Anda di halaman 1dari 49

Penyakit

Jantung Koroner
Kelompok 8a FK-UKI
Tujuan Pembelajaran
1. Definisi dan epidemiologi PJK
2. Etiologi PJK
3. Manifestasi Klinis
4. Patofisiologi PJK
5. Diagnosis kerja dan banding
6. Penatalaksanaan PJK
7. Komplikasi PJK
Definisi Penyakit
Jantung Koroner
Definisi Penyakit Jantung Koroner
 Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 
Ketidaksanggupan jantung akut/kronis yang
timbul karena kekurangan suplai darah pada
miokardium.

 Soeharto,2004
 Suatu kelainan yang disebabkan oleh
penyempitan dan hambatan arteri yang
mengalirkan darah ke jantung.
 Dinie,
2008
 Suatu kelainan yang disebabkan oleh adanya
penyempitan dan penyumbatan arteri korona yang
mengalirkan darah ke jantung
 Menurut U.S. National Library of Medicine
 Penyempitan Pembulu darah kecil yang memasok
darah dan oksigen kejantung.
Epidemiologi Penyakit jantung Koroner
Grafik mortalitas menurut WHO tahun
2005 di Indonesia
Jumlah perokok di Indonesi
Prevalensi penyakit cardiovaskular di
Amerika
Berdasarkan data DepKes 2005
 Data DepKes 2005 menyatakan bahwa penyakit
jantung koroner menempati urutan ke-5 sebagai
penyebab kematian terbanyak di seluruh rumah
sakit di Indonesia dengan jumlah kematian 2.557
orang. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2007,
angka kematian pada kelompok usia 45-54 tahun
di daerah perkotaan akibat penyakit jantung
iskemik 8,7%
Etiologi PJK
Tidak Dapat Dapat
Diubah Diubah

Merokok
Jenis Kelamin

Hiperkolesterolemia

Umur
Hipertensi

Keturunan
Diabetes Melitus

Obesitas
Manifestasi
Klinik
Menurut American Health Assosioation (AHA) adalah sebagai
berikut:
1.      Nyeri dada.
-Angina (angina pectoris).
  -Angina tidak stabil (unstable angina).
2.      Sesak napas.
3. Perasaan lelah.
4. Keringat dingin.
 
 
Patologi
Fisiologi
DK & DD
Prolaps katub mitral
dapat menyebabkan nyeri dada prekordinal atau
substernal yang dapat berlangsung sebentar
maupun lama.
Angina Pectoris Stabil
• Terjadi saat jantung harus bekerja lebih cepat (aktifitas fisik
tinggi)
• Tidak terjadi tiba-tiba
• Biasanya bertahan dalam waktu singkat (5 menit atau
kurang)
• Rasa hilang menghilang dengan diberi obat atau beristirahat
• Bisa terasa seperti ada gas atau gangguan pencernaan
• Bisa terasa seperti nyeri dada yang menyebar ke lengan,
punggung dan area lainnya
Angina Pectoris Tidak Stabil
• Sering terjadi saat beristirahat, tidur, atau
melakukan aktifitas ringan
• Datang secara tiba-tiba
• Bisa bertahan lebih lama dari angina pectoris
stabil
• Istirahat dan obat biasanya tidak membantu
• Bisa bertambah buruk seiring berjalannya waktu
• Bisa menjadi serangan jantung
Kardiomiopati
 Nafas memendek atau terjadi kesulitan bernafas
dengan adanya aktivitas fisik
 Kecapekan
 Pembengkakan pada daerah kaki, abdomen dan
vena pada leher
Pericarditis
• Rasa sakit yang tajam pada bagian tengah atau kiri
dari dada
• Menimbulkan kesulitan bernafas saat berbaring
• Palpitasi
• Demam ringan
• Rasa lemas, fatigue atau merasa sakit
• Batuk-batuk
• Bengkak abdomen atau kaki
Mulkuloskeletal
 Trauma lokal atau radang pada rongga dada otot,
tulang kartilago sering menyebabkan nyeri dada
setempat. Nyeri biasanya timbul setelah exercise.
Penatalaksanaan
Pemeriksaan
 Elektokardiografi (EKG)
 Echokardiografi
 Kateterisasi
koroner
 Laboratorium (kolestrol,insulin dan glukosa)
Pengobatan
Terapi Anti- Iskhemik
1. Nitrat
a) Mengurangi kebutuhan oksigen serta meningkatkan
suplai oksigen
b) Nitrai IV diberikan pada pasien yang mengalami
nyeri dada setelah pemberian 3 tablet nitrat
sublingual
c) Tekanan sistolik tidak boleh <100 mmHg dan
diastol <60 mmHg
d) Pada pasien hipertensi, diastolik tidak boleh >25%
Nitrat mempunyai efek anti-iskhemik melalui
mekanisme :
 Menurunkan kebutuhan oksigen miokard, karena
penurunan preload dan afterload
 Efek vasodilatasi sedang
 Menghilangkan aliran darah kolateral
 Menurunkan kecendrungan vasospasme
 Potensial dapat menghambat agregasi trombosit
2. Beta blockers
a) Menghambat efek katekolamin pada reseptor
beta
3. Antagonis Kalsium
a) Menghambat kontraksi miokard dan otot polos
pembuluh darah, melambatkan konduksi AV dan
depresi nodus SA
4. Morfin
a) Mempunyai efek hemodinamik
b) Efek samping : hipotensi
Terapi Anti- Trombotik
1. Obat Antitrombotik oral
Merupakan terapi penting untuk memodifikasi
proses dan progresifitas dari penyakit .
 Aspirin

Mempunyai kemampuan antiinflamasi, sehingga


mengurangi ruptur plak.

2. Antagonis Reseptor Adrenalin Diphospat


Tiklopidin
Bekerja menghambat ADP sehingga terjadi agregasi
trombosit dan perubahan reseptor fibrinogen
trombosit menjadi bentuk yang mempunyai afinitas
kuat untuk dihambat.

Efek samping :
 Trombositopenia
 Granulositopenia
Klopidogrel
Bekerja dengan menekan aktivitas komleks
glikoprotein oleh ADP dan menghambat agregasi
trombosit secara efektif.

Efek samping lebih sedikit daripada tiklopidin.


Terapi Antikoagulan
1. Unfactionated Heparin
2. Heparin dengan berat molekul rendah
Pencegahan
PENYAKIT
JANTUNG
KORONER
Satu-satunya cara untuk mencegah penyekat jantung koroner
yaitu dengan cara penerapan hidup sehat. Contohnya:
 Tidak Merokok atau tidak mengkonsumsi produk tembakau
 Tidak mengkonsumsi alkohol
 Polamakan yang benar
 Kendalikan kadar kolestrol
 Kurangi berat badan jika

berlebihan
 Rutinmemeriksakan tekanan darah
 Olahraga teratur
 Hindari stress
Komplikasi
PJK
KOMPLIKASI INFARK MIOKARD
• Gangguan irama
• Gagal jantung kiri
• Gagal ventrikel kanan
• Emboli paru dan infark paru
• Emboli arteri istemik
• Sumbatan pembuluh darah otak
• Ruptur jantung
• Disfungsi dan ruptur muskulus papillaris
• Aritmia jantung
Daftar Pustaka
- Jurnal Kesehatan FK UI 2012
-Buku ajar kardiologi
-IPD
-www.fkusu.ac.id
-Patofisiologi Sylvia
-buku IPD harrison
-Buku fisiologi Sherwood

Anda mungkin juga menyukai