Oleh:
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyebab kematian utama di dunia. Kategori
utama dari penyakit tidak menular yaitu penyakit kardiovaskular (seperti serangan jantung dan
stroke), kanker, penyakit pernapasan kronis (seperti penyakit paru obstruktif kronik dan asma) dan
diabetes . Kematian akibat penyakit tidak menular mencapai angka 71 persen atau sekitar 41 juta
dari 57 juta kematian yang terjadi secara global pada tahun 2016. Penyakit kardiovaskular
merupakan jenis penyakit yang memiliki angka kematian tertinggi diantara penyakit kanker,
penyakit pernapasan kronis dan diabetes dengan angka sebesar 17,9 juta kematian.
Penyakit Jantung Koroner (PJK) atau yang biasa disebut dengan penyakit arteri koroner
merujuk pada proses patologis yang mempengaruhi arteri koroner yang biasanya disebabkan karena
pengerasan dan penebalan dinding pembuluh darah. Selain itu, pembentukan plak juga dapat
memperlambat ataupun menghentikan aliran darah sehingga jaringan yang mendapat suplai dari
Berdasarkan Statistik Penyakit Jantung dan Stroke, terdapat sekitar 15,5 juta orang dewasa
di Amerika Serikat mengidap PJK, termasuk didalamnya 7,6 juta dengan infark miokardium dan
8,2 juta dengan angina pada tahun 2016. Orang dengan kadar kolesterol tinggi, tekanan darah
tinggi, perokok, dan penderita diabetes memiliki risiko kematian lebih tinggi pada penyakit
kardiovaskular aterosklerotis . Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan
bahwa prevalensi jantung koroner berdasarkan wawancara terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar
0,5% dan berdasarkan terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 1,5%. Sulawesi Tengah merupakan
provinsi dengan prevalensi jantung koroner tertinggi berdasarkan terdiagnosis dokter, yakni sebesar
0,8 persen. Sementara itu, provinsi dengan prevalensi tertinggi jantung koroner menurut diagnosis
Prevalensi PJK berdasarkan wawancara yang didiagnosis dokter serta yang didiagnosis
dokter atau berdasarkan gejala menunjukkan peningkatan seiring dengan bertambahnya usia.
Kelompok usia dengan prevalensi PJK tertinggi yaitu pada kelompok usia 65—74 tahun.
Perempuan menunjukkan prevalensi PJK yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Selain itu,
prevalensi PJK berdasarkan diagnosis dokter menunjukkan prevalensi yang lebih tinggi
padawilayah tempat tinggal perkotaan, tetapi prevalensi PJK berdasarkan terdiagnosis dokter atau
gejala lebih tinggi pada wilayah tempat tinggal perdesaan5. TerjadinyaPJK dipengaruhi oleh
berbagai faktor.
Faktor risiko PJK dapat dibedakan menjadi faktor risiko mayor dan faktor risiko minor.
Faktor risiko mayor yaitu umur, jenis kelamin, ras, merokok, hipertensi, serta diabetes mellitus
sedangkan faktor risiko minor yaitu stres, diet dan nutrisi, serta alkohol3 . Hal ini serupa dengan
penelitian yang dilakukan pada penduduk Indonesia yang memperoleh hasil bahwa terdapat
hubungan positif antarafaktor risiko hipertensi, diabetes mellitus, kebiasaan merokok, obesitas
Penyakit jantung koroner masih menjadi masalah kesehatan yang harus segera diatasi untuk
mencegah meningkatnya angka kematian. Penyakit tidak menular, salah satunya adalah PJK
memiliki durasi perkembangan penyakit yang lama. Oleh karena itu, terjadinya PJK harus dicegah
secara dini dengan memperhatikan faktor risikonya. Hal ini dapat dilakukan dengan memodifikasi
gaya hidup menjadi lebih baik seperti pola makan yang baik, melakukan aktivitas fisik, dan tidak
merokok. Review sistematik ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana faktor
padaorangdewasa di Indonesia.
Penelitian tentang faktor gaya hidup dan penyakit jantung koroner pada orang dewasa di
indonesia telah banyak dilaporkan pada beberapa desain penelitian observasional, namun belum
ada/sedikit yang mengulasnya dalam bentuk Sytematic Review dengan tinjauan secara sistematik
artikel sehingga penulis tertarik untuk menyusun sebuah tinjauan sistematis mengenai hal tersebut.
PP1 Adakah pengaruh gaya hidup terhadap kejadian penyakit jantung koroner ( PJK
) pada orang dewasa diindonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian, maka dapat dirumuskan Tujuan Penelitian (TP) yaitu:
ID TUJUAN PENELITIAN (TP)
TP1 Untuk menilai pengaruh gaya hidup terhadap kejadian penyakit jantung
koroner ( PJK ) pada orang dewasa diindonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut American heart association (AHA), penyakit jantung koroner adalah indikasi dari
penumpukan plak di arteri jantung. Penumpukan plak (aterosklerosis) inilah yang menyebabkan
Kabo (2008) menyebutkan, Penyakit Jantung Koroner (PIK) adalah salah satu penyakit
kardiovaskuler yang disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh arteri yang
mengalirkan darah ke otot jantung. Penyempitan ini dimulai dengan terjadinya kekakuan arteri
(aterosklerosis) maupun penimbunan lemak (plaque) pada dinding arteri koroner. Penyempitan ini
terjadi pada penderita dengan gejala klinis maupun tanpa gejala. Sementara itu, penyumbatan koroner
disebabkan oleh gaya hidup, faktor genetik, usia, maupun penyakit penyerta yang lain (Norhasimah,
2010).
Berdasarkan pengertian di atas, PJK dapat diartikan sebagai penyakit jantung yang disebabkan
oleh penyumbatan pada. pembuluh darah. Adanya penimbunan plak pada pembuluh darah koroner ini
Jantung adalah sebuah organ tubuh manusia yang berongga serta berotot yang berperan dalam
sistem peredaran darah manusia. Jantung mengendalikan seluruh kegiatan peredarah darah, dengan
melibatkan pembuluh darah sebagai salurannya. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh melalui
kontraksi berirama dengan bantuan listrik jantung. Darah ini dipompa ke seluruh tubuh.
Kandungan yang ada di dalam darah adalah nutrisi dan oksigen yang berguna untuk
kelangsungan hidup sel-sel tubuh. Setelah digunakan oleh sel-sel tersebut, darah itu dikembalikan lagi
Jantung memiliki empat ruang yang masing-masing memiliki fungsi tertentu. Organ ini terletak
di dalam rongga dada tepatnya di bawah paru-paru sebelah kiri (pada umumnya), dan dilindungi oleh
tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costae). Ukuran jantung lebih kurang sebesar kepalan tangan
orang dewasa.
Jantung memiliki tiga lapisan otot (myocardium) yang berbeda dan masing-masing lapisannya
memiliki fungsi yang berbeda pula. Otot-otot jantung ini harus selalu disuplai oleh darah segar yang
dibawa oleh arteri coroner agar jantung tidak berhenti berdetak. Berikut adalah lapisannya :
▪ Lapisan Pericardium
Merupakan lapisan paling atas yang menyelubungi jantung dan terbagi lagi menjadi 2 macam
lapisan, yaitu pericardium parietal yang melekat pada tulang dada, tulang rusuk, dan selaput
paru, serta pericardium visceral atau disebut juga dengan epikardium yang berada di bawah
pericardium parietal. Diantara dua lapisan pericardium tersebut, terdapat 50 cc cairan atau
pelumas yang disebut dengan cairan pericardium yang berfungsi sebagai pelumas agar
melindungi kedua lapisan saling bergesekan akibat dari gerak jantung saat memompa darah.
Jika kedua lapisan ini bergesekan, maka akan robek dan menyebabkan perdarahan yang hebat di
jantung.
▪ Lapisan Miokardium
Lapisan ini berada di bawah lapisan pericardium dan merupakan lapisan otot jantung yang
▪ Lapisan Endokardium
Lapisan ini merupakan lapisan terdalam (lapisan yang berhubungan langsung dengan jantung)
membawa oksigen dan sari-sari makanan di dalam sel tubuh manusia. Jantung juga terdiri atas
beberapa bagian. Dibawah ini bagian-bagian jantung pada manusia disertai dengan fungsinya.
1. Aorta
Bagian jantung yang pertama adalah aorta yakni arteri terbesar pada tubuh manusia. Letak aorta
berada di bagian atas organ jantung anda. Aorta berfungsi membawa darah yang mengandung
zat oksigen dari bagian ventrikel kiri sampai ke seluruh tubuh manusia.
Vena kava superior atau vena cava ialah vena besar yang ada dalam tubuh manusia. Letaknya
berada di bagian atas bagian jantung. Fungsi dari vena kava superior ialah untuk membawa
kembali aliran darah yang mengandung karbon dioksida yang asalnya dari seluruh tubuh
3. Arteri Pulmonalis
Arteri pulmonalis yakni arteri yang tugasnya mengangkut darah yang berasal dari jantung
menuju ke paru-paru. Fungsi dari arteri pulmonalis ini ialah untuk mengganti kandungan
4. Katup Aorta
Katup aorta adalah katup yang memisahkan antara ventrikel kiri dan aorta. Adanya perubahan
tekanan darah di kedua sisi katup tersebut juga bisa menyebabkan katup bisa terbuka ataupun
tertutup. Fungsi dari katup aorta sendiri ialah untuk mencegah darah didalam tubuh mengalir
5. Atrium
Bagian yang berikutnya ada atrium. Yang merupakan bentuk jamak atria yang artinya sama
dengan serambi. Disini ada dua atrium yakni atrium kiri atau (serambi kiri) dengan atrium
kanan atau (serambi kanan). Letak atrium ada di dua ruangan teratas pada empat ruang utama
organ jantung. Fungsi dari atrium kiri ialah menerima darah yang berasal dari organ paru-paru
mengandung oksigen kemudian membawanya pada ventrikel kiri. Adapun fungsi atrium kanan
ialah menerima darah berasal dari seluruh bagian tubuh yang mengandung karbon dioksida
6. Vena pulmonalis
vena pulmonalis yang merupakan vena yang membawa aliran darah mengandung oksigen dari
organ paru-paru menuju ke jantung di bagian atrium kiri. Ukuran atrium lebih kecil
dibandingkan dengan vena cava yang terdiri atas vena pulmonalis kanan dengan vena
pulmonalis kiri. Vena pulmonalis berfungsi membawa darah mengandung oksigen kembali lagi
7. Katup Trikuspidalis
Bagian jantung berikutnya adalah katup trikuspidalis ataupun katup tricuspid. Yakni katup yang
terdiri atas 3 daun katup. Pada katup ini bisa terbuka bila sistole berkontraksi serta bisa menutup
kembali. Katup trikuspidalis berfungsi memisahkan atrium kanan dengan ventrikel kanan guna
membantu mengalirkan darah sedikit oksigen dari organ atrium kanan menuju ke ventrikel
kanan.
8. Katup Mitral
Bicuspid atau katup mitral ialah katup yang memisahkan antara atrium kiri dengan ventrikel
kiri. Organ ini juga bisa terbuka ketika darah mengandung banyak oksigen pada atrium kiri
akan mengalir menuju ke ventrikel kiri. Katup mitral berfungsi untuk mencegah agar darah
yang sudah ada pada ventrikel kiri kembali pada atrium kiri.
9. Ventrikel
Berikutnya ada Ventrikel yakni 2 ruang kosong dari keempat ruangan pada bagian bawah organ
jantung. Ventrikel bisa disebut juga dengan bilik. Terdapat dua jenis ventrikel, yakni ventrikel
kiri atau (bilik kiri) dengan ventrikel kanan atau (bilik kanan). Ventrikel berfungsi menerima
darah dari organ atrium lalu akan dibawa keluar dari organ jantung. Ventrikel kiri berfungsi
menerima darah dari organ atrium kiri serta membawanya menuju ke seluruh tubuh. Ventrikel
kanan berfungsi menerima darah yang berasal dari atrium kanan kemudian membawanya
menuju ke paru-paru.
Vena kava inferior berfungsi membawa darah yang berasal dari tubuh bagian bawah menuju ke
Organ lainnya ialah katup atrioventrikular ataupun katup atrioventrikuler yakni katup yang
berada di antara atrium dengan ventrikel. Katup atrioventrikular berfungsi membuat darah
Dinding jantung yang merupakan bagian terluar sebagai pelapis jantung. Pada dinding jantung
terdiri atas 3 lapisan yakni endokardium (terdalam), kemudian miokardium (bagian tengah),
serta epikardium (bagian terluar). Endokardium juga terdiri atas epitel pipih selapis. Pada
miokardium juga terdiri atas otot kardiak atau (otot jantung). Organ epikardium merupakan
membran fibrosa. Dinding jantung berfungsi membuat jantung berdetak serta mencegah agar
2.1.3 Etiologi
Etiologi atau faktor penyebab terjadinya PJK adalah adanya penyempitan, penyumbatan, atau
kelainan pembuluh arteri koroner. Penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah tersebut dapat
menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan nyeri. Hermawati (2014)
menyebutkan, dalam kondisi yang parah, kemampuan jantung memompa darah dapat hilang. Hal ini
dapat merusak sistem pengontrol irama jantung dan berakhir dengan kematian.
Penyempitan dan penyumbatan arteri koroner disebabkan zat lemak kolesterol dan trigliserida
yang semakin lama semakin banyak dan menumpuk di bawah lapisan terdalam endothelium dari
dinding pembuluh arteri. Hal ini dapat menyebabkan aliran darah ke otot jantung menjadi berkurang
Efek dominan dari jantung koroner adalah kehilangan oksigen dan nutrisi ke jantung karena
aliran darah ke jantung berkurang. Pembentukan plak lemak dalam arteri memengaruhi pembentukan
bekuan aliran darah yang akan mendorong terjadinya serangan jantung. Proses pembentukan plak yang
Manifestasi klinik PJK yang klasik adalah angina pektoris. Angina pektoris ialah suatu
sindroma klinis di mana didapatkan sakit dada yang timbul pada waktu melakukan aktivitas karena
adanya iskemik miokard. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi > 70% penyempitan arteri
koronaria. Angina pektoris dapat muncul sebagai angina pektoris stabil (APS, stable angina), dan
keadaan ini bisa berkembang menjadi lebih berat dan menimbulkan Sindroma Koroner Akut (SKA)
atau yang dikenal sebagai serangan jantung mendadak (heart attack) dan bisa menyebabkan kematian.
Angina Pectoris Penyakit Iskemik disebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai
oksigen miokard. Di tandai oleh rasa nyeri yang terjadi jika kebutuhan oksigen miokardium
Ischemia), terutama pada pasien diabetes.8 Penyakit ini sindrom klinis episodik karena Iskemia
Mi okard transien. Laki-laki merupakan 70% dari pasien dengan Angina Pektoris dan bahkan
sebagian besar menyerang pada laki-laki ±50 tahun dan perempuan ±60 tahun.
Angina Pectoris 4 Sindroma klinis nyeri dada yang sebagian besar disebabkan oleh disrupsi
plak ateroskelrotik dan diikuti kaskade proses patologis yang menurunkan aliran darah koroner,
ditandai dengan peningkatan frekuensi, intensitas atau lama nyeri, Angina timbul pada saat
melakukan aktivitas ringan atau istirahat, tanpa terbukti adanya nekrosis Miokard.
a. Terjadi saat istirahat (dengan tenaga minimal) biasanya berlangsung> 10 menit. Angina ini
b. Sudah parah dan onset baru (dalam 4-6 minggu sebelumnya), dan
c. Terjadi dengan pola crescendo (jelas lebih berat, berkepanjangan, atau sering dari
sebelumnya).
Arteri koroner bisa menjadi kejang, yang mengganggu aliran darah ke otot jantung (Iskemia).
Ini terjadi pada orang tanpa penyakit arteri koroner yang signifikan, Namun dua pertiga dari
orang dengan Angina Varian mempunyai penyakit parah dalam paling sedikit satu pembuluh,
dan kekejangan terjadi pada tempat penyumbatan. Tipe Angina ini tidak umum dan hampir
selalu terjadi bila seorang beristirahat - sewaktu tidur. Anda mempunyai risiko meningkat untuk
kejang koroner jika Anda mempunyai : penyakit arteri koroner yang mendasari, merokok, atau
menggunakan obat perangsang atau obat terlarang (seperti kokain). Jika kejang arteri menjadi
parah dan terjadi untuk jangka waktu panjang, serangan jantung bisa terjadi.
Nekrosis Miokard Akut akibat gangguan aliran darah arteri koronaria yang bermakna, sebagai
akibat oklusi arteri koronaria karena trombus atau spasme hebat yang berlangsung lama. Infark
Infark (STEMI)
Kemungkinan, seseorang mengalami serangan jantung disebabkan oleh iskemia miokard atau
kekurangan oksigen pada otot jantung. Kekurangan oksigen ini dapat terjadi bila penderita
mengeluhkan adanya nyeri hebat di dada atau ulu hati (epigastrium) yang tidak disebabkan oleh
trauma. Anies, (2006) menyebutkan, keluhan ini dapat terjadi pada laki-laki berusia 35 tahun atau
Huon (2002) menyebutkan, sindrom koroner akut ini biasanya berupa nyeri seperti tertekan
benda berat. Rasa nyeri yang bermula dari dada, dapat menjalar ke tengkuk, rahang, bahu, punggung
dan lengan kiri. Keluhan lain dapat berupa rasa nyeri atau tidak nyaman di ulu hati yang penyebabnya
tidak dapat dijelaskan. Sebagian kasus disertai mual dan muntah, disertai sesak napas, banyak
berkeringat, bahkan kesadaran menurun. Tiga bentuk penyakit jantung ini adalah serangan jantung,
angina pectoris, serta gangguan irama jantung, rasa tercekik, ditinju, ditikam, diremas, atau rasa seperti
terbakar pada dada. Umumnya rasa nyeri dirasakan di belakang tulang dada (sternum) disebelah kiri
Sepertiga penderita PJK memiliki rasa tidak nyaman yang bermula dari dada. Gejala ini berupa
rasa nyeri pada dada bagian tengah, lalu menyebar ke leher, dagu hingga tangan. Rasa nyeri muncul
karena jantung kekurangan darah dan suplai oksigen. Gejala ini lain menyertai jantung koroner akibat
penyempitan pembuluh nadi jantung adalah rasa tercekik (angina pectoris). Kondisi ini timbul secara
tidak terduga dan hanya timbul jika jantung dipaksa bekerja keras. Misal fisik dipaksa bekerja keras
2.1.7 Patofisiologi
Patofisiologi adalah atau asal muasal dari suatu penyakit. Smeltzer & Bare (2013)
menyebutkan, arterosklerosis (penyakit arteri) ini dimulai ketika kolesterol tertimbun di intima arteri
besar. Timbunan ini dinamakan ateroma atau plak yang akan mengganggu absorbsi nutrien oleh sel-sel
endotel yang menyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah dan menyumbat aliran darah karena
timbunan ini menonjol ke lumen pembuluh darah. Endotel pembuluh darah yang terkena akan
mengalami nekrotik dan menjadi jaringan parut, selanjutnya lumen menjadi semakin sempit dan aliran
darah terhambat.
Lebih lanjut, kebutuhan oksigen yang melebihi kapasitas suplai oksigen oleh pembuluh darah
yang mengalami gangguan menyebabkan terjadinya iskemia miokardium lokal. Iskemia yang bersifat
sementara akan menyebabkan perubahan reversibel pada tingkat sel dan jaringan, dan menekan fungsi
miokardium. Apabila iskemia ini berlangsung lebih 30 - 45 menit akan menyebabkan kerusakan sel
yang sifatnya irreversible serta nekrosis atau kematian otot jantung (Smeltzer & Bare, 2013).
Gaya hidup lebih menunjukan pada bagaimana individu menjalankan kehidupan, bagaimana
membelanjakan uang dan bagaimana mamanfaatkan waktunya. Gaya hidup secara luas didefinisikan
sebagai gaya hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka
(aktivitas) apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka
pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia disekitarnya (pendapat). Gaya hidup suatu
masyarakat akan berbeda dengan masyarakat yang lainnya. Namun demikian, gaya hidup tidak cepat
berubah sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif permanen .
Orang-orang dari sub-budaya dan kelas sosial yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang
cukup berbeda. Menurut kotler dan keller, gaya hidup (life style) merupakan pola hidup seseorang di
dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat. Boleh juga gaya hidup dimaknai sebagai
pola dimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Gaya hidup melihat interaksi seseorang
secara utuh dengan lingkungannya. Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti (core values).
System kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku. Nilai inti lebih dalam daripada perilaku atau
sikap dan mennetukan pilihan dan keinginan seseorang pada tingkat dasar dalam jangka panjang.
Untuk mengetahui gaya hidup konsumen dapat dipergunakan pengukuran psikografis yang
berisi pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menilai gaya hidup pasar sasaran, karakteristik
kepribadian dan karakteristik demografi. Gaya hidup merupakan salah satu cara mengelompokkan
aktivitas, minat dan opini konsumen. Sehingga sering diistilahkan sebagai AIO statement. Pertanyaan
aktivitas, menanyakan apa yang dilakukan konsumen, apa yang dibeli konsumen dan bagaimana
konsumen menghabiskan waktunya. Sedangkan pertanyaan minat menanyakan preferensi dan prioritas
konsumen. Dan pertanyaan opini menanyakan pandangan dan perasaan konsumen mengenai berbagai
topik kejadian-kejadian yang berlangsung di lingkungan sekitar, baik yang lokal maupun internasional,
masalahmasalah ekonomi, sosial dan moral. segmentasi gaya hidup mengukur aktivitasaktivitas
manusia dalam:
4. Karakter-karakter dasar seperti daur kehidupan, penghasilan pendidikan, dan tempat tinggal .
3. Kategori Gaya Hidup Gaya hidup menjadi dua yang dapat disajikan sebagai berikut :
a. Gaya hidup normatif merupakan gambaran harapan-harapan kultural yang dibebankan kepada
individu-individu oleh masyarakat dan merujuk pada sistem ekonomi dan konsumsi sebuah
masyarakat.
b. Gaya hidup pribadi merupakan keyakinan individu tentang aktivitas konsumsi individu dalam
4. Klasifikasi Gaya Hidup Mowen dan Minor mengklasifikasikan gaya hidup berdasarkan tipologi
values and lifestyle (VALS) dari Stanford Research International yang disarikan sebagai berikut :
a. Actualizes yaitu orang yang memiliki pendapatan paling tinggi dengan banyak sumber daya
yang ada mereka sertakan dalam suatu atau semua orientasi diri.
b. Fulfilled yaitu orang profesional yang matang, bertanggung jawab, dan berpendidikan tinggi.
Mereka berpendapatan tinggi tetapi termasuk konsumen yang praktis dan berorientasi pada
nilai.
c. Believers yaitu konsumen konservatif, kehidupan mereka berpusat pada keluarga, agama,
d. Achievers yaitu orang-orang yang sukses, berorientasi pada pekerjaan, konservatif dalam politik
e. Strivers yaitu orang-orang dengan nilai-nilai yang serupa dengan achievers tetapi sumber daya
f. Experiences yaitu konsumen yang berkeinginan besar untuk menyukai hal-hal baru.
g. Makers yaitu orang yang suka mempengaruhi lingkungan mereka dengan cara yang praktis.
h. Strugglers yaitu orang yang berpenghasilan rendah dan terlalu sedikit sumber dayanya untuk
Klasifikasi gaya hidup ini tidak dapat dianggap bersifat universal, klasifikasi itu bersifat
bervariasi amat besar dari negara ke negara. Jika digunakan secara hati-hati, konsep gaya hidup dapat
membantu pemasar memahami nilai-nilai konsumen yang berubah dan bagaimana 37 pengaruhnya
pada tingkah laku pembelian. Pemasar harus selalu berusaha untuk mencari hubungan antara produk
mereka dengan gaya hidup kelompok. Dengan demikian, pemasar dapat dengan lebih jelas
Dalam pandangan islam, gaya hidup tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua golongan
pertama gaya hidup Islami, kedua gaya hidup jahili. Gaya hidup Islami mempunyai landasan yang
mutlak dan kuat, yaitu Tauhid,inilah gaya hidup orang beriman. Adapun gaya hidup jahili adalah
landasannya bersifat relatif dan rapuh, yaitu syirik, inilah gaya hidup orang kafir. Setiap muslim sudah
menjadi keharusan baginya untuk memilih gaya hidup Islami dalam menjalani hidup dan
kehidupannya. 30Hal ini sejalan dengan firman Allah Q.S Yusuf ayat 108 yang artinya.“ Katakanlah:
inilah jalan agamaku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan
hujjah yang nyata, maha suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”.
Berdasarkan terjemahan tersebut jelaslah bahwa bergaya hidup islami hukumnya wajib atas
setiap muslim,dan gaya hidup jahili adalah haram baginya. Hanya saja dalam kenyataan justru
membuat kita sangat prihatin dan sangat menyesal, sebab justru gaya hidup jahili (yang diharamkan)
2. Minat, meliputi bagaimana konsumen memilih sesuatu yang dianggap penting baginya dan hal
3. Opini, merupakan pandangan dan perasaan konsumen terhadap dirinya atau orang lain serta
Pola makan yang sehat adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis
makanan dengan maksud tertentu seperti mem- pertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau
mem-m bantu kesembuhan penyakit. Pola makan sehari-hari meru- pakan pola makan seseorang yang
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pola makan antara lain faktor budaya,
agama/kepercayaan, status sosial ekonomi, personal preference, rasa lapar, nafsu makan, rasa kenyang,
dan kesehatan.
1. Budaya
Budaya cukup menentukan jenis makanan yang sering dikonsumsi. Demikian pula letak
geografis mempengaruhi makanan yang diinginkannya. Sebagai contoh, nasi untuk orang-orang
Asia dan Orientalis, pasta untuk orang-orang Italia, curry (kari) untuk orang-orang India
merupakan ma- kanan pokok, selain makanan-makanan lain yang mulai ditinggalkan. Makanan
laut banyak disukai oleh masyarakat sepanjang pesisir Amerika Utara. Sedangkan penduduk
2. Agama/Kepercayaan
Agama/kepercayaan juga mempengaruhi jenis maka- nan yang dikonsumsi. Sebagai contoh,
agama Islam dan Yahudi Orthodoks mengharamkan daging babi. Agama Roma Katolik
melarang makan daging setiap hari, dan beberapa aliran agama (Protestan) melarang
Pilihan seseorang terhadap jenis dan kualitas maka- nan turut dipengaruhi oleh status sosial dan
ekonomi. Sebagai contoh, orang kelas menegah ke bawah atau orang miskin di desa tidak
sanggup membeli makanan jadi daging, buah dan sayuran yang mahal. Pendapatan akan
membatasi seseorang untuk mengkonsumsi makanan yang mahal harganya. Kelompok sosial
juga Erpengaruh terhadap kebiasaan makan, misalnya kerang dan siput disukai oleh beberapa
kelompok masyarakat, sedangkan kelompok masyarakat yang lain lebih menyukai hamburger
dan pizza.
4. Personal preference
Hal-hal yang disukai dan tidak disukai sangat berpe- ngaruh terhadap kebiasaan makan
seseorang. Orang se- kali memulai kebiasaan makannya sejak dari masa kanak-kanak hingga
dewasa. Misalnya, ayah tidak suka makan ikan, begitu pula dengan anak laki-lakinya. Ibu tidak
suka makanan kerang, begitu pula anak perempuannya. Perasaan suka dan tidak suka seseorang
terhadap ma- kanan tergantung asosiasinya terhadap makanan tersebut. Anak-anak yang suka
mengunjungi kakek dan neneknya akan ikut menyukai acar karena mereka sering dihidangkan
acar. Lain lagi dengan anak yang suka dimarahi bibinya, akan tumbuh perasaan tidak suka pada
Rasa lapar umumnya merupakan sensasi yang kurang menyenangkan karena berhubungan
dengan kekurangan tivate Y makanan. Sebaliknya, nafsu makan merupakan sensasi Sering yang
menyenangkan berupa keinginan seseorang untuk makan. Sedangkan rasa kenyang merupakan
perasaan puas karena telah memenuhi keinginannya untuk makan. nengaturan dan pengontrolan
mekanisme lapar, ofer makan dan rasa kenyang dilakukan oleh sistem saraf pusat, yaitu
hipotalamus.
6. Kesehatan
Kesehatan seseorang berpengaruh besar terhadap. kebiasaan makan. Sariawan atau gigi yang
sakit seringkali membuat individu memilih makanan yang lembut. Tidak jarang orang yang
kesulitan menelan, memilih menahan lapar dari pada makan. jarang orang yang kesulitan
Fakta menunjukkan bahwa orang-orang zaman dulu i tubuh yang sehat. Padahal, waktu itu
belum da teori mengenai pengertian pola hidup sehat. Anehnya, mereka justru jarang terkena penyakit
Sebaliknya, di zaman modern seperti sekarang ini, banyak orang meninggal di usia muda
dengan perbagai komplikasi penyakit. Menurut data WHO, tujuh puluh persen kematian dini
disebabkan oleh penyakit jantung, stroke, kanker, dan diabetes. Separuh dari jumlah tersebut terkait
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pola makan modern merupakan pemicu utama timbulnya
penyakit-penyakit degeneratif seperti kanker, serangan jantung, stroke, dan sebagainya. Beberapa pola
makan modern yang tidak sesuai dengan pengertian pola hidup sehat antara lain:
1. Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat dan lemak serta kurang mengonsumsi serat.
2. Sering menyantap fast food (makanan cepat saji) yang banyak mengandung pengawet,
energi, termasuk aktivitas yang dilakukan saat bekerja, bermain, melakukan pekerjaan rumah tangga,
Aktifitas fisik berbeda dengan olahraga karena olahraga merupakan suatu kegiatan fisik yang
direncanakan, terstruktur, berulang dan bertujuan memperbaiki atau mempertahankan satu atau lebih
1. Kegiatan sehari-hari: berjalan kaki, berkebun, kerja di taman, mencuci pakaian, mencuci
2. Olahraga: push-up, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness
▪ Aktivitas Fisik
Dibagi menjadi 3 kategori berdasarkan intensitas dan besaran kalori yang digunakkan, yaitu:
aktivitas fisik ringan, aktivitas fisik sedang dan aktivitas fisik berat. (Kemenkes, 2018)
1) Aktivitas fisik berat: selama beraktivitas, tubuh mengeluarkan banyak keringat, denyut jantung dan
frekuensi nafas meningkat sampai terengah-engah. Energi yang dikeluatkan >7 Kcal/menit. Contoh
a. Berjalan sangat cepat (kecepatan lebih dari 5 km/jam), berjalan mendaki bukti, berjalan dengan
membawa beban di punggung, naik 9 gunung, jogging (kecepatan 8 km/jam) dan berlari.
b. Pekerjaan seperti mengangkut beban berat, menyekop pasir, memindahkan batu bata, menggali
c. Pekerjaan rumah seperti memindahkan perabot yang berat dan menggendong anak.
d. Bersepeda lebih dari 15 km/jam dengan lintasn mendaki, bermain basket, badminton dan sepak
bola.
2) Aktivitas fisik sedang: saat melakukan aktivitas fisik sedang tubuh sedikit berkeingat, denyut
jantung dan frekuensi nafas menjadi lebih cepat. Energi yang dikeluarkan: 3,5 – 7 Kcal/menit
1. Berjalan cepat (kecepatan 5 km/jam) pada perukaan rata di dalam atau di luar rumah, di kelas,
ke tempat kerja atau ke toko dan jalan santai dan jalan sewaktu istirahat kerja
3. Pekerjaan tukang kayu, membwa dan Menyusun balok kayu, membersihkan rumput dengan
5. Aktifitas fisik ringan: kegiatan yang hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak
b. Duduk bekerja didepan komputer, membaca, menulis, menyetir dan mengoperasikan mesin
c. Berdiri melakukan pekerjaan rumah tangga ringan seperti mencuci piring, setrika, memasak,
e. Membuat prakarya, bermain video game, menggambar, melukis dan bermain musik
2.5 Merokok
Merokok merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena merokok
adalah salah satu faktor risiko utama dari beberapa penyakit kronis seperti kanker pam, kanker salman
pernafasan bagian atas, penyakit jantung, stroke, bronkhitis, emphysema dan lain-lain, bahkan merokok
ini dapat menyebabkan kematian. Penyakit kronis dan kematian dini akibat merokok banyak terjadi
terutama di negara maju akan tetapi sekarang dengan cepat wabah ini berpindah ke riegara
berkembang. Bila pada tahun 2000 hampir 4 juta orang meninggal akibat merokok, maka pada tahun
2020 akan meningkat menjadi 7 dari 10 orang yang meninggal karena merokok.
BAB III
METODE PENELITIAN
Untuk mengidentifikasi studi yang relevan, pencarian artikel nasional melalui Google Scholar
(scholar.google.com).
Pencarian literatur menggunakan pendekatan PICO berdasarkan kata kunci sebagai berikut :
OR
Indonesia
residents