Anda di halaman 1dari 102

Dengue Hemorrhagic Fever

Tutor : Prof. Rondang R. Soegianto


Kelompok 11 A
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Indonesia
Kelompok 11 A
1. Desty Anindya Putri 1361050026
2. Marischa Regina Siahaan 1361050053
3. Yessi Henny Gloria 1361050101
4. Jack Benjamin Nalle 1361050120
5. Iglesia Rawati 1361050160
6. Samuel Irinear Mario 1361050168
7. Theresia Meo 1361050196
8. Fistyanisa Elya Charilda 1361050246
9. Anadia Rahma Savitra 1361050272
10. Mohammad Zainal 1361050280
Mind Map
Anamnesis
P. Fisik
P. Penunjang Gejala Klinis
Patogenesis

Uji Etiologi
Diagnostik

Epidemiologi

Penatalaksanaan DHF
Definisi
Preventif
Kuratif
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu mengetahui, memahami,
dan menjelaskan:

1. Definisi Dengue Hemorrhagic Fever


2. Epidemiologi
3. Etiologi
4. Gejala klinis DHF
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan
menjelaskan:
5. Patofisiologi DHF
6. Uji Diagnostik :
> Anamnesis
> Pemeriksaan Fisik
> Pemeriksaan Penunjang
7. Penatalaksanaan ;
Preventif & Kuratif
Hipotesis

“Trombositopenia akibatkan
demam.”

“Trombositopenia akibatkan
perdarahan.”
1

Definisi
Dengue Hemorrhagic Fever
Dengue Hemorrhagic
Fever
Penyakit virus di daerah tropis dengan infeksi,
erupsi, demam, ditularkan oleh nyamuk Aedes,
dan ditandai dengan nyeri hebat pada kepala,
mata, otot, dan sendi, sakit tenggorok,
beringus serta kadang-kadang disertai erupsi
kulit dan bengkak nyeri pada bagian yang
terkena.

Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 25


Demam Berdarah
Dengue
Suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
virus dengue terutama menyerang anak-anak
dengan ciri-ciri demam tinggi mendadak,
disertai manifestasi perdarahan berpotensi
menimbulkan renjatan/ syok dan kematian.

Depkes RI, 1992


Derajat Beratnya DHF
Hidden Slide
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit fibris virus akut, di
tandai oleh empat manifestasi klinis utama demam tinggi, fenomena
hemoragik, sering dengan hepatomegali dan pada kasus berat, tanda-tanda
kegagalan sirkulasi, pasien ini dapat mengalami syok hipovolemik yang
diakibatkan oleh kebocoran plasma (WHO, 1999

DBD adalah Penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dari genus
Flavivirus, famili Flaviviridae. DBD ditularkan ke manusia melalui gigitan
nyamuk Aedes yang terinfeksi virus Dengue. Virus Dengue penyebab Demam
Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Dengue Shock Syndrome
(DSS) termasuk dalam kelompok B Arthropod Virus (Arbovirosis) yang
sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviride, dan mempunyai 4
jenis serotipe, yaitu: Den-1, Den-2, Den-3, Den-4. (Kementerian Kesehatan
RI) 

DBD adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue
dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, yang dapat menyerang semua
umur, terutama anak-anak. (Ditjen PPM & PL Depkes RI, 2003).
Morfologi Virus Dengue
Genom Virus Dengue
ARBOVIRAL HEMORRHAGIC FEVER
2

Epidemiologi
DBD sudah ditemukan di semua Provinsi di
Indonesia.

200 kota melaporkan KLB DBD

Incident rate : 627 per 100.000

Umumnya infeksi virus mulai Januari

Terbanyak sekitar bulan April-Mei setiap


tahun.
KLB DBD di Dunia
KLB DBD di Indonesia
3

Etiologi
Demam Berdarah
Virus Dengue
Famili : Flaviviridae
(4 Serotipe)

DEN 1 & 2 ditemukan di Irian (PD II)


DEN 3 & 4 ditemukan saat wabah di
Philiphina 1953-1954

Keempat seriotipe ditemukan di Indonesia.


DEN 3 paling banyak beredar.
Jenis Nyamuk Aedes
Faktor yang Memegang Peranan
Penularan Infeksi Virus Dengue :

Manusia

Faktor
Vektor
Virus
Perantara
Daur Hidup
Nyamuk Aedes
MEKANISME PENULARAN
4
Faktor Penyebab DHF
Faktor Hospes

Faktor Host

Faktor Karakteristik Individu

Faktor Perilaku

Faktor Lingkungan Rumah

Faktor Lingkungan Fisik


Faktor Hospes
 Kepadatan Larva/ vektor
nyamuk
 Tidak adanya kontrol
vektor nyamuk yang
efektif di daerah endemis
 Transmisi virus
 Keganasan (virulensi)
virus dengue
Faktor Host
 Kekebalan tubuh
 Pertumbuhan penduduk yang
tinggi

Faktor Karakteristik Individu


 Umur
 Jenis Kelamin
 Pendidikan
 Pekerjaan
 Pengetahuan
Faktor Perilaku
• Menguras penampungan air
• Membuang sampah
• Membersihkan halaman
• Menghindari gigitan nyamuk
• Menggantung pakaian
• Melaksanakan 3M plus
• Bepergian ke daerah
endemik/ beresiko
(mobilitas)
Faktor Lingkungan Rumah
 Kebersihan halaman
 Jenis rumah
 Keberadaan tanaman >200m
 Ventilasi (tidak pakai kasa)
 Letak/ jarak TPS
 Tempat penampungan air
 Ruang kosong
Faktor Lingkungan Fisik
 Suhu
 Curah hujan
 Iklim/ kelembapan udara
5

Gejala Klinik
KRITERIA DIAGNOSIS DBD
(WHO,1997)
KLINIS BERAT PENYAKIT
• Demam mendadak tinggi • Derajat I : demam + uji bendung (RL)
• Perdarahan : termasuk uji bendung, • Derajat II : I + perdarahan spontan
petekie,epistaksis,hematemesis dll • Derajat III : nadi cepat,lemah, TN <20,
• Hepatomegali hipotensi,akral dingin
• Syok: nadi kecil & cepat,tekanan nadi • Derajat IV : syok berat, nadi tak
<20 atau hipotensi, gelisah, dan akral teraba, TD tak terukur
dingin

LABORATORIK
• Trombositopenia ( <100000) Catatan: Trombositopenia +
• Hemokonsentrasi ( Ht>20% dari hemokonsentrasi membedakan DBD
normal) derajat I/II dengan DD.
Tanda-tanda Klinis
Demam

Nyeri otot, sendi

Epiktasis, perdarahan gusi

Leukopenia

Ruam (rash)

Limfadenopatik

Denam bifasik

Sakit kepala hebat


Tanda-Tanda Klinis
Nyeri pada pergerakkan bola mata
Rasa mengecap yang terganggu
Trombosipenia ringan
Bintik-bintik perdarahan (Petekie)
Mual- muntah & batuk ringan
Lidah sering kotor
Sulit BAB
Hati membesar & nyeri tekan
Gejala/Tanda Awal

2. Seringkali ulu hati terasa nyeri,


karena terjadi perdarahan lambung

1. Mendadak panas tinggi selama


2-7 hari, tampak lemah dan lesu

3. Tampak bintik-bintik merah pada kulit


disebabkan pecahnya pembuluh kapiler
Gejala/Tanda Lanjutan

1. Mungkin terjadi muntah/berak 2. Kadang-kadang terjadi perdarahan


bercampur darah di hidung (mimisan)

3. Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat.
Bila tidak segera ditolong dapat meninggal dunia
6
Spektrum Klinis

Bergantung pada :
Faktor yang mempengaruhi daya tahan
tubuh dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi virulensi virus.
Demam Pelana Kuda
Spektrum Klinis

Sindrom
DBD Syok
Demam Dengue Dengue
(SSD)
Demam ringan tidak
spesifik
Asimtomatik
(tanpa gejala)
A. Demam Dengue (1)
Demam tinggi mendadak
Bifasik (saddle back fever)
Nyeri kepala berat
Nyeri belakang bola mata
Nyari otot, tulang, sendi
Mual – muntah
Timbul ruam
Demam Dengue (2)
Leukopeni

Trombositopeni

Lesu

Epistaksis

Perdarahan gusi
Perdarahan saluran
cerna,hematuri,menoragi
B. Demam Berdarah Dengue (1)
Demam tinggi mendadak 27hari

Muka kemerahan

Anoreksia

Sakit kepala

Nyeri otot,tulang,sendi
Demam Berdarah Dengue (2)
Mual-muntah, nyeri menelan

Farings hiperemis

Nyeri perut

Trombositopeni

Hemokonsentrasi

Hati biasanya membesar


Sindrom Syok Dengue (1)
Kulit dingin-lembab

Letargi

Sianosis sekitar mulut

Nadi cepat-lemah, Hipotensi

Kesadaran menurun

Perdarahan hebat sal.cerna


C. Sindrom Syok Dengue (2)
Petekia

Purpura

Ekimosis

Hematemesis

Melena

Epistaksis
7

Patogenesis
Respon Tanggap Kebal
8

Uji Diagnostik
Uji Diagnostik
Demam Berdarah Dengue

Evaluasi Anamnesis

Evaluasi Pemeriksaan Fisik

Evaluasi Pemeriksaan Penunjang


ANAMNESIS
Alami dan rasakan gejala klinis DHF?

Kebersihan rumah dan lingkungan?

Ada wabah DHF di lingkungan rumah/


sekolah/ tempat kerja?

Mobilitas tinggi? Bepergian ke daerah


endemik?
PEMERIKSAAN FISIK ???
Uji Tourniquet positif

Pemeriksaan frekuensi nadi

Pemeriksaan frekuensi pernafasan

Pemeriksaan tensi

Pemeriksaan suhu badan


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
A. Darah
-Leukopenia (hari ke 2 atau 3)
-Sel Limfosit bertambah
-Sel eosinofil berkurang
-Hematokrit >20%
-Kenaikan Hb lebih dari 20%
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
A. Darah
-Trombositopenia
-Hemokonsentrasi
-Hipoproteinemia
-Hipoatremia
-Hipokloremia
-SGOT, SGPT, ureum, pH darah meningkat
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
B. Air Seni
Mungkin ditemukan albuminuria ringan.

C. Sumsum Tulang
Awal sakit : Hiposelular -> Hiperselular
Hari ke-5 : Gangguan maturasi
Hari ke-10 : Biasanya kembali normal

D. Foto Thorax
Bisa ditemukan pleural effusion.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

E. Serologi

1. Uji Serologi dengan Serum Ganda


(serum diambil pada masa akut & masa konvalesen)
Dicari Kenaikan antibodi antidengue minimal 4x.

2. Uji Serologi dengan Serum Tunggal


Dicari ada atau tidaknya atau titer tertentu antibodi
antidengue.
Contoh Uji Tes Serologi
1. Tes HH (Hambatan Hemaglutinasi)
untuk mendeteksi Ab/Ag dalam darah
– Prinsip dasar :
• Virus Dengue mempunyai hemaglutinin yang dapa
menggumpalkan sdm
• Bila ada Ab yang cocok dg Ag virus terjadi ikatan Ag-Ab
• Sdm akan bebas dan mengendap ke dasar tabung
• Titer Ab: kebalikan pengenceran serum pada tabung terakhir
– dimana sdm mengendap
• Hasil (+) : bila ada kenaikan titer sama dengan atau ≥ 4
kali
– pada 2 pemeriksaan dengan interval minimal 1
minggu
Reaksi Hemaglutinasi

Reaksi Hambatan Hemaglutinasi


Contoh Uji Tes Serologi
2. RDT NS1 (Rapid Diagnostic Test)
Untuk mendeteksi protein NS1 virus dengue
– Prinsip dasar :
• NS1=glikoprotein yang muncul pada tahap awal
penyakit
• Muncul pd hr 1-9 pada infeksi primer/sekunder
• IgM pada hr ke 3-5, IgG pada hari ke 14
• Mereaksikan serum penderita dg Anti Dengue NS1
• Hasil (-) : hanya terbentuk garis pada C
• Hasil (+) : terbentuk garis pada T dan C
• Invalid: tidak terbentuk garis pada C
RTD NS1 Dengue
9

Penatalaksanaan
DBD
PENATALAKSANAAN

Preventif Kuratif

Penatalaksanaan
Pertolongan Pertama Di Rumah
Tirah Baring selama demam

Antipiretik ( obat turun panas )

Kompres hangat

Minum banyak ( 1-2 liter/hari )

Bila terjadi kejang


• Jaga lidah agar tidak tergigit
• Kosongkan Mulut
• Longgarkan Pakaian
• Tidak memberi apapun lewat mulut
Preventif
3M plus

Insektisida/ Fogging

Predator vektor nyamuk

Pencegahan gigitan: obat gosok/ repellant, kelambu

Menjaga kebersihan rumah & lingkungan

Edukasi masyarakat

JUMANTIK
10

Kuratif
Penatalaksanaan Umum
1. Perawatan ditempat terpisah dengan pasien lain.
2. Kamar bebas nyamuk (berkelambu)
3. Tirah baring
4. Makanan lunak
5. Minum banyak (2-2,5 liter/ 24 jam).
6. Cairan Intravena (ringer laktat, NaCl Faali)
7. Monitor tanda-tanda vital tiap 3jam (suhu, nadi,
tensi, pernafasan).
6. Antibiotik diberikan bila kekuatiran infeksi sekunder.
7. Periksa Hb, Ht, dan Trombosit setiap hari
Kesimpulan
Seorang anak laki-laki (10 thn) datang ke RS dengan
keluhan panas 4 hari, ada bercak merah di kaki, disertai
epistaksis dan gusi berdaah. Hasil pemerikasaan
menunjukan bahwa suhu 39,8 C, nyeri tekan diatas
umbilikus, hepatomegali, petechie di cruris bilateral, dan
didapatkan trombositopenia dan hemokonsentrasi pada
pemeriksaan lab.
Dokter menyarankan kepada ibu pasien bahwa anaknya
harus dirawat karena dokter mendiagnosa anak ini
menderita demam berdarah dengan derajat 3 atau disebut
sebagai Demam Hemorraghic Fever (DHF).
Kesimpulan
Penularan penyakit DBD pada dasarnya
terjadi karena adanya penderita DBD maupun
pembawa virus Dengue, yaitu nyamuk Ae.
aegypti sebagai vektor, dan masyarakat
sebagai sasarannya.
Pengendalian vektor merupakan cara yang
efektif untuk membantu memutuskan rantai
penularan DBD.
Daftar Pustaka
1. Kamus Kedokteran Dorland edisi 28
2. Buletin Jendela Epidemiologi – Pusat Data dan
Survelians Epidemiologi Kementrian Kesehatan RI
3. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi Ketiga –
Balai Penerbit FK UI, halaman 417-426 (Bab III. Ilmu
Penyakit Tropik dan Menular, Dengue)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai