1
Ruth Jesika Sinaga, 2Prycilia Pingkan Mamuaja, 3Deviana Pratiwi Munthe,
4
Manoppo JE
1,2,3
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Manado, Manado, Indonesia
Email: 118704003@unima.ac.id
NIM:18 704 003, Kelas : B
Abstrak
Tanggal 29 September diperingati sebaga hari jantung sedunia. Penyakit jantung
adalah pembunuh No. 1 di dunia dan merupakan penyebab >17.9 juta kematian pertahun
(WHO). Menurut definisi kardiovaskuler dari WHO, penyakit kardiovaskuler adalah penyakit
yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah.Ada banyak macam penyakit
kardiovaskuler, tetapi yang paling umum dan paling terkenal adalah penyakit jantung koroner
dan stroke. Penyakit arteri koroner, Kerusakan atau penyakit pada pembuluh darah utama
jantung. Penyebab adalah penumpukan plak. Hal ini menyebabkan arteri koroner menyempit,
membatasi aliran darah ke jantung. Gejala pada penyakit ini membutuhkan diagnosis medis,
penyakit jantung coroner ini dapat tanpa gejala, nyeri dada, serangan jantung. Penyakit
jantung coroner dapat dicegah dengan pola hidup sehat, seperti berhenti merokok dan
membatasi konsumsi alcohol, kelola stress dengan baik, misalnya dengan melakukan
relaksasi otot atau latihan pernafasan dalam. Epidemiologi PJK, Penyakit kardiovaskular
merupakan penyebab kematian terbesar di Amerika Serikat dan 50% kematian disebabkan
oleh penyakit jantung koroner.
Pendahuluan
Setiap tahunnya lebih dari 36 juta orang meninggal karena Penyakit Tidak Menular
(PTM) (63% dari seluruh kematian). Lebih dari 9 juta kematian yang disebabkan oleh
penyakit tidak menular terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian “dini” tersebut
terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Secara global PTM penyebab
kematian nomor satu setiap tahunnya adalah penyakit kardiovaskuler. Penyakit
kardiovaskuler adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh
darah, seperti:Penyakit Jantung Koroner, Penyakit Gagal jantung atau Payah Jantung,
Hipertensi dan Stroke. Pada tahun 2008 diperkirakan sebanyak 17,3 juta kematian disebabkan
oleh penyakit kardiovaskuler. Lebih dari 3 juta kematian tersebut terjadi sebelum usia 60
tahun dan seharusnya dapat dicegah. Kematian “dini” yang disebabkan oleh penyakit
jantungterjadi berkisar sebesar 4% di negara berpenghasilan tinggi sampai dengan 42% terjadi
di negara berpenghasilan rendah. Penyakit Jantung Koroner adalah penyakit yang didasari
dengan terbentuknya plak yang terjadi pada arteri koronaria (pembuluh darah utama jantung),
hal tersebut disebut aterosklerosis.plak tersebut akan membuat arteri yang bersifat elastis dan
halus menjadi kaku, dan plak tersebut akan mengganggu aliran oksigen dengan nutrisi menuju
jantung sehingga jantung menjadi kekurangan oksigen dan dapat terjadi iskemia miokardium.
Gejaa yang sering terjadi pada penyakit jantung coroner adalah angina atau rasa tidak nyaman
pada dada seperti tertekan, tertindih, panas dan dada terasa penuh.
Tujuan dari uraian ini yaitu mengetahui Epidemiologi Penyakit Jantung Koroner, baik
faktor-faktor penyebab maupun cara pencegahannya.
Pembahasan
Epidemiologi PJK
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian terbesar di Amerika Serikat
dan 50% kematian disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Berdasarkan data dari National
Heart Interview Survey (NHIS) di Amerika Serikat, sebanyak 68 juta orang pada usia 18
tahun ke atas menderita penyakit kardiovaskular termasuk PJK, hipertensi, dan stroke.
Penelitian Susan et al melaporkan, pada umur 35 tahun ke atas sebanyak 2,09 juta orang
menderita penyakit kardiovaskular. Penelitian Davies et al menunjukkan peningkatan
penderita PJK sebanyak 30% pada usia 35 – 55 tahun, dan meningkat sebanyak 50% pada
usia lebih dari 55 tahun.
Penyakit Jantung Koroner (PJK) atau asterosklerosis coroner, penyakit nadi koroner,
penyakit jantung iskemia adalah penyakit jantung yang disebabkan penyempitan arteri
koroner, mulai dari terjadinya arterisklerorsis (kekakuan arteri) maupun yang sudah terjadi
penimbunan lemak atau flak (plague) pada dinding arteri koroner, baik disertai gejala klinis
ataupun tanpa gejala (Kabo, 2008). Menurut organisasi kesehtan dunia (WHO), Penyakit
Jantung Koroner adalah ketidak sanggupan jantung akut atau kronis yang timbul karena
kekurangan suplai darah pada myocardium sehubungan dengan proses penyakit pada sistem
nadi koroner. Sebagaimana halnya organ tubuh lain, jantung pun memerlukan zat makanan
dan oksigen agar dapat memompa darah keseluruh tubuh, jantung akan bekerja baik jika
terdapat keseimbangan antara pasokan darah kejantung akan berkurang, sehingga terjadi
ketidak seimbangan antara kebutuhan dan pasokan dan peneluaran, sehingga terjadi ketidak
seimbangan antara kebutuhan dan pasokan zat makanan dan oksigen, makin besar persentase
penyempitan pembuluh koroner makin berkurang aliran 9 darah ke jantung (UPT – Balai
Informasi Teknologi Lipid Pangan & Kesehatan, 2009). Asterosklerosis pembuluh koroner
merupakan penyebab penyakit arteri koronia, sehingga secara progresif mempersempit lumen
pembuluh darah. Bila lumen menyempit maka resistensi terhadap aliran darah akan
meningkat dan membahayakan aliran darah miokardium. Bila penyakit semakin lanjut, maka
penyempitan lumen akan diikuti perubahan pembuluh darah yang mengurangi kemampuan
pembuluh untuk melebar. Dengan demikian keseimbangan anatara penyediaan dan kebutuhan
oksigen menajdi tidak stabil sehingga mebahayakan miokardium yang terletak disebelah
distal dari daerah lesi. PJK bukan penyakit menular, tetapi dapat ditularkan melalui suatu
bentuk penularan sosial yang berkaitan dengan gaya hidup (life style) masyarakat. Karena itu
penyakit ini juga berkaitan dengan sosial ekonomi masyatrakat. PJK bukan disebabkan oleh
kuman, virus ataupun mikroorganisme lainnya, tetapi dapat menyerang banyak orang dengan
karakteristik tertentu. Arus moderenisasi dan perubahan gaya hidup dapat dianggap sebagai
kuman atau pembawa penyakit ini. Sebagian besar tindakan pencegahan PJK dapat dikatakan
mempunyai pengaruh terhadap faktor – faktor jangan merokok, makan makanan yang sehat,
melakukan aktivits fisik secara teratur dan periksa tekanan darah. Cara penerpaan hidup sehat
harus dimulai sejak anak – anak secara efektif.
Etiologi Penyakit jantung koroner adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh
penyempitan atau penyumbatan arteri yang mengalirkan darah ke otot jantung. Penyakit
jantung koroner adalah ketidak seimbangan antara demand (permintaan) dan supplay
(penawaran) atau kebutuhan dan penyediaan oksigen otot jantung dimana terjadi kebutuhan
yang meningkat atau penyediaan yang menurun, atau bahkan gabungan diantara keduanya itu,
penyebabnya adalah berbagai faktor. Denyut jantung yang meningkat, kekuatan berkontraksi
yang meningkat, tegangan ventrikel yang meningkat, merupakan beberapa faktor yang dapat
meningkatkan kebutuhan dari otot-otot jantung. Sedangkan faktor yang mengganggu
penyediaan oksigen antara lain, tekanan darah koroner meningkat, yang salah satunya
disebabkan oleh artherosklerosis yang mempersempit saluran sehingga meningkatkan
tekanan, kemudian gangguan pada otot regulasi jantung dan lain sebagainya. Manifestasi
klinis dan penyakit jantung koroner ada berbagai macam, yaitu iskemia mycocard akut, gagal
jantung disritmia atau gangguan irama jantung dan mati mendadak.
Manifestasi klinis PJK
Gejala PJK Penyakit jantung koroner sering ditandai dengan rasa tidak nyaman atau
sesak di dada, gejala seperti ini hanya dirasakan oleh sepertiga penderita. Rasa nyeri terasa
pada dada bagian tengah, lalu menyebar ke leher, dagu dan tangan. Rasa tersebut akan
beberapa menit kemudian. Rasa nyeri muncul karena jantung kekurangan darah dan suplai
oksigen. Gejala ini lain menyertai jantung koroner akibat penyempitan pembuluh nadi jantung
adalah rasa tercekik (angina pectoris). Kondisi ini timbul secara tidak terduga dan hanya
timbul jika jantung dipaksa bekerja keras. Misal fisik dipaksa bekerja keras atau mengalami
tekanan emosional. Pada usia lanjut gejala serangan jantung sering tidak disertai keluhan
apapun, sebagian hanya merasa tidak enak badan. Gejala penyakit jantung koroner pada
umumnya tidak spesifik untuk didiagnosa angina pektoris (masa tercekik). Biasanya diperoleh
riwayat penyakit orang bersangkutan, sedangkan pemeriksaan fisik kurang menunjukkan data
yang akurat. Pada keadaan tenang elektro diagram pada orang yang menghidap angina
pektoris akan terlihat normal pada keadaan istirahat. Sebaliknya menjadi normal saat
melakukan kerja fisik. Riwayat angina pektoris tidak stabil lebih sulit dikendalikan karena
terjadi secara tidak terduga kasus ini menjadi mudah terdeteksi jika disertai dengan nyeri
sangat hebat di dada, disertai dengan gejala mual, takut dan merasa sangat tidak sehat.
Berbeda dengan kasus infak miokardia (Serangan Jantung) pada kelainan jantung yang satu
ini dapat diketahui melalui penyimpanan irama jantung saat pemeriksaan melalui elektro
kardiografi dan dikatikan dengan peningkatan kadar enzim jantung dalam darah, juga dalam
perkembangan penyakit jantung koroner biasanya disertai kelainan kadar lemak dan trombosit
darah penderita yang diikuti oleh kerusakan endoterium dinding pembuluh nadi
Faktor – Faktor Risiko PJK adalah :
a. Faktor dapat dirubah seperti, pertama, Hiperlipidemia adalah peningkatan konsentrasi
lipid plasma seperti kolestrol, trigliserida, VLDL, HDL, LDL. Pada keadaan
hipertrigliseridemia yaitu trigliserida >150mg/dl, akan terbentuk LDL padat kecil yang
bersifat aterogenesitas. Terdapat beberapa teori mengenai LDL padat kecil yaitu
afinitas LDL padat kecil dengan reseptor LDL yang rendah, LDL padat kecil yang
akan cenderung diambil oleh dinding vaskuler, pajanan yang lama antara LDL padat
kecil dengan endotel sehingga menginduksi proses oksidasi. Apabila terjadi proses
oksidasi, maka LDL padat kecil akan menjadi suatu lipoperoksida yang menyebabkan
fungsi endotel terganggu. Pengukuran LDL padat kecil merupakan yang paling akurat
dan penting untuk menentukan risiko terjadinya PJK karena risiko menderita PJK
pada seseorang yang memiliki LDL padat kecil meningkat 3 kali lipat. kedua,
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama untuk terjadinya PJK, Tekanan
darah yang tinggi dan menetap akan menimbulkan trauma langsung terhadap dinding
pembuluh darah arteri koronaria dan memudahkan terjadinya aterosklerosis koroner
(faktor koroner)
Tabel1. Estimasi Penderita Penyakit Jantung Koroner pada Umur ≥15 Tahun Menurut
Provinsi Tahun 2013
Daftar Pustaka
P2PTM Kemenkes RI, 2018. Apa Itu Penyakit Jantung Koroner ? www.p2ptm.kemkes.go.id
28 September 2018
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, 2019. Epidemiologi PJK https://repository.trisakti.ac.id
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, 2014. Situasi Kesehatan Jantung
https://pusdatin.kemkes.go.id 29 September-Hari Jantung Sedunia
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penyakit Jantung Koroner (PJK)
https://repository.poltekkes-denpasar.ac.id
Dr. dr. Khalid Saleh, SpPD-KKV, FINASIM, MARS, 2019. Upaya-Upaya Pencegahan
Penyakit Jantung Koroner https://www.rsupwahidin.com promkes 2019
Tabel1. Sumber : Diolah berdasarkan data riset kesehatan 2013, badan litbangkes kementrian
kesehatan ri dan Data penduduk sasaran, Pusdatin Kementerian Kesehatan RI.
https://pusdatin.kemkes.go.id 29 September
Dr. Tjin Willy, 2018. Penyakit Jantung Koroner https:///www.alodokter.com 16 Oktober
2018