DISUSUN OLEH:
EKA SARI
S1 KEPERAWATAN
T.A 2022/2023
LAPORAN PENDAHULUAN
2. Etiologi
Etiologi penyakit jantung adalah adanya penyempitan , penyumbatan, atau kelainan
pembuluh arteri kroner. Penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah, tersebut dapat
menghentikan aliran darah ke otot jantung yang seringb di tandai dengan nyeri. Dalam kondisi
yang parah kemampuan jantung memompah darah dapat hilang. Hal ini dapat merusak sistem
pengontrol irama jantung dan berkhir dengan kematian ( istikomah, 2019).
Faktor resiko dapat berupa semua faktor penyebab (etiologi) di tambah dengan
faktor efidemiologis yang berhubungan secara independen dengan penyakit. Faktor faktor
utama penyebab serangan jantung yaitu perokok berat hipertensi dan kolestrol. Faktor
pendukung lainnya meliputi obesitas, diaetes, kurang olahraga, genetic, setres, pilkontrasepsi
oral dan gout. (octavianie, 2019).
Faktor resiko seperti umur keturunan, jenis kelamin, anatomi pembuluh koroner
dan faktor metabolisme adalah faktor faktor alamiah yang sudah tidak dapat di ubah. Namun
ada berbagai faktor resiko yang justru dapat di ubah atau di perbaiki. Sangat jarang orang
menyadari bahwa faktor resiko PJK bisa lahir dari kebiasaan hidup sehari hari yang buruk
misalnya pola komsumsi lemak yang berlibih, perilaku merokok, kurang olahraga atau
pengelolaan setres yang buruk. (munir, 2016.
Dari faktor resiko tersebut ada yang di kenal dengan faktor resiko mayor dan minor.
Faktor resiko mayor meliputi hipertensi, hyperlipidemia, merokok, dan obisitas sedangkan faktor
faktor minor meliputi DM, setres, kurang olahraga riwayat keluarga dan usia. Menurut D.Wang
(2005) faktor resikoPJK pada wanita meliputi :
a. Obesitas
b. Riwayat Keluarga
c. Penggunaan Kontrasepsi Oral Yang Disertai dengan Riwayat merokok
d. Diabetes Meletus
e. Kolestrol
f. Merokok
3. Patopesiologis
Di langsir dengan Walder university, atau pesiologos adalah gabungan patologi ( study
tentang sebab dan akibat penyakit) dengan pesiologi (studi tentang bagaimana sistem fungsi tubuh).
Patopisiologi dapat di artikan sebagai studi yang mempelajari bagai mana suatu penyakit
mempengaruhi sistem tubuh.
Lapisan endotel pembuluh darah koroner yang normal akan mengalami kerusakan oleh
adanya faktor resiko antara lain : Faktor Hemo dinamik seperti hipertensi, sat sat vasokonstriktor,
mediator (sitoking) dari sel darah asap rokok, diet aterogenik, peningkatan kadar gula darah, dan
oksidasi dari LDL –c.
Faktor resiko yang tidak dapat di rubah Faktor Resiko Yang dapat Di Rubah
Usia Merokok
Setres
- Imflamasi
Hibronogen
Himosistein
Setresoksidatif
Kerusakan ini menyebabkan sel endotel menghasilkan cell adhesion molecule seperti sitokin,
tumor nekrosis faktor alpa, kemokin, dan groeth faktor, basic fibrolast growth faktor. Sell infamasi
seperti monosit dan T – Limposit masukkepermukaan endotel dan migrasi dari endothelium kesub
endotel. Monosit kemudian berdifiensiasi menjadi magropag dan mengambil LDL teroksidasi yang
bersifat lebih ateroganik di banding LDL. Magropat ini kemudian membentuk sel busa.
LDL teroksidasi menyebabkan kemtian sel endotel dan menghasilkan repons in flaasi.
Sebagai tambahan, terjadi respond an angiotensin II yang menyebabkan gangguan pasodilatasi, dan
mencituskan efek protrombik dengan melibatkan platelet dan faktor koagulasi. Akibatnya kerusakan
endotel terjadi respon protektif dan terbentuk lesi pibrofaktty dan fibrous, palk atheaterosklerosik,
yang di picu oleh implamasih. Plak yang terjadi dapat menjadi tidak stabil (Vulnerable) dan
mengalami rukture sehingga terjadi sindrom koroner akut (SKA).
Menurut Naralika (2008) gambaran klinik adanya penyakit jantung koroner dapat berupa:
1.Angina pectoris
Angins pectoris merupakan gejalah yang di sertai kelainan merpologi yang permanen pada
miokardium. Gejalah yang khas pada angina pectoris adalah neri dada seperti tertekan benda berat
atau terasa panas ataupun seperti di remas. Rasa nyeri sering menjalar ke lengan kiri atas atau
bawah bagian 8 medial, keleher, daerah maksila hingga ke dagu ataun ke punggung, tetapi jrang
menjalar ke tangan kanan. Nyeri biasanya berlangsung 1-5 menit dan rasa nyeri hilang bila penderita
istirahat. Angina pectoris juga dapat muncul akibat setres dan udara dingin. Angina pectoris terjadi
berulang ulang. Setiap kali keseimbangan antara ketersediaan oksigen dengan kebutuhan oksigen
terganggu.
Merupakan PJK yang sudah masuk dalam kondisi gawat.pada kasus ini di sertai dengan
nekrosis neokardium (kematian otot jantung).akibat gangguan suplai darah yang kurang. Penderita
infark miokardiun akut sering di dahului oleh keluhan dadah terasa tidak enak (chest discomport)
selain itu penderita sering mengeluh rasa lemah dan kelelahan.
3. Payah Jantung
Payah jantung di sebabkan oleh adanya beban volume atau tekanan darah yang berlebihan
atau adanya apnormalitas dan sebagian struktur jantung. Oayah jantung kebanyakan di dahului oleh
kondisi penyakit lain dan akibat penyakit yang di tinbulkan termasuk PJK. Pada kondisi payah
jantung fungsi ventikel kiri mundur secara drastis sehingga mengakibatkan gagalnya sistem sirkulasi
darah.
Kematian mendadak terjadi pada 50% PJK yang sebelumnya tampa di awali dengan keluhan.
Tetapi 20% di antaranya adalah berdasarkan iskemia mio kardium akut yang biasanya di dahului
dengan keluhan beberapa minggu atau beberapa hari sebelumnya.
4. Phatway
5. Manifestasi Klinis
Meski kebanyakan penderita PJK mempunyai mslah pokok yang sama , yaiyu
penyempitan arteri koronaria,namun gejala yang timbul tidak sama.gejala-gejala penyakit
jantung koroner antara lain : 9 Menurut Anwar TB, (2004), manifestasi klinis yang biasa
terjadi pada kasus cranay disease (CAD) meliputi:
1.Nyeri dada
Nyeri dada yang tiba-tiba berlangsung terus menerus,terletak di bgian bawah sternum dan
perut dan atas, adalah gejalah utama yang biasanya muncul. Nyeri akan terasa semakin
sampai tidak tertahankan. Rasa nyeri yg tajam dan berat, biasanya menyebar ke bahu dan
biasanya lengan kiri. Tidak seperti nyeri angina ,nyeri ini muncul secara spontan (atau bukan
setelah kerja berat atau gangguan emosi) dan menetap selama beberapa jam sampai
beberapahari dan tidak qkan hilang dengan istirahat maupun nitrogleserin. Pada beberapa
kasus nyeri bisa menjalar kedagu dan leher.
2. Perubahan pola EKG
Normal pada saat istirahat , tetapi biasa depresi pada segmen ST. Gelombang tinverted
menunjukkan iskemia,gelombang Q menunjukkan nekrosi. Distrimia dan balok jantung.
Disebabkan kondisi yg mempengaruhi sensivitassel miokard ke impuls saraf seperti
iskemia,ketidakseimbangan elektrolit dan stimulus saraf simpatis dapat berupa
brakardia,takikardia,premature ventrikel,contraction (vetrikel ekstra systole) ventrikel
takikardia dan ventrikel fibrilasi.
3. Sesak nafas
Keluhan ini timbul sbagai tanda mulainya gagal jantung dimana jantng tidak mampu
memompa darah ke paru-paru juga berkurang.
4. Diaphoresis
Pada fase awal infark miokard terjadi pelepasan katekolamin yg meningkat stimulasi
simpatis sehingga terjadi vasokontriksi pembuluh darah perifer sehingga kulit akan menjadi
lembab, dingin, dan berkeringat.
5. Pusing
Pusing jug merupakan salah satu tanda dimana jantung tidak bisa memompa darah ke otak
sehingga suplai oksigen ke otak berkurang.
6. Kelelahan
Kelelahan disebabkan karena jantung kekurangan oksigen akibat penyempitan pembuluh
darah.
7. Mual dan muntah
Nyeri yg dirasakan pada pasien dengan penyakit jantung adalah di dada dan di daerah perut
ksusnya ulu hati tergantung baian jantung manayg bermasalah. Nyeri pada ulu hati ini
merangsang pusat muntah. Area infark merangsang reflex vasofagal.
6. Penata laksanaan
Kepada pasien yg menderita PJK maupun keluarga,perlu diterapkan tentang
perjalanan penyakit,pilihan obat yg tersedia. Pasien perlu diyakinkan kebanyakan bahwa
kebanyakan kasus angina dapat mengalami perbaikan dengan pengobatan dan modifikasi
gaya hidup sehingga kualitas hidup lebih baik. Kelainan peserta seperti
hipertensi,diabetes,dyslipidemia,dll. Perlu ditangani secara baik dan perlu pencegahan
terhadap penyakit jantug koroner.
A.Pengkajian
1.Identitas klien
2.Keluhan utama
Ditandai oleh rasa nyeri yang terjadi jika kebutuhan kebutuhan oksigen miokardium
melebihi suplainya. Iskemia miokard dapat bersifat asimtomatis (atau iskemia sunyi/silent ischemia),
terutama pada pasien diabetes(Prabowo &pranata, 2017).b) Alasan masuk rumah sakit
Menjelasankan penyakit yg dialami yaitu pasien mengeluh sesak nafas dan nyeri dada, sesak
bertanbah saat melakukan aktivitas,keadaanlemah dan nafsu makan menurun. Pasien merasakan
nyeri dada selama 3-5 hari berturut-turut shingga dia memeriksa dirinya ke rumah sakit untuk
mengetahui penyakitnya,ternyata dia di fonis menderita penyakit jantung koroner( PJK)
(Manurung,2016).c)Riwayat kesehatan terdahulu
b.Nutrisi
c.Eleminasi
d.Personal Hygiene
Mengkaji personal hygiene meliputi mandi,kebersihan badan,gigi dan
mulut,kuku,dan kemampuan serta kemandirian melakukan kebersihan diri.
Tanda-tanda vital
TD:dapat meningkatkan sekunder akibat nyeri atau menurun sekunder akibat gangguan
hemodinamik dana tau terapi farmakalogi.
b.Sistem pernafasan
c.Sistem kardivaskuler
Hipotensi postular, frekuensi janung meningkat, takipnea. Tekanan darah mungkin norml
atau meningkat,nadi mungkin normal atau terlambatnya capylary refil time, disritmia. Suara jantung
tambahan s3 atau s4 mungkin mencerminkan terjadinya kegagalan jantung/ventrikel kehilangan
kontraktilitasnya. Murmur jika ada merupakan akibat dari insuflensi katub atau muskulus papilaris yg
tidak berfungsi. Heart rate mungkin meningkat atau mengalami penurunan (tachy atau bradi cardia).
Irama jantung mungkin ireguler atau juga normal. Odema anaraska,crackles mungkin juga timbul
dengan gagal jantung. (Prabowo & pranata, 2017)
d.Sistem pernafasan
e.Sistem perkemihan
g.Sistem integument
warna kulit mungkin pucat baik dibibir dan di kuku,penurunan turgor kulit.(prabowo &
pranata,2017).
h.Sistem musculoskeletal
pada klien PJK adanya kelemahan otot sehingga timbul ketidakmampuan melakukan
aktivitas yg diharapkan atau aktivitas yg biasanya dilakukan.(Dewi,2014).
i.Sistem endokrin
pada pasien PJK akan mengakami penurunan jumlah reproduksi urine dan frekuensi urine.
(dewi,2014).
k.Sistem penginderaan
Mulut : pada pasien PJK ditemukan adanya mukosa pada mulut dan bibir (dewi,2014).
l.Sistem imun
B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi keperawatan
D. Impementasi
E.Evaluasi
Evaluasi atau tahap penilaian adalah perbandingan sistematis dan terencana tentang
kesehatan klien dengan tujuan yg telah ditetapkan, dilakukan dengan cara bersambung dengan
melibatkan klien,keluarga dan tenaga kesehatannya. Tujuan evaluasi ini adalah untuk melihat
kemampuan klien mencapai tujuan yg di inginkan dengan kriteria hasil pada perencanaan.
1. S :Data subjektif
Perkembangan keadaan yg didasarkan pada apa yg di rasakan,dikeluhkan dan dikemukakan
klien.
2. O :Data objektif
Perkembangan yg diamati dan di ukur oleh perawat atau tim kesehatan lain.
3. A : Analisis
Penilaian dari kedua jenis data ( baik subjektif maupun objektif) apakah berkembang kea rah
kebaikan atau kemunduran
4. P:Perencanaan
Rencana penanganan klien yg didasarkan pada hasil analisis diatas yg berisi melanjutkan
perencanaan sebelumnya apabila keadaan atau masalah belum teratasi.
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.” M” DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) DI
RUANG WISNUMURTI/PJT RSUP
Dr.SARDJONO
1. Pengkajian
A. Identitas
a.Pasien
1.Nama Pasien : Tn.M
2.Tempat Tanggal Lahir : 22 September 1946
3.Umur : 75 Thn
4.Jenis Kelamin : Laki Laki
5.Agama : Islam
6.Pendidikan : SD
7.Pekerjaan : Tidak Bekerja
8.Suku/Bangsa : Madura
9.Alamat : Gapura
10.Diagnosa Medis : Jantung Koroner
11.No. RM : 0308200
12.Tanggal masuk RS : 15 April 2021
13. Status Perkawainan : Kawin
14. Tanggal Pengkajian : 17 April 2021
15. Sumber Imformasi : Keluarga Pasien
B. Penanggung Jawab
Nama : Anak Tn.
Tempat Tanggal Lahir : SEmenet, 20 Juni 1981
Umur : 40 Thn
Agama : Islam
Alamat : Gapura
Pekerjaan : Guru SD
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan Dengan Pasien : Anak Kandung Pasien
C. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama saat pengkajian
Pasien mengeluh nyeri dada kiri menjalar ke leher,saat merubah posisi,skala
3, nyeri timbul saat pasien merubah posisi,dengan lama nyeri kurang lebih 2-
5 menit.pasien mengeluh lemas
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh merasakan nyeri kurang lebih 1 jam sebelum MRS. Pasien
langsung di bawa ke ruang wisnumurti/pjt rsup dr,sardjono,saat tiba diruang
wisnumurti langsung diberikan penanganan : therapy oksigen masker 8 Ipm,
RJP 1X5 siklus,mengecek GDS Stick,melakukan EKG,diberikan terapy infuse
Nadl 0,9% 20 tpm,melakukan pengambilan darah untuk dilakukan
pengecekan darah lengkap,kimia darah dan troponin.
Pasien mendapatkan terhapy oral aspilet 32 mg, clopidogrel 50
mg,dilakukan pemasangan drain cateter no. 16 pro urin, di observasi di
wisnumurti selama kurang 2 jam dan dipindahkan ke ICCU untuk perawatan
intensif.
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu tidak
terkontrol.pasien juga mengatakan ia adalah perokok dengan menghabiskan
10 batang rokok/hari sejak masih mudah.
4. Riwayat penyakit keluarga
5.Pengkajian primer
Terapi/pengobatan
Pemeriksaan penunjang
ANALISA DATA
Nama : Tn.M
Ruangan : Wisnumurti / PJT
Catatan perkembangan
Nama : Tn. M
Ruangan :Wisnumurti/PJT
Catatan perkembangan
Nama Tn. M
Ruangan Wisnumurti/PJT
DAFTAR PUSTAKA