Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK

KLINIS

CAMPAK
No. Revisi

Halaman

..

1/1

D
RSU

A
AN
K A L IJ A G

UN

EM

AK

No. Dokumen

RSUD Sunan Kalijaga


Kabupaten Demak
Tanggalterbit

Ditetapkan Oleh :
Direktur RSUD Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak

PENGERTIAN

ANAMNESIS

PEMERIKSAAN
FISIK

KRITERIA
DIAGNOSIS

Dr. Deby Armawati, SpM


Pembina Utama Muda
NIP. 19590820 198612 2 001
Campak, measles atau rubeola adalah penyakit virus akut yang
disebabkan oleh virus campak.
Penyakit ini sangat infeksius, dapat menular sejak awal masa
prodromal sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya ruam.
1.
Demam tinggi terus menerus 38,5oC atau lebih
2.
Dapat disertai batuk, pilek, nyeri menelan, mata merah dan
silau bila terkena cahaya (fotofobia), seringkali diikuti diare
3.
Timbul ruam kulit pada hari ke 4-5 demam, didahului oleh
suhu yang meningkat lebih tinggi dari semula.
4.
Dapat mengalami kejang
5.
Saat ruam timbul, batuk dan diare dapat bertambah parah
sehingga anak mengalami sesak napas atau dehidrasi
6.
Tanda penyembuhan: Adanya kulit kehitaman dan bersisik
(hiperpigmentasi)
Gejala klinis terjadi setelah masa tunas 10-12 hari, terdiri dari tiga
stadium:
1.
Stadium prodromal: berlangsung 2-4 hari, ditandai dengan
demam yang diikuti dengan batuk, pilek, faring merah,
nyeri menelan, stomatitis, dan konjungtivitis. Tanda
patognomonik timbulnya enantema mukosa pipi di depan
molar tiga disebut bercak Koplik.
2.
Stadium erupsi: ditandai dengan timbulnya ruam
makulopapular yang bertahan selama 5-6 hari. Timbulnya
ruam dimulai dari batas rambut di belakang telinga,
kemudian menyebar ke wajah, leher, dan akhirnya ke
ekstremitas
3.
Stadium penyembuhan (konvalesens): setelah 3 hari ruam
berangsur-angsur menghilang sesuai urutan timbulnya.
Ruam kulit menjadi kehitaman dan mengelupas yang akan
menghilang setelah 1-2 minggu.
1.
Sesuai dengan anamnesis
2. Sesuai dengan pemeriksaan fisik
3.
Sesuai dengan pemeriksaan penunjang jika diperlukan
Campak dengan komplikasi (ICD 10: B05.1,2,3,4)

DIAGNOSIS KERJA

DIAGNOSIS
BANDING

1.
2.
3.
4.
5.

Rubela
Demam skarlatina
Eksantema subitum
Infeksi stafilokokus
Ruam akibat obat-obatan

PANDUAN PRAKTIK
KLINIS

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

TERAPI

CAMPAK
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

1/2

1. Darah tepi: jumlah leukosit normal atau meningkat apabila


ada komplikasi infeksi bakteri
2. Apabila ada komplikasi ensefalopati dilakukan:
Pemeriksaan cairan serebrospinalis
Kadar elektrolit darah
Analisis gas darah
3. Feses lengkap apabila ada komplikasi enteritis
4. Apabila ada komplikasi bronkopneumonia dilakukan:
Pemeriksaan foto rontgen dada
Analisis gas darah

Pengobatan bersifat suportif, terdiri dari pemberian cairan


yang cukup, suplemen nutrisi, antibiotik diberikan apabila
terjadi infeksi sekunder, anti konvulsi diberikan bila terjadi
kejang, dan vitamin A.

Indikasi rawat inap: hiperpireksia, dehidrasi, kejang, asupan


oral sulit, atau adanya komplikasi.

Pasien dirawat di ruang isolasi, tirah baring.

Vitamin A diberikan sekali sehari selama 2 hari dengan dosis


50.000 IU pada usia < 6 bulan, pada usia 6 bulan-1 tahun
100.000 IU oral pada usia 6 bulan-1 tahun dan , 200.000 IU
oral pada usia > 1 tahun.

Diet makanan cukup cairan, kalori yang memadai, jenis


makanan disesuaikan dengan tingkat kesadaran pasien dan
ada-tidaknya komplikasi.
Pengobatan komplikasi:
Ensefalopati/ensefalitis

Simtomatik dan suportif

Mengatasi kejang

Monitoring status neurologis dan tata laksana peningkatan


tekanan intrakranial dengan manitol 0,5-1 g/kg diberikan tiap
8 jam

Antibiotik sebagai pengobatan bila dicurigai adanya infeksi


sekunder

Restriksi cairan, monitoring produksi urin dan koreksi


terhadap gangguan
Bronkopneumonia:

Oksigen 2 liter/menit

Kloramfenikol dosis 75mg/kgBB/hari selama 710 hari dan ampisilin 100 mg/kg/hari selama 7-10 hari

Koreksi gangguan analisis gas darah dan


elektrolit
Enteritis: koreksi dehidrasi sesuai derajat dehidrasi
Otitis media : diperlukan terapi antibiotik.

Dokter Spesialis Anak

KOMPETENSI

PANDUAN PRAKTIK
KLINIS

CAMPAK
No. Revisi

Halaman

..

1/3

D
RSU

A
AN
K A L IJ A G

UN

EM

AK

No. Dokumen

RSUD Sunan Kalijaga


Kabupaten Demak
1.
2.
3.
4.
5.
6.

EDUKASI

Rawat di bangsal isolasi


Tirah baring
Menutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin.
Melaksanakan cuci tangan 6 langkah
Penyakit Campak merupakan penyakit yang swasirna.
Menjelaskan risiko terjadinya komplikasi pada pasien dengan
gizi buruk dan anak berumur lebih kecil: diare dengan
dehidrasi, otitis media, croup, bronkopneumonia, ensefalitis
akut, SSPE
7. Imunisasi campak diberikan pada umur 9 bulan, diulang saat
masuk sekolah SD (program BIAS), atau imunisasi MMR pada
umur 12-15 bulan diulang saat umur 5-6 tahun.
8. Pada anak yang pernah menderita campak, imunisasi tidak
perlu diberikan.
9. Imunisasi campak dapat diberikan untuk pencegahan anak yang
kontak dengan kasus campak, apabila vaksin campak diberikan
72 jam setelah kontak campak.
10. Immunoglobulin dapat diberikan untuk mencegah timbulnya
campak pada individu yang terpapar dalam 6 hari, terutama
diindikasikan pada kasus imunokompromais. Dosis yang
direkomendasikan
0,25
mg/kg
IM,
untuk
pasien
imunokompromais dosis yang diberikan 0,5 mg/kg IM (dosis
maksimum 15 mL). Immunoglobulin diberikan pada kelompok
risiko tinggi terjadinya komplikasi yaitu bayi < 1 tahun, wanita
hamil, dan anak yang immunocompromised.

PROGNOSIS

Quo ad vitam
: bonam
Quo ad sanationam : bonam
Quo ad fungsionam : bonam

TINGKAT EVIDENS

INDIKATOR MEDIS

Diagnosis

: I / II/ III/ IV

(referensi no 1)

Terapi

: I / II/ III/ IV

(referensi no 1)

1.
2.
3.
4.
1.

KEPUSTAKAAN
2.

Bebas demam 24 jam tanpa antipretik


Perbaikan klinis (tanpa sesak maupun diare)
Nafsu makan baik
Ruam kulit mulai menjadi kehitaman dan mengelupas.
American Academy of Pediatrics. Measles. Dalam:
Pickering LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA,
penyunting. Red Book: 2006 Report of the committee in
infectious diseases. Edisi ke-27. Elk Grove Village, IL.
American Academy of Pediatrics; 2006, h. 441-52
Samuel LK. Measles (Rubeola). Dalam: Anne AG, Peter
JH, Samuel LK, penyunting. Krugmans infectious
diseases of children. Edisi ke-11. Philadelphia; 2004. h.

PANDUAN PRAKTIK
KLINIS

CAMPAK
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

1/4

3.
4.

353-68
Maldonado YA. Rubeola virus (measles and subacute
sclerosing panencephalitis). Dalam: Long SS, Pickering
LK, Prober CG, penyunting. Principles and practice of
pediatric infectious diseases. Edisi ke- 2. Philadelphia, PA:
Elsevier Science; 2003, h.1148-55
Maldonado YA. Measles. Dalam: Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of
pediatrics. Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004, h.
1026-32.

Anda mungkin juga menyukai