BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyebab tunggal
terbesar kematian di negara maju dan di negara berkembang. Menurut statistik
dunia, ada 9.4 juta kematian setiap tahun yang disebabkan oleh penyakit
kardiovaskular dan 45% kematian tersebut disebabkan oleh penyakit jantung
coroner. Davidson Christopher (2003).
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari Penyakit Jantung Koroner.
2. Untuk mengetahui peneyebab, gejala, dan diagnosis Penyakit jantung Koroner.
3. Untuk mengetahui Gambaran epidemiologi penyakit jantung coroner
4. Untuk mengatahui faktor – faktor risiko Penyakit Jantung Koroner.
5. Untuk mengetahui cara pengobatan dan pencegahan Penyakit Jantung Koroner.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Defenisi Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah gangguan yang terjadi pada jantung akibat
suplai darah ke Jantung yang melalui arteri koroner terhambat. Kondisi ini terjadi
karena arteri koroner (pembuluh darah di jantung yang berfungsi menyuplai
makanan dan oksigen bagi sel-sel jantung) tersumbat atau mengalami
penyempitan karena endapan lemak yang menumpuk di dinding arteri (disebut
juga dengan plak). Proses penumpukan lemak di pembuluh arteri ini disebut
aterosklerosis dan bisa terjadi di pembuluh arteri lainnya, tidak hanya pada arteri
koroner. Arteri koroner adalah pembuluh darah di jantung yang berfungsi
menyuplai makanan bagi sel-sel jantung. Davidson Christopher
(2003).
Berkurangnya pasokan darah karena penyempitan arteri koroner
menimbulkan rasa nyeri di dada (gejala ini dikenal dengan istilah angina).
Umumnya hal ini terjadi setelah penderita melakukan aktivitas fisik yang berat
atau saat mengalami stress. Bila arteri koroner tersumbat dan darah sama sekali
tidak bisa mengalir ke ja ntung, penderita bisa mengalami serangan jantung, dan
ini dapat terjadi kapan saja, bahkan ketika penderitanya dalam keadaan tidur.
Penyakit jantung koroner menyebabkan kemampuan jantung memompa darah ke
seluruh tubuh melemah. Dan jika darah tidak mengalir secara sempurna ke
seluruh tubuh, maka penderitanya akan merasa sangat lelah, sulit bernafas (paru-
paru dipenuhi cairan), dan timbul bengkak-bengkak di kaki dan persendian.
Davidson Christopher (2003).
b. Penyebab Dan Gejala Penyakit Jantung Koroner
1. Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Penyebab jantung koroner adalah karena penumpukan zat lemak secara
berlebihan di lapisan dinding nadi pembuluh koroner, yang dipengaruhi oleh pola
makan yang kurang sehat. Kecanduan rokok, hipertensi, kolesterol tinggi juga
dapat menjadi penyebab penyakit jantung koroner. Makanan mempeno5garuhi
kadar kolesterol total dan karena itu makanan juga mempengaruhi resiko
terjadinya penyakit arteri koroner. Merubah pola makan (dan bila perlu
mengkonsumsi obat dari dokter) bisa menurunkan kadar kolesterol. Menurunkan
kadar kolesterol total dan kolesterol LDL bisa memperlambat atau mencegah
berkembangnya penyakit arteri koroner. Menurunkan kadar LDL sangat besar
keuntungannya bagi seseorang yang memiliki faktor resiko berikut:
a. Merokok sigaret
b. Tekanan darah tinggi
c. Kegemukan
d. Malas berolah raga
e. Kadar trigliserida tinggi
f. Keturunan
g. Steroid pria (androgen).
Penyakit arteri koroner bisa menyerang semua ras, tetapi angka kejadian
paling tinggi ditemukan pada orang kulit putih. Tetapi ras sendiri tampaknya
bukan merupakan faktor penting dalam gaya hidup seseorang. Tracey C. C. W.
Rompas, A. Lucia Panda, Starry H. Rampengan. (2012).
2. Gejala Penyakit Jantung Koroner
Pada pria, gejala jantung pun dapat dilihat dari gangguan fungsi seksual
serius dan kebotakan rambut. Kolesterol dan lemak berlebih dalam tubuh
dikaitkan sebagai faktor pemicu gangguan jantung. Untuk itu, anda perlu
mengetahui dan mewaspadai gejala serangan jantung yang muncul tiba-tiba:
a. Tiba-tiba sakit di bagian dada dibelakang tulang dada atau seperti sesak dada.
b. Nyeri dada bisa berulang beberapa menit (20 menit atau lebih).
c. Rasa nyeri bisa berupa tekanan di bagian dada, dan leher seolah tercekik hingga
menyebabkan keluar keringat dingin.
d. Tiba-tiba pingsan, namun bisa kembali sadar. Ini terjadi karena ada gangguan
irama jantung.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penyakit jantung koroner adalah gangguan yang terjadi pada jantung akibat suplai
darah ke Jantung yang melalui arteri koroner terhambat. Kondisi ini terjadi karena
arteri koroner (pembuluh darah di jantung yang berfungsi menyuplai makanan dan
oksigen bagi sel-sel jantung) tersumbat atau mengalami penyempitan karena
endapan lemak yang menumpuk di dinding arteri (disebut juga dengan plak).
Proses penumpukan lemak di pembuluh arteri ini disebut aterosklerosis dan bisa
terjadi di pembuluh arteri lainnya, tidak hanya pada arteri koroner. Arteri koroner
adalah pembuluh darah di jantung yang berfungsi menyuplai makanan bagi sel-sel
jantung.
2. Penyebab jantung koroner adalah karena penumpukan zat lemak secara
berlebihan di lapisan dinding nadi pembuluh koroner, yang dipengaruhi oleh pola
makan yang kurang sehat. Kecanduan rokok, hipertensi, kolesterol tinggi juga
dapat menjadi penyebab penyakit jantung koroner. Makanan mempengaruhi kadar
kolesterol total dan karena itu makanan juga mempengaruhi resiko terjadinya
penyakit arteri koroner. Merubah pola makan (dan bila perlu mengkonsumsi obat
dari dokter) bisa menurunkan kadar kolesterol. Menurunkan kadar kolesterol total
dan kolesterol LDL bisa memperlambat atau mencegah berkembangnya penyakit
arteri koroner. Menurunkan kadar LDL sangat besar keuntungannya bagi
seseorang yang memiliki faktor resiko berikut:
a. Merokok sigaret
b. Tekanan darah tinggi
c. Kegemukan
d. Malas berolah raga
e. Kadar trigliserida tinggi
f. Keturunan
g. Steroid pria (androgen).
2. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan sosok penyakit yang sangat
menakutkan dan masih menjadi masalah, baik di negara maju maupun
berkembang Di belahan negara dunia, penyakit jantung merupakan penyebab
kematian nomor satu pada orang Amerika dewasa. Setiap tahunnya, di Amerika
Serikat 478000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner, 1,5 juta orang
mengalami serangan jantung, 407000 orang mengalami operasi peralihan, 300000
orang menjalani angioplasti. Di Eropa diperhitungkan 20.000-40.-000 orang dari 1
juta penduduk menderita PJK. Penyakit jantung, stroke, dan aterosklerosis
merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita
penyakit ini terus bertambah. Ketiga kategori penyakit ini tidak lepas dari gaya
hidup yang kurang sehat, yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola
hidup.
Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi Jantung
Sedunia (World Heart Federation) memprediksi penyakit jantung akan menjadi
penyebab utama kematian di negara-negara Asia pada tahun 2010. Saat ini,
sedikitnya 78% kematian global akibat penyakit jantung terjadi pada kalangan
masyarakat miskin dan menengah. Berdasarkan kondisi itu, dalam keadaan
ekonomi terpuruk maka upaya pencegahan merupakan hal terpenting untuk
menurunkan penyakit kardiovaskuler pada 2010. Di negara berkembang dari
tahun 1990 sampai 2020, angka kematian akibat penyakit jantung koroner akan
meningkat 137 % pada laki-laki dan 120% pada wanita, sedangkan di negara maju
peningkatannya lebih rendah yaitu 48% pada laki-laki dan 29% pada wanita. Di
tahun 2020 diperkirakan penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab kematian 25
orang setiap tahunnya. Oleh karena itu, penyakit jantung koroner menjadi
penyebab kematian dan kecacatan nomer satu di dunia.
B. Saran
Penyakit Jantung Koroner dapat menyerang kepada siapa saja, bukan hanya
kepada usia lanjut saja, namun pada usia yang masih sangat muda sekalipun
penyakit jantung dapat menyerang. Jadi, apabila kita tidak ingin terkena penyakit
berbahaya ini maka kita harus mulai dengan berperilaku hidup sehat.
1. Gaya hidup seimbang dan menghindari risiko stres.
2. Mengonsumsi makanan berserat, jangan makan berlebihan serta kontrol
kolesterol, kontrol tekanan darah dan gula darah, serta kontrollah kesehatan secara
rutin.
3. Hentikan kebiasaan merokok, karena merokok menyebabkan elastisitas pembuluh
darah berkurang sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri yang
memicu stroke.
4. Berolahraga yang teratur, istirahat cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Adam Sagan, 2009. Coronary Heart Disease Risk Factors and Cardiovascular Risk in Physical
Workers and Managers. . (http://wordpress.com/2010/0509.html) Di akses Pada
Tanggal 11 November 2016
Christian Sandi, Saryono, Dian Ramawati. (2013). Penelitian Tentang Perbedaan Kadar Kolesterol
Darah Pada Pekerja Kantoran dan Pekerja Kasar.
(http://www.referensisehat.com/2015/05/makalah-gejala-penyebab-mengatasi-
mengobatikanker-prostat.pdf.html) Di akses pada tanggal 11 november 2016
Corwin J. Elizabeth, (2009), Buku Saku Patofisiologi, Edisi Revisi 3, Penerbit : Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Davidson Christopher. (2003), Penyakit Jantung Koroner. Penerbit Dian Rakyat, Jakarta.
Diah Krisnatuti dan Rina Yenrina. (1999). Panduan Mencegah & Mengobati Penyakit Jantung. Jakarta:
Pustaka Swara
Hermansyah, Citrakesumasari, Aminuddin. (2009). Aktifitas Fisik dan Kesehatan Mental Terhadap
Kejadian Penyakit Jantung Koroner.
(http://www.referensisehat.com/2015/05/makalah-gejala-penyebab-mengatasi-
mengobatikanker-prostat.pdf.html) Di akses pada tanggal 11 november 2016
Hariadi, Ali Arsad Rahim, (2005). Hubungan Obesitas dengan Beberapa Faktor Risiko Penyakit
Jantung Koroner.(http://www.referensisehat.com/2015/05/makalah-gejala-
penyebab-mengatasi-mengobatikanker-prostat.pdf.html) Di akses pada tanggal 11
november 2016
Kurniastuti, Y. (2009). Faktor Resiko Penyakit Janting Koroner di Indonesia.
(http://www.suara.com/health/2015/04/25/200000/jumlah-penderita-diabetes-
indonesia-terbanyak-ke-5-di-dunia.html) Di akses Pada Tanggal 11 November
2016
Tracey C. C. W. Rompas, A. Lucia Panda, Starry H. Rampengan. (2012), Hubungan Obesitas Umum
dan Obesitas Sentral dengan Penyakit Jantung
Koroner(http://www.referensisehat.com/2015/05/makalah-gejala-penyebab-
mengatasi-mengobatikanker-prostat.pdf.html) Di akses pada tanggal 11 november
2016
Sulistiani, W. (2005). Analisis factor Resiko Yang Berkaitan Dengan Penyakit
Jantung.(http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2013-11-14/penderita-
kanker-paru-di-asia-pasifik-melonjak/1220064.html) Di akses Pada tanggal 11
November 2016