Anda di halaman 1dari 45

PENYAKIT TROPIS

Malaria DHF Thypoid

Ns. Hardin La Ramba, S.Kep., M.Biomed.


DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Tujuan Instruksional
 Instruksional Umum
Mahasiswa mampu memahami tentang pengelolaan
penyakit tropis.
 Instruksional Khusus
Mahasiswa mampu Menjelaskan:
 Konsep Malaria, DHF dan Thypoid
 Asuhan keperawatan pada pasien dengan Malaria, DHF
dan Thypoid
Pendahuluan
 Penyakit tropis merupakan penyakit yang terjadi di daerah
tropis.
 Indonesia termasuk negara beriklim tropis, sehingga
penyakit tropis mudah berkembang.
 Penyakit tropis dapat disebabkan oleh bakteri, virus dan
parasit. Beberapa jenis penyakit tropis diantaranya adalah
demam typoid, TBC, kusta, tetanus, DBD, polio, malaria,
cacingan, campak, hepatitis dll.
Malaria
Definisi
Penyakit malaria adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh protozoa parasit
yang merupakan golongan plasmodium,
dimana proses penularanya melalui
gigitan nyamuk anopheles.
Etiologi
• Penyebab infeksi malaria ialah parasit plasmodium.
• Pada manusia Plasmodium terdiri dari 4 spesies,
yaitu:
1. Plasmodium Falciparum
2. Plasmodium Vivax
3. Plasmodium ovale
4. Plasmodium Malariae
Jenis plasmodium yang banyak ditemukan
di Indonesia adalah P. falciparum dan P.
Vivax. Plasmodium falciparum adalah
penyebab utama malaria berat, termasuk
malaria serebral.
Patofisiologi
 Menggigil yang dapat berkisar
Manifestasi Klinik dari sedang hingga parah
 Demam tinggi
 Keringat berlebih
• Gejala penyakit ini  Sakit kepala
 Mual
dapat berkembang  Muntah
dalam kurun waktu  Sakit perut
1-2 minggu setelah  Diare
 Anemia
seseorang tekena  Otot terasa sakit
gigitan nyamuk yang  Kejang
 Koma
membawa vektor.  Tinja berdarah
Diagnostik Test

1. Pemeriksaan Mikroskopis
2. Pemeriksaan Rapid Diagnostik Test
(RDT)
Dengue High Fever (DHF)
Definisi

• DHF adalah penyakit yang disebabkan


oleh virus Dengue, sejenis virus yang
tergolong arbovirus dan masuk ke tubuh
penderita melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypti betina. Penyakit ini lebih dikenal
dengan sebutan Demam Berdarah
Dengue (DBD).
Etiologi

• Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue


yang tergolong arbovirus yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan
Aedes Albopictus
Patofisiologi
Manifestasi Klinis

 Dengue harus dicurigai bila demam tinggi (40 ° C / 104 ° F) disertai


dengan 2 dari gejala berikut:
 Sakit kepala parah,
 Nyeri di belakang mata,
 Nyeri otot dan sendi,
 Mual,
 Muntah,
 Pembengkakan kelenjar atau ruam.
 Gejala biasanya berlangsung selama 2-7 hari, setelah masa
inkubasi 4-10 hari setelah gigitan dari nyamuk yang terinfeksi.
 Dengue yang parah adalah komplikasi yang berpotensi mematikan karena
plasma bocor, akumulasi cairan, gangguan pernapasan, pendarahan parah,
atau gangguan organ.
 Tanda-tanda peringatan terjadi 3-7 hari setelah gejala pertama dalam
hubungannya dengan penurunan suhu (di bawah 38 ° C / 100 ° F) dan meliputi:
 Sakit parah perut,
 Muntah terus menerus,
 Napas cepat,
 Gusi berdarah,
 Kelelahan,
 Kegelisahan dan darah di muntah.
 24-48 jam berikutnya dari tahap kritis dapat mematikan; perawatan medis yang
tepat diperlukan untuk menghindari komplikasi dan risiko kematian
Menurut WHO DHF dibagi dalam 4 derajat yaitu:
1. Derajat I : Demam disertai gejala klinik khas dan satu-satunya
manifestasi perdarahan dalam uji tourniquet positif.
2. Derajat II : Derajat I disertai dengan perdarahan spontan pada kulit
atau tempat lain.
3. Derajat III : Ditemukannya kegagalan sirkulasi, ditandai oleh nadi
cepat dan lemah, tekanan darah turun (20 mm Hg) atau hipotensi
disertai dengan kulit dingin dan gelisah.
4. Derajat IV : Kegagalan sirkulasi, nadi tidak teraba dan tekanan
darah tidak Terukur
Test Diagnostik

 Pada setiap penderita dilakukan


pemeriksaan darah lengkap.
 Pada penderita yang disangka menderita
DHF dilakukan pemeriksaan hemoglobin,
hematocrit, dan trombosit setiap 2-4 jam
pada hari pertama perawatan.
 Selanjutnya setiap 6-12 jam sesuai dengan
pengawasan selama perjalanan penyakit.
Definisi

Deman typoid adalah penyakit sistemik yang disebabkan


oleh bakteri Salmonella Thypy (S Thypy) atau Salmonella
Parathypy (S Paratyphy) yang masuk kedalam tubuh
manusia dan merupakan kelompok penyakit yang menular
dan dapat menyerang banyak orang sehingga dapat
menimbulkan wabah.
Demam typoid merupakan penyakit infeksi sistemik
yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhy atau
salmonella parathypi yang masuk kedalam tubuh
manusia (saluran pencernaan) dengan ditandai oleh
demam insidious yang lama, sakit kepala, badan
lemah, anoreksia, bradikardi relative, serta
splenomegali dan juga merupakan kelompok
penyakit yang mudah menular serta menyerang
banyak orang sehingga dapat menimbulkan wabah.
Patofisiologi

Penularan salmonella tiphy melalui berbagai


cara yang dikenal demham 5 F:
1) Food
2) Fingers
3) Formitus
4) Fly
5) Feses
Manifestasi Klinis
 Batuk
 Epistaksis
 Gejala pada anak : Inkubasi antara 5-40 hari
dengan rata-rata 10-14 hari.  Lidah yang berselaput (kotor
 Demam meninggi sampai akhir minggu
ditengah, tepid an ujung merah
pertama. serta tremor)
 Demam turun pada minggu ke empat, kecuali  Hepatomegaly, splenomegali,
demam tidak tertangani akan menyebabkan meteroismus
syok, Stupor dan Koma.
 Gangguan mental berupa samnolen
 Ruam muncul pada hari hari ke 7-10 dan
bertahan selama 2-3 hari.  Delirium atau psikosis
 Nyeri kepala, nyeri perut  Dapat timbul dengan gejala yang
 Kembung, mual, muntah, diare, konstipasi. tidak tipikal terutama pada bayi
muda sebagai penyakit demam akut
 Pusing, bradikardi, nyeri otot. dengan disertai syok dan hipotermia
Diagnostik Test

1) Pemeriksaan leukosit
2) Pemeriksaan SGOT dan SGPT
3) Biakan Darah
PENATALAKSANAAN
 MEDIS
Pemberian obat-obatan, transfusi darah,
cairan, dll
 NON MEDIS
Pemberian kompres, relaksasi, posisi dll,
ASUHAN KEPERAWATAN
KONSEP ASKEP
1. Pengkajian
2. Diagnosis
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi
PENGKAJIAN
1. INSPEKSI
Melihat tanda-tanda fisik
2. PALPASI
Apakah ada perbesaran pada hepar, suhu kulit, dan tanda-tanda
dehidrasi.
3. PERKUSI
Pada daerah abdomen untuk mengetahui lingkupan perbesaran
hepar, bunyi paru-paru atau rongga torax.
4. AUSKULTASI
Lebih fokus untuk mendengarkan suara bunyi nafas, bunyi paru-paru,
bunyi bising usus.
MASALAH KEPERAWATAN
 Masalah keperawatan atau diagnosis keperawatn dalam penyakit tropis
(malaria, dhf dan thypoid) merujuk pd hasil pemeriksaan atau pengkajian
 Dalam penentuan isi diagnosa 3 hal penting yang harus diperhatikan PES,
yaitu:
1. Problem
2. Etiologi
3. Symptom
 Jenis diagnostik dibagi menjadi 3 poin:
1. Aktual
2. Resiko
3. Pendidikan kesehatan/promkes
INTERVENSI
 Dalam perumusan intervensi kep. Merujuk kpd dx
dgn memperhatikn kondisi pasien.
 Intervensi merupkan rencana kerja yg akan kita
berikan kpd pasien. Terdiri dari:
1. Monitoring
2. Tindakan mandiri
3. Edukasi
4. Kolaborasi
IMPLEMENTASI
• Merupakn hasil tindakan intervensi yang
diberikan yang telah dilakukan thdp klien
Evaluasi
• Adalah hasil akhir tindakan asuhan
keperawatan
• Penilaian keberhasilan intervensi yang
telah diberikan
• Dalam evaluasi berisi SOAP atau
SOAPIER namun yang umumnya
digunakan adalh SOAP
TINJAUAN KASUS
• Seorang pasien datang ke RS, dengan keluhan
demam 3 hari, suhu 38°C, menggigil sudah 2 hari,
tidak nafsu makan, mual dan muntah. Klien baru
saja kembali melaksanakan kerja proyek di
Papua, klien tidak memiliki riwayat penyakit lain.
Hasil pemeriksaan RDT Malaria diketahui positif
Positif plasmodium. Hasil pemeriksaan
laboratorium HB 10,5 mmHg, Hasil pemeriksaan
parasitologi positif plasmodium falciparum.
• Dari data tsb diatas, diagnosa prioritas apa saja
yang akan muncul?
PENGKAJIAN
1. INSPEKSI
Kaena HB menurun, inspeksi Tanda-Tanda anemia
2. PALPASI
Apakah ada perbesaran pada hepar, suhu kulit, dan tanda-tanda
dehidrasi.
3. PERKUSI
Pada daerah abdomen untuk mengetahui lingkupan perbesaran
hepar, bunyi paru-paru atau rongga torax.
4. AUSKULTASI
mendengarkan suara bunyi nafas, bunyi paru-paru, bunyi bising usus.
MASALAH KEPERAWATAN

1) Hipertermi
2) Defisit nutrisi
3) Resiko ketidakseimbangan volume
cairan
4) Nyeri
5) Resiko Hipovolemia
INTERVENSI & IMPLEMENTASI
1. Monitoring TTV
2. Kompres Hangat
3. Kolaborasi pemberian nutrisi
4. Kolaborasi pemberian obat
 Kina
 Choloquine
 Artesunan
EVALUSI
 Subjektif (S)
Merupakan data atau keluhan dari klien atau keluarganya
 Objektif (O)
Merupakan hasil pemeriksaan
 Assesment (A)
Merupakan keberhasilan penyelesaian masalah
 Planning (P)
Merupakan intervensi yang akan dilanjutkan atau
dipertahankan.
Penyuluhan untuk pasien/keluarga

 Ajarkan psien/keluarga dalam mengukur suhu


untuk mencegah dan mengenali secara dini
hipertermia (misalnya, sengatan panas, dan
keletihan akibat panas
 Regulasi suhu : ajarkan indikasi keletihan
akibat panas dan tindakan kedaruratan yang
diperlukan.
Program Pemerintah dalam
Penanggulangan Penyakit Tropis
Program pemberantasan malaria di Indonesia
saat ini terdiri atas delapan kegiatan, yaitu:
 Diagnosis awal dan pengobatan yang tepat;
 Program kelambu dengan insektisida;
 Penyemprotan;
 Pengawasan deteksi aktif dan pasif;
 Survei demam dan pengawasan migran;
 Deteksi dan kontrol epidemik;
Daftar Referensi

1. Andi Umardiono, dkk. (2018). Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Untuk


Penanggulangan Penyakit Tropis Demam Berdarah Dengue. Jurnal Analisis Kebijakan dan
Pelayanan Publik (JAKPP). Volume 4 No. 1, Juni 2018. pISSN: 2460-6162. eISSN: 2527-6476.
journal.unhas.ac.id/index.php/jakpp
2. Bappenas (2015). Tujuan 6: Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya.
Laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia.
(https://www.bappenas.go.id/files/9113/5230/0986/indonesiamdgbigoal6__20081122001221__518.
pdf)
3. Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.
02.03/D1/I.1/527/2018. RENCANA AKSI PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT 2015-2019 (Revisi I - 2018)
4. Kurniasih, M, dkk. (2017). DIAGNOSIS PENYAKIT TROPIS BERBASIS WEB DENGAN METODE
CERTAINTY FACTOR. Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan. Volume 05, No. 3 (2017), hal 64-
71. ISSN : 2338-493X

Anda mungkin juga menyukai