Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

DENGAN PENYAKIT CAMPAK


DISUSUN OLEH :
Elna Saflut
KONSEP MEDIS

Definisi
Campak adalah infeksi akut yang disebabkan oleh virus rubeola (campak) dan merupakan penyakit
yang sangat menular yang biasanya menyerang anak-anak. Penyakit ini ditandai dengna batuk,korisa
(pilek),demam dan ruam makulpapular yang timbul beberapa hari sesudah gejala awal.

Etiologi
Campak disebabkan oleh virus morbili, yang menularkan melalui air liur yang dikeluarkan penderita saat
batuk atau bersin. Penularan juga bisa terjadi bila seseorang menyentuh hidung atau mulut, setelah
memegang benda yang terpercik air liur penderita.

Patofisiologi
Penyebaran infeksi terjadi jika terhirup droplet di udara yang berasal dari penderita. Virus campak
masuk melalui saluran pernapasan dan melekat di sel-sel epitel saluran napas. Setelah melekat, virus
bereplikasi dan diikuti dengan penyebaran ke kelenjar limfe regional. Setelah penyebaran ini, terjadi
viremia primer disusul multiplikasi virus di sistem retikuloendotelial di limfa, hati, dan kelenjar limfe.
Manifestasi Klinis
Masa inkubasi campak berkisar 10 hari (8 – 12 hari). Penampakan awal penyakit berupa malaise,
iritabilitas, temperatur setinggi 40,6 c, konjungtivitas dengan lakrimasi berlebih, edema kelopak mata dan
fotofobia, serta batuk keras yang cukup berat. Gejala klinis yang terjadi setelah masa inkubasi, terdiri dari
3 stadium : Stadium prodromal, Stadium eksantem, dan Stadium konvalesens.

Komplikasi  
• Dehidrasi

• Peradangan pita suara


• Infeksi mata

Tanda dan Gejala


• Demam Tinggi

• Sakit dan nyeri

• Mata merah

• Batuk, beringus , dan sakit tenggorokan

• Lemas
Lanjutan....
• Lemas

• Diare, muntah-muntah
• Hilang nafsu makan

Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Lab dara rutin

• Pemeriksaan untuk melihat adanya komplikasi dari penyakit campak seperti : ensefalopati, enteritis
dan bronkopneumenia.

Penatalaksanaan
• Istirahat di tempat tidur

• Memperhatikan makanan dan minuman

• Perawatan mata dan hidung.


• Serangan penyakit ini dapat diperpendek dengan banyak beristirahat selama beberapa hari di tempat
tidur, terutama bila serangan penyakit cukup hebat, artinya bintik-bintik sangat merah dan suhu
badan tinggi.
KONSEPASUHANKEPERAWATAN

Pengkajian
• Tahap awal proses keperwatan yang meliputi pengumpulan data secara sistematis dan cermat untuk
menentukan status kesehatan klien saat ini dan riwayat kesehatan masa lalu, pengumpulan data
diperoleh dengan cara wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, peninjauan catatan dan laporan
diagnostik dengan rekan sejawat.
• Dalam pengkajian ada anamnesa data klien. Seperti nama, TTL, umur, pekerjaan, alamat, tanggal
MRS, nomor rekap medis,penanggung jawab.

Diagnosa
• Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon individu, keluarga dan masyarakat
terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual maupun potensial.
• Diagnosa yang di ambil yaitu : Hipertermia b.d. Proses Penyakit. (SDKI : hal. 284)

Tujuan dan Kriteria Hasil


• Hipertermia (SLKI : hal. 162)
• Luaran utama : Termoregulasi (hal. 129)

• Dengan kriteria hasil : Membaik.


Perencanaan dan Intervensi
Manajemen Hipertermia (SIKI : hal. 181)

Definisi : mengidentifikasi dan mengelola peningkatan suhu tubuh akibat disfungsi termoregulasi.

Observasi
• Identifikasi penyebab hipertermia (mis. Dehidrasi, terpapar lingkungan panas, penggunaan inkobator)

• Monitor suhu tubuh


• Monitor komplikasi akibat hipertermia

Terapeutik
• Longgarkan pakaian

• Lakukan pendinginan eksternal (mis. Selimut hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher, dada,
abdomen, aksila)

Edukasi
• Anjurkan tirah baring

Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena.

Implementasi Keperawatan
Manajemen Hipertermia (SIKI : hal. 181)

Definisi : mengidentifikasi dan mengelola peningkatan suhu tubuh akibat disfungsi termoregulasi.
Observasi
• Mengidentifikasi penyebab hipertermia (mis. Dehidrasi, terpapar lingkungan panas, penggunaan inkobator)
• Memonitor suhu tubuh

• Memonitor komplikasi akibat hipertermia

Terapeutik
• Melonggarkan pakaian
• Melakukan pendinginan eksternal (mis. Selimut hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher, dada,
abdomen, aksila)

Edukasi
• Meganjurkan tirah baring

Kolaborasi
• Mengkolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena

Evaluasi
S : Keluarga klien mengatakan panas sudah menurun

O : Suhu tubuh pasien sudah menurun dan pasien tampak membaik

A : Masalah Teratasi
P : Intervensi Dihentikan.

REFERENSI : Halim,R.G.(2016). Campak pada anak.CDK-238,Vol.43 No.3.


Panduan Buku SDKI,SLKI & SIKI.

Anda mungkin juga menyukai