DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
KELAS 3A
DOSEN PEMBIMBING :
1. SUSYANI, S.SiT, M.Kes
2. MUZAKAR, SST, M.PH
3. ELIZA, S.Gz, M.Si
4. YUNITA NAZARENA, S.Gz, M.Si
5. DEVY KARTIKA SARI, SST, SKM
(HIPERTIROID)
I. Judul : Hipertiroid
II. Praktikum ke : I (Pertama)
III. Prinsip : Prinsip diet hipertiroid diawali dengan energi dan
protein tinggi, lemak 20% dari total kebutuhan energi, iodium dibatasi
IV. Tujuan
Tujuan Umum :
1. Untuk mengertahui cara melakukan asuhan gizi pada penyakit hipertiroid
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui bagaimana cara Asesmen Gizi pada penyakit
hipertiroid
2. Untuk mengetahui bagaimana cara Diagnosa Gizi pada penyakit
hipertiroid
3. Untuk mengetahui bagaimana cara Intervensi Gizi pada penyakit
hipertiroid
4. Untuk mengetahui bagaimana cara Monitoring/evaluasi Gizi pada penyakit
hipertiroid
5. Untuk mengetahui jenis makanan rendah serat yang bisa dikonsumsi oleh
penderita penyakit hipertiroid
V. Tinjauan Pustaka :
1. Definisi Hipertiroid
Hipertiroid merupakan penyakit keadaan klinis yang ditandai dengan
oversekresi hormone tiroid, tiroksin dan triidotironin sehingga menyebabkan
peningkatan kecepatan metabolisme. Hormon tiroksin dihasilkan oleh
kelenjar tiroid, kelenjar ini terletak pada leher bagian depan. Hormon tiroksin
berfungsi mengatur metabolisme, gangguan pada produksi hormone otomatis
membuat metabolisme tubuh terganggu.
2. Etiologi
Penyebab primer : kondisi abnormal Thyroid-Stimulating
Immunoglobulin (TSI) disebut sebagai Graves
disease
Penyebab sekunder : - Kelebihan sekresi hipotalamus atau hipofisis
anterior
- Adanya hipersekresi tumor tiroid
3. Gejala Hipertiroid
Terjadi penurunan berat badan karena mengalami hipermetabolik atau
meningkatnya metabolisme basal tubuh meskipun nafsu makan
meningkat.
Kelopak mata terkulai
Takikardia sinus (keadaan dimana detak jantung melebihi 100 kali per
menit)
Tekanan nadi melebar
Palpitasi (jantung berdetak kencang tidak beraturan)
Tremor
Kelemahan otot
Insomnia
Gugup
Produksi keringat berlebihan
Sering buang air besar (BAB)
Kulit basah dan merah
Intoleransi terhadap panas
Oligomenore atau siklus haid yang panjang
Exopthalmost
Pada anak tampak pertumbuhan cepat dan pematangan tulang tetapi
bila keadaan hipermetabolik ini terus berlangsung dapat terjadi gizi
kurang, menurunnya berat badan, dan pertumbuhan yang terlambat.
KASUS HIPERTIROID
Umur = 40 tahun
BB = 38 kg
TB = 150 cm
= 45 kg
= 38/2,25
= 956,5 kkal
TEE = BEE x FA x FS
= 1865,175 kkal
Karena kenaikan suhu tubuh 1ºc, maka ada penambahan energi sebesar 13%
= 13% x BEE
= 13% x 956,5
= 124,34 kkal
= 2239,51 kkal
Protein = 2 g x kg BB
= 2 g x 38 kg
= 76 g x 4 = 304 kkal
= 447,902 kkal/ 9
= 49,76 g
KH = E - (P+L)
= 2239,51 - 751,902
= 1487,608 kkal/4
= 371,902 g
P : 20% x 76 g = 15,2 g
P : 10% x 76 g = 7,6 g
Makan Siang
P : 30% x 76 g = 22,8 g
Nama = Ibu X
Usia = 40 tahun
Diagnosa = Hipertiroid
CH.2 RIWAYAT MEDIS :
Tidak diketahui
Suka ngemil
AD. ANTROPOMETRI
DATA ANTROPOMETRI
TB = 150 cm
BB = 38 kg
DIAGNOSA GIZI
DOMAIN INTAKE
NI.5.8.1 Asupan karbohidrat inadekuat berkaitan dengan berat berat
badan kurang dibuktikan dengan imt 16,8
NI.5.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik iodium dibuktikan
dengan hormone T3 dan T4 diatas normal
DOMAIN KLINIS
NC.3.1 Perubahan status berat badan atau berat badan kurang
dibuktikan dengan imt 16,8 (kurus tingkat berat)
INTERVENSI GIZI
A. PERENCANAAN
1. Tujuan Memenuhi kebutuhan energi dan
protein yang meningkat untuk
mencegah dan mengurangi
kerusakan jaringan tubuh
Menambah berat badan hingga
mencapai berat badan normal
2. Edukasi Gizi Pengaturan pola makan
Memberi informasi mengenai
makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan untuk penderita hipertiroid
Mencegah defisiensi gizi,
mempertahankan dan memperbaiki
gizi
3. Rencana Monitoring dan Antropometri = Berat badan
Evaluasi
Klinis = Suhu tubuh dan respirasi
Laboratorium=T3 &T4 dan
hemoglobin
Dietary = E,P,L KH dan Iodium
‘
B. IMPLEMENTASI
1. Terapi Diet Diet : energi tinggi protein tinggi
Bentuk makanan : lunak
Cara pemberian : oral
VII. KESIMPULAN
Hipertiroid atau hipertiroidisme merupakan kondisi saat kadar hormone tiroksin
dalam tubuh begitu tinggi. Hormon tiroksin dihasilkan oleh kelenjar tiroid, kelenjar
ini terletak pada leher bagian depan. Hormon tiroksin berfungsi mengatur
metabolisme, gangguan pada produksi hormone otomatis membuat metabolisme
tubuh terganggu.
VIII. Saran :
Pada saat pemberian makanan lunak perhatikan tekstur makanan dan
perhatikan pendampingnya, teksturnya harus sesuai dengan makanan lunak.
(PO.71.31.0.17.029)