Anda di halaman 1dari 63

HIPERTENSI

Remedial Tutorial Blok 10


Aditya Nur Wijaya

MIND MAP
Jenis-jenis
Etiologi

Definisi &
Klasifikasi

Hipertensi

Gejala

Komplikas
i
Penatalaksanaan

Patofisiolog
i

IDENTIFIKASI KATA SULIT


1. Mengapa Tn. Andi harus mengurangi asupan garam dan kolesterol ?
2. Mengapa timbul keluhan sakit kepala dan berdebar-debar ?
3. Tekanan darah 160/90 mmHg, bagaimana interpretasinya ?
4. Apakah ada hubungannya tidak minum obat teratur dengan sakit
jantung ?
5. Apa saja faktor yang menyebabkan Tn. Andi mengalami keluhan seperti
ini ?

ANALISIS MASALAH
1. Garam menarik air Na+ volume plasma jantung memompa lebih kuat
tekanan darah meningkat.
Kolesterol LDL mudah oksidasi plak aterom trombus tersumbat
tekanan darah naik hipertrofi kontraksi tidak ada aliran darah ke Jantung.
2. Kepala trombus (aliran ke otak menurun) tekanan darah (pembuluh darah kecil
luka ) Vasokontriksi.
Berdebar-debar Na+ (ambang potenial aksi ) Vol. Plasma jantung berkerja
Keras.
Klasifikasi
Tekanan Sistole(mmHg)
Tekanan
3.
Diastole(mmHg)
Normal

< 120

< 80

Pre Hipertensi

120 139

80 89

Stadium I

140 - 159

90 99

Stadium II

>160

>100

ANALISIS MASALAH
4.

Hipertensi harus di kontrol apabila tidak di kontrol akan menimbulkan banyak


komplikisi spt : gagal jantung, MCI, Jantung koroner.

5.

Berlebihan makan garam dan umur yang lanjut usia juga dapat mempengaruhi
Tn. Andi

Hipotesa

Ada hubungan kadar Na dengan tekanan darah

Hubungan pola hidup dengan tekanan darah

Adanya hubungan hipertensi dengan sakit jantung

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Definisi dan klasifikasi hipertensi
2. Jenis-jenis hipertensi
3. Epidemiologi hipertensi
4. Etiologi hipertensi
5. Patofisiologi hipertensi
6. Gejala hipertensi
7. Komplikasi hipertensi
8. Penatalaksanaan hipertensi

Definisi

Hipertensi

Smith Tom (1995)


Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.

Hull (1996)
Desakan darah yang berlebihan dan hampir konstan pada arteri, dimana
tekanan dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika memompa darah, serta berkaitan
dengan tekanan diastolik, sistolik, atau keduanya secara terus menerus.

WHO (2003)
Merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160
mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg.

Rusdi dan Nurlaela (2009)


Penyakit hipertensi merupakan penyakit kelainan jantung yang ditandai oleh
meningkatnya tekanan darah dalam tubuh. Seseorang yang terjangkit penyakit ini
biasanya berpotensi mengalami penyakit-penyakit lain seperti stroke, dan
penyakit jantung.

Klarifikasi Kata-Kata Sulit

di

Tekanan darah
Tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah
pompa olehjantung ke seluruh anggota tubuh.
Tekanan sistolik
tekanan darah pada saat terjadikontraksiototjantung.

Tekanan diastolik

tekanan darah pada saat jantung tidak sedang berkonstraksi atau


beristirahat.

Jenis Kolesterol
Kolestrol jahat(Low Density Lipoprotein)

LDL bisa menimbun pada dinding dalam dari pembuluh darah, terutama
pembuluh darah kecil yang menyuplai makanan ke jantung dan otak.

Kolestrol baik(High Density Lipoprotein)

HDL bisa membersihkan dan mengangkut timbunan lemak dari dinding


pembuluh darah ke hati.

Klasifikasi Hipertensi

KlasifikasiHipertensiuntukusia
18 Tahun

Klasifikasi

TekananSistolik
(mmHg)

TekananDiastolik
(mmHg)

< 120

< 80

Pre Hipertensi

120 139

80 89

Stadium I

140 - 159

90 99

Stadium II

160

100

Normal

Klasifikasi Menurut WHO


Kategori
Optimal
Normal
Normal-Tinggi
Tingkat 1
(HipertensiRingan)
Sub-group : perbatasan
Tingkat 2
(HipertensiSedang)
Tingkat 3 (HipertensiBerat)
Hipertensisistolterisolasi
Hipertensisistolterisolasi
(Isolated
(Isolated systolic
systolic
hypertension)
hypertension)
Sub-group
Sub-group :: perbatasan
perbatasan

TekananDarahSist
ol (mmHg)

TekananDarahDiasto
l (mmHg)

< 120
<130
130 - 139

< 80
< 85
85 - 89

140 -159
140 - 149

90 99
90 94

160 - 179

100 109

180

110

140

<
< 90
90

140 - 149

<
< 90
90

Klasifikasi Hipertensi Menurut


Perhimpunan Hipertensi Indonesia
Kategori

TekananDarahS Dan/atau
istol (mmHg)

TekananDarahD
iastol (mmHg)

Normal

< 120

dan

< 80

Prehipertensi
HipertensiTahap
1
HipertensiTahap
2

120- 139
140 - 159

atau
atau

80
90

HipertensiSistolTe
risolasi

89
99

160 179

atau

100

140

dan

< 90

Jenis-Jenis Hipertensi

Hipertensi Primer (Esensial)

Penyebab tidak diketahui

Kecenderungan herditer yang kuat

Peran utama : obesitas dan stress


Curah Jantung
Aktifitas saraf simpatis,
terutama di ginjal
Kadar Angiotensin II
Mekanisme natriuresesis
tekanan oleh ginjal
terganggu

Sekunder

Hipertensi ginjal
Pengaktifan jalur hormon yang melibatkan angiotensin II vasokonstriksi
mendorong retensi garam dan air
pada saat pembentukan urin
Volume darah

Hipertensi

Hipertensi endokrin
Peningkatan kadar hormone yang dapat menyebabkan hipertensi.

Hipertensi neurogenic
Dapat disebabkan oleh perangsangan yang kuat pada system saraf

simpatis.

Epidemiologi Hipertensi

Riskesdas: Riset Kesehatan


Dasar
Tahun 2007 menunjukan prevalensi
hipertensi secara nasional mencapai 31,7%
(usia 18 tahun).

Hipertensi merupakan penyebab kematian


nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis,
yakni mencapai 6,7% dari populasi
kematian pada semua umur di Indonesia.

Riskesdas 2007
7,2% penduduk sudah mengetahui memiliki hipertensi

0,4% hanya minum obat hipertensi

76% kasus hipertensi dimasyarakat belum terdiagnosis


atau masyarakat belum mengetahui mereka menderita
hipertensi

Riskesdas 2007

NHANES: National Health and


Nutrition Examination Survey

Tahun 2005-2008 memperlihatkan kurang


lebih 76,4 juta orang berusia 20 tahun
adalah penderitan hipertensi
NHANES: National Health and Nutrition
Examination Survey
1 dari 3 orang dewasa menderita hipertensi

Nhanes (2005-2008)
79,6% sadar telah menderita hipertensi

47,8% berusaha mencari terapi

70,9% yang menjalani terapi


52,2% tidak mencapai kontrol tekanan darah
target

Nhanes 2005-2008

Global Health Risk

Etiologi Hipertensi

Mengapa Tekanan Darah Bisa


Tinggi?
1. Controllable Risk Factors
Increased salt intake
Obesity (BMI >30 kg/m2)
Lifestyle (Alcohol,
cigarette, smoking,
stress, and lack of
exercise)

2. Uncontrollable Risk Factors


Heredity (Family History : men under age 55 or
women under age 65)
Age

Men between age 35 and 50

Women after menopause

Race

1 out of every 3 African Americans

Higher incidence in non-Hispanic blacks and


Mexican Americans

Identifiable Causes of Hypertension


Sleep apnea
Diabetes Mellitus
Drug-induced
Chronic kidney disease
Primary aldosteronism (Conns Syndrome)
Renovascular disease
Chronic steroid therapy and Cushings syndrome
Pheochromocytoma
Thyroid or parathyroid disease

The Effect of Sodium Intake on Blood


Pressure

Sodium affects blood pressure by changing blood volume

Absorbed sodium remains in the extracellular compartments, including

plasma (at [140 mmol/L]; interstitial fluid [145 mmol/L]; plasma water [150
mmol/L]; muscle tissue [3 mmol/L])

These levels maintain blood pressure in the normal range

Increased sodium intake =increased blood volume = higher blood


pressure

Sodium reduction = decreased blood volume = lower blood pressure

Institute of Medicine. Dietary reference intakes for water, potassium, sodium chloride, and sulfate. Washington, DC: National
Academies Press; 2004.

Most of the sodium we eat comes


from processed and restaurant foods

Mattes RD, et al. Relative


contributions of dietary sodium
sources. J AM Coll Nutr 1991;10:383
393.

44% of US sodium intake


comes from ten types of foods

CDC, MMWR;2012;61:1-7.

Rank

Food Types

Bread and rolls

7.4

Cold cuts and cured meats

5.1

Pizza

4.9

Poultry

4.5

Soups

4.3

Sandwiches

4.0

Cheese

3.8

Pasta mixed dishes

3.3

Meat mixed dishes

3.2

10

Savory snacks

3.1

Patofisiologi Hipertensi

FISIOLOGI TEKANAN DARAH

1. Apa itu tekanan


darah TINGGI?
2. Dipengaruhi oleh
apa saja?
1. CARDIAC OUTPUT
2. DIAMETER
PEMBULUH

Hipertensi Akibat Kehamilan

Pada saat kehamilan terjadi peningkatan volume cairan total tubuh,


danjuga meningkatnya kebutuhan oksigen oleh sel janin yang sedang
berkembang, sehingga tekanan darah sedikit meningkat dari batas
normal sewajarnya namun masih dalam batasan normal.

Menjadi patologis ketika tekanan darah meningkat tinggi sekali tanpa


ada kontrol sehingga dapat menyebabkan hilangnya kesadaran,
keguguran, atau bahkan kematian

Hipertensi Akibat Stress

Stress merangsang pembentukan kotekolamin Epinefrin dan Norepinefrin yang menjadi neurotransmiter bagi saraf simpatis untuk :
1. Peningkatan denyut jantung
2. Vaso-kontriksi pada arteriol

Hipertensi Akibat Asupan Garam


NaCl masuk ke dalam tubuh ekskresi NaCl di ginjal terganggu
NaCl menumpuk osmolalitas CES dan darah tekanan arteri

Curah jantung

Hipertensi Akibat
Hiperaldosteronisme
Tumor rangsang sekresi aldosteron secara berlebihan
reabsorpsi
garam dan air kadar garam dan air dalam urine vol.darah
&
CES tekanan arteri cardiac output hipertensi

Gejala Hipertensi

Gejala Klinis
Sakit kepala
Jantung berdebar-debar
Mual & muntah
Penglihatan Kabur
Ayunan langkah tidak mantap
Nokturia
Edema dependen

Komplikasi Hipertensi

Komplikasi
Hipertensi
Stroke
Miokardia infark
PJK
Gagal ginjal

Stroke
Terjadi karena
perdarahan atau akibat
embolus yang terlepas.

Penyakit
Jantung Koroner
Penyakit Jantung Koroner disebabkan
oleh penumpukan lemak pada dinding
dalam pembuluh koroner, dan hal ini
akan mempersempit atau menyumbat
pembuluh darah tersebut.
Mengakibatkan otot jantung di daerah
tersebut mengalami kekurangan aliran
darah dan dapat menimbulkan berbagai
akibat, dari Angina Pectoris sampai
Infark Jantung.

Infark miokard
Terjadi apabila arteri
koroner mengalami
atherosklerosis atau
apabila terbentuk trombus,
sehingga miokardium tidak
mendapat suplai oksigen
yang cukup.

Gagal ginjal
Terjadi karena kerusakan progresif akibat
tekanan tinggi pada kapiler-kapiler ginjal dan
glomerulus.

Penatalaksanaan

Farmakologi
Algoritme penanggulangan hipertensi InaSH 2007
Hipertensi tingkat satu
Tekanan darah > 140/90 mmHg - < 159/99 mmHg

Nilai resiko Kardiovaskular


Nilai kerusakan organ target
Nilai penyakit penyerta dan diabetes melitus

Mulai usaha perubahan pola hidup


Koreksi faktor resiko Kardiovaskular
Tanggulangi penyakit penyerta dan diabetes melitus

Farmakologi
Algoritme penanggulangan hipertensi InaSH 2007
Hipertensi tingkat 2
Tekanan darah > 160/100

Penanggulangan dengan obat


Nilai resiko Kardiovaskular
Nilai kerusakan organ terget
Nilai penyakit penyerta dan diabetes
Mulai usaha perubahan pola hiduo
Koreksi faktor resiko Kardiovaskular
Tanggulangi penyakit penyerta dan diabetes melitus

Farmakologi

Diuretika ( D )

Beta blocker ( BB )

Angiostensin converting enzyme inhibitors (ACE-I )

Angiostensin receptor blocker ( ARB )

Farmakologi

Diuretika

Menghambat pompa No/K di tubulus distal

Obat lini pertama dan bisa dikombinasikan dengan CCB ( Calcium Channel
Blocker ), BB, ACE-! Dan ARB

Diuretika bisa meningkatkan kadar asam urat

Hidrokorotiazid 12.5-25mg/hari

Farmakologi

Beta Blocker

Menghambat secara kompetitif pengikatan katekolamin ke reseptonya

Indikasi khusus : gagal jantung, pasca infark miokard, diabetes, resiko tinggi
PJK

Farmakologi

Angiostensin converting enzyme inhibitors

Mencegah enzim ACE untuk menghasilkan agiostensin II. Angiostensin II


menyebabkan vasokonstriksi pembuluh daran dan menaikkan tekanan darah

Indikasi khusus :
gagal jantung, pasca infark miokard, diabetes, resiko tinggi PJK

Efek samping :
Hiperkalemia

Farmakologi

Angiostensin receptor blocker

Mencegah angiostensin II berikat dengan angiostensin II reseptor di pembuluh


darah

Indikasi khusus :
gagal jantung, pasca infark miokard, diabetes, resiko tinggi PJK

Edukasi

Menurunkan berat badan


Pelihara berat badan ideal

Menjalankan diet DASH


Konsumsi makanan kaya buah, sayur, dan rendah lemak

Mengurangi asupan garam/sodium


Konsumsi natrium < 2,4 g/hari atau NaCl < 6 g/hari

Meningkatkan aktifitas fisik


Berolahraga dengan teratur

Kurangi minuman beralkohol


Batasi konsumsi alkohol

Kesimpulan

Kesimpulan
Tn.Andi usia 45 tahun sudah lama mengeluh jantung sering
berdebar-debar dan sakit kepala hilang timbul, hasil pemeriksaan
tekanan darah 160/90. Tidak lama berselang Tn.Andi harus dirawat ke
RS karena sakit jantung.
Dari keluhan diatas menunjukkan bahwa Tn.Andi memiliki tekanan
darah yang lebih tinggi dari normalnya sehingga dikatakan terkena
hipertensi. Dimana penyakit ini menjadi sumber penyakit lain seperti
gagal jantung, stroke, infark mikardium, gagal ginjal.

Kesimpulan
Hipertensi dapat kita hindari dengan pola makan dan gaya
hidup yang sehat, terutama di usia muda. Perbanyak sayur dan
buah dan hindari makanan cepat saji yang dimasak dengan
minyak berlebih. Akan lebih baik lagi bila seseorang tersebut tidak
merokok, dimana rokok memiliki kandungan yang bisa menjadi
sumber penyakit bagi tubuh. Dalam kasus hipertensi dianjurkan
juga untuk berolahraga, karena dapat membuat metabolisme
berjalan lebih baik.

Daftar Pustaka

Guyton, A. C., dan Hall, J. E., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Jakarta: EGC

Guyton, A. C., dan Hall, J. E., 2013. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12.
Jakarta: EGC

Sherwood, L. 2011. Fisiologi Manusia; Dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20926/4/Chapter%20II.pdf

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/139/jtptunimus-gdl-ernaningsi-6937-3babii.pdf

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/3d3keperawatanpdf/0910703013/bab2.pdf

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123490-S-5350-Beberapa%20faktorLiteratur.pdf

Daftar Pustaka

Riskesdas. 2007

Tedjasukma, Pradana. 2013. Tatalaksana Hipertensi. Departemen Kardiologi, RS


Premier Jatinegara, RS Grha Kedoya, Jakarta, Indonesia,

Institute of Medicine. Dietary reference intakes for water, potassium, sodium


chloride, and sulfate. Washington, DC: National Academies Press; 2004.

Vital Signs: MMWR 2011; 60(4):1-38

Heidenreich PA, et al. Forecasting the future of cardiovascular disease in the


United States: a policy statement from the

American Heart Association. Circulation 2011;123;933944.


Asaria P, et al. Chronic disease prevention: health effects and financial costs of
strategies to reduce salt intake and control tobacco use. Lancet 2007;370:2044
53.

Daftar Pustaka

Institute of Medicine. Dietary reference intakes for water, potassium,


sodium chloride, and sulfate. Washington, DC: National

Academies Press; 2004.

Pimenta E, Gaddam KK, Oparil S, Aban I, Husain S, Dell'Italia J, Calhoun


DA. Effects of dietary sodium reduction on blood

pressure in subjects with resistant hypertension: results from a


randomized trial. Hypertension. 2009; 54: 475 - 481

Mattes RD, et al. Relative contributions of dietary sodium sources. J AM


Coll Nutr 1991;10:383393.

Anda mungkin juga menyukai