Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM DIETETIKA PENYAKIT TIDAK MENULAR

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1. AGUNG SETIAWAN NIM : PO.71.31.0.17.001


2. AURA FITRI AMALIA NIM : PO.71.31.0.17.002
3. REVINA GENNANDA NIM : PO.71.31.0.17.028
4. RIZKY NURUL SAKINA NIM : PO.71.31.0.17.029
5. S. RADHIA RAHMAH NIM : PO.71.31.0.17.030

KELAS 3A
DOSEN PEMBIMBING :
1. SUSYANI, S.SiT, M.Kes
2. MUZAKAR, SST, M.PH
3. ELIZA, S.Gz, M.Si
4. YUNITA NAZARENA, S.Gz, M.Si
5. DEVY KARTIKA SARI, SST, SKM

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


JURUSAN GIZI
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
LAPORAN PRAKTIKUM DIETETIK

(HIPERTIROID)

I. Judul : Hipertiroid
II. Praktikum ke : I (Pertama)
III. Prinsip : Prinsip diet hipertiroid diawali dengan energi dan
protein tinggi, lemak 20% dari total kebutuhan energi, iodium dibatasi
IV. Tujuan
 Tujuan Umum :
1. Untuk mengertahui cara melakukan asuhan gizi pada penyakit hipertiroid
 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui bagaimana cara Asesmen Gizi pada penyakit
hipertiroid
2. Untuk mengetahui bagaimana cara Diagnosa Gizi pada penyakit
hipertiroid
3. Untuk mengetahui bagaimana cara Intervensi Gizi pada penyakit
hipertiroid
4. Untuk mengetahui bagaimana cara Monitoring/evaluasi Gizi pada penyakit
hipertiroid
5. Untuk mengetahui jenis makanan rendah serat yang bisa dikonsumsi oleh
penderita penyakit hipertiroid

V. Tinjauan Pustaka :
1. Definisi Hipertiroid
Hipertiroid merupakan penyakit keadaan klinis yang ditandai dengan
oversekresi hormone tiroid, tiroksin dan triidotironin sehingga menyebabkan
peningkatan kecepatan metabolisme. Hormon tiroksin dihasilkan oleh
kelenjar tiroid, kelenjar ini terletak pada leher bagian depan. Hormon tiroksin
berfungsi mengatur metabolisme, gangguan pada produksi hormone otomatis
membuat metabolisme tubuh terganggu.
2. Etiologi
 Penyebab primer : kondisi abnormal Thyroid-Stimulating
Immunoglobulin (TSI) disebut sebagai Graves
disease
 Penyebab sekunder : - Kelebihan sekresi hipotalamus atau hipofisis
anterior
- Adanya hipersekresi tumor tiroid

Sebagian besar kasus hipertiroid disebabkan oleh penyakit graves


menyebabkan penyakit autoimun spesifik dimana antibodi (Thyroid
Stimulating Immunoglobulin/TSI) secara keliru menargetkan reseptor.
Antibodi ini menstimulasi sekresi dan pertumbuhan tiroid dengan cara
yang serupa dengan TSH namun tidak mengalami hambatan umpan
balik negatif oleh hormone tiroid. Sehingga keadaan ini menyebabkan
pembesaran difus kelenjar tiroid dan produksi T3 & T4 yang berlebihan
secara tidak terkendali.

3. Gejala Hipertiroid
 Terjadi penurunan berat badan karena mengalami hipermetabolik atau
meningkatnya metabolisme basal tubuh meskipun nafsu makan
meningkat.
 Kelopak mata terkulai
 Takikardia sinus (keadaan dimana detak jantung melebihi 100 kali per
menit)
 Tekanan nadi melebar
 Palpitasi (jantung berdetak kencang tidak beraturan)
 Tremor
 Kelemahan otot
 Insomnia
 Gugup
 Produksi keringat berlebihan
 Sering buang air besar (BAB)
 Kulit basah dan merah
 Intoleransi terhadap panas
 Oligomenore atau siklus haid yang panjang
 Exopthalmost
 Pada anak tampak pertumbuhan cepat dan pematangan tulang tetapi
bila keadaan hipermetabolik ini terus berlangsung dapat terjadi gizi
kurang, menurunnya berat badan, dan pertumbuhan yang terlambat.

VI. Hasil dan Pembahasan

KASUS HIPERTIROID

Ibu x berusia 40 tahun, TB 150 cm, BB 38 kg datang kerumah sakit dengan


keluhan rasa lapar terus menerus tetapi badan tetap kurus, banyak keringat,
pusing, sulit tidur. Hasil pemeriksaan: respirasi 36x/menit, suhu 38ºc. Hasil lab:
T3 dan T4 meningkat, Hb: 11g/dl. Diagnosa medis: Hipertiroid. Pasien
mempunyai kebiasaan makan 3x/hari, suka ngemil pasien tidak mempunyai
alergi terhadap makanan.

Pertanyaan: kaji keadaan pasien dengan metode ncp

PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI

 Umur = 40 tahun

 BB = 38 kg

 TB = 150 cm

 BBI = (TB-100) - 10% (TB-100)

= (150-100) – 10% (150-100)

= 45 kg

 IMT = BB (kg)/TB (m)²

= 38/2,25

= 16,8 (kurus tingkat berat)


Perhitungan Kebutuhan Energi

 BEE = (10 x BB) + (6,25 x TB) - (5 x U) - 161

= (10 x 38) + (6,25 x 150) - (5 x 40) - 161

= 380 + 937,5 - 200 – 161

= 956,5 kkal

 TEE = BEE x FA x FS

= 956,5 x 1,3 x 1,5

= 1865,175 kkal

Karena kenaikan suhu tubuh 1ºc, maka ada penambahan energi sebesar 13%

= 13% x BEE

= 13% x 956,5

= 124,34 kkal

Penambahan energi untuk menaikkan berat badan sebesar 250 kkal

jadi, kebutuhan energi total :

= 1865,175 kkal + 250 kkal + 124,34 kkal

= 2239,51 kkal

 Protein = 2 g x kg BB

= 2 g x 38 kg

= 76 g x 4 = 304 kkal

 Lemak = 20% x 2239,51 kkal

= 447,902 kkal/ 9

= 49,76 g

 KH = E - (P+L)

= 2239,51 - (304 + 447,902)

= 2239,51 - 751,902
= 1487,608 kkal/4

= 371,902 g

Pembagian Waktu Makan

 Makan Pagi dan Makan Malam

E : 20% x 2239,51 kkal = 447,902 kkal

P : 20% x 76 g = 15,2 g

L : 20% x 49,76 g = 9,952 g

KH : 20% x 371,902 g = 74,38 g

 Selingan Pagi, Sore, Malam

E : 10% x 2239,51 kkal = 223,951 kkal

P : 10% x 76 g = 7,6 g

L : 10% x 49,76 g = 4,976 g

KH : 10% x 371,902 g = 37,1902 g

 Makan Siang

E : 30% x 2239,51 kkal = 671,853 kkal

P : 30% x 76 g = 22,8 g

L : 30% x 49,76 g = 14,928 g

KH : 30% x 371,902 g = 111.570 g

HASIL DAN ANAMNESA

CH.1 DATA PERSONAL :

Nama = Ibu X

Usia = 40 tahun

Jenis kelamin = Perempuan

Diagnosa = Hipertiroid
CH.2 RIWAYAT MEDIS :

 Keluhan utama : rasa lapar terus menerus, badan tetap kurus,

banyak keringat, pusing dan sulit tidur

 Riwayat penyakit terdahulu : -

 Riwayat penyakit sekarang : Hipertiroid

 Riwayat penyakit keluarga : -

CH.3 RIWAYAT SOSIAL :

Tidak diketahui

FH. RIWAYAT GIZI

 Kebiasaan makan 3x sehari

 Suka ngemil

AD. ANTROPOMETRI

DATA ANTROPOMETRI

 TB = 150 cm

 BB = 38 kg

 IMT = 16,8 kg/m2

 STATUS GIZI =(kurus tingkat berat)

BD. DATA BIOKIMIA

DATA BIOKIMIA NILAI NILAI NORMAL INTERPRETASI


T3 Diatas normal
T4 Diatas normal
Hb 11 g/dl 12-14 g/dl Anemia
FISIK KLINIS NILAI NILAI NORMAL INTERPRETASI
Suhu 38ºc 37ºc Demam
Respirasi 36x/menit <24x/menit Takipnea

DIAGNOSA GIZI

DOMAIN INTAKE
NI.5.8.1 Asupan karbohidrat inadekuat berkaitan dengan berat berat
badan kurang dibuktikan dengan imt 16,8
NI.5.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik iodium dibuktikan
dengan hormone T3 dan T4 diatas normal

DOMAIN KLINIS
NC.3.1 Perubahan status berat badan atau berat badan kurang
dibuktikan dengan imt 16,8 (kurus tingkat berat)

INTERVENSI GIZI
A. PERENCANAAN
1. Tujuan  Memenuhi kebutuhan energi dan
protein yang meningkat untuk
mencegah dan mengurangi
kerusakan jaringan tubuh
 Menambah berat badan hingga
mencapai berat badan normal
2. Edukasi Gizi  Pengaturan pola makan
 Memberi informasi mengenai
makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan untuk penderita hipertiroid
 Mencegah defisiensi gizi,
mempertahankan dan memperbaiki
gizi
3. Rencana Monitoring dan  Antropometri = Berat badan
Evaluasi
 Klinis = Suhu tubuh dan respirasi
 Laboratorium=T3 &T4 dan
hemoglobin
 Dietary = E,P,L KH dan Iodium


B. IMPLEMENTASI
1. Terapi Diet  Diet : energi tinggi protein tinggi
 Bentuk makanan : lunak
 Cara pemberian : oral

2. Syarat Diet  Energi tinggi yaitu 2239,5 kkal


 Protein tinggi yaitu 76 g
 Lemak cukup 20% dari kebutuhan
energi yaitu 49,76 g
 KH cukup dan dianjurkan KH
kompleks untuk mencegah
penggunaan protein dari otot
 Vitamin A, B kompleks, C cukup
 Mineral cukup, iodium dibatasi
 mengkonsumsi bahan makanan
goitrogenik seperti kubis, taoge,
sayuran hijau, kembang kool, kacang
kedelai, dan kacang tanah.
 Tidak mengkonsumsi kopi, teh,
rokok, alkohol kecuali dalam jumlah
yang sangat sedikit

3. Monitoring dan Evaluasi  Antropometri = Berat badan


 Klinis = Suhu tubuh dan respirasi
 Laboratorium=T3 &T4 dan
hemoglobin
Dietary = E,P,L KH dan Iodium

VII. KESIMPULAN
Hipertiroid atau hipertiroidisme merupakan kondisi saat kadar hormone tiroksin
dalam tubuh begitu tinggi. Hormon tiroksin dihasilkan oleh kelenjar tiroid, kelenjar
ini terletak pada leher bagian depan. Hormon tiroksin berfungsi mengatur
metabolisme, gangguan pada produksi hormone otomatis membuat metabolisme
tubuh terganggu.

VIII. Saran :
Pada saat pemberian makanan lunak perhatikan tekstur makanan dan
perhatikan pendampingnya, teksturnya harus sesuai dengan makanan lunak.

IX. DAFTAR PUSTAKA


https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180521212045-255-
300132/mengenal-hipertiroid-penyakit-yang-gerogoti-jet-li

(diakses 21 desember 2019)

Penanggung Jawab Laporan

RIZKY NURUL SAKINA

(PO.71.31.0.17.029)

Anda mungkin juga menyukai