Anda di halaman 1dari 20

PROTOKOL PENELITIAN

FAKTOR GAYA HIDUP DAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA

ORANG DEWASA DI INDONESIA : SEBUAH TINJAUAN SISTEMATIS

Oleh:

Nama : Risi Terisakti


Kelas / Smt : Program studi ilmu keperawatan / 7

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIK BINA HUSADA PALEMBANG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyebab kematian utama di dunia. Kategori

utama dari penyakit tidak menular yaitu penyakit kardiovaskular (seperti serangan jantung dan

stroke), kanker, penyakit pernapasan kronis (seperti penyakit paru obstruktif kronik dan asma) dan

diabetes . Kematian akibat penyakit tidak menular mencapai angka 71 persen atau sekitar 41 juta

dari 57 juta kematian yang terjadi secara global pada tahun 2016. Penyakit kardiovaskular

merupakan jenis penyakit yang memiliki angka kematian tertinggi diantara penyakit kanker,

penyakit pernapasan kronis dan diabetes dengan angka sebesar 17,9 juta kematian.

Penyakit Jantung Koroner (PJK) atau yang biasa disebut dengan penyakit arteri koroner

merujuk pada proses patologis yang mempengaruhi arteri koroner yang biasanya disebabkan karena

aterosklerosis. Terjadinya aterosklerosis disebabkan karena adanya plak yang menyebabkan

pengerasan dan penebalan dinding pembuluh darah. Selain itu, pembentukan plak juga dapat

memperlambat ataupun menghentikan aliran darah sehingga jaringan yang mendapat suplai dari

arteri akan mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi.

Berdasarkan Statistik Penyakit Jantung dan Stroke, terdapat sekitar 15,5 juta orang dewasa

di Amerika Serikat mengidap PJK, termasuk didalamnya 7,6 juta dengan infark miokardium dan

8,2 juta dengan angina pada tahun 2016. Orang dengan kadar kolesterol tinggi, tekanan darah

tinggi, perokok, dan penderita diabetes memiliki risiko kematian lebih tinggi pada penyakit

kardiovaskular aterosklerotis . Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan

bahwa prevalensi jantung koroner berdasarkan wawancara terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar

0,5% dan berdasarkan terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 1,5%. Sulawesi Tengah merupakan

provinsi dengan prevalensi jantung koroner tertinggi berdasarkan terdiagnosis dokter, yakni sebesar

0,8 persen. Sementara itu, provinsi dengan prevalensi tertinggi jantung koroner menurut diagnosis

atau gejala ditempati oleh Nusa Tenggara Timur.

Prevalensi PJK berdasarkan wawancara yang didiagnosis dokter serta yang didiagnosis

dokter atau berdasarkan gejala menunjukkan peningkatan seiring dengan bertambahnya usia.

Kelompok usia dengan prevalensi PJK tertinggi yaitu pada kelompok usia 65—74 tahun.

Perempuan menunjukkan prevalensi PJK yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Selain itu,

prevalensi PJK berdasarkan diagnosis dokter menunjukkan prevalensi yang lebih tinggi
padawilayah tempat tinggal perkotaan, tetapi prevalensi PJK berdasarkan terdiagnosis dokter atau

gejala lebih tinggi pada wilayah tempat tinggal perdesaan5. TerjadinyaPJK dipengaruhi oleh

berbagai faktor.

Faktor risiko PJK dapat dibedakan menjadi faktor risiko mayor dan faktor risiko minor.

Faktor risiko mayor yaitu umur, jenis kelamin, ras, merokok, hipertensi, serta diabetes mellitus

sedangkan faktor risiko minor yaitu stres, diet dan nutrisi, serta alkohol3 . Hal ini serupa dengan

penelitian yang dilakukan pada penduduk Indonesia yang memperoleh hasil bahwa terdapat

hubungan positif antarafaktor risiko hipertensi, diabetes mellitus, kebiasaan merokok, obesitas

sentral, serta status sosial ekonomi rendah dengan kejadian PJK.

Penyakit jantung koroner masih menjadi masalah kesehatan yang harus segera diatasi untuk

mencegah meningkatnya angka kematian. Penyakit tidak menular, salah satunya adalah PJK

memiliki durasi perkembangan penyakit yang lama. Oleh karena itu, terjadinya PJK harus dicegah

secara dini dengan memperhatikan faktor risikonya. Hal ini dapat dilakukan dengan memodifikasi

gaya hidup menjadi lebih baik seperti pola makan yang baik, melakukan aktivitas fisik, dan tidak

merokok. Review sistematik ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana faktor

gayahidupdengan kejadian PJK di Indonesia berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

padaorangdewasa di Indonesia.

Penelitian tentang faktor gaya hidup dan penyakit jantung koroner pada orang dewasa di

indonesia telah banyak dilaporkan pada beberapa desain penelitian observasional, namun belum

ada/sedikit yang mengulasnya dalam bentuk Sytematic Review dengan tinjauan secara sistematik

artikel sehingga penulis tertarik untuk menyusun sebuah tinjauan sistematis mengenai hal tersebut.

1.2 Pertanyaan Penelitian

Participant/ Population (Populasi) Orang dewasa


Intervention (Intervensi) Gaya hidup
Comparison -
Outcomes (Hasil) Penyakit jantung koroner
Study Design/ Context Penduduk indonesia

Berdasarkan pendekatan PICOS/PICOC di atas, selanjutnya dirumuskan dalam bentuk Pertanyaan

Penelitian (PP) yaitu:

ID PERTANYAAN PENELITIAN (PP)

PP1 Adakah pengaruh gaya hidup terhadap kejadian penyakit jantung koroner ( PJK
) pada orang dewasa diindonesia?
1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian, maka dapat dirumuskan Tujuan Penelitian (TP) yaitu:
ID TUJUAN PENELITIAN (TP)

TP1 Untuk menilai pengaruh gaya hidup terhadap kejadian penyakit jantung
koroner ( PJK ) pada orang dewasa diindonesia.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep penyakit jantung koroner

2.1.1 Definisi jantung koroner

Menurut American heart association (AHA), penyakit jantung koroner adalah indikasi dari

penumpukan plak di arteri jantung. Penumpukan plak (aterosklerosis) inilah yang menyebabkan

serangan jantung (AHA, 2011).

Kabo (2008) menyebutkan, Penyakit Jantung Koroner (PIK) adalah salah satu penyakit

kardiovaskuler yang disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh arteri yang

mengalirkan darah ke otot jantung. Penyempitan ini dimulai dengan terjadinya kekakuan arteri

(aterosklerosis) maupun penimbunan lemak (plaque) pada dinding arteri koroner. Penyempitan ini

terjadi pada penderita dengan gejala klinis maupun tanpa gejala. Sementara itu, penyumbatan koroner

disebabkan oleh gaya hidup, faktor genetik, usia, maupun penyakit penyerta yang lain (Norhasimah,

2010).

Berdasarkan pengertian di atas, PJK dapat diartikan sebagai penyakit jantung yang disebabkan

oleh penyumbatan pada. pembuluh darah. Adanya penimbunan plak pada pembuluh darah koroner ini

menyebabkan arteri koroner menyempit.

2.1.2 Anatomi jantung

Jantung adalah sebuah organ tubuh manusia yang berongga serta berotot yang berperan dalam

sistem peredaran darah manusia. Jantung mengendalikan seluruh kegiatan peredarah darah, dengan
melibatkan pembuluh darah sebagai salurannya. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh melalui

kontraksi berirama dengan bantuan listrik jantung. Darah ini dipompa ke seluruh tubuh.

Kandungan yang ada di dalam darah adalah nutrisi dan oksigen yang berguna untuk

kelangsungan hidup sel-sel tubuh. Setelah digunakan oleh sel-sel tersebut, darah itu dikembalikan lagi

ke jantung, dan begitu seterusnya.

Jantung memiliki empat ruang yang masing-masing memiliki fungsi tertentu. Organ ini terletak

di dalam rongga dada tepatnya di bawah paru-paru sebelah kiri (pada umumnya), dan dilindungi oleh

tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costae). Ukuran jantung lebih kurang sebesar kepalan tangan

orang dewasa.

Jantung memiliki tiga lapisan otot (myocardium) yang berbeda dan masing-masing lapisannya

memiliki fungsi yang berbeda pula. Otot-otot jantung ini harus selalu disuplai oleh darah segar yang

dibawa oleh arteri coroner agar jantung tidak berhenti berdetak. Berikut adalah lapisannya :

▪ Lapisan Pericardium

Merupakan lapisan paling atas yang menyelubungi jantung dan terbagi lagi menjadi 2 macam

lapisan, yaitu pericardium parietal yang melekat pada tulang dada, tulang rusuk, dan selaput

paru, serta pericardium visceral atau disebut juga dengan epikardium yang berada di bawah

pericardium parietal. Diantara dua lapisan pericardium tersebut, terdapat 50 cc cairan atau

pelumas yang disebut dengan cairan pericardium yang berfungsi sebagai pelumas agar

melindungi kedua lapisan saling bergesekan akibat dari gerak jantung saat memompa darah.

Jika kedua lapisan ini bergesekan, maka akan robek dan menyebabkan perdarahan yang hebat di

jantung.

▪ Lapisan Miokardium

Lapisan ini berada di bawah lapisan pericardium dan merupakan lapisan otot jantung yang

paling tebal dan terdiri dari otot-otot jantung yang banyak.

▪ Lapisan Endokardium

Lapisan ini merupakan lapisan terdalam (lapisan yang berhubungan langsung dengan jantung)

dan terdiri dari jaringan-jaringan endotel.


Organ jantung memiliki tugas yang sangat vital yakni menjaga darah supaya tetap mengalir

membawa oksigen dan sari-sari makanan di dalam sel tubuh manusia. Jantung juga terdiri atas

beberapa bagian. Dibawah ini bagian-bagian jantung pada manusia disertai dengan fungsinya.

1. Aorta

Bagian jantung yang pertama adalah aorta yakni arteri terbesar pada tubuh manusia. Letak aorta

berada di bagian atas organ jantung anda. Aorta berfungsi membawa darah yang mengandung

zat oksigen dari bagian ventrikel kiri sampai ke seluruh tubuh manusia.

2. Vena Kava Superior

Vena kava superior atau vena cava ialah vena besar yang ada dalam tubuh manusia. Letaknya

berada di bagian atas bagian jantung. Fungsi dari vena kava superior ialah untuk membawa

kembali aliran darah yang mengandung karbon dioksida yang asalnya dari seluruh tubuh

dibagian atas menuju ke jantung.

3. Arteri Pulmonalis

Arteri pulmonalis yakni arteri yang tugasnya mengangkut darah yang berasal dari jantung

menuju ke paru-paru. Fungsi dari arteri pulmonalis ini ialah untuk mengganti kandungan

karbon dioksida dengan uap air dalam darah menjadi oksigen.

4. Katup Aorta

Katup aorta adalah katup yang memisahkan antara ventrikel kiri dan aorta. Adanya perubahan

tekanan darah di kedua sisi katup tersebut juga bisa menyebabkan katup bisa terbuka ataupun

tertutup. Fungsi dari katup aorta sendiri ialah untuk mencegah darah didalam tubuh mengalir

pada arah yang keliru.

5. Atrium

Bagian yang berikutnya ada atrium. Yang merupakan bentuk jamak atria yang artinya sama

dengan serambi. Disini ada dua atrium yakni atrium kiri atau (serambi kiri) dengan atrium

kanan atau (serambi kanan). Letak atrium ada di dua ruangan teratas pada empat ruang utama

organ jantung. Fungsi dari atrium kiri ialah menerima darah yang berasal dari organ paru-paru

mengandung oksigen kemudian membawanya pada ventrikel kiri. Adapun fungsi atrium kanan
ialah menerima darah berasal dari seluruh bagian tubuh yang mengandung karbon dioksida

yang membawa ke ventrikel bagian kanan.

6. Vena pulmonalis

vena pulmonalis yang merupakan vena yang membawa aliran darah mengandung oksigen dari

organ paru-paru menuju ke jantung di bagian atrium kiri. Ukuran atrium lebih kecil

dibandingkan dengan vena cava yang terdiri atas vena pulmonalis kanan dengan vena

pulmonalis kiri. Vena pulmonalis berfungsi membawa darah mengandung oksigen kembali lagi

ke jantung yang selanjutnya akan diedarkan ke seluruh bagian tubuh manusia.

7. Katup Trikuspidalis

Bagian jantung berikutnya adalah katup trikuspidalis ataupun katup tricuspid. Yakni katup yang

terdiri atas 3 daun katup. Pada katup ini bisa terbuka bila sistole berkontraksi serta bisa menutup

kembali. Katup trikuspidalis berfungsi memisahkan atrium kanan dengan ventrikel kanan guna

membantu mengalirkan darah sedikit oksigen dari organ atrium kanan menuju ke ventrikel

kanan.

8. Katup Mitral

Bicuspid atau katup mitral ialah katup yang memisahkan antara atrium kiri dengan ventrikel

kiri. Organ ini juga bisa terbuka ketika darah mengandung banyak oksigen pada atrium kiri

akan mengalir menuju ke ventrikel kiri. Katup mitral berfungsi untuk mencegah agar darah

yang sudah ada pada ventrikel kiri kembali pada atrium kiri.

9. Ventrikel

Berikutnya ada Ventrikel yakni 2 ruang kosong dari keempat ruangan pada bagian bawah organ

jantung. Ventrikel bisa disebut juga dengan bilik. Terdapat dua jenis ventrikel, yakni ventrikel

kiri atau (bilik kiri) dengan ventrikel kanan atau (bilik kanan). Ventrikel berfungsi menerima

darah dari organ atrium lalu akan dibawa keluar dari organ jantung. Ventrikel kiri berfungsi

menerima darah dari organ atrium kiri serta membawanya menuju ke seluruh tubuh. Ventrikel

kanan berfungsi menerima darah yang berasal dari atrium kanan kemudian membawanya

menuju ke paru-paru.

10. Vena Kava Inferior


Organ vena kava inferior ataupun vena cava inferior ialah vena terbesar pada tubuh manusia.

Vena kava inferior berfungsi membawa darah yang berasal dari tubuh bagian bawah menuju ke

atrium bagian kanan jantung.

11. Katup Atrioventrikular

Organ lainnya ialah katup atrioventrikular ataupun katup atrioventrikuler yakni katup yang

berada di antara atrium dengan ventrikel. Katup atrioventrikular berfungsi membuat darah

Cuma bisa mengalir dari atrium menuju pada ventrikel.

12. Dinding Jantung

Dinding jantung yang merupakan bagian terluar sebagai pelapis jantung. Pada dinding jantung

terdiri atas 3 lapisan yakni endokardium (terdalam), kemudian miokardium (bagian tengah),

serta epikardium (bagian terluar). Endokardium juga terdiri atas epitel pipih selapis. Pada

miokardium juga terdiri atas otot kardiak atau (otot jantung). Organ epikardium merupakan

membran fibrosa. Dinding jantung berfungsi membuat jantung berdetak serta mencegah agar

jantung tidak bocor.

2.1.3 Etiologi

Etiologi atau faktor penyebab terjadinya PJK adalah adanya penyempitan, penyumbatan, atau

kelainan pembuluh arteri koroner. Penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah tersebut dapat

menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan nyeri. Hermawati (2014)

menyebutkan, dalam kondisi yang parah, kemampuan jantung memompa darah dapat hilang. Hal ini

dapat merusak sistem pengontrol irama jantung dan berakhir dengan kematian.

Penyempitan dan penyumbatan arteri koroner disebabkan zat lemak kolesterol dan trigliserida

yang semakin lama semakin banyak dan menumpuk di bawah lapisan terdalam endothelium dari

dinding pembuluh arteri. Hal ini dapat menyebabkan aliran darah ke otot jantung menjadi berkurang

ataupun berhenti, sehingga mengganggu kerja jantung sebagai pemompa darah.

Efek dominan dari jantung koroner adalah kehilangan oksigen dan nutrisi ke jantung karena

aliran darah ke jantung berkurang. Pembentukan plak lemak dalam arteri memengaruhi pembentukan

bekuan aliran darah yang akan mendorong terjadinya serangan jantung. Proses pembentukan plak yang

menyebabkan pergeseran arteri tersebut dinamakan arteriosklerosis (Hermawati, 2014).


2.1.4 Manifestasi klinik PJK

Manifestasi klinik PJK yang klasik adalah angina pektoris. Angina pektoris ialah suatu

sindroma klinis di mana didapatkan sakit dada yang timbul pada waktu melakukan aktivitas karena

adanya iskemik miokard. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi > 70% penyempitan arteri

koronaria. Angina pektoris dapat muncul sebagai angina pektoris stabil (APS, stable angina), dan

keadaan ini bisa berkembang menjadi lebih berat dan menimbulkan Sindroma Koroner Akut (SKA)

atau yang dikenal sebagai serangan jantung mendadak (heart attack) dan bisa menyebabkan kematian.

2.1.5 Klasifikasi PJK

1. Angina Pektoris Stabil/Stable

Angina Pectoris Penyakit Iskemik disebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai

oksigen miokard. Di tandai oleh rasa nyeri yang terjadi jika kebutuhan oksigen miokardium

melebihi suplainya. Iskemia Miokard dapat bersifat asimtomatis (Iskemia Sunyi/Silent

Ischemia), terutama pada pasien diabetes.8 Penyakit ini sindrom klinis episodik karena Iskemia

Mi okard transien. Laki-laki merupakan 70% dari pasien dengan Angina Pektoris dan bahkan

sebagian besar menyerang pada laki-laki ±50 tahun dan perempuan ±60 tahun.

2. Angina Pektoris Tidak Stabil/Unstable

Angina Pectoris 4 Sindroma klinis nyeri dada yang sebagian besar disebabkan oleh disrupsi

plak ateroskelrotik dan diikuti kaskade proses patologis yang menurunkan aliran darah koroner,

ditandai dengan peningkatan frekuensi, intensitas atau lama nyeri, Angina timbul pada saat

melakukan aktivitas ringan atau istirahat, tanpa terbukti adanya nekrosis Miokard.

a. Terjadi saat istirahat (dengan tenaga minimal) biasanya berlangsung> 10 menit. Angina ini

didefinisikan sebagai Angina Pektoris atau ketidaknyamanan iskemik setara dengan

setidaknya satu dari tiga fitur:

b. Sudah parah dan onset baru (dalam 4-6 minggu sebelumnya), dan

c. Terjadi dengan pola crescendo (jelas lebih berat, berkepanjangan, atau sering dari

sebelumnya).

3. Angina Varian Prinzmetal

Arteri koroner bisa menjadi kejang, yang mengganggu aliran darah ke otot jantung (Iskemia).

Ini terjadi pada orang tanpa penyakit arteri koroner yang signifikan, Namun dua pertiga dari

orang dengan Angina Varian mempunyai penyakit parah dalam paling sedikit satu pembuluh,

dan kekejangan terjadi pada tempat penyumbatan. Tipe Angina ini tidak umum dan hampir

selalu terjadi bila seorang beristirahat - sewaktu tidur. Anda mempunyai risiko meningkat untuk
kejang koroner jika Anda mempunyai : penyakit arteri koroner yang mendasari, merokok, atau

menggunakan obat perangsang atau obat terlarang (seperti kokain). Jika kejang arteri menjadi

parah dan terjadi untuk jangka waktu panjang, serangan jantung bisa terjadi.

4. Infark Miokard Akut/Acute Myocardial Infarction

Nekrosis Miokard Akut akibat gangguan aliran darah arteri koronaria yang bermakna, sebagai

akibat oklusi arteri koronaria karena trombus atau spasme hebat yang berlangsung lama. Infark

Miokard terbagi 2 : 11 • Non ST Elevasi Miokardial Infark (NSTEMI) • ST Elevasi Miokardial

Infark (STEMI)

2.1.6 Gejala Jantung Koroner

Kemungkinan, seseorang mengalami serangan jantung disebabkan oleh iskemia miokard atau

kekurangan oksigen pada otot jantung. Kekurangan oksigen ini dapat terjadi bila penderita

mengeluhkan adanya nyeri hebat di dada atau ulu hati (epigastrium) yang tidak disebabkan oleh

trauma. Anies, (2006) menyebutkan, keluhan ini dapat terjadi pada laki-laki berusia 35 tahun atau

perempuan berusia di atas 40 tahun.

Huon (2002) menyebutkan, sindrom koroner akut ini biasanya berupa nyeri seperti tertekan

benda berat. Rasa nyeri yang bermula dari dada, dapat menjalar ke tengkuk, rahang, bahu, punggung

dan lengan kiri. Keluhan lain dapat berupa rasa nyeri atau tidak nyaman di ulu hati yang penyebabnya

tidak dapat dijelaskan. Sebagian kasus disertai mual dan muntah, disertai sesak napas, banyak

berkeringat, bahkan kesadaran menurun. Tiga bentuk penyakit jantung ini adalah serangan jantung,

angina pectoris, serta gangguan irama jantung, rasa tercekik, ditinju, ditikam, diremas, atau rasa seperti

terbakar pada dada. Umumnya rasa nyeri dirasakan di belakang tulang dada (sternum) disebelah kiri

yang menyebar ke seluruh dada.

Sepertiga penderita PJK memiliki rasa tidak nyaman yang bermula dari dada. Gejala ini berupa

rasa nyeri pada dada bagian tengah, lalu menyebar ke leher, dagu hingga tangan. Rasa nyeri muncul

karena jantung kekurangan darah dan suplai oksigen. Gejala ini lain menyertai jantung koroner akibat

penyempitan pembuluh nadi jantung adalah rasa tercekik (angina pectoris). Kondisi ini timbul secara

tidak terduga dan hanya timbul jika jantung dipaksa bekerja keras. Misal fisik dipaksa bekerja keras

atau mengalami tekanan emosional.

2.1.7 Patofisiologi

Patofisiologi adalah atau asal muasal dari suatu penyakit. Smeltzer & Bare (2013)

menyebutkan, arterosklerosis (penyakit arteri) ini dimulai ketika kolesterol tertimbun di intima arteri
besar. Timbunan ini dinamakan ateroma atau plak yang akan mengganggu absorbsi nutrien oleh sel-sel

endotel yang menyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah dan menyumbat aliran darah karena

timbunan ini menonjol ke lumen pembuluh darah. Endotel pembuluh darah yang terkena akan

mengalami nekrotik dan menjadi jaringan parut, selanjutnya lumen menjadi semakin sempit dan aliran

darah terhambat.

Lebih lanjut, kebutuhan oksigen yang melebihi kapasitas suplai oksigen oleh pembuluh darah

yang mengalami gangguan menyebabkan terjadinya iskemia miokardium lokal. Iskemia yang bersifat

sementara akan menyebabkan perubahan reversibel pada tingkat sel dan jaringan, dan menekan fungsi

miokardium. Apabila iskemia ini berlangsung lebih 30 - 45 menit akan menyebabkan kerusakan sel

yang sifatnya irreversible serta nekrosis atau kematian otot jantung (Smeltzer & Bare, 2013).

2.2 Gaya hidup

1. Pengertian gaya hidup

Gaya hidup lebih menunjukan pada bagaimana individu menjalankan kehidupan, bagaimana

membelanjakan uang dan bagaimana mamanfaatkan waktunya. Gaya hidup secara luas didefinisikan

sebagai gaya hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka

(aktivitas) apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka

pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia disekitarnya (pendapat). Gaya hidup suatu

masyarakat akan berbeda dengan masyarakat yang lainnya. Namun demikian, gaya hidup tidak cepat

berubah sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif permanen .

Orang-orang dari sub-budaya dan kelas sosial yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang

cukup berbeda. Menurut kotler dan keller, gaya hidup (life style) merupakan pola hidup seseorang di

dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat. Boleh juga gaya hidup dimaknai sebagai

pola dimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Gaya hidup melihat interaksi seseorang

secara utuh dengan lingkungannya. Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti (core values).

System kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku. Nilai inti lebih dalam daripada perilaku atau

sikap dan mennetukan pilihan dan keinginan seseorang pada tingkat dasar dalam jangka panjang.

2. Pengukuran Gaya Hidup

Untuk mengetahui gaya hidup konsumen dapat dipergunakan pengukuran psikografis yang

berisi pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menilai gaya hidup pasar sasaran, karakteristik

kepribadian dan karakteristik demografi. Gaya hidup merupakan salah satu cara mengelompokkan

konsumen secara psikografis. Pertanyaan-pertanyaan yang umumnya dipakai mengungkapkan

aktivitas, minat dan opini konsumen. Sehingga sering diistilahkan sebagai AIO statement. Pertanyaan
aktivitas, menanyakan apa yang dilakukan konsumen, apa yang dibeli konsumen dan bagaimana

konsumen menghabiskan waktunya. Sedangkan pertanyaan minat menanyakan preferensi dan prioritas

konsumen. Dan pertanyaan opini menanyakan pandangan dan perasaan konsumen mengenai berbagai

topik kejadian-kejadian yang berlangsung di lingkungan sekitar, baik yang lokal maupun internasional,

masalahmasalah ekonomi, sosial dan moral. segmentasi gaya hidup mengukur aktivitasaktivitas

manusia dalam:

1. Bagaimana mereka menghabiskan waktunya.

2. Minat mereka, apa yang dianggap penting disekitarnya.

3. Pandangannya terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.

4. Karakter-karakter dasar seperti daur kehidupan, penghasilan pendidikan, dan tempat tinggal .

3. Kategori Gaya Hidup Gaya hidup menjadi dua yang dapat disajikan sebagai berikut :

a. Gaya hidup normatif merupakan gambaran harapan-harapan kultural yang dibebankan kepada

individu-individu oleh masyarakat dan merujuk pada sistem ekonomi dan konsumsi sebuah

masyarakat.

b. Gaya hidup pribadi merupakan keyakinan individu tentang aktivitas konsumsi individu dalam

masyarakat, kultur dan subkultur mereka.

4. Klasifikasi Gaya Hidup Mowen dan Minor mengklasifikasikan gaya hidup berdasarkan tipologi

values and lifestyle (VALS) dari Stanford Research International yang disarikan sebagai berikut :

a. Actualizes yaitu orang yang memiliki pendapatan paling tinggi dengan banyak sumber daya

yang ada mereka sertakan dalam suatu atau semua orientasi diri.

b. Fulfilled yaitu orang profesional yang matang, bertanggung jawab, dan berpendidikan tinggi.

Mereka berpendapatan tinggi tetapi termasuk konsumen yang praktis dan berorientasi pada

nilai.

c. Believers yaitu konsumen konservatif, kehidupan mereka berpusat pada keluarga, agama,

masyarakat dan bangsa.

d. Achievers yaitu orang-orang yang sukses, berorientasi pada pekerjaan, konservatif dalam politik

yang paling mendapatkan kepuasan dari pekerjaan dan keluarga mereka.

e. Strivers yaitu orang-orang dengan nilai-nilai yang serupa dengan achievers tetapi sumber daya

ekonomi, sosial dan psikologisnya lebih sedikit.

f. Experiences yaitu konsumen yang berkeinginan besar untuk menyukai hal-hal baru.

g. Makers yaitu orang yang suka mempengaruhi lingkungan mereka dengan cara yang praktis.
h. Strugglers yaitu orang yang berpenghasilan rendah dan terlalu sedikit sumber dayanya untuk

dimasukkan ke dalam orientasi konsumen yang manapun dengan segala keterbatasannya,

mereka cenderung menjadi konsumen yang loyal pada merek.

Klasifikasi gaya hidup ini tidak dapat dianggap bersifat universal, klasifikasi itu bersifat

bervariasi amat besar dari negara ke negara. Jika digunakan secara hati-hati, konsep gaya hidup dapat

membantu pemasar memahami nilai-nilai konsumen yang berubah dan bagaimana 37 pengaruhnya

pada tingkah laku pembelian. Pemasar harus selalu berusaha untuk mencari hubungan antara produk

mereka dengan gaya hidup kelompok. Dengan demikian, pemasar dapat dengan lebih jelas

mengarahkan merek dan gaya hidup achiever

5. Gaya Hidup dalam Prespektif Islam

Dalam pandangan islam, gaya hidup tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua golongan

pertama gaya hidup Islami, kedua gaya hidup jahili. Gaya hidup Islami mempunyai landasan yang

mutlak dan kuat, yaitu Tauhid,inilah gaya hidup orang beriman. Adapun gaya hidup jahili adalah

landasannya bersifat relatif dan rapuh, yaitu syirik, inilah gaya hidup orang kafir. Setiap muslim sudah

menjadi keharusan baginya untuk memilih gaya hidup Islami dalam menjalani hidup dan

kehidupannya. 30Hal ini sejalan dengan firman Allah Q.S Yusuf ayat 108 yang artinya.“ Katakanlah:

inilah jalan agamaku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan

hujjah yang nyata, maha suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”.

Berdasarkan terjemahan tersebut jelaslah bahwa bergaya hidup islami hukumnya wajib atas

setiap muslim,dan gaya hidup jahili adalah haram baginya. Hanya saja dalam kenyataan justru

membuat kita sangat prihatin dan sangat menyesal, sebab justru gaya hidup jahili (yang diharamkan)

itulah yang melingkupi sebagian besar ummat Islam.

6. Dimensi gaya hidup

1. Aktivitas, meliputi apa yang dilakukan konsumen menghabiskan waktunya.

2. Minat, meliputi bagaimana konsumen memilih sesuatu yang dianggap penting baginya dan hal

ini berkaitan dengan motivasi

3. Opini, merupakan pandangan dan perasaan konsumen terhadap dirinya atau orang lain serta

terhadap dunia sekitarnya yang dapat dihubungkan dengan persepsi.

2.3 Pola makan

Pola makan yang sehat adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis

makanan dengan maksud tertentu seperti mem- pertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau
mem-m bantu kesembuhan penyakit. Pola makan sehari-hari meru- pakan pola makan seseorang yang

berhubungan dengan kebiasaan makan setiap harinya.

A. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pola Makan

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pola makan antara lain faktor budaya,

agama/kepercayaan, status sosial ekonomi, personal preference, rasa lapar, nafsu makan, rasa kenyang,

dan kesehatan.

1. Budaya

Budaya cukup menentukan jenis makanan yang sering dikonsumsi. Demikian pula letak

geografis mempengaruhi makanan yang diinginkannya. Sebagai contoh, nasi untuk orang-orang

Asia dan Orientalis, pasta untuk orang-orang Italia, curry (kari) untuk orang-orang India

merupakan ma- kanan pokok, selain makanan-makanan lain yang mulai ditinggalkan. Makanan

laut banyak disukai oleh masyarakat sepanjang pesisir Amerika Utara. Sedangkan penduduk

Amerika bagian Selatan lebih menyukai makanan goreng- gorengan.

2. Agama/Kepercayaan

Agama/kepercayaan juga mempengaruhi jenis maka- nan yang dikonsumsi. Sebagai contoh,

agama Islam dan Yahudi Orthodoks mengharamkan daging babi. Agama Roma Katolik

melarang makan daging setiap hari, dan beberapa aliran agama (Protestan) melarang

pemeluknya mengkonsumsi teh, kopi atau alkohol.

3. Status sosial ekonomi

Pilihan seseorang terhadap jenis dan kualitas maka- nan turut dipengaruhi oleh status sosial dan

ekonomi. Sebagai contoh, orang kelas menegah ke bawah atau orang miskin di desa tidak

sanggup membeli makanan jadi daging, buah dan sayuran yang mahal. Pendapatan akan

membatasi seseorang untuk mengkonsumsi makanan yang mahal harganya. Kelompok sosial

juga Erpengaruh terhadap kebiasaan makan, misalnya kerang dan siput disukai oleh beberapa

kelompok masyarakat, sedangkan kelompok masyarakat yang lain lebih menyukai hamburger

dan pizza.

4. Personal preference

Hal-hal yang disukai dan tidak disukai sangat berpe- ngaruh terhadap kebiasaan makan

seseorang. Orang se- kali memulai kebiasaan makannya sejak dari masa kanak-kanak hingga

dewasa. Misalnya, ayah tidak suka makan ikan, begitu pula dengan anak laki-lakinya. Ibu tidak

suka makanan kerang, begitu pula anak perempuannya. Perasaan suka dan tidak suka seseorang

terhadap ma- kanan tergantung asosiasinya terhadap makanan tersebut. Anak-anak yang suka
mengunjungi kakek dan neneknya akan ikut menyukai acar karena mereka sering dihidangkan

acar. Lain lagi dengan anak yang suka dimarahi bibinya, akan tumbuh perasaan tidak suka pada

daging ayam yang dimasak bibinya.

5. Rasa lapar, nafsu makan, dan rasa kenyang

Rasa lapar umumnya merupakan sensasi yang kurang menyenangkan karena berhubungan

dengan kekurangan tivate Y makanan. Sebaliknya, nafsu makan merupakan sensasi Sering yang

menyenangkan berupa keinginan seseorang untuk makan. Sedangkan rasa kenyang merupakan

perasaan puas karena telah memenuhi keinginannya untuk makan. nengaturan dan pengontrolan

mekanisme lapar, ofer makan dan rasa kenyang dilakukan oleh sistem saraf pusat, yaitu

hipotalamus.

6. Kesehatan

Kesehatan seseorang berpengaruh besar terhadap. kebiasaan makan. Sariawan atau gigi yang

sakit seringkali membuat individu memilih makanan yang lembut. Tidak jarang orang yang

kesulitan menelan, memilih menahan lapar dari pada makan. jarang orang yang kesulitan

menelan, memilih menahan lapar dari pada makan.

Fakta menunjukkan bahwa orang-orang zaman dulu i tubuh yang sehat. Padahal, waktu itu

belum da teori mengenai pengertian pola hidup sehat. Anehnya, mereka justru jarang terkena penyakit

dan berusia relatif lebih panjang ketimbang manusia masa kini.

Sebaliknya, di zaman modern seperti sekarang ini, banyak orang meninggal di usia muda

dengan perbagai komplikasi penyakit. Menurut data WHO, tujuh puluh persen kematian dini

disebabkan oleh penyakit jantung, stroke, kanker, dan diabetes. Separuh dari jumlah tersebut terkait

dengan pola makan yang buruk.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pola makan modern merupakan pemicu utama timbulnya

penyakit-penyakit degeneratif seperti kanker, serangan jantung, stroke, dan sebagainya. Beberapa pola

makan modern yang tidak sesuai dengan pengertian pola hidup sehat antara lain:

1. Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat dan lemak serta kurang mengonsumsi serat.

2. Sering menyantap fast food (makanan cepat saji) yang banyak mengandung pengawet,

penyedap rasa, lemak, dan kalori kosong.

3. Kebiasaan ngemil berlebihan.

2.4 Aktivitas fisik


Aktifitas fisik merupakan suatu gerakan tubuh yang dihasilkan otot rangka dan membutuhkan

energi, termasuk aktivitas yang dilakukan saat bekerja, bermain, melakukan pekerjaan rumah tangga,

bepergian dan kegiatan rekreasi (WHO, 2017).

Aktifitas fisik berbeda dengan olahraga karena olahraga merupakan suatu kegiatan fisik yang

direncanakan, terstruktur, berulang dan bertujuan memperbaiki atau mempertahankan satu atau lebih

komponen kebugaran fisik seseorang. (World Health Organization, 2010)

▪ Jenis-jenis aktifitas fisik

1. Kegiatan sehari-hari: berjalan kaki, berkebun, kerja di taman, mencuci pakaian, mencuci

mobil, mengepel lantai dan naik turun tangga

2. Olahraga: push-up, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness

dan angkat beban.

▪ Aktivitas Fisik

Dibagi menjadi 3 kategori berdasarkan intensitas dan besaran kalori yang digunakkan, yaitu:

aktivitas fisik ringan, aktivitas fisik sedang dan aktivitas fisik berat. (Kemenkes, 2018)

1) Aktivitas fisik berat: selama beraktivitas, tubuh mengeluarkan banyak keringat, denyut jantung dan

frekuensi nafas meningkat sampai terengah-engah. Energi yang dikeluatkan >7 Kcal/menit. Contoh

aktivitas fisik berat:

a. Berjalan sangat cepat (kecepatan lebih dari 5 km/jam), berjalan mendaki bukti, berjalan dengan

membawa beban di punggung, naik 9 gunung, jogging (kecepatan 8 km/jam) dan berlari.

b. Pekerjaan seperti mengangkut beban berat, menyekop pasir, memindahkan batu bata, menggali

selokan dan mencangkul.

c. Pekerjaan rumah seperti memindahkan perabot yang berat dan menggendong anak.

d. Bersepeda lebih dari 15 km/jam dengan lintasn mendaki, bermain basket, badminton dan sepak

bola.

2) Aktivitas fisik sedang: saat melakukan aktivitas fisik sedang tubuh sedikit berkeingat, denyut

jantung dan frekuensi nafas menjadi lebih cepat. Energi yang dikeluarkan: 3,5 – 7 Kcal/menit

Contoh aktivitas fisik sedang:

1. Berjalan cepat (kecepatan 5 km/jam) pada perukaan rata di dalam atau di luar rumah, di kelas,

ke tempat kerja atau ke toko dan jalan santai dan jalan sewaktu istirahat kerja

2. Memindahkan perabot ringan, berkebun, menanam pohon dan mencuci mobil. 10

3. Pekerjaan tukang kayu, membwa dan Menyusun balok kayu, membersihkan rumput dengan

mesin pemotong rumput


4. Bulu tangkis rekreasional, dansa, bersepeda pada lintasan datar dan berlayar.

5. Aktifitas fisik ringan: kegiatan yang hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak

menyebabkan perubahan dalam pernapasan. Energi yang dikeluarkan <3,5 kcal/menit.

Contoh aktivitas fisik ringan :

a. Berjalan santai dirumah, kantor atau pusat perbelanjaan

b. Duduk bekerja didepan komputer, membaca, menulis, menyetir dan mengoperasikan mesin

dengan posisi duduk atau berdiri

c. Berdiri melakukan pekerjaan rumah tangga ringan seperti mencuci piring, setrika, memasak,

menyapu, mengepel lantai dan menjahit

d. Latihan perengangan dan pemanasan dengan gerakan lambat

e. Membuat prakarya, bermain video game, menggambar, melukis dan bermain musik

f. Bermain bilyard, memancing, memanah, menembak, golf dan naik kuda

2.5 Merokok

Merokok merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena merokok

adalah salah satu faktor risiko utama dari beberapa penyakit kronis seperti kanker pam, kanker salman

pernafasan bagian atas, penyakit jantung, stroke, bronkhitis, emphysema dan lain-lain, bahkan merokok

ini dapat menyebabkan kematian. Penyakit kronis dan kematian dini akibat merokok banyak terjadi

terutama di negara maju akan tetapi sekarang dengan cepat wabah ini berpindah ke riegara

berkembang. Bila pada tahun 2000 hampir 4 juta orang meninggal akibat merokok, maka pada tahun

2020 akan meningkat menjadi 7 dari 10 orang yang meninggal karena merokok.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pencarian

3.1.1 Sumber Pencarian

Untuk mengidentifikasi studi yang relevan, pencarian artikel nasional melalui Google Scholar
(scholar.google.com).

3.1.2 Strategi Pencarian

Pencarian literatur menggunakan pendekatan PICO berdasarkan kata kunci sebagai berikut :

Population Intervention Comparation Outcomes


(Population) (Intervensi) (Perbandingan) (Hasil)
Konsep Utama Konsep Utama Konsep Utama Konsep Utama

Orang dewasa Gaya hidup - Penyakit jantung


koroner

Sinonim/Istilah Sinonim/ Istilah Sinonim/ Istilah Sinonim/ Istilah


Pencarian pencarian pencarian pencarian

Merokok, aktivitas - - Penyakit


fisik, pola makan jantung koroner
- Orang OR
dewasa
OR Coronary heart
disease
mature

OR

Indonesia
residents

Metode Pencarian lain: MeSH Term, BOOLEAN


Keterangan warna tulisan:
- Warna hitam: ikuti penulisan dan dibaca
- Warna merah: biarkan saja seperti itu, akan dijelaskan ketika pertemuan
- Warna hijau: disesuaikan dengan kasus/ topik masing-masing
- Warna biru: catatan khusus untuk difahami dan diaplikasikan

Anda mungkin juga menyukai