandar, Sastroasmoro Sudigdo, Diagnosa Fisik pada
Anak. Edisi ke dua, Sagung seto jakarta :2003, hal. 84
Matondang, S Corry, dkk. 2000. Diagnosis fisik pada anak. Jakarta : PT Sagung Seto.