MIND MAP
Jenis-jenis
Etiologi
Definisi &
Klasifikasi
Hipertensi
Gejala
Komplikas
i
Penatalaksanaan
Patofisiolog
i
ANALISIS MASALAH
1. Garam menarik air Na+ volume plasma jantung memompa lebih kuat
tekanan darah meningkat.
Kolesterol LDL mudah oksidasi plak aterom trombus tersumbat
tekanan darah naik hipertrofi kontraksi tidak ada aliran darah ke Jantung.
2. Kepala trombus (aliran ke otak menurun) tekanan darah (pembuluh darah kecil
luka ) Vasokontriksi.
Berdebar-debar Na+ (ambang potenial aksi ) Vol. Plasma jantung berkerja
Keras.
Klasifikasi
Tekanan Sistole(mmHg)
Tekanan
3.
Diastole(mmHg)
Normal
< 120
< 80
Pre Hipertensi
120 139
80 89
Stadium I
140 - 159
90 99
Stadium II
>160
>100
ANALISIS MASALAH
4.
5.
Berlebihan makan garam dan umur yang lanjut usia juga dapat mempengaruhi
Tn. Andi
Hipotesa
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Definisi dan klasifikasi hipertensi
2. Jenis-jenis hipertensi
3. Epidemiologi hipertensi
4. Etiologi hipertensi
5. Patofisiologi hipertensi
6. Gejala hipertensi
7. Komplikasi hipertensi
8. Penatalaksanaan hipertensi
Definisi
Hipertensi
Hull (1996)
Desakan darah yang berlebihan dan hampir konstan pada arteri, dimana
tekanan dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika memompa darah, serta berkaitan
dengan tekanan diastolik, sistolik, atau keduanya secara terus menerus.
WHO (2003)
Merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160
mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg.
di
Tekanan darah
Tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah
pompa olehjantung ke seluruh anggota tubuh.
Tekanan sistolik
tekanan darah pada saat terjadikontraksiototjantung.
Tekanan diastolik
Jenis Kolesterol
Kolestrol jahat(Low Density Lipoprotein)
LDL bisa menimbun pada dinding dalam dari pembuluh darah, terutama
pembuluh darah kecil yang menyuplai makanan ke jantung dan otak.
Klasifikasi Hipertensi
KlasifikasiHipertensiuntukusia
18 Tahun
Klasifikasi
TekananSistolik
(mmHg)
TekananDiastolik
(mmHg)
< 120
< 80
Pre Hipertensi
120 139
80 89
Stadium I
140 - 159
90 99
Stadium II
160
100
Normal
TekananDarahSist
ol (mmHg)
TekananDarahDiasto
l (mmHg)
< 120
<130
130 - 139
< 80
< 85
85 - 89
140 -159
140 - 149
90 99
90 94
160 - 179
100 109
180
110
140
<
< 90
90
140 - 149
<
< 90
90
TekananDarahS Dan/atau
istol (mmHg)
TekananDarahD
iastol (mmHg)
Normal
< 120
dan
< 80
Prehipertensi
HipertensiTahap
1
HipertensiTahap
2
120- 139
140 - 159
atau
atau
80
90
HipertensiSistolTe
risolasi
89
99
160 179
atau
100
140
dan
< 90
Jenis-Jenis Hipertensi
Sekunder
Hipertensi ginjal
Pengaktifan jalur hormon yang melibatkan angiotensin II vasokonstriksi
mendorong retensi garam dan air
pada saat pembentukan urin
Volume darah
Hipertensi
Hipertensi endokrin
Peningkatan kadar hormone yang dapat menyebabkan hipertensi.
Hipertensi neurogenic
Dapat disebabkan oleh perangsangan yang kuat pada system saraf
simpatis.
Epidemiologi Hipertensi
Riskesdas 2007
7,2% penduduk sudah mengetahui memiliki hipertensi
Riskesdas 2007
Nhanes (2005-2008)
79,6% sadar telah menderita hipertensi
Nhanes 2005-2008
Etiologi Hipertensi
Race
plasma (at [140 mmol/L]; interstitial fluid [145 mmol/L]; plasma water [150
mmol/L]; muscle tissue [3 mmol/L])
Institute of Medicine. Dietary reference intakes for water, potassium, sodium chloride, and sulfate. Washington, DC: National
Academies Press; 2004.
CDC, MMWR;2012;61:1-7.
Rank
Food Types
7.4
5.1
Pizza
4.9
Poultry
4.5
Soups
4.3
Sandwiches
4.0
Cheese
3.8
3.3
3.2
10
Savory snacks
3.1
Patofisiologi Hipertensi
Stress merangsang pembentukan kotekolamin Epinefrin dan Norepinefrin yang menjadi neurotransmiter bagi saraf simpatis untuk :
1. Peningkatan denyut jantung
2. Vaso-kontriksi pada arteriol
Curah jantung
Hipertensi Akibat
Hiperaldosteronisme
Tumor rangsang sekresi aldosteron secara berlebihan
reabsorpsi
garam dan air kadar garam dan air dalam urine vol.darah
&
CES tekanan arteri cardiac output hipertensi
Gejala Hipertensi
Gejala Klinis
Sakit kepala
Jantung berdebar-debar
Mual & muntah
Penglihatan Kabur
Ayunan langkah tidak mantap
Nokturia
Edema dependen
Komplikasi Hipertensi
Komplikasi
Hipertensi
Stroke
Miokardia infark
PJK
Gagal ginjal
Stroke
Terjadi karena
perdarahan atau akibat
embolus yang terlepas.
Penyakit
Jantung Koroner
Penyakit Jantung Koroner disebabkan
oleh penumpukan lemak pada dinding
dalam pembuluh koroner, dan hal ini
akan mempersempit atau menyumbat
pembuluh darah tersebut.
Mengakibatkan otot jantung di daerah
tersebut mengalami kekurangan aliran
darah dan dapat menimbulkan berbagai
akibat, dari Angina Pectoris sampai
Infark Jantung.
Infark miokard
Terjadi apabila arteri
koroner mengalami
atherosklerosis atau
apabila terbentuk trombus,
sehingga miokardium tidak
mendapat suplai oksigen
yang cukup.
Gagal ginjal
Terjadi karena kerusakan progresif akibat
tekanan tinggi pada kapiler-kapiler ginjal dan
glomerulus.
Penatalaksanaan
Farmakologi
Algoritme penanggulangan hipertensi InaSH 2007
Hipertensi tingkat satu
Tekanan darah > 140/90 mmHg - < 159/99 mmHg
Farmakologi
Algoritme penanggulangan hipertensi InaSH 2007
Hipertensi tingkat 2
Tekanan darah > 160/100
Farmakologi
Diuretika ( D )
Beta blocker ( BB )
Farmakologi
Diuretika
Obat lini pertama dan bisa dikombinasikan dengan CCB ( Calcium Channel
Blocker ), BB, ACE-! Dan ARB
Hidrokorotiazid 12.5-25mg/hari
Farmakologi
Beta Blocker
Indikasi khusus : gagal jantung, pasca infark miokard, diabetes, resiko tinggi
PJK
Farmakologi
Indikasi khusus :
gagal jantung, pasca infark miokard, diabetes, resiko tinggi PJK
Efek samping :
Hiperkalemia
Farmakologi
Indikasi khusus :
gagal jantung, pasca infark miokard, diabetes, resiko tinggi PJK
Edukasi
Kesimpulan
Kesimpulan
Tn.Andi usia 45 tahun sudah lama mengeluh jantung sering
berdebar-debar dan sakit kepala hilang timbul, hasil pemeriksaan
tekanan darah 160/90. Tidak lama berselang Tn.Andi harus dirawat ke
RS karena sakit jantung.
Dari keluhan diatas menunjukkan bahwa Tn.Andi memiliki tekanan
darah yang lebih tinggi dari normalnya sehingga dikatakan terkena
hipertensi. Dimana penyakit ini menjadi sumber penyakit lain seperti
gagal jantung, stroke, infark mikardium, gagal ginjal.
Kesimpulan
Hipertensi dapat kita hindari dengan pola makan dan gaya
hidup yang sehat, terutama di usia muda. Perbanyak sayur dan
buah dan hindari makanan cepat saji yang dimasak dengan
minyak berlebih. Akan lebih baik lagi bila seseorang tersebut tidak
merokok, dimana rokok memiliki kandungan yang bisa menjadi
sumber penyakit bagi tubuh. Dalam kasus hipertensi dianjurkan
juga untuk berolahraga, karena dapat membuat metabolisme
berjalan lebih baik.
Daftar Pustaka
Guyton, A. C., dan Hall, J. E., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Jakarta: EGC
Guyton, A. C., dan Hall, J. E., 2013. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12.
Jakarta: EGC
Sherwood, L. 2011. Fisiologi Manusia; Dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20926/4/Chapter%20II.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/139/jtptunimus-gdl-ernaningsi-6937-3babii.pdf
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/3d3keperawatanpdf/0910703013/bab2.pdf
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123490-S-5350-Beberapa%20faktorLiteratur.pdf
Daftar Pustaka
Riskesdas. 2007
Daftar Pustaka