Anda di halaman 1dari 25

PENYAKIT TROPIK

oleh :
Suyatini SPd,M.Kes
PENYAKIT TROPIK

Penyakit tropik adalah penyakit yang sering


terjadi pada wilayah tropis dan subtropis yang
umumnya berupa infeksi, tetapi juga bisa berupa
non infeksi. Istilah ini juga sering mengacu pada
penyakit yang berkembang di wilayah panas
berkondisi lembab, seperti campak, DHF, tetanus
dan lain-lain.
INFEKSI CAMPAK
definisI CAMPAK

• Penyakit Campak adalah satu penyakit berjangkit.


Campak (Rubeola, Campak 9 hari) atau dikenal dengan
sebutan Gabagen (dalam bahasa Jawa); atau Kerumut
(dalam bahasa Banjar). Dalam istilah medisnya disebut
juga dengan Morbili, Measles. (Aru: 2006: 1447)
• Morbili adalah : Penyakit virus akut, menular yang
ditandai dengan 3 stadium, Yaitu stadium prodormal
( kataral ), stadium erupsi dan stadium konvalisensi,
yang dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis
dan bercak koplik ( Ilmu Kesehatann Anak Edisi 2, th
1991. Fkui ).
ETIOLOGI
Cara penularan melalui droplet dan kontak, yakni
karena menghirup percikan ludah (droplet) dari
hidung, mulut maupun tenggorokan penderita
morbili/campak.Artinya, seseorang dapat tertular
Campak bila menghirup virus morbili, bisa di
tempat umum, di kendaraan atau di mana saja.
Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu
2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan selama
ruam kulit ada. Masa inkubasi adalah 10-14 hari
sebelum gejala muncul.
MANISFESTASI KLINIS CAMPAK
2. Stadium Erupsi
1. Stadium Kataral (Prodormal)
Gejala klinik yang muncul pada
Berlangsung selama 4-5 hari
stadium ini adalah:
dengan tanda gejala sebagai
1) Koriza dan Batuk bertambah
berikut:
2) Kadang terlehat bercak koplik
1) Panas 3) Adanya eritema, makula, papula
2) Malaise yang disertai kenaikan suhu badan
3) Batuk 4) Terdapat pembesaran kelenjar
getah bening
4) Fotofobia
5) Splenomegali.
5) Konjungtivitis
6) Diare dan muntah
6) Koriza

3. Stadium konvalensensi
Erupsi mulai berkurang dengan meninggalkan bekas (hiperpigmentasi).
Suhu menurun sampai normal kecuali ada komplikasi.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

a)Pemeriksaan darah tepi hanya ditemukan adanya leukopeni.


b)Dalam sputum, sekresi nasal, sediment urine dapat ditemukan
adanya multinucleated giant sel yang khas.
c)Pada pemeriksaan serologi dengan cara hemaglutination
inhibition test dan complement fiksatior test akan ditemukan
adanya antibody yang spesifik dalam 1 – 3 hari setelah
timbulnya ras dan mencapai puncaknya pada 2 – 4 minggu
kemudian.
KOMPLIKASI

1)Infeksi bakteri : Pneumonia dan Infeksi telinga tengah

2)Kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga


penderita mudah memar dan mudah mengalami perdarahan
3)Ensefalitis (radang otak) terjadi pada 1 dari 1,000-2.000 kasus.

4)Bronkopnemonia (infeksi saluran napas)

5)Otitis Media (infeksi telinga)


6)Laringitis (infeksi laring)

7)Diare
8)Kejang Demam (step)
TETANUS
DEFINISI
• Tetanus adalah penyakit dengan tanda utama kekauan otot
(spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran. Gejala ini bukan
disebabkan oleh kuman Clostridium tetani, tetapi akibat toksin
(tetanospasmin) yang dihasilkan kuman.
• Tetanus adalah adalah penyakit infeksi yang ditandai oleh
kekakuan dan kejang otot, tanpa disertai gangguan kesadaran.,
sebagai akibat dari toksin kuman closteridium tetani.
• Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tetanus
adalah penyakit infeksi yang diakibatkan oleh toksin kuman
clostridium tetani, yang ditandai dengan gejala kekakuan dan
kejang otot.
ETIOLOGI
Penyebab penyakit seperti pada tetanus yaitu
Clostridium tetani yang hidup anaerob, berbentuk spora
selama diluar tubuh manusia, tersebar luas ditanah, juga
terdapat ditempat yang kotor, besi berkarat sampai pada
tusuk sate bekas. Basil ini bila kondisinya baik (didalam
tubuh manusia ) akan mengeluarkan toksin. Toksin ini
dapat menghancurkan sel darah merah, merusak leukosit
dan merupakan tetanuspasmin, yaitu toksin yang
neurotropik yang dapat menyebabkan ketegangan dan
spasme otot.
MANISFESTASI KLINIS
Gejala-gejala biasanya muncul dalam waktu 5-10 hari
setelah infeksi, tetapi bisa juga timbul dalam waktu 2
hari atau 50 hari setelah infeksi.
• Kekakuan otot rahang
• Gangguan memelan
• Demam
• Nyeri
• Mengigil
• Kejang otot dan kaku kuduk, lengan serta tungkai
KOMPLIKASI

1. Bronkopneumoni
2. Asfiksia
3. Atelektasis karena obstruksi secret
4. Fraktur kompresi
PENCEGAHAN
• Pencegahan penyakit tetanus meliputi :
• Anak mendapatkan imunisasi DPT diusia 3-11 Bulan
• Ibu hamil mendapatkan suntikan TT minimal 2 X
• Pencegahan terjadinya luka & merawat luka secara
adekuat
• Pemberian anti tetanus serum.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan fisik : Adanya luka dan ketegangan otot yang khas
terutama pada rahang
2. Darah
• Glukosa Darah
• BUN
• Elektrolit
3. Skull Ray : Untuk mengidentifikasi adanya proses desak ruang dan
adanya lesi
4. EEG : Teknik untuk menekan aktivitas listrik otak melalui tengkorak
yang utuh untukmengetahui focus aktivitas kejang, hasil biasanya
normal.
5. Pemeriksaan ECG dapat terlihat gambaran aritmia ventrikuler 7
DENGUE

HAEMORAGIC

FEVER (DHF)
DEFINISI
• Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang
terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama
demam, nyeri otot, dan sendi yang biasanya memburuk
setelah dua hari pertama.( Hendarwanto; 417; 2004 ).
• DHF adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus dengue, terutama menyerang anak-anak dengan
ciri-ciri demam tinggi mendadak 2 s/d 7 hari disertai
dengan manifestasi perdarahan dan bertedensi
meninggalkan renjatan (shock) yang dapat menimbulkan
kematian (Depkes RI, 1992).
ETIOLOGI
Virus dengue tergolong dalam family / suku /
grup Flaviviridae, virus dengue yang ditularkan
oleh nyamuk Aedes Aegypti yang terdiri dari 4
tipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4 (virus
dengue tipe 1-4). Infeksi oleh satu tipe virus
dengue akan memberikan imunitas yang
menetap terhadap infeksi virus yang
bersangkutan pada masa yang akan datang.
MANISFESTASI KLINIS
– Demam tinggi selama 5-7 hari
– Perdarahan terutama perdarahan kulit
– Hepatomegali (pembesaran hati)
– Mual dan muntah
– Tidak nafsu makan
– Diare
– Konstipasi
– Trombositopenia
– Sakit Kepala
– Ptekie
KLASIFIKASI DHF
• Mengingat derajat beratnya penyakit yang beraneka ragam maka derajat beratnya penyakit itu
berdasarkan patokan untuk menegakkan diagnosis DHF secara klinik dibagi sebagai berikut :
 Derajat I
• Demam disertai gejala klinik lain,tanpa perdarahan spontan.
• Uji tourniket ( + ) trombositopenia dan hemakonsentrasi.
 Derajat II
• Derajat I dan disertai perdarahan spontan pada kulit atau ditempat lain.
 Derajat III
• Ditemukan kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah rendah, gelisah, sianosis
sekitar mulut, hidung dan ujung jari ( tanda – tanda dini renjatan).
 Derajat IV
• Renjatan berat ( DDS ) de ngan nadi tak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.Darah b. Serology : HI
• Trombosit menurun. (hemaglutination inhibition
• HB meningkat lebih 20 % test).
• HT meningkat lebih 20 % 1. Rontgen thorax : Efusi
• Leukosit menurun pada pleura.
hari ke 2 dan ke 3
2. Uji test tourniket (+)
• Protein darah rendah
• Ureum PH bisa meningkat c. Air Seni
• NA dan CL rendah Mungkin ditemukan
albuminaria ringan.
KOMPLIKASI

• Adapun komplikasi dari penyakit demam


berdarah diantaranya :
• a. Perdarahan luas.
• b. Shock atau renjatan.

• c. Effusi pleura
• d. Penurunan kesadaran.
PENATALAKSANAAN
1. Monitor TTV tiap 3 jam
2. Pemberian cairan intravena (biasanya Ringer laktat NaclFaali)
3. Pemberian obat antipiretik sebaiknya dari golongan
asetaminopan depreon
4. Pemberian antibiotik
5. Bila timbul kejang dapat diberikan diazepan
6. Periksa Hb Ht dan trombosit setiap hari
PENCEGAHAN
1. Pengawasan air tampungan yang baik, sanitas.
2. Membunuh larva dengan butiran obat Sg 1% pada tempat
penyimpanan dengan dosis 1 PPM atau logam untuk 100 liter
air dan cara ini sebaiknya diulang dalam jangka 2 -3 bulan.
3. Melakukan fogging dengan melathior atau fenitrohion dosis
438 gram dilakukan didalam rumah dan sekitar rumah
menggunakan larutan 4% dalam solar atau minyak tanah,
dilakukan sekurang – kurang nya 2 kali dengan jarak antara
10 meter dirumah dan 100 meter disekelilingnya.
4. Pendidikan kesehatan, komunikasi masyarakat dan
partisipasi komunitas
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai