Anda di halaman 1dari 86

Penyakit Hipertiroidi

Tutor : Ibu. Dra. S. D Panggabean, Apt


Kelompok 11 A
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Indonesia
Kelompok 11 A
1. Desty Anindya Putri 1361050026
2. Marischa Regina Siahaan 1361050053
3. Yessi Henny Gloria 1361050101
4. Jack Benjamin Nalle 1361050120
5. Iglesia Rawati 1361050160
6. Samuel Irinear Mario 1361050168
7. Theresia Meo 1361050196
8. Fistyanisa Elya Charilda 1361050246
9. Anadia Rahma Savitra 1361050272
10. Mohammad Zainal 1361050280
Mind Map
Kuratif Edukasi
(Obat)
Etiologi

Penatalaksanaan
Penyebab
PENYAKIT
HIPERTIROIDISME Resiko
Preventif
Promotif
(Pola Hidup)

Uji
Patofisiologi Diagnostik
Manifestasi Komplikasi
Klinik
Anamnesis
P. Fisik
P.
Penunjang
Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan


menjelaskan:

1.Kerja hormon tiroksin


2.Anatomi kelenjar tiroid
3.Fisiologi & Patofisiologi sehubungan
dengan meningkat/ menurunnya
kelenjar tiroid
4. Cara menetapkan laju metabolisme basal
Tujuan Pembelajaran
5. Penyakit Hipertiroidisme:
a. Definisi & Epidemiologi
b. Etiologi
c. Patofisiologi
d. Gejala klinis + Komplikasi
e. Uji Diagnostik : Anamnesis, PF, PP
f. Penatalaksanaan : promotif-preventif,
kuratif (cara kerja obat), edukasi
Hipotesis
1

Kerja Hormon Tiroksin


HORMON YANG DIHASILKAN
KELENJAR TIROID
2

Anatomi & Histologi


Kelenjar Tiroid
Anatomi Kelenjar Tiroid
Anatomi Kelenjar Tiroid
Histologi Kelenjar Tiroid
GLAND THYROID
THYROID FOLLICULAR
CELL MORPHOLOGY
Histologi Kelenjar Tiroid
Histologi Hipertiroid ;
Ternyadi Hiperplasia Folikel Sel Tiroid
3

Fisiologi & Patofisiologi


Sehubungan dengan Meningkat/
Menurunnya Kelenjar Tiroid
4

Cara Menetapkan Laju


Melatbolisme Basal
Basal Metabolic Rate
 Basal Metabolic Rate (BMR) = kecepatan konsumsi
energi untuk mempertahankan hidup
 BMR diukur pada lingkungan dengan suhu yang
diatur untuk seseorang beristirahat yang telah
diatur dietnya selama beberapa hari dan tidak diberi
makan selama 12 jam.
 Setiap orang mempunyai BMR yang berbeda-beda,
berdasarkan:
 Usia, jenis kelamin, aktivitas fisik
 BMR akan menurun sekitar 20% bila terjadi malnutrisi

 Laki – laki dewasa berat 70 kg, BMR = 1,2Kkal/menit atau


1700Kkal/24 jam
 Wanita dewasa berat 60 kg, BMR = 1 Kkal/menit atau 1450
Kkal/24 jam
Beberapa Faktor Penentu Kebutuhan
Energi/Penggunaannya
Determinan Variabel

Metabolisme bebas (tetap hidup) Umur


Jenis kelamin
memelihara tubuh, jaringan, dan Penyakit/luka
temperatur, respirasi, jantung, ginjal dan Temperatur lingkungan
fungsi dasar lain Status hormon
Sters
Kehamilan/laktasi

Aktivitas fisik (penggunaan fisik) Tingkat penggunaan


Temperatur lingkungan
Umur/jenis kelamin/berat badan
Spescifik dynamic effect (heart increment) Jenis makanan
pencernaan, penyerapan, distribusi, modifikasi,
penyimpanan zat makanan terkonsumsi

Tumbuh/respirasi Perkembangan normal, kehamilan/laktasi,


penyakit/luka

Efisiensi penggunaan energi Diet, genetik, status hormon


Cara Menentukan Kebutuhan Kalori
 Hitung Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT = berat badan (kg)/ [tinggi (m)]2
 Tentukan BB ideal dengan klasifikasi IMT
BB kurang : < 18,5
BB normal : 18,5 - 22,9
BB lebih : >= 23,0
BB lebih dengan risiko: 23,0 - 24,9
Obes I: 25,0 - 29,9
Obes II: >= 30
 Hitung Kebutuhan Kalori
Menghitung Kebutuhan Kalori
KALORI BASAL
Laki-laki : BB (kg) x 30 kalori/kg = ....... kalori
Wanita : BB (kg) x 25 kalori/kg
KOREKSI/PENYESUAIAN
Umur > 40 tahun: minus (-) 5% x kalori basal = - ..... kalori
Aktivitas ringan: plus (+) 10% x kalori basal = + ..... kalori
sedang : (+) 20%
berat : (+) 30%
BB gemuk : (-) 20% x kalori basal = -/+ ... kalori
lebih : (-) 10%
kurang : (+) 20%
Stres metabolik** (+) 10-30%xkalori basal = + ..... kalori
Hamil trimester I&II = + 300 kalori
Hamil trimester III/laktasi = + 500 kalori
TOTAL KEBUTUHAN = ....... kalori
**stres metabolik berupa infeksi, operasi, dll

34
BEBERAPA CARA MENGESTIMASI BMR
Persamaan Peneliti (tahun)
Pria : Harris dan Benedict (1919)
BMRb=66,4730+13,751W+5,0033L-6,7550A

Wanita :  
BMR=65,50955+9,463W+1,8496L-4,6756A

Hewan atau manusia : Brody (1945) dan Klieber


BMR=70W0,75 (1947;1965)

Pria : Klieber (1965)


BMR=71,2W0,75[1=0,004(30A)+0,010 ]
 L 
 0 , 33
 43,4 
W 
Wanita :  
BMR=65,8W0,75 [1+0,004(30A)+0,018 ] L
 
 0 , 33
 42,1
Pria atau wanita : w  Grande dan Keys
BMR = 1,33kkal/jam/kg berat jaringan lean (1973,1978)
(kalau umur antara 20-60 tahun, tidak ada
pengaruh umur)

Pria : Rata-rata untuk perkiraan


BMR=1,0 kkal/jam/kg
Wanita :  
BMR=0,9 kkal/jam/kg
W= berat badan; L= Tinggi; A= umur
Hubungan antara Konsumsi Oksigen, Denyut Jantung dan Penggunaan
Energi untuk berbagai Aktivitas Fisik (Orang Dewasa)

  Pengeluaran
energi

Akivitas fisik Konsumsi Oksigen Denyut Kkal/menit


(Dengan contoh) (liter/menit) Jantung
(hentakan/mt)

Sangat ringan: Tidur, tiduran, < 0,5 < 80 <2,5


duduk, mengenudi, menjahit, 1,0 - 1,1
berdiri, menyetrika 1,1 - 1,5
1,5 - 2,5
Ringan: Jalan (2,5-3,5 mil/jam) 0,5 – 1,0 80 - 100 2,5 – 5,0
Trade Work, belanja, 2,5 – 3,0
tenis meja, golf  

Sedang: Jalan (3,5-4 mil/jam) 1,0 – 1,5 100 - 120 5,0 – 7,5
Dansa, mencangkul,
bersepeda, tenis
(lanjutan)
  Pengeluaran energi

Akivitas fisik Konsumsi Oksigen Denyut Jantung Kkal/menit


(Dengan contoh) (hentakan/menit)
(liter/menit)

Berat 1,5 – 2,0 120 - 140 7,5 – 10,0


Naik gunung dengan
beban, menyekop,
berenang, basket
Sangat berat 2,0 – 2,5 140 - 160 10,0 – 12,5
Lari, memanjat

Berat, tidak wajar 2,5 – 3,0 160 -180 12,5 – 15,0


85
 
Menghabiskan tenaga 180 15,0

37
5

Penyakit Hipertiroidisme
Penyakit Hipertiroidisme :
Definisi & Klasifikasi
Penyakit Hipertiroidisme
(Penyakit Graves/ Tirotoksis) adalah keadaan
akibat peningkatan hormon tiroid bebas dalam
darah.
(Kamus Kedokteran Dorland, edisi 28)

Tiroktoksikosis yang diakibatkan oleh kelenjar


Tiroid yang hiperaktif.
(IPD, Hipertiroidisme hlm 2003)

Suatu keadaan klinik yang ditimbulkan oleh sekresi


berlebihan hormon tiroid yaitu tiroksin (T4) dan
triiodotironin (T3).
(Kemenkes RI)
Klasifikasi Penyakit Hipertiroidisme

-Berhubungan dgn
-Keracunan tiroid
penyakit Autoimun
berlebihan
-lebih banyak
-ICR 1-2 / 70.000
menyerang remaja
kelahiran
wanita
Penyakit Hipertiroidisme :
Epidemiologi
6

Penyakit Hipertiroidisme :
Etiologi
Penyebab Tirotoksikosis
Hipertiroidisme Primer Hipertiroidisme Sekunder

Penyakit Graves TSH-secreting tumor chGH


secreting tumor
Gondok Multinodula toksik Tirotoksikosis gestasi (semester
pertama)
Adenoma toksik Resistensi hormon tiroid
Obat : yodium lebih, litium

Karsinoma tiroid yang berfungsi

Struma ovarii (ektopik)

Mutasi TSH-r1 Gs α
Penyakit Hipertiroidisme :
Patofisiologi
7

At a Glance : Sistem Endokrin hlm 35

Penyakit Hipertiroidisme :
Gejala Klinis
Gejala Klinis Hipertiroidisme : Umum
Gejala Klinis Hipertiroidisme : Umum
Gejala Klinis Hipertiroidisme : Kurang Umum
Penyakit Hipertiroidisme :
Komplikasi
Krisis Tiroroksik
Komplikasi
(Thyroid Storm)

faktor pemicu :
-infeksi
-pembedahan
-stress
-diabetes tak
terkendali
-kehamilan/
persalinan
8

Penyakit Hipertiroidisme :
Uji Diagnostik
Anamnesis :
Indeks Klinis Wayne & New Castle
No Gejala yang Timbul dan Bertambah Berat Nilai
1 Sesak saat kerja +1
2 Berdebar +2
3 Kelelahan +2
4 Suka udara panas -5
5 Suka udara dingin +5
6 Keringat berlebih +3
7 Gugup +2
8 Nafsu makan naik +3
9 Nafsu makan turun -3
10 Berat badan naik +3
11 Berat badan turun -3
Pemeriksaan Fisik :
Indeks Klinis Wayne & New Castle
No Tanda Ada Tidak
1 Tyroid teraba +3 -3
2 Bising Tyroid +2 -2
3 Exophtalmus +2 -
4 Kelopak mata tertinggal gerak bola mata +1 -

5 Hiperkinetik +4 -2
6 Tremor jari +1 -
7 Tangan panas +2 -2
8 Tangan basah +1 -1
9 Fibrilasi atrial +4 -
10 Nadi teratur
<80 x / permenit - -3
80-90 x / permenit - -
>90 x / permenit +3 -
Penilaian Hasil Anamnesis & P.Fisik
Indeks Klinis Wayne and New Castle

Hipertiroid jika indeks


≥ 20
Cara Pemeriksaan Kelenjar Tiroid
Melihat Gejala Fisik yang Timbul
Pemeriksaan Penunjang
9
2

Penyakit Hipertiroidisme :
Tata Laksana
1. Upaya Promotif
Pemberian pemahaman pengetahuan penyakit
Hipertiroidisme serta memberikan penatalaksanaan
pasien dengan sebaik-baiknya.

PERIAKAL PERIASA PERILAKU


(Knowledge) (Attitude) (Behaviour)

-Ceramah -Diskusi -Latihan sendiri


-Seminar kelompok -Ikut asosiasi DM
-Tugas baca -Tnya jawab -Self monitoring
-Diskusi panel -Film/ video
-Simposium -Bimbingan
-Konferensi penyuluhan
Sumber : Jurnal FK USU
2. Upaya Preventif
3. Upaya Kuratif
3.1 Tirostatika (OAT-obat anti
tiroid)
Efek Samping yang Sering
● Rash ● Alergi
● Urtikaria ● Eksantem
● Demam ●Nyeri otot
● Malaise ● Atralgia
Efek Samping yang Jarang
● Trombositopenia ● Vakulitis
● Anemia aplastik ● Hipoglikemia
● Hepatitis
Metoda Penggunaan OAT
Efek Berbagai Obat yang Digunakan
Kelompok Obat Efek Indikasi

Obat Antitiroid Menghambat Pengobatan lini


Propiltiourasi (PTU) sintesis hormon pertama.
Metimazol (MMI) tiroid dan berefek Obat jangka
Karbimazol imunosupresif (PTU pendek
(CMZ→MMI) juga menghambat prabedah/pra-
Antagonis adrenergik-β konversi T4 → T3) RAI.

B-adrenergic-
antagonis Obat tambahan,
Propranolol Mengurangi dampak kadang sebagai
Metoprolol hormon tiroid pada obat tunggal pada
Atenolol jaringan. tiroiditis.
Nadolol
Efek Berbagai Obat yang Digunakan
Kelompok Obat Efek Indikasi

Bahan Mengandung Menghambat keluarnya Persiapan


Iodine T4 dan T3, serta tiroidektomi.
Kalium iodida menghambat produksi Bukan untuk
Solusi lugol T3 ekstratiroidal. penggunaan
Natrium Ipodat rutin.
Asam Iopanoat

Obat lainnya Menghambat transpor Bukan indikasi


Kalium preklorat yodium, sintesis dan rutin, Pada
Litium karbonat keluarnya hormon. subakut tiroiditis
Glukokortikoids Memperbaiki efek berat, dan krisis
hormon di jaringan dan tiroid.
sifat imunologis
Tyrozol 10mg Propiltiourasil (PTU)

Gambar Obat Anti Tiroid


3.2 Tiroidektomi 10
Prinsip Umum :
Operasi dikerjakan kalau keadaan pasien Eutiroid,
klinis maupun biokimiawi.

▪ Plumerasi 3x
▪ 5 tetes solusio lugol fortior 7-10 jam preoperatif
untuk menginduksi involusi dan
mengurangi vaskularitas tiroid.
▪ Operasi tiroidektomi subtotal dupleks, menyisakan
jaringan seujung ibu jari / lobektomi total termasuk
ismus dan tiroideromi subtotal lobus lain
Gambar Tiroidektomi
3.3 Yodium Radioaktif
(radio active iodine-RAI)

Dosis RAI
→ Dosis kecil : membuat eutiroid tanpa hipotiroidi
→ Dosis besar : membuat hipotiroidi lalu ditambah
tiroksin sebagai substitusi.
Gambar RAI
Untung Rugi Berbagai Pengobatan
Hipertiroidisme

Cara Keuntungan Kerugian


Pengobatan

Tirostatika Kemungkinan • Angka residif cukup tinggi


(OAT) remisi jangka • Pengobatan jangka panjang
& panjang tanpa dgn kontrol sering
Tiroidektomi hipotiroidisme. • Dibutuhkan keterampilan
Cukup banyak bedah
jadi Eutiroid • Masih ada morbidibitas
• 40% hipotiroid dalam 10
tahun
Untung Rugi Berbagai Pengobatan Hipertiroidisme

Cara Keuntungan Kerugian


Pengobatan

Yodium • Relatif cepat • Daya kerja obat lambat


radioaktif • Relatif jarang • 50% Hipotiroidisme pasca
(131 I) residif radiasi
(tergantung
dosis)
• Sederhana
4. Upaya Rehabilitatif
Edukasi
Hidden Slide
1. Selain menjaga pola hidup sehat pasien juga sebaiknya melakukan
terapi penyembuhan secara teratur supaya efek samping yang
berikan tidak terlalu besar.
2. Sebaiknya pasien tetap disarankan untuk melakukan salah satu
terapi untuk penyembuhan. Mengenai biaya dapat disarankan
untuk menggunakan kartu keluarga miskin yang diberikan
pemerintah.
3. Terapi yang diberikan sebaiknya secara bertahap dan memiliki efek
samping paling kecil yang disesuaikan dengan komplikasi yang
mungkin timbul.
4. Memberikan penyuluhan semacam edukasi pada pasien dan
keluarga mengenai pentingnya mengkonsumsi zat gizi secara
seimbang terhadap kesehatan tubuh dan pola hidup sehat karena
reaksi autoimun kemungkinan berasal dari keadaan yang kurang
terjaganya pola hidup sehat dan pola konsumsi yang tidak seimbang
Hipotesis
Hipotesis Terbukti
Karena memang benar penderita Hipertiroidisme
akan mengeluhkan gejala ;
-berdebar :kelainan CVS krn efek langsung hormone
tiroid maupun interaksinya dgn katekolamin
-berkeringat : Meningkatnya produksi panas.
-mudah marah: Gejala SSP/Nervousa akibat
katekolamin
-BB ↓ : Karena tubuh menggunakan bahan
bakar jauh lebih cepat. Terjadi penguraian netto
simpanan kharbohidrat, lemak, protein.
Hipotesis Terbukti
pada pemeriksaan fisik, penderita Hipertiroidisme
akan ditemukan ;
-Struma : Hiperplasia folikel sel tiroid.
-Exphtalmus : Penumpukan cairan di belakang
mata, mendorong mata keluar dari tulang orbital.
serta pada Pemeriksaan penunjang (lab)
didapatkan :
-TSHs <0,005 µIU/ml , pada H.Sekunder, terjadi
penurunan kadar TSH
-FT4 20µg/dl , terjadi kenaikan, dikarenakan
Kesimpulan
Hipertiroid adalah suatu keadaan yang abnormal
pada kelenjar tyroid. Keabnormalan ini terjadi karena
hiperfungsi kelenjar tiroid sehinga produksi dan sekresi
hormone tiroid meningkat. Hiperfungsi ini disebabkan
oleh berbagai hal dan salah satunya adanya reaksi
autoimun.
Interaksi antar hormon tiroid dengan hormone
lain mempengaruhi kerja kelenjar endokrin. Selain itu
kerja yodium sendiri dalam tubuh juga dipengaruhi
oleh zat gizi lainnya.
Kesimpulan
Pemeriksaan yang mungkin dapat dilakukan untuk
mendiagnosis kelainan pada kelenjar tiroid antara lain
pemeriksaan palpasi, pemeriksaan kadar FT3, TSHs, dan FT4,
serta perhitungan dengan index waynes dan indeks new castle.
Untuk lebih memastikan dapat dilakukan pemeriksaan
ultrasonografi atau CT-scan.
Terapi yang bisa dilakukan antara lain secara umum untuk
pencegahan yaitu dengan cukup mengonsumsi yodium;
menggunakan Obat Anti Tiroid (OAT) seperti propiltiourasil,
tiourasil, dan metimazol; penghambat transfer ion iodide, seperti
beta blocker; iodide; yodium radioaktif, dan pembedahan.
Daftar Pustaka
1. Kamus Kedokteran Dorland edisi 28.
2. At a Glance, Sistem Endokrin Edisi kedua
3. Farmakologi, James Olson, M.D, Ph.D, Penerbit buku
kedokteran, EGC
4. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem, Lauralee
Sherwood, EGC.
5. Fisiologi Guyton.
6. IPD, Metabolik-Endokrin, Kelenjar Tiroid,
Hipotiroidisme, dan Hipertiroidisme hlm 1993 - 2037
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai