Anda di halaman 1dari 42

HIPERTENSI

Kelompok 8a
FKUKI 2013
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan
menjelaskan :
1. Definisi hipertensi
2. Fungsi kolesterol
3. Faktor penyebab hipertensi
4. Klasifikasi hipertensi
5. Gejala hipertensi
6. Patofisiologi hipertensi
7. Komplikasi hipertensi
8. Penatalaksanaan hipertensi
Hipotesis
• Asupan garam dan kolesterol berlebihan dapat
menyebabkan hipertensi.
DEFINISI HIPERTENSI
Keadaan seseorang apabila mempunyai tekanan sistolik
sama dengan atau lebih tinggi dari 160 mmHg dan
tekanan diastolik sama dengan atau lebih tinggi dari
80 mmHg secara konsisten dalam beberapa waktu.
(WHO)

Tekanan darah yang kuat dan konstan memompa darah


melalui pembuluh darah. Terjadi bila darah memberikan gaya
yang lebih tinggi dibandingkan kondisi normal pada sistem
sirkulasi. Hipertensi merupakan produk dari resistensi
pembuluh darah perifer dan kardiak output.
(Wexler, 2002)
Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya
adalah suatu gangguan pada pembuluh darah
yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi
yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke
jaringan tubuh yang membutuhkan.
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan
darah meningkat melebihi batas normal.

Penyakit hipertensi merupakan penyakit kelainan


jantung yang ditandai oleh meningkatnya tekanan
darah dalam tubuh.
Epidemiologi
Data NHANES Tahun 2005-2008 :

1. Di Amerika diperkirakan 30 % penduduk (50 jt jiwa)


menderita tekanan darah tinggi (140/90 mmHg)
2. Umumnya tekanan darah bertambah secara perlahan
dengan bertambahnya umur.
3. Resiko untuk menderita hipertensi pada populasi
diatas 55 tahun yang tadinya normal adalah 90 %.
4. Sampai dgn umur 55 tahun laki-laki lebih banyak
menderita dibandingkan perempuan.
5. Dari umur 55 s/d 74 tahun , lebih banyak perempuan.
Data WHO tahun 2000 :

1. 972 juta orang (26,4%) penduduk bumi


mengidap hipertensi
2. 26,6% pria dan 26,1% wanita
3. Kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2%
pada tahun 2025
4. Dari 972 juta, 333 juta di negara maju dan 639
juta di negara berkembang
Berdasarkan American Heart Association
(AHA 2011) :

1. Terjadi peningkatan kematian akibat hipertensi


sebanyak 21% dari tahun 1989 - 1999
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas
2007) :

1. Angka kejadian hipertensi di Indonesia mencapai


31,7% untuk kelompok umur 18th keatas
2. Dari jumlah itu 60% berakhir pada stroke, sisanya
gagal ginjal dan gagal jantung
3. Hipertensi adalah penyebab kematian nomor 3 di
Indonesia. Jumlahnya mencapai 6,8% dari seluruh
penyebab kematian pada semua umur di Indonesia
KOLESTEROL
Kolesterol merupakan senyawa lemak berbentuk
seperti lilin berwarna kekuningan yang diproduksi
oleh tubuh terutama di hati.
Fungsi Kolesterol:
a. Membantu tubuh membentuk sel-sel sehat
b. Membentuk hormon seks
c. Membentuk hormon korteks adrenal
d. Pertumbuhan jaringan otak dan syaraf
e. Membantu vitamin D menyerap kalsium
f. Membentuk juga asam garam empedu

Jenis- jenis Kolesterol :


g. Kolesterol LDL
h. Kolesterol VLDL
i. Kolesterol HDL
FAKTOR PENYEBAB
HIPERTENSI
• Berdasarkan etiologinya hipertensi dibagi
menjadi 2:

Hipertensi
Essensial/Hipertensi Hipertensi sekunder
Primer

•Disebut juga hipertensi


idiopatik)tidak diketahui
penyebabnya). •Terdapat 5% kasus
•Terdapat 95% kasus. •Penyebab spesifiknya
•Banyak faktor yang diketahui.
mempengaruhi.
•biasa timbul pada umur 30-
50tahun.
KLASIFIKASI HIPERTENSI
1. HIPERTENSI PRIMER
Penyebabnya keturunan dan mencakup 90%
dari kasus hipertensi.

2. HIPERTENSI SEKUNDER
Penyebabnya diketahui dan ini menyangkut 10%
dari kasus hipertensi.
New JNC-7 Blood Pressure Classification
and Management
Klasifikasi Hipertensi menurut WHO :
GEJALA HIPERTENSI
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI
KOMPLIKASI HIPERTENSI
PENATALAKSANAAN
Pencegahan

Primer

Sekunder

Tersier
A. Pencegahan primer :
Mengobati semua faktor resiko yang reversibel

B. Pencegahan sekunder :
Mengobati kelainan non hemodinamik
(kelainan disfungsi endotel dan disfungsi
vaskular)
Mengobati kelainan hemodinamik dengan obat
anti hipertensi

C. Pencegahan tersier :
Mengobati kerusakan targetorga
o Konsumsi garam yang mengandung K, Mg, Ca2+ maupun
mengurangi tekanan darah tinggi
o Kurangin makanan atau minuman yang beralkohol
o OR secara teratur
o Makan sayur dan buah yang berserat tinggi
o Jalankan terapi anti stress
o Berhenti merokok
o Kendalikan kolestrol
o Kendalikan diabetes
o Hindari obat yang dapat meningkatkan tekanan darah
Pemeriksaan
A. Anamnesis Hipertensi

1. Pemeriksaan tekanan darah


2. Riwayat hipertensi atau kardiovaskular pada
keluarga
3. Riwayat diabetes melitus
4. Umur penderita
5. Kebiasaan hidup dan pola makan
B. Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan Keterangan

1. Berat badan dan tinggi badan

2. Mata Funduskopi untuk penyempitan


retinal arteriol, perdarahan, eksudat
dan papill edema
3. Leher JVP, bising karotis dan pembesaran
thyroid
4. Paru Pernapasan (irama, frekuensi, jenis
suara napas)
5. Jantung Denyut jantung, suara jantung, bising
jantung
6. Abdomen Bising, pembesaran ginjal

7. Ekstremitas Lemahnya atau hilangnya nadi parifer,


edema
8. Neurologi Tanda thrombosis cerebral dan
perdarahan
C. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium berupa:


Pemeriksaan urin
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan kolesterol
Trigliserida serum
Asam urat serum
Kreatin serum
Kalium serum
Pemeriksaan lain:
 Pemeriksaan foto dada dan rekam jantung
(EKG)
USG

Pemeriksaan komplikasi:
Setelah diagnosis ditegakkan maka dilakukan
pemeriksaan organ utama (Ginjal, otak dan
jantung)
Pengobatan

Farmakologik

Non Farmakologik
Terapi Farmakologi
Jenis obat yang dianjurkan oleh JNC 7 :
DIURETIKA

BETA BLOCKER (BB)

CALCIUM CHANNEL BLOCKER atau CALCIUM ANTAGONIS (CCB)

ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYM INHIBITOR (ACEI)

ANGIOTENSIN II RECEPTOR BLOCKER (AT)


Terapi Non Farmakologik
Mengubah gaya hidup merupakan suatu terapi atau
pendekatan yang sangat bermanfaat dalam mengatasi
tekanan darah tinggi (Lumbantobing, 2008)
Menurunkan BB BMI 18,5 -24,9 Penurunan
tekanan sistol 5-
20 / 10 kg BB

Aktivitas fisik Gerak badan Penurunan sistol


teratur misalnya bisa 4-9 mmHg
jalan 30 menit/hari
Diet Makan kaya buah, Penurunan sistol bisa
sayur, susu rendah 8-14 mmHg
lemak dan lemak
total

Garam dikurangi Penurunan sistol bisa 2-


menjadi tidak lebih dari 8 mmHg
100 mEql/L (2.4 natrium
atau 6 gr garam dapur)
sehari
SUMBER
• Buku Fisiologi sherwood.
• www.fkusu.ac.id
• Buku Ajar Kardiologi.

Anda mungkin juga menyukai