Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEGIATAN

PENGABDIAN MASYARAKAT

Penyuluhan Tentang Perilaku Menggunakan Alas Kaki Di Luar Rumah Pada


Keluarga Binaan Desa Pangkalan RT 05 / RW 04 Kecamatan Teluk Naga
Kabupaten Tangerang Provinsi Banten

Oleh:

Dr. Kholis Ernawati, M.Kes. NIDN: 0309087303 (Dosen)


Fadlina Arysta Brawidya NIM: 1102012079 (Mahasiswa)
Rendy Muttaqien Sinaga NIM: 1102012236 (Mahasiswa)
Septha Amelia Dewi NIM: 1102012269 (Mahasiswa)
Wiwiek Librani Soerye NIM: 1102012309 (Mahasiswa)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
TAHUN 2017
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PROGRAM
HIBAH PENGMAS INTERNAL

1 Judul Usulan Pengmas : Penyuluhan Tentang Perilaku Menggunakan Alas


. Kaki Di Luar Rumah Pada Keluarga Binaan Desa
Pangkalan RT 05 / RW 04 Kecamatan Teluk Naga
Kabupaten Tangerang Provinsi Banten
2 Ketua Tim Pengusul
. a. Nama : Dr. Kholis Ernawati, S.Si, MKes

b. NIDN : 0309087303
c. Jabatan/Golongan : Lektor 3d
d. Program Studi : Fakultas Kedokteran/Ilmu Kesehatan Msyarakat
e. Perguruan Tinggi : Universitas YARSI
f. Bidang Keahlian : Kesehatan Lingkungan Kesehatan Masyarakat,
g. Alamat : Pemberdayaan Masyarakat
Kantor/Telp/Faks/ Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat /
E-mail : kholis.ernawati@yarsi.ac.id
3 2 orang
. Anggota Tim Pengusul
a. Nama Anggota : Anggota 1: Dr. Rifqatussaadah, MKes/Kesmas,
: Pemberdayaan Masyarakat
Anggota 2: Rifda Wulansari, MKes/Kesmas,
b. Mahasiswa terlibat Pemberdayaan Masyarakat
: 4 (empat) orang mahasiswa Fak. Kedokteran Univ.
YARSI
4 Jangka Waktu Kegiatan : 6 (enam) bulan
.
5 Lokasi Kegiatan : Daerah Johar Baru, Jakarta Pusat.
.
6 Biaya yang diajukan : Rp. 7.500.000,- (Tujuh Juta Lima Ratus Ribu
. Rupiah)

Mengetahui, Jakarta, 23 Maret 2017


Dekan Fak. Kedokteran Univ. YARSI Ketua Tim Pengmas,

Dr. Kholis Ernawati, S.Si.MKes


NIDN 0309087303
ABSTRAK

Tujuan kegiatan adalah mengedukasi keluarga binaan tentang perilaku


menggunakan alas kaki di luar rumah, fungsi dan dampak apabila tidak
menggunakan alas kaki di luar rumah. Sasaran kegiatan adalah anggota keluarga
binaan di daerah Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga. Metode kegiatan
adalah sosialisasi, penyuluhan dan pemberian alas kaki berupa sendal, dan
evaluasi kegiatan. Sasaran kegiatan adalah 4 keluarga binaan di Desa Pangkalan.
Media penyuluhan yang digunakan adalah poster tentang Menggunakan alas
kaki. Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2017. Penyuluhan
dilaksanakan dengan cara komunikasi secara mass group. Total responden dari 4
keluarga binaan yang didatangi sebanyak 15 responden. Hasil kegiatan yaitu
penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan responden sebesar 53% tentang
pentingnya menggunakan alas kaki di luar rumah. Perlu dilakukan kegiatan
kontinyu agar pengetahuan yang sudah meningkat dapat dipertahankan dan
diharapkan dapat membentuk sikap positif dan membentuk perilaku hygiene
personal responden.

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Alloh Yang Maha Kuasa atas
karunia dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan program Pengmas Hibah
Internal yang berjudul Perilaku Menggunakan Alas Kaki Di Luar Rumah Pada
Keluarga Binaan Desa Pangkalan RT 05 / RW 04 Kecamatan Teluk Naga
Kabupaten Tangerang Provinsi Banten dengan lancar. Sholawat dan salam kita
curahkan kepada baginda kita, Muhammad SAW yang telah membawa risalah
Islam hingga kita semua dapat merasakan manisnya Iman dan Islam.
Rasa terima kasih kami sampaikan kepada ibu Suhaidah, kader Desa
Pangkalan, Kepada Dosen Pembimbing, Staf pengajar, dan mahasiswa
Kepaniteraan Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yaitu Fadlina Arysta
Brawidya, Rendy Muttaqien Sinaga, Septha Amelia Dewi, dan Wiwiek Librani
Soerye yang telah banyak membantu selama kegiatan berlangsung. Serta dokter
dan tenaga medis Puskesmas di Tegal Angus.
Harapan kami bahwa laporan program ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang menggunakan alas
kaki di luar rumah. Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan.
Masukan dari pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan laporan program
berikutnya.

Jakarta, 19 Juni 2017


Tim pengmas internal

2
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Muka
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................
ABSTRAK .............................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ........................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................... 3
1. PENDAHULUAN ............................................................................ 4
1.1. Analisis Situasi.......................................................................... 4
1.2. Masalah Mitra............................................................................ 4
2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 5
3. METODE PELAKSANAAN............................................................. 8
4. PELAKSANAAN KEGIATAN .......... 9
4.1. Sosialisasi Kegiatan .. 9
4.2. Pembuatan Media Penyuluhan dan Kuesioner Pre Post Tes . 9
4.3. Penyuluhan Dan Alas Kaki ... 10
4.4. Evaluasi kegiatan .. 12
5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 13
DAFTAR PUSTAKA . 14
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Pengetahuan

3
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi


Berdasarkan data yang didapatkan dari Puskesmas Tegal Angus Tanggerang
didapatkan 10 besar penyakit yang terjadi dengan salah satu diantaranya adalah
gatal gatal. Pada keluarga binaan gatal gatal ini dapat disebabkan oleh kotoran
serta debu yang terdapat di kaki yang tidak bersih. Umumnya disebabkan oleh
perilaku yang kurang baik, yaitu berupa kurangnya perilaku menggunakan alas
kaki ketika ke luar rumah pada keluarga binaan ini. Pada data presurvey
didapatkan untuk pengetahuan yaitu 50% yang buruk, sikap 20% yang buruk serta
perilaku 80 % yang buruk mengenai penggunaan alas kaki ke luar rumah.
Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta
interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan
respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun
dari dalam dirinya. Menurut teori Lawrance Green dan kawan-kawan (1980)
menyatakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu
faktor perilaku (behavior causes) dan faktor diluar perilaku (non behavior
causes). Hal yang penting dalam perilaku kesehatan adalah masalah pembentukan
dan perubahan individu. Karena perubahan perilaku, adalah merupakan tujuan
dari pendidikan dan penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program kesehatan
lainnya.

1.2. Masalah Mitra


Selama ini belum pernah ada kegiatan yang mengedukasi keluarga binaan
tentang perilaku menggunakan alas kaki dan dampak apabila tidak menggunakan
alas kaki di luar rumah. Kegiatan yang dilakukan oleh kader Desa Pangkalan lebih
ke arah pendampingan keluarga binaan untuk memeriksakan diri ke layanan
kesehatan. Tidak ada penyuluhan khusus untuk manfaat dari alas kaki.
Kegiatan akan dilakukan pada 4 keluarga binaan, di Desa Pangkalan RT
05 / RW 04 Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.

4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Yassi et al. (2001), kesehatan manusia sangat tergantung pada


kapasitas masyarakat dalam menata interaksi antara manusia dan aktifitasnya
dengan lingkungan fisik, kimia serta biologis. Dimana interaksi ini seharusnya
berfungsi melindungi dan mendorong kesehatan manusia dan pada saat yang sama
tetap melindungi integritas sistem alami. Jika interaksi tersebut tidak seimbang
maka yang terjadi adalah adanya gangguan pada kesehatan manusia.
Faktor (lingkungan) baik fisik maupun nonfisik, kemudian pengalaman
dan lingkungan tersebut diketahui, dipersepsikan, diyakini dan sebagainya
sehingga menimbulkan motivasi, niat untuk bertindak dan akhirnya terjadilah
perwujudan niat berupa perilaku. (Notoatmodjo, 2010).
Lawrance Green dan kawan-kawan (1980) menyatakan bahwa perilaku
ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu Faktor predisposisi (predisposing
factors), yang mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan nilai-nilai,
dan sebagainya. Faktor pemungkin (enabling factor), yang mencakup lingkungan
fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana
kesehatan. Faktor penguat (reinforcement factor), faktor-faktor ini meliputi
undang-undang, peraturan-peraturan, pengawasan dan sebagainya (Notoatmodjo,
2007).
Alas kaki (footwear) diartikan sebagai penutup telapak kaki yang memiliki
banyak fungsi salah satunya yaitu sebagai elemen fesyen yang berfungsi untuk
menunjukkan kelas sosialnya. Misalnya, kelas bangsawan mempunyai kekhasan
yang berbeda dengan kelas rakyat jelata atau budak. Fungsi alas kaki sebagai
salah satu tanda pembeda kelas dan profesi di masyarakat terus berlanjut sampai
dengan masa monarki di Eropa. Alas kaki juga memiliki fungsi terpenting yaitu
untuk mencegah penyakit karena kaki merupakan tempat masuk berbagai kuman.
Kuman suka hidup pada tempat yang lembab dan tertutup, sehingga sela-sela jari
merupakan bagian kaki yang sering mengalami penyakit. Di samping itu
kebersihan kuku kaki sangat penting untuk diperhatikan karena kuku merupakan
pelengkap kulit. Fungsi lain dari alas kaki adalah untuk melindungi kaki dari
benda-benda tajam yang ada di tanah atau halaman, melindungi kaki dari paparan

5
sinar matahari yang terlalu panas sehingga kaki lebih aman dan tidak sakit ketika
berjalan. Alas kaki terutama sepatu juga dapat berfungsi berdasarkan
kegunaannya seperti untuk bekerja, berolahraga atau menari.
Kebersihan kaki membutuhkan perhatian khusus dalam praktik higiene
seseorang, karena semuanya rentan terhadap berbagai macam infeksi. Perawatan
kaki sangat penting bagi manusia dalam usia berapapun dan kapanpun. Perawatan
kaki yang baik dimulai dengan menjaga kebersihan termasuk didalamnya
membasuh dengan air bersih, mencucinya dengan sabun atau detergen, dan
mengeringkannya dengan handuk. Hindari penggunaan sepatu yang sempit,
karena merupakan sebab utama gangguan kaki. Hindari juga penggunaan kaos
kaki yang sempit, sudah usang dan kotor, karena bisa menimbulkan bau pada
kaki, alergi, dan infeksi pada kulit.
Penggunaan alas kaki bertujuan agar kaki selalu bersih, pada saat
menginjakkan kaki ke luar rumah. Oleh karena itu, agar alas kaki yang digunakan
tetap awet dan dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama alas kaki harus
dirawat dengan baik. Cara merawat alas kaki adalah jangan pernah menyemir
sepatu kulit sebelum kotoran yang ada hilang. Karena ketika digosok, hanya akan
menyebarkan kotorannya ke seluruh permukaan. Segera keringkan jika terkena
basah, jangan biarkan terlalu lama sepatu terkena air. Jika kehujanan, segera
keringkan dengan lap kering atau tisu. Untuk bagian dalam sepatu yang basah,
gunakan kertas koran. Karena akan merusak kulit dari sepatu tersebut. Biarkan
sepatu kulit anda kering secara natural. Selalu keringkan kaki karena kaki yang
basah akan membuat kaus kaki juga basah. Kondisi di dalam sepatu akan menjadi
lembab. Jika terus-menerus melakukan hal ini, akan memicu bakteri dan kuman di
dalam sepatu yang tentunya tidak baik baik bagi kesehatan kaki.Hindari mencuci
dengan mesin cuci: Sepatu akan cepat rusak dan berkerut. Beberapa lem di sepatu
juga akan mudah lepas dan yang terakhir simpan sandal atau sepatu dengan baik
dan rapih.
Dampak apabila tidak memakai alas kaki di luar rumah bisa jadi membawa
debu dan membuat kotor rumah bagian dalam. Saat masuk ke dalam rumah,
kotoran dan debu yang menempel di alas kaki berjatuhan di dalam rumah. Lalu
debu tersebut membuat udara tidak sehat dan terhirup penghuni lainnya. Risiko

6
yang paling sering terjadi pada saat jalan tanpa alas kaki adalah terluka akibat
benda tajam atau terjadi luka bakar jika jalan yang dilewati telampau panas. Pada
kasus pasien dengan kencing manis dan darah tinggi, sering terjadi komplikasi
yang disebut dengan neuropati perifer atau dalam istilah awam yaitu kerusakan
sistem saraf tepi yang mengirimkan informasi dari otak dan sumsum tulang untuk
setiap bagian dari tubuh. Tanda klinis yang umum terjadi adalah kesemutan dan
mati rasa. Jika pasien dengan kencing manis dan darah tinggi terjadi neuropati
perifer, kemudian jalan kaki tanpa alas dan terkena benda tajam atau luka bakar
karena jalan yang panas, dia tetap tidak merasa (Dipika, 2014).
Pada kasus lain, ditemukan kelainan kulit akibat parasit yang masuk ke
dalam kulit diakibatkan berjalan tidak menggunakan alas kaki. Penyakit kulit
tersebut disebut dengan Cutaneous Larva Migrans/Creeping Eruption.
Creeping eruption atau cutaneous larva migrans adalah lesi pada kulit yang
disebabkan oleh infestasi larva filariformis spesies Ancylostoma brazilensis atau
Ancylostoma caninum atau spesies hookworm lain yang berasal dari kucing atau
anjing, tapi mungkin juga dari manusia. Diagnosis penyakit ditegakkan dari
anamnesis adanya kontak dengan tanah yang terkontaminasi oleh tinja kucing atau
anjing, dan dari pemeriksaan fisik ditemukan lesi kulit berupa lepuh, dapat
tunggal atau multipel. Beberapa hari kemudian lepuh memanjang berkelok kelok,
kemerahan, menonjol disertai dengan rasa gatal dan panas, kadang terjadi infeksi
sekunder akibat garukan atau manipulasi. Pengobatan untuk lesi kulit ini dapat
berupa cryotherapy (ehtyl chloride spray), atau dengan pengobatan antelmentik
thiabendazole, mebendazole, albendazole atau ivermectin peroral, dan atau
topikal.
Menggunakan alas kaki yang tak sesuai seperti sol yang tipis, longgar,
maupun tidak ada sokongan buat lekuk kaki juga memiliki dampak yang serius
seperti memicu terjadinya nyeri pada telapak kaki. Apabila dengan rutin
mengenakan sepatu yang mempunyai tumit tinggi, maka tendon Achilles, yaitu
tendon yang menempel di tumit anda bisa berkontraksi (apakah itu menegang
maupun memendek) mengakibatkan terjadi pergeseran di jaringan seputar tumit
(Aisah, 2010).

7
BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Digunakan beberapa metode pelaksanaan untuk mencapai target kegiatan,


yaitu:
a. Penyuluhan dan pemberian alas kaki
Penyuluhan dilakukan kepada keluarga binaan yang menjadi sasaran kegiatan
dengan didampingi oleh kader komunitas daerah Desa Pangkalan. Anggota
keluarga yang dimaksud adalah responden berusia 12 tahun dan ada di rumah
ketika penyuluhan dilaksanakan serta bersedia mengikuti kegiatan
penyuluhan. Materi penyuluhan adalah tentang fungsi dan dampak apabila
tidak menggunakan alas kaki di luar rumah.
Selain penyuluhan akan dibagikan alas kaki untuk semua anggota keluarga
sebagai alat untuk mendukung perilaku menggunakan alas kaki di luar rumah.
b. Evaluasi kegiatan
Untuk menilai keberhasilan penyuluhan dilakukan pre dan post tes terhadap
anggota keluarga yang mengikuti penyuluhan. Anggota keluarga yang
mengikuti penyuluhan menjawab pertanyaan kuesioner dengan cara memilih
salah satu jawaban. Target evaluasi kegiatan yang direncanakan adalah:
a. Penyuluhan tentang manfaat alas kaki dan dampak tidak menggunakan
alas kaki di luar rumah : pengetahuan responden meningkat dengan
jawaban baik di atas 60% setelah diadakan penyuluhan

8
BAB 4. PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1. Sosialisasi Kegiatan


Sosialisasi diawali dengan memberi tahu rencana kegiatan melalui kader
di Desa Pangkalan. Yaitu berupa kunjungan untuk survey serta rencana
kegiatan berupa penyuluhan mengenai penggunaan alas kaki di luar
rumah. Dengan pelaksaan survey pada Rabu, 30 Mei 2017 dan rencana
penyuluhan pada Sabtu, 10 Juni 2017.
Dari hasil sosialisasi ini disepakati bahwa peserta penyuluhan merupakan
dewasa berumur 12 tahun, bersedia untuk diwawancara, tidak memiliki
gangguan kejiwaan.

4.2. Pembuatan Media Penyuluhan dan Kuesioner Pre Post Tes


Media penyuluhan yang digunakan adalah poster tentang Sudahkah anda
menggunakan alas kaki. Sumber poster dampak tidak menggunakan alas
kaki berdasarkan jurnal dan digunakan untuk penyuluhan meningkatkan
pengetahuan tentang meminimalisir perilaku tidak menggunakan alas kaki
di luar rumah (Poster bisa dilihat pada Gambar 3).
Materi yang tercantum pada poster Sudahkah anda menggunakan alas kaki
yaitu:
1. Fungsi menggunakan alas kaki:
a. mencegah dari tertusuk benda tajam
b. mencegah penyakit
c. berolahraga
d. menghindari dari paparan matahari
2. Dampak tidak menggunakan alas kaki di luar rumah:
membawa debu dan membuat kotor, ditemukan kelainan kulit berupa
gatal-gatal, Creeping eruption atau cutaneous larva migrans, tetanus
apabila tertusuk benda tajam.
3. Kesimpulan:
Memakai alas kaki yang sesuai ukuran dan fungsinya

9
Gambar 1. Poster Sudahkah Anda Menggunakan Alas Kaki

4.3. Penyuluhan Dan Pemberian Alas Kaki


Penyuluhan dilakukan kepada 4 keluarga binaan yang tinggal di desa
Pangkalan. Kegiatan penyuluhan didampingi oleh kader Komunitas Desa
Pangkalan yaitu ibu Suhaidah. Untuk menilai keberhasilan penyuluhan dilakukan
pre dan post tes terhadap anggota keluarga yang mengikuti penyuluhan. Pre post

10
tes tentang materi tentang fungsi dan dampak apabila tidak menggunakan alas
kaki di luar rumah.
Penyuluhan dilaksanakan dalam 1 kali kunjungan yaitu tanggal 10 Juni
2017. Penyuluhan dilaksanakan secara komunikasi secara massgroup dengan
jumlah peserta sebanyak + 10 orang dari 4 keluarga binaan di RT 05 / RW 004,
Desa Pangkalan, Kelurahan Tegal Angus, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tanggerang, Provinsi Banten. Data responden terdapat pada Tabel 1. Setelah
penyuluhan, tiap keluarga diberikan poster dan ditempel di dalam rumah serta
diberikan alas kaki dan sembako.

Gambar 2. Foto bersama keluarga binaan Gambar 3. Foto kondisi rumah salah satu
keluarga binaan

Gambar 4. Foto suasana penyuluhan Gambar 5. Foto dengan keluarga binaan


dan media intervensi

11
4.4. Evaluasi kegiatan
Evaluasi kegiatan penyuluhan yang dilakukan adalah sbb:
a. Distribusi frekuensi jawaban responden pre dan post penyuluhan yang betul
b. Distribusi frekuensi total jawaban responden pre dan post penyuluhan
c. Mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan

Tabel 2. Perbandingan Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang


Menggunakan Alas Kaki di Luar Rumah pre dan pasca penyuluhan pada
Keluarga Binaan di RT 05/RW 04, Desa Pangkalan, Kelurahan Tegal Angus,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten, April
2017.
Pre Penyuluhan
Pengetahuan
Responden Jumlah Responden Presentase (%)

Baik 1 6,7 %
Cukup 8 53.3 %
Kurang 6 40 %
Total 15 100 %

Pasca Penyuluhan
Pengetahuan
Responden Jumlah Responden Presentase (%)

Baik 5 34 %
Cukup 8 53 %
Kurang 2 13 %
Total 15 100 %

Dari tabel 2 terlihat bahwa hasil pada aspek Pengetahuan, Responden yang
memiliki pengetahuan baik meningkat dari 1 orang (6,7%) menjadi 5 orang
(34%), yang memiliki pengetahuan cukup dari 8 orang (53%) tetap 8 orang
(53%), dan yang memilki pengetahuan kurang menurun dari 6 orang (40%)
menjadi 2 orang (13%).

12
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dari kegiatan pengmas ini yaitu penyuluhan dapat meningkatkan


pengetahuan responden sebesar 53% tentang pentingnya menggunakan alas kaki
di luar rumah karena fungsi menggunakan alas kaki adalah untuk mencegah dari
tertusuk benda tajam, mencegah penyakit, berolahraga dan menghindari dari
paparan matahari. Dampak tidak menggunakan alas kaki di luar rumah dapat
membuat debu dan kotor di rumah, ditemukan kelainan kulit berupa gatal-gatal,
Creeping eruption atau cutaneous larva migrans, dan dapat menimbulkan tetanus
apabila tertusuk benda tajam.
Tokoh masyarakat dan petugas kesehatan agar lebih berperan dalam
penyuluhan tentang penggunaan alas kaki dan dampak apabila tidak
menggunakan alas kaki di luar rumah. Kader setempat untuk lebih meningkatkan
peran dalam memantau dan mengingatkan warga setempat untuk selalu
menggunakan alas kaki sehingga dapat dipertahankan dan diharapkan dapat
membentuk sikap positif dan membentuk perilaku hygiene personal responden.

13
DAFTAR PUSTAKA

Aisah S. 2010. Creeping Eruption. Dalam: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S,


editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-6. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI, hlm. 125-6.

Azwar, Saifuddin. 2004. Metode Penelitian, Cetakan V. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Bansal, Dipika dkk. 2014. Prevalence and risk factors of development of


peripheral diabetic neuropathy in type 2 diabetes mellitus in a tertiary care
setting. Journal of Diabetes Investigation.

Huey, Sue & Rebecca Proctor. 2007. New Shoe: Contemporary Footwear Design.
London: Laurence King Publishing Ltd.

Muhammad Faiz Almath, 2012, 1100 Hadist Terpilih : Sinar Ajaran Muhammad,
Gema Insani, Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:


Rineka Cipta

Wilson, Eunice. 2004. A History of Shoe Fashion. London: Pitman Publishing.

14
LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Pengetahuan Pre/Post Penyuluhan Tentang Manfaat alas


kaki dan dampak tidak menggunakan alas kaki

Pengetahuan
1. Apakah anda mengetahui fungsi dari alas kaki ?
1) Mencegah penyakit
2) Untuk bekerja
3) Berolahraga
4) Untuk menghindari pelanggaran undang undang yang berlaku

a. 1 dan 4
b. 1 dan 3
c. 1, 2, 3
d. 1 saja

2. Yang merupakan contoh alas kaki adalah..


1) Sandal
2) Kaos kaki
3) Sepatu
4) Bakiak

a. 1, 2, 3
b. 2 dan 3
c. 3 saja
d. 1 dan 3

3. Apakah bapak tahu bahan yang sesuai untuk alas kaki ?


1) Kulit
2) Karet
3) Kanvas
4) Sutra

a. 1, 2, 4
b. 1, 2, 3
c. 2 saja
d. 4 saja

4. Apakah bapak tahu dampak jika tidak menggunakan alas kaki ?


1) Tertusuk benda tajam
2) Terbakar matahari
3) Rumah menjadi kotor dan berdebu
4) Mencegah penyakit darah tinggi

a. 1, 2, 3
b. 2 dan 3
c. 3 saja

15
d. 1 dan 3

5. Penyakit yang paling sering disebabkan karena tidak menggunakan alas kaki
di luar rumah adalah
1) Asma
2) Diabetes
3) Hipertensi
4) Infeksi kulit

a. 1, 2, 3
b. 2 dan 4
c. 1 dan 3
d. 4 saja

Skoring Kuesioner

Variabel Aspek Pengetahuan


No 1. Jika responden menjawab : A= poin 0, C= poin 1,
B= poin 0, D= poin 0
No 2. Jika responden menjawab : A= poin 0, C= poin 0,
B= poin 0, D= poin 1
No 3. Jika responden menjawab : A= poin 0, C= poin 0,
B= poin 1, D= poin 0
No 4. Jika responden menjawab : A= poin 1, C= poin 0,
B= poin 0, D= poin 0
No 5. Jika responden menjawab : A= poin 0, C= poin 0,
B= poin 0, D= poin 1

16

Anda mungkin juga menyukai

  • Dwefcedcew
    Dwefcedcew
    Dokumen2 halaman
    Dwefcedcew
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • Casdcdscd
    Casdcdscd
    Dokumen13 halaman
    Casdcdscd
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • Referat Thya
    Referat Thya
    Dokumen21 halaman
    Referat Thya
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • Fwefcedvs
    Fwefcedvs
    Dokumen1 halaman
    Fwefcedvs
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen3 halaman
    Bab V
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen34 halaman
    Bab I
    Mutiara Sandia Oktoviana
    Belum ada peringkat
  • Tabel Jsdkasd
    Tabel Jsdkasd
    Dokumen1 halaman
    Tabel Jsdkasd
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen28 halaman
    Bab Ii
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • Dcewfcewfc
    Dcewfcewfc
    Dokumen10 halaman
    Dcewfcewfc
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • HDFDJFHD
    HDFDJFHD
    Dokumen9 halaman
    HDFDJFHD
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • Kfhdfs
    Kfhdfs
    Dokumen6 halaman
    Kfhdfs
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen3 halaman
    Bab V
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • 11 - 245manifestasi Klinis Sindrom Behcet
    11 - 245manifestasi Klinis Sindrom Behcet
    Dokumen4 halaman
    11 - 245manifestasi Klinis Sindrom Behcet
    amirda
    Belum ada peringkat
  • Referat THT
    Referat THT
    Dokumen22 halaman
    Referat THT
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • Lembar Persetujuan
    Lembar Persetujuan
    Dokumen2 halaman
    Lembar Persetujuan
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • Indonesia
    Indonesia
    Dokumen16 halaman
    Indonesia
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • Preskas Obgyn
    Preskas Obgyn
    Dokumen22 halaman
    Preskas Obgyn
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • SKRIPSI
    SKRIPSI
    Dokumen51 halaman
    SKRIPSI
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • Indonesia
    Indonesia
    Dokumen16 halaman
    Indonesia
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • Referat Obgyn
    Referat Obgyn
    Dokumen23 halaman
    Referat Obgyn
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • 9 Fishbone KIAfix
    9 Fishbone KIAfix
    Dokumen1 halaman
    9 Fishbone KIAfix
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • PHBS Kel. 7
    PHBS Kel. 7
    Dokumen16 halaman
    PHBS Kel. 7
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • Revisi PH 6
    Revisi PH 6
    Dokumen139 halaman
    Revisi PH 6
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen26 halaman
    1
    laudyaFeb
    100% (1)
  • Pre Survey I - II
    Pre Survey I - II
    Dokumen7 halaman
    Pre Survey I - II
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen3 halaman
    Bab V
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • PR Dokbam
    PR Dokbam
    Dokumen27 halaman
    PR Dokbam
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat
  • Gambaran Radiologis
    Gambaran Radiologis
    Dokumen9 halaman
    Gambaran Radiologis
    laudyaFeb
    Belum ada peringkat