A. Pengertian
B. Etiologi
C. Patofisiologi
Gejala gstrointestinal dapat berupa obstipasi, diare, mual, muntah, dan kembung,
hepatomegali, splenomegali dan lidah kotor tepi hiperemi.
Gejalah saraf sentral berupa delirium, apatis, somnolen, sopor, bahkan sampai koma.
Berbagai tanda dan gejala yang bisa timbul :
demam tinggi dari 39° sampai 40 °C (103° sampai 104 °F) yang meningkat secara perlahan
tubuh menggigil
denyut jantung lemah (bradycardia)
badan lemah (“weakness”)
sakit kepala
nyeri otot myalgia
kehilangan nafsu makan
konstipasi
sakit perut
pada kasus tertentu muncul penyebaran vlek merah muda (“rose spots”)
Komplikasi yang disebabkan oleh demam tifoid biasanya hanya terjadi pada orang yang
belum diobati dengan antibiotik yang sesuai atau pengobatan tertunda. Komplikasi yang
disebabkan oleh demam tifoid biasanya hanya terjadi pada orang yang belum diobati dengan
antibiotik yang sesuai atau pengobatan tertunda. Dalam kasus tersebut, sekitar 1 dari 10 orang
mengalami komplikasi, yang biasanya berkembang pada minggu ketiga infeksi.
Dua komplikasi yang paling sering terjadi pada penderita demam tifoid yang tidak diobati
adalah:
Perforasi dari bagian sistem pencernaan atau usus, yang menyebarkan infeksi ke jaringan
G. Pengkajian